Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦧꦚ꧀ꦗꦂꦤꦼꦒꦫ |
• Pegon | بانجارنڬارا |
• Alfabet Jawa | Banjarnegara |
Julukan: Dawet Ayu | |
Motto: Manunggaling swara tumataning praja (Indonesia) "Bersatu suara membangun negara" (1571 Masehi) | |
Koordinat: 7°24′S 109°48′E / 7.4°S 109.8°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Dasar hukum | Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 |
Hari jadi | 26 Februari 1571 |
Ibu kota | Banjarnegara |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Tri Harso Widrahmanto (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Indarto |
Luas | |
• Total | 1.069,73 km2 (413,03 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.020.982 |
• Kepadatan | 951/km2 (2,460/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi) Jawa Banyumasan |
• IPM | 68,61 (2022) Sedang[5] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 286 |
Pelat kendaraan | R xxxx |
Kode Kemendagri | 33.04 |
DAU | Rp 1.015.129.697.000,- (2020) |
Flora resmi | Kayu manis cina |
Fauna resmi | Pelatuk bawang |
Situs web | banjarnegarakab |
Kabupaten Banjarnegara (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦧꦚ꧀ꦗꦂꦤꦼꦒꦫ, Pegon: بانجارنڬارا, translit. Banjarnegara) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya berada di kecamatan Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara terletak di antara 7° 12'–7° 31' Lintang Selatan dan 109° 29'–109° 45'50" Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha atau 3,10 % dari luas seluruh Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Wonosobo di sebelah timur, Kabupaten Kebumen di sisi selatan, serta Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat.
Geografi
Bentang alam berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografis, wilayah ini dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
- Zona Utara, adalah kawasan pegunungan yang merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, Pegunungan Serayu Utara. Daerah ini memiliki relief yang curam dan bergelombang. Di bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang terdapat beberapa puncak, seperti Gunung Rogojembangan dan Gunung Prahu. Beberapa kawasan digunakan sebagai objek wisata, dan terdapat pula pembangkit listrik tenaga panas bumi. Zona sebelah utara meliputi kecamatan Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, Pagentan, Pejawaran, Batur, Karangkobar, Madukara
- Zona Tengah, merupakan zona Depresi Serayu yang cukup subur. Bagian wilayah ini meliputi kecamatan Banjarnegara, Ampelsari, Bawang, Purwanegara, Mandiraja, Purworejo Klampok, Susukan, Wanadadi, Banjarmangu, Rakit
- Zona Selatan, merupakan bagian dari Pegunungan Serayu Selatan, merupakan daerah pegunungan yang memiliki relief curam meliputi kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Sigaluh, Mandiraja, Bawang, Susukan.
Topografi
Topografi wilayah ini sebagian besar (65% lebih) berada di ketinggian antara 100 s/d 1000 meter dari permukaan laut. Secara rinci pembagian wilayah berdasarkan topografi.
- Kurang dari 100 m dari permukaan air laut, meliputi luas 9,82 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Susukan dan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwanegara dan Bawang.
- Antara 100 – 500 m dari permukaan air laut, meliputi luas 37,04 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Punggelan, Wanadadi, Rakit, Madukara, sebagian Susukan, Mandiraja, Purwanegara, Bawang, Pagedongan, Banjarmangu dan Banjarnegara.
- Antara 500 -1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 28,74% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian Banjarnegara, Pagedongan dan Banjarmangu.
- Lebih dari 1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 24,40% dari seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara meliputi kecamatan Pejawaran, Batur, Wanayasa, Kalibening, Pandanarum, Karangkobar dan Pagentan.
Sungai Serayu mengalir menuju ke Barat, serta anak-anak sungainya termasuk Kali Tulis, Kali Merawu, Kali Pekacangan, Kali Gintung dan Kali Sapi. Sungai tersebut dimanfaatkan sebagai sumber irigasi pertanian.
Wilayah kabupaten Banjarnegara memiliki iklim tropis, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, serta suhu rata-rata 20°- 26 °C.
Sejarah
Dalam perang Diponegoro, R.Tumenggung Dipoyudo IV berjasa kepada pemerintah mataram, sehingga di usulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk di tetapkan menjadi bupati banjar berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 agustus 1831 nomor I, untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus statusnya, berkedudukan di Banjarmangu dan dikenal dengan Banjarwatulembu. Usul tersebut disetujui.
Persoalan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala yang menyulitkan komunikasi dengan Kasunanan Surakarta. Kesulitan ini dirasakan menjadi beban bagi bupati ketika dia harus menghadiri Pasewakan Agung pada saat-saat tertentu di Kasultanan Surakarta. Untuk mengatasi masalah ini diputuskan untuk memindahkan ibu kota kabupaten ke selatan Sungai Serayu.
Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai ibu kota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan persawahan yang luas dengan beberapa lereng yang curam. Di daerah persawahan (Banjar) inilah didirikan ibu kota kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini menjadi Banjarnegara (Banjar: Sawah, Negara: Kota).
Lambang sebelum diubah
Pada tanggal 17 Agustus 1967, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRDGR) Kabupaten Banjarnegara meluncurkan lambang daerahnya oleh M. Soedjirno, Bupati Banjarnegara ke-7. Lambang Banjarnegara didesain oleh Soehardjo, Wakil Bupati Banjarnegara periode 2006–2011. Ia menyebutkan bahwa lambang tersebut dibuat saat usianya 10 tahun dan merupakan hasil dari perlombaan (sayembara). Ia mengaku bahwa proses untuk dapat disahkan menjadi lambang resmi daerah tersebut berlangsung selama satu tahun, lalu pada dekade 1980-an lambangnya kemudian diberikan sengkalan di bawahnya yang menjadi motto daerah, Wani memetri rahayuning praja, yang artinya "Bertekad melestarikan kemakmuran menuju kebahagiaan lahir-batin bagi rakyat dan pemerintahnya".[6]
Lambang tersebut berbentuk perisai hijau dengan tepi kuning. Di dalamnya terdapat padi 17 butir, kapas 8 kuntum bunga, segilima merah putih, bintang, pohon beringin, gunung dan daratan, sifon Belanda, sebilah keris, dan gelombang air. Lambang dengan sengkalan daerah ini dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Banjarnegara Nomor 11 Tahun 1988 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tentang Lambang Daerah.
Perubahan lambang
Pada tahun 2018, Pemkab Banjarnegara menghadirkan tanggal hari jadi yang baru, 26 Februari 1571.[7] Akibat dari penetapan hari jadi yang baru ini, Pemkab Banjarnegara berencana untuk merevisi lambang daerahnya agar sesuai dengan hari jadinya yang baru itu. Pada tahun 2021, sejumlah rancangan lambang versi baru dibocorkan di media sosial. Sekda Banjarnegara Indarto menjelaskan bahwa lambang yang berseliweran ini muncul atas usulan masyarakat Banjarnegara. Namun, pihaknya menyebut bahwa perubahan tersebut masih dibahas di DPRD. Ada usulan dawet ayu yang muncul dari sejarawan Banjarnegara Heni Purwono.[8] Di tengah-tengah pandemi, draf lambang daerah yang diusulkan oleh DPRD itu bocor, dengan hilangnya gambar beringin, diganti dengan Candi Arjuna yang ada di kompleks Candi Dieng l dengan latar belakang logo Kabupaten banjarnegara yg di dominasi Pegunungan / Daratan tinggi. Saat desain tersebut dituding berkaitan dengan sebuah kepentingan politik tertentu, Tuswadi, ilmuwan yang tergabung dalam anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia beranggapan bahwa beringin bukanlah simbol politik, melainkan perwujudan dari sila ketiga Pancasila, dan tak dapat "disandingkan dengan pohon di lambang partai".[9]
Bentuk final dari lambang tersebut akhirnya muncul di situs resmi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Februari 2022. Lambang tersebut mempertahankan mayoritas elemen lama, dengan menambah Candi Arjuna di Dieng, Gunung / Daratan Tinggi ,sawah dan ladang kentang, serta Bendungan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Motto daerah yang baru ini adalah sengkalan Manunggaling swara tumataning praja, yang dapat dimaknai sebagai 1571 Masehi. Secara maknawi, sengkalan ini bermakna "Bersatu padunya masyarakat dan pemerintah dalam membangun dan menata kehidupan demi terwujudnya baldatun ṭayyibatun wa rabbun ġafūr". Lambang ini dikukuhkan dengan Perda No. 1 Tahun 2022.
Pemerintahan
Daftar Bupati
No. | Bupati | Awal jabatan | Akhirjabatan | Wakil Bupati | |
---|---|---|---|---|---|
– | Tri Harso Widirahmanto (Penjabat) |
22 Mei 2022 | Petahana | Lowong |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[10] | 2014–2019[11] | 2019–2024[12] | 2024–2029 | ||
PKB | 5 | 5 | 7 | 7 | |
Gerindra | (baru) 3 | 5 | 3 | 4 | |
PDI-P | 7 | 6 | 9 | 7 | |
Golkar | 8 | 6 | 4 | 7 | |
NasDem | (baru) 3 | 4 | 3 | ||
PKS | 6 | 5 | 5 | 5 | |
Hanura | (baru) 0 | 0 | 2 | 2 | |
PAN | 8 | 6 | 4 | 4 | |
Demokrat | 5 | 3 | 7 | 8 | |
PPP | 6 | 6 | 5 | 3 | |
PDP | (baru) 1 | ||||
PKNU | (baru) 1 | ||||
Jumlah Anggota | 50 | 45 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 10 | 9 | 10 | 10 |
Kecamatan
Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.002.398 jiwa dengan luas wilayah 1.023,73 km² dan sebaran penduduk 979 jiwa/km².[13][14]
Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Banjarnegara, dengan kecamatan terluas dan memiliki penduduk terbanyak adalah kecamatan Punggelan. Kota-kota kecamatan yang cukup signifikan adalah: Kota Mandiraja, Klampok, Wanadadi, Karangkobar, dan Kalibening.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banjarnegara, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[15] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.04.09 | Banjarmangu | 17 | 53452 | Desa | ||
33.04.06 | Banjarnegara | 9 | 4 | 53411-53419 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.04.16 | Batur | 8 | 53456 | Desa | ||
33.04.05 | Bawang | 18 | 53471 | Desa | ||
33.04.18 | Kalibening | 16 | 53458 | Desa | ||
33.04.13 | Karangkobar | 13 | 53453 | Desa | ||
33.04.08 | Madukara | 2 | 18 | 53482 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.04.03 | Mandiraja | 16 | 53473 | Desa | ||
33.04.20 | Pagedongan | 9 | 53451 | Desa | ||
33.04.14 | Pagentan | 16 | 53455 | Desa | ||
33.04.19 | Pandanarum | 8 | 53464 | Desa | ||
33.04.15 | Pejawaran | 17 | 53454 | Desa | ||
33.04.12 | Punggelan | 17 | 53462 | Desa | ||
33.04.04 | Purwanegara | 13 | 53472 | Desa | ||
33.04.02 | Purworejo Klampok | 8 | 53474 | Desa | ||
33.04.11 | Rakit | 11 | 53463 | Desa | ||
33.04.07 | Sigaluh | 1 | 14 | 53481 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.04.01 | Susukan | 15 | 53475 | Desa | ||
33.04.10 | Wanadadi | 11 | 53461 | Desa | ||
33.04.17 | Wanayasa | 17 | 53457 | Desa | ||
TOTAL | 12 | 266 |
Pendidikan
Di Banjarnegara juga terdapat perguruan tinggi baik negeri maupun swasta antara lain:
- Politeknik Banjarnegara
- STIE Taman Siswa
- STIMIK Tunas Bangsa
- STIT Tunas Bangsa
- STAI Tanbihul Ghofilin
Pendidikan formal | TK atau RA | SD atau MI | SMP atau MTs | SMA atau MA | SMK | Perguruan tinggi | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | 3 | 657 | 95 | 10 | 4 | 0 | ||||||
Swasta | 539 | 210 | 49 | 17 | 13 | 3 | ||||||
Total | 542 | 867 | 144 | 27 | 17 | 3 | ||||||
Data sekolah di Kabupaten Banjarnegara Sumber:[16] |
Kesehatan
Rumah Sakit yang memiliki fasilitas yang memadai di antaranya:
- RSUD Kabupaten Banjarnegara
- RSI Bawang
- RS Imanuel Purwareja Klampok
- RSU PKU Muhammadiyah Banjarnegara
Pariwisata
Tempat Wisata
Objek wisata yang ada di Banjarnegara, antara lain:
- Objek Wisata Dataran Tinggi Dieng
- Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas
- Arung Jeram Sungai Serayu
- Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman
- Curug Pitu
- Surya Yudha Park
- Serayu Park
- Curug Muncar
- Gunung Tampomas
- Gunung Lanang
- Wadas Tumpang
- Bukit Asmara Situk
- Bukit Watu Sodong, Mandiraja
- Bukit Rumpit bike park , Mandiraja
- Wisata sawah Wates , Mandiraja
- Mandiraja View Garden
- Bukit Sikunang
- Curug Genting
- The Pikas
- Arum jeram serayu
Transportasi
Banjarnegara dilalui jalan nasional lintas tengah Jawa yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Purwokerto dan Yogyakarta. Klampok merupakan persimpangan jalur menuju Purbalingga dan Banyumas. Selain itu terdapat juga jalan provinsi yang menghubungkan Banjarnegara dengan Pekalongan & Batang, melintasi dataran tinggi Dieng, serta daerah Mandiraja sebagai penghubung antara Banjarnegara dengan Kebumen.
Angkutan bus antarkota yang melewati Banjarnegara antara lain adalah jurusan Solo-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Semarang-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Wonosobo-Banjarnegara-Bandung, Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas serta Banjarnegara-Jakarta.
Stasiun
Kabupaten Banjarnegara memiliki 15 stasiun di Jalur kereta api Purwokerto–Wonosobo yang tidak beroperasi, diantaranya:
- Stasiun Banjarnegara
- Stasiun Purwareja
- Stasiun Mandiraja
- Stasiun Bawang
- Stasiun Sigaluh
- Stasiun Gumiwang
- Halte Gandulekor
- Halte Binorong
- Halte Mantrianom
- Stasiun Singomerto
- Stasiun Perigi
- Stasiun Sokanandi
- Stasiun Tunggoro
- Stasiun Bandingan
- Stasiun Bojanegara (Banjarnegara)
Referensi
- ^ "Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2021" (pdf). www.banjarnegarakab.bps.go.id. hlm. 8, 78. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-16. Diakses tanggal 15 Juni 2021.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaDUKCAPIL
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Banjarnegara". www.sp2010.bps.go.id.
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 8 Agustus 2023.
- ^ Pradikta, Dimas Diyan (2021-09-28). "Logo Banjarnegara Baru Harus Miliki Filosofis dan Historis". Pikiran-Rakyat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-08. Diakses tanggal 2022-02-08.
- ^ Suwito, Castro (2018-12-24). "Hari Jadi Banjarnegara Disepakati 26 Februari 1571 - Suara Merdeka". Suara Merdeka Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-08. Diakses tanggal 2022-02-08.
- ^ "Marak Gambar Logo Baru Pemkab Banjarnegara, Ini Kata Sekda". SerayuNews. 2021-09-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-08. Diakses tanggal 2022-02-08.
- ^ Muzaki, Khoirul (2021-10-01). "Desain Logo Baru Kabupaten Banjarnegara Dikaitkan Partai Politik: Pohon Beringin Lambang Sila Ketiga". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-08. Diakses tanggal 2022-02-08.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Banjarnegara 2009-2014
- ^ Perolehan Kursi DPRD Banjarnegara 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Banjarnegara 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Banjarnegara
- ^ Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) [1]Diarsipkan 2011-06-19 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-06-19 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-06-19 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-06-19 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-06-19 di Wayback Machine. Wilayah Kabupaten Banjarnegara (2010/2011)
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi