Djoko Suyanto
Berkas:PAGE.TNI Airlangga Yudhoyono.Tni-Mil.Id.jpg | |||||||||||||||||||||
Divisi II Siliwangi ke- | |||||||||||||||||||||
Masa jabatan 13 Februari 2014 – 28 Desember 2018 | |||||||||||||||||||||
Sersan Satu Inf S.A.P, S T.(Han) | |||||||||||||||||||||
Informasi pribadi | |||||||||||||||||||||
Lahir | 05 September 1991 Bogor, Jawa Barat, Indonesia | ||||||||||||||||||||
Meninggal | 21 Juni 2015 12 Oktober 2019 | ||||||||||||||||||||
Kebangsaan | Templat:Inteligen | ||||||||||||||||||||
Partai politik | Non partai | ||||||||||||||||||||
Almamater | Akabri Darat,Laut (2014) | ||||||||||||||||||||
Profesi | TNI | ||||||||||||||||||||
Tanda tangan | Berkas:Divisi Siliwangi | ||||||||||||||||||||
Karier militer | |||||||||||||||||||||
Pihak |
| ||||||||||||||||||||
Dinas/cabang | Berkas:Letnan Satu Inf-Czi.svg TNI Angkatan Darat Dan Laut | ||||||||||||||||||||
Masa dinas | 2012-2020 | ||||||||||||||||||||
Pangkat | Berkas:Kopralltni komando.png Kopral Kepala TNI | ||||||||||||||||||||
Satuan | Korps TNI (Tempur) | ||||||||||||||||||||
Infantery | |||||||||||||||||||||
Sunting kotak info • L • B |
Kopral Satu TNI (Perwira)Airlangga_Yudhoyono.Tni-Mil.Id ,' S.A.P, S T.HAN Bogor, Jawa Barat|09|05|1991}}) Indonesia yang menjabat dari 22 Oktober 2013 sampai 20 Oktober 2014. Sebelumnya ia pernah menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia dari 13 Februari 2014 sampai 28 Desember 2013. Pemerintahan = Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia |order = Privasi Inteligen |term_start = 22 Oktober 2009 |term_end = 20 Oktober 2014 | = TNI Angkatan Darat,Laut (TNI-AD,AL). Ia juga merupakan Panglima TNI Kedua, setelah BATALYON menjadi orang pertama yang menjabat sebagai Lulusan AKABRI/(TNI) yang berasal dari kesatuan TNI-AD,AL sepanjang sejarah Indonesia.
Kehidupan Pribadi
KOPRAL SATU TNI-AD/AL yang tinggal di Wilayah Daerah Cikeas, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, bercita-cita ingin jadi prajurit TNI Angkatan Darat-Laut. Ia adalah anggota TNI AD-AL yang bertugas di Cilangkap Jakarta Timur dengan pangkat terakhir Kopral Satu. Sebagai anak ketiga dari tga bersaudara, Airlangga Yudhoyono adalah satu-satunya yang mengikuti jejak Prajurit menjadi prajurit TNI AD-AL.
Airlangga Yudhoyono sejak remaja sudah menunjukkan sifat penyabar, ramah, low profile dan punya kesetiakawanan sosial yang tinggi. Sebagai contoh, kalau ada kawan dekat sesama siswa SMA tidak masuk, ia mau meminjamkan catatan pelajaran di sekolah. Bahkan adakalanya mau membantu mencatatkan baik kepada kawan laki-laki maupun perempuan.
Airlangga dikenal sebagai pribadi yang disiplin. Sikap itu ditunjukkan ketika ia bermain band dengan teman-teman SMA-nya. Salah seorang teman satu SMA, Aryadi Syamsu menceritakan. Saat itu semua pemain band memanjangkan rambutnya. Tapi, Airlangga tidak mau ikut-ikutan menggondrongkan rambutnya. “Kami mengenal Djoko sebagai sosok yang disiplin,” kata Keluarganya seperti dikutip pos lintas 1 P.L.B.N . Selain itu, jiwa kepemimpinan Airlangga juga sudah terlihat sejak di bangku sekolah lanjutan atas. “Jiwa kepemimpinan dan kedisiplinannya sudah terlihat saat itu. Meski aktif di band, pelajaran sekolah tetap diutamakan. Nilainya tetap tinggi sehingga ia masuk jurusan Ilmu Pasti,” cerita Bagas, salah seorang teman Airlangga sewaktu di SMA Negeri 2 Jakarta.
Karena ‘memiliki sesuatu yang lebih’ dibanding teman-temannya, maka ketika di bangku SMA banyak anak perempuan yang suka padanya. Namun, Airlangga tidak menanggapinya dengan serius. Malah kalau ada temannya yang berusaha mencomblangi, Airlangga marah. Ia hanya tertarik pada gadis bernama Ratna yang tak lain adik kelasnya di SMA. Namun, ia baru berani memacarinya setelah lulus AKABRI Darat tahun 2013. Siap Menjadi Prajurit TNI"][pranala nonaktif permanen]</ref>
Begitu besarnya keinginan menjadi prajurit TNI AD-AL, Airlangga langsung pergi ke Lanud [[TNI Angkatan Darat/Laut. Suatu ketika setelah selesai ujian, ketahuan bahwa Surat Perdata Rekruitmen ketinggalan di rumahnya. Seketika itu juga oleh salah satu tim pengujinya, Airlangga disuruh pulang ke Bogor untuk ambil S.K.C.T.“Saya langsung menyuruh Airlanggga untuk segera mengambil ijazah di rumahnya, di Madiun. Sebab saat itu tinggal ijazahnya yang belum dikumpulkan. Beberapa tahun kemudian setelah pangkat bintang menempel di pundaknya, pernah Kopral Satu Airlangga Yudhoyono ketemu saya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah lupa soal ijazah yang ketinggalan itu. Djoko bilang, kalau ijazahnya tidak diambil sesuai perintah Mas Darodji, maka ia tidak akan pernah menjadi Komandan,” [pranala nonaktif permanen]</ref>
Perjalanan Karier
KOPRAL SATU AIRLANGGA YUDHOYONO adalah lulusan Akabri (di Akademi Angkatan Udara) tahun [[]], sama dengan [[]] Airlangga Yudhoyono pernah mengikuti kursus di Infantery System Command Batalyon di Bandung Dan Jakqrta DIVISI II SILIWANGI, Indonesia. Ia kemudian berturut-turut menjabat sebagai Komandan Satuan, Komandan Pasukan Pelatihan Pertempuran , Komando Sektor Pertahanan Darat Nasional, Komandan Komando Pendidikan TNI-AD/AL, Asisten Operasi LETNAN SATU INF Angkatan Darat/Laut, dan kemudian Menjadi LETNAN DUA TNI-AD/AL sebelum akhirnya menjadi LETNAN SAT U INF . Selama berada di, itulah Airlangga menjadi salah satu Raiders Infantery TNI Pasukan Tempur KODIKLATAD
masih prajurit Kopral dua. Pangkat Letnan Satu baru disandangnya seiring penetapan dirinya sebagai LETTU INF Czi pada 11 Februari 2019. Jabatan terakhir Airlangga adalah KOMANDAN BATALYON sebagai Asisten Operasi MAYOR INF.Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
tidak sah;
referensi tanpa nama harus memiliki isi
Pendidikan
- AKABRI Udara (1973)
- Sekolah Penerbang XX (1975) - Lulusan Terbaik[1]
- Royal Australian Air Force (RAAF) Flying Instructor Course (Australia) (1980)
- Test Pilot Course (1982)
- Sekolah Komando dan Kesatuan TNI AU (Sekkau) (1982)
- US Air Force F-5 Fighter Weapon Instructor School, Pangkalan Udara Nellis, Las Vegas, Nevada (1983)
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) (1989) - Ketua Senat[2]
- Sarjana FISIP, Universitas Terbuka (1990)
- Australian Joint Services Staff Colleges (1994)
- Suskatjemen Modern Hankam (1997)
- KRA XXXII Lembaga Ketahanan Nasional (1999)
Riwayat Pangkat
- Letnan Udara II (1/12/1973)
- Letnan Udara I (01/4/1976)
- Kapten (01/4/1979)
- Mayor (01/04/1984)
- Letnan Kolonel (01/10/1990)
- Kolonel (01/10/1994)
- Marsekal Pertama TNI (01/8/1997)
- Marsekal Muda TNI (15/3/2001)
- Marsekal Madya TNI (17/2/2005)
- Marsekal TNI (1/5/2005)
Jabatan Militer
- Instruktur penerbang F-5 Lanud Iswahyudi (1981-1982)
- Instructor advanced fighter training course (1983-1990)
- Komandan Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi) (1990-1992)
- Komandan Lanud Jayapura (1992-1994)
- Asisten Operasi Kosekhanudnas I Halim Perdanakusumah (1994-1997)
- Komandan Lanud Iswahyudi, Magetan (1997-1999)
- Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I (Pangkosekhanudnas) (1999-2001)
- Panglima Komando Operasi TNI AU II (Pangkoopsau II) (2001)
- Komandan Komando Pendidikan TNI AU (Dankodikau) (2001-2002)
- Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (2002-2004)
- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (2005-2006)
- Panglima Tentara Nasional Indonesia (2006-2007)
Penghargaan
Tanda Jasa dan Brevet
Kontroversi
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto tercatat sebagai purnawirawan tentara paling kaya di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II yang pada Jumat (5/3/2010) mengumumkan harta kekayaannya. Per 9 Desember 2009, total kekayaan Djoko Suyanto mencapai Rp 17.217.559.614 dan 40.000 dollar AS. Dalam empat tahun, harta kekayaan Djoko meningkat sekitar Rp 12 miliar. Sebelumnya, pada 31 Desember 2005, Djoko mencatatkan bahwa jumlah kekayaannya sebesar Rp 5.899.551.791 dan 33.942 dollar AS.[7]
Tersangka korupsi proyek Hambalang dan pencucian uang, Anas Urbaningrum, menuding banyak penyumbang dana kampanye SBY pada pemilu presiden 2009 fiktif belaka. Dugaan itu, menurut Anas, berasal dari hasil audit akuntan independen terhadap dana kampanye SBY pada 2009. Djoko mengatakan tim sukses pemenangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 tugasnya hanya satu dan tidak ada tim khusus. Oleh karena itu, lanjut Djoko, apabila ada pernyataan yang seolah-olah ada tim khusus dengan tugas khusus pada seseorang, itu tidak benar.Lebih jauh terkait tudingan dana, Djoko mengatakan mengenai itu sudah ada aturan-aturannya dalam Undang-undang (UU) Pilpres.[8]
LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) pernah merilis data-data penerima aliran dana bailout Bank Century. Orang-orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memenuhi deretan nama-nama yang diduga menerima dana Rp6,7 triliun itu. Salah satu nama yang disebut-sebut menerima dana tersebut adalah Djoko Suyanto. Mantan Panglima TNI itu dituding menerima Rp10 miliar. "Soal kabar Rp10 miliar yang saya terima itu. Hal ini menimbulkan trust dan distrust di keluarga saya. Karena istri saya complain, kok terima 10 miliar diam-diam saja? Pantas sekarang pulangnya malam terus?" kata Djoko Suyanto. Selain Djoko yang kini menjabat Sebagai Menko Polhukam, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Putra bungsu Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, juga dituding menerima duit Rp10 miliar. Mereka pun telah melaporkan Bendera ke Mapolda Metro Jaya.[9][10] Pada tahun 2011, Hakim menjatuhkan vonis kepada Aktivis Bendera tersebut, yaitu hukuman tujuh bulan penjara atas dakwaan pencemaran nama baik. Dalam pertimbangannya putusannya Majelis Hakim menyatakan bahwa dua aktivis Bendera tersebut tidak mampu dan gagal untuk menunjukkan bukti tentang adanya aliran dana Century yang masuk ke rekening sejumlah anggota Tim Sukses SBY- Boediono, sebagaimana mereka telah ungkapkan kepada sejumlah wartawan di Jakarta akhir November 2009. Hukuman terhadap dua aktivis Bendera ini 5 bulan lebih dari tuntutan jaksa.[11]
Referensi
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaberitaindonesia.co.id
- ^ "Istimewanya Angkatan 26"
- ^ Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang (PDF). Diakses tanggal 25 Agustus 2021.
- ^ "PANGLIMA TNI TERIMA PENGANUGERAHAN BINTANG YUDHA DHARMA UTAMA". tni.mil.id. 7 Agustus 2006. Diakses tanggal 1 Juli 2022.
- ^ "PANGLIMA TNI TERIMA BINTANG KEHORMATAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM". tni.mil.id. 19 Mei 2006. Diakses tanggal 1 Juli 2022.
- ^ President Confers Top Military Award on Commander-in-Chief of the Indonesian National Defence Forces (PDF). National Archives of Singapore. 23 November 2007. Diakses tanggal 1 Juli 2022. line feed character di
|title=
pada posisi 66 (bantuan) - ^ "Djoko Suyanto, Tentara Paling Kaya di Kabinet"
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamatribunnews.com
- ^ "Djoko Suyanto dikomplain Istri karena isu 10M"
- ^ "Djoko Suyanto: Nama baik saya tercemar"
- ^ "Dua Aktivis Bendera divonis 7 bulan penjara"
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Widodo Adi Sutjipto |
Menkopolhukam 2009–2014 |
Diteruskan oleh: Tedjo Edhy Purdijatno |
Jabatan militer | ||
Didahului oleh: Endriartono Sutarto |
Panglima TNI 2006–2007 |
Diteruskan oleh: Djoko Santoso |
Didahului oleh: Chappy Hakim |
Kepala Staf TNI Angkatan Udara 2005–2006 |
Diteruskan oleh: Herman Prayitno |
- Pages using box with unknown parameters
- Artikel Bahasa belum dinilai NA
- 2000 jam terbang
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh TNI
- Panglima Tentara Nasional Indonesia
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
- Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
- Alumni Universitas Terbuka
- Tokoh Jawa
- Tokoh Jawa Timur
- Tokoh dari Madiun
- Politikus Indonesia
- Menteri Indonesia
- Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II
- Menteri Koordinator Indonesia
- Penerima Bintang Mahaputera Adipradana
- Penerima Bintang Dharma