Kompas TV
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Kompas TV PT Cipta Megaswara Televisi[1] | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Wilayah siaran | Nasional |
Kantor pusat | Menara Kompas Lt. 6, Jl. Palmerah Selatan No. 21, Jakarta Pusat 10270 Indonesia |
Slogan | Inspirasi Indonesia (9 September 2011-28 Januari 2016) Berita dan Informasi (2015-2016) Berita dan Inspirasi Indonesia (28 Januari 2016-19 Oktober 2017) Independen | Tepercaya (19 Oktober 2017-sekarang) |
Pemilik | Kompas Gramedia |
Media streaming | |
UseeTV | Kompas TV |
Situs resmi Kompas TV | Live Streaming |
Kompas TV adalah salah satu stasiun televisi swasta berita nasional di Indonesia.[2][3] Kompas TV dimiliki oleh Kompas Gramedia.
Sejarah
Stasiun televisi ini hadir menggantikan stasiun televisi yang pernah dimiliki oleh Kompas Gramedia, yaitu TV7. Sejak saham TV7 dibeli oleh pihak Trans Corp yang berdiri dibawah kepemimpinan Chairul Tanjung pada tahun 2006 dan nama TV7 diganti menjadi Trans7, maka saham Kompas Gramedia terhadap Trans7 menurun menjadi hampir setengah dari Trans Corp.
Pada tanggal 9 September 2011, Kompas TV resmi diluncurkan dalam acara Simfoni Semesta Raya yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi berjaringan lokal daerah. Pada 11 September 2011, Kompas TV mengubah logonya yaitu dengan menghilangkan tulisan "TV" pada logo tersebut, dan tulisan "TV" tersebut kembali digunakan mulai 5 Oktober 2012 hingga 19 Oktober 2017.
Pada tahun 2013, Kompas TV memegang hak siar Bundesliga dan Serie A. Kompas TV pernah menayangkan ajang balap mobil Formula 1.
Pada awalnya Kompas TV di Jabodetabek bersiaran di frekuensi 28 UHF dengan menggandeng stasiun televisi lokal KTV, tetapi mulai tanggal 28 Juni 2015, Kompas TV di Jabodetabek pindah frekuensi menjadi 25 UHF. Frekuensi ini dulunya digunakan oleh TV Plus! sebelum pindah frekuensi ke 32 UHF dan berganti nama menjadi Megaswara TV.[4]
Pada tanggal 28 Januari 2016, Kompas TV berfokus menjadi saluran berita dalam perhelatan Suara Indonesia.[5]
Pada tanggal 19 Oktober 2017, Kompas TV mengubah logonya dengan menghilangkan ikon "K" pada logo tersebut dan slogannya menjadi "Independen | Tepercaya", bertepatan dengan acara Rosi Special: Launching Rumah Pilkada 2018.
Pada tanggal 29 Juli 2018, untuk pertama kalinya Kompas TV menyiarkan turnamen olahraga elektronik Grand Final Mobile Legends Southeast Asia Cup 2018.
Jaringan siaran
Jaringan terestrial
Kompas TV mulai mengudara secara luas pada tanggal 9 September 2011 melalui jaringan televisi lokal di daerah. Siaran stasiun televisi lokal tersebut terdiri dari 70% siaran yang direlai dari Kompas TV dan sisa 30%-nya merupakan siaran yang dikelola sendiri. Stasiun televisi lokal yang termasuk ke dalam jaringan Kompas TV sejak tahun 2017 adalah:[6]
- Kompas TV Jabodetabek
- Kompas TV Jawa Barat
- Kompas TV Sukabumi
- Kompas TV Jawa Tengah
- Kompas TV Purworejo
- Kompas TV Pekalongan
- Kompas TV Jawa Timur
- Kompas TV Jember
- Kompas TV Madiun
- Kompas TV Kediri
- Kompas TV Malang
- Kompas TV Dewata
- Kompas TV Pontianak
- Kompas TV Makassar
- Kompas TV Palembang
- Kompas TV Banjarmasin
- Kompas TV Kendari
- Kompas TV Bengkulu
- Kompas TV Medan
- Kompas TV Lampung
- Kompas TV Gorontalo
- Kompas TV Balikpapan
- Kompas TV Tenggarong
- Kompas TV Manado
- Kompas TV Jambi
- Kompas TV Aceh
- Kompas TV Kupang
- Kompas TV Ambon
- Kompas TV Merauke
- Kompas TV Sorong
- Kompas TV Bangka
- Kompas TV Riau
- RBTV (Yogyakarta)
Kota-kota besar lain akan menyusul kemudian. Bahkan, sebagian besar kota sudah siap menyiarkan jaringan Kompas TV dengan membangun stasiun relai dan dalam tahap siaran percobaan, seperti di Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan kota-kota besar lain yang memiliki jaringan Kompas Gramedia atau disesuaikan dengan terbitnya koran Kompas di seluruh Indonesia.
Sejak tanggal 9 September 2011, Kompas TV juga dapat disaksikan di televisi berlangganan sebagai berikut:
Kompas TV dapat juga disaksikan secara siaran gratis melalui parabola di satelit Palapa D.
Kompas HD
Kompas TV juga menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengadopsi kualitas gambar beresolusi tinggi atau High Definition yang dinamakan Kompas HD. Kompas HD sendiri hadir di K-Vision HD, Max3 dan live streaming di kompas.tv/live.
Program acara
Presenter
Presenter Berita Bahasa Indonesia
- Akbari Madjid
- Aiman Witjaksono
- Anastasia Praditha
- Astrid Wibisono
- Rahmat Ibrahim
- Yasir Nene Ama
- Timothy Marbun
- Riko Anggara
- Teuku Parvinanda
- Yan Rahman
- Glory Rosary Oyong
- Fristian Griec
- Nina Melinda
- Dyan Nugraha
- Nitia Anisa
- Meliza Gilbert
- Maydop Elfrina
- Mutiara Tobing
- Mercy Tirayoh
- Woro Windrati
- Liviana Cherlisa Latief
- Frisca Clarissa
- Dentamira Kusuma
- Radi Saputro
- Adisty Larasati
- Ira Koesno
- Audrey Chandra
- Gibran Muhammad
- Awis Mranani
- Pascalis Iswari
- Cynthia Rompas
- Hardjuno Pramundito
- Stefani Ginting
- Lintang Pudyastuti
Presenter Berita Ekonomi
Presenter Talkshow
- Rosianna Silalahi
- Dentamira Kusuma
- Timothy Marbun
- Bayu Sutiyono
- Akbari Madjid
- Feliciano Haryanto
- Glory Rosary Oyong
- Nitia Anisa
- Conchita Caroline
- Riko Anggara
Presenter Berita Olahraga
Presenter Adventure
Presenter Non Berita
- Pandji Pragiwaksono (Di Stand Up Comedy Indonesia)
- Raditya Dika (Di Stand Up Comedy Indonesia)
- Desi Ratnasari (Di Cerita Hati)
Mantan presenter
- Bayu Andrianto (ke tvOne)
- Sakti Al Fattaah
- Amie Ardhini (ke BeritaSatu TV)
- Kartika Octaviana (ke MetroTV)
- Tascha Liudmila (ke BeritaSatu TV)
- Shafira (ke NET.)
- Utrich Farzah (ke Indosiar)
- Mehulika Sitepu
- Achmad Topan (ke RTV)
- Daniar Achri (ke CNN Indonesia)
- Jessica
- Dian Ardianti
- Ratna Dumila
- Fiba Fitrisia
- Darius Sinathrya
- Raditya Dika
- Pandji Pragiwaksono
- Donna Agnesia
- Nadine Chandrawinata
- Duma Riris Silalahi
- Ramon Y Tungka
- Chevrina Anayang
- Andre Sinaga
- Indah Dian Novita
- Hamdan Alkafi (ke Metro TV)
- Danny Maulana (ke Indosiar)
Pemimpin Redaksi
No. | Nama | Awal jabatan | Akhir jabatan |
---|---|---|---|
1 | Taufik Mihardja | 2011 | 2014 |
2 | Rosianna Silalahi | 2014 | sekarang |
Mengenai tayangan Adzan Maghrib
Sejak awal mengudara, tayangan Adzan Maghrib di Kompas TV hanya dapat disaksikan melalui antena UHF di beberapa kota menurut waktu sholat di wilayah setempat/daerah stasiun relai yang bersangkutan (khususnya di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang). Tayangan Adzan Maghrib Jakarta tidak dapat disaksikan di luar Jabodetabek dan diganti dengan promo program Kompas TV.
Di Bali, Kompas TV tidak menyiarkan Adzan Maghrib sama sekali, tetapi Kompas TV menyiarkan tayangan Puja Tri Sandya.
Kontroversi
Kehadiran Kompas TV dipersoalkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melalui siaran pers tanggal 7 September 2011. Dalam siaran pers tersebut, KPI menilai Kompas TV belum memiliki izin sebagai lembaga penyiaran sehingga belum dapat mengatasnamakan diri sebagai badan hukum lembaga penyiaran. KPI juga berpendapat bahwa praktik sistem siaran berjaringan hanya dapat dilakukan pada sesama lembaga penyiaran yang telah memiliki Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) tetap, sementara Kompas TV bersiaran melalui sejumlah stasiun televisi lokal yang sebagian besar hanya memiliki IPP prinsip.
Logo Kompas TV pada layar televisi di sejumlah stasiun televisi lokal juga dinilai menyembunyikan/mengaburkan/memperkecil identitas atau logo stasiun televisi lokal tersebut, tidak sesuai dengan eksistensi dari stasiun televisi lokal tersebut yang telah cukup lama menempuh proses perizinan dengan semangat lokal yang perlu didorong.[7][8]
Kompas TV menanggapi siaran pers KPI tersebut dengan menegaskan bahwa Kompas TV hanya merupakan penyedia konten, sehingga yang memerlukan izin siaran adalah stasiun televisi lokal yang menjadi mitra siaran berjaringan di daerah.[9]
Isu pengambilalihan kepemilikan saham Dewata TV oleh Kompas TV membuat pihak KPID Bali mulai mengambil tindakan. Namun, itu tidak terbukti. Hanya saja, beberapa program Dewata TV mengalami penghapusan dan hanya disiarkan di jam-jam tertentu saja.[10]
Namun, penayangan Kompas TV di Dewata TV membuat Dewata TV harus mengganti Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) dari status IPP prinsip yang hanya boleh dimiliki oleh stasiun televisi lokal Independen, menjadi IPP tetap.[11]
Referensi
- ^ 12 Maret, KompasTV Tayangkan Secara Langsung Debat Perdana Pilkada Jawa Barat
- ^ Tweet Kompas TV mengenai sistem berjaringan (1 dari 2)
- ^ Tweet Kompas TV mengenai sistem berjaringan (2 dari 2)
- ^ Testimone Presenter 25 UHF (Promo)
- ^ Tahun Ini, Kompas TV Fokus Jadi Media Berita
- ^ Situs web resmi Kompas TV
- ^ KPI: Kompas TV Tidak Punya Izin
- ^ Legal Opinion Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Terhadap Kompas TV yang Bersiaran Pada Beberapa Stasiun Televisi Lokal di Sejumlah Daerah
- ^ Kompas TV: Kami Content Provider, Tidak Perlu Izin Siaran
- ^ KPID Bali Sidak ke Kantor Dewata TV, Saham Dewata TV Tidak Dijual ke Kompas TV
- ^ Dewata TV Terima Izin Siaran Tetap
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- Kompas TV di Facebook
- Kompas TV di Twitter