Kalimantan Timur
Kalimantan Timur | |
---|---|
Motto: | |
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU No. 25 Tahun 1956 |
Tanggal | 1 Januari 1957 |
Ibu kota | Samarinda |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Gubernur | Awang Faroek Ishak |
• Wakil Gubernur | Farid Wadjdy |
Luas | |
• Total | 245.238 (2) km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
• Luas perairan | 10.217 km2 (3,945 sq mi) 4,2% |
Populasi | |
• Total | 3.553.143 |
• Kepadatan | 14/km2 (40/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam (82,3%), Kristen (Protestan & Katolik) (16,4%), Hindu (0,58%), dan Budha (0,78%) |
• Bahasa | Indonesia, Banjar, Dayak, Kutai |
Kode Kemendagri | 64 |
Kode BPS | 64 |
DAU | Rp. 51.446.845.000,- |
Lagu daerah | Indung-Indung |
Rumah adat | Rumah Lamin |
Senjata tradisional | Mandau, Bujak, Serepang, Kelibit, Sumpit, Gayang |
Situs web | www.kaltimprov.go.id |
Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 245.238 km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibukotanya adalah Samarinda.
Sebelum pemekaran Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.[1]
Sejarah
Sebelum masuknya suku-suku dari Sarawak dan suku-suku pendatang dari luar pulau, wilayah ini sangat jarang penduduknya. Sebelum kedatangan Belanda terdapat beberapa kerajaan yang berada di Kalimantan Timur, diantaranya adalah Kerajaan Kutai (beragama Hindu), Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Kesultanan Pasir dan Kesultanan Bulungan.
Wilayah Kalimantan Timur meliputi Pasir, Kutai, Berau dan juga Karasikan diklaim sebagai wilayah taklukan Maharaja Suryanata, gubernur Majapahit di Negara Dipa (Amuntai) hingga masa Kesultanan Banjar. Sebelum adanya perjanjian Bungaya, Sultan Makassar pernah meminjam tanah untuk tempat berdagang meliputi wilayah timur dan tenggara Kalimantan kepada Sultan Mustain Billah dari Banjar sewaktu Kiai Martasura diutus ke Makassar dan mengadakan perjanjian dengan Sultan Tallo I Mangngadaccinna Daeng I Ba’le’ Sultan Mahmud Karaeng Pattingalloang[2], mangkubumi dan penasehat utama bagi Sultan Muhammad Said, Raja Gowa tahun 1638-1654[3][4] yang akan menjadikan wilayah Kalimantan Timur sebagai tempat berdagang bagi Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo)[2] sejak itulah mulai berdatanganlah etnis asal Sulawesi Selatan. Sejak 13 Agustus 1787, Sunan Nata Alam dari Banjar menyerahkan Kalimantan Timur mejadi milik perusahaan VOC Belanda dan Kesultanan Banjar sendiri dengan wilayahnya yang tersisa menjadi daerah protektorat VOC Belanda.
Sesuai traktat 1 Januari 1817, Sultan Sulaiman dari Banjar menyerahkan Kalimantan Timur, Kalimatan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan (termasuk Banjarmasin) kepada Hindia-Belanda. Pada tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam al-Watsiq Billah dari Banjar menegaskan kembali penyerahan wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda. [5] Pada tahun 1846, Belanda mulai menempatkan Asisten Residen di Samarinda untuk wilayah Borneo Timur (sekarang provinsi Kalimantan Timur dan bagian timur Kalimantan Selatan) bernama H. Von Dewall. [6] Kaltim merupakan bagian dari Hindia Belanda.[7] Kaltim 1800-1850.[8] Dalam tahun 1879, Kaltim dan Tawau merupakan Ooster Afdeeling van Borneo bagian dari Residentie Zuider en Oosterafdeeling van Borneo. [9] Dalam tahun 1900, Kaltim merupakan zelfbesturen (wilayah dependensi)[10] Dalam tahun 1902, Kaltim merupakan Afdeeling Koetei en Noord-oost Kust van Borneo.[11][12] Tahun 1942 Kaltim merupakan Afdeeling Samarinda dan Afdeeling Boeloengan en Beraoe.[13]
Provinsi Kalimantan Timur selain sebagai kesatuan administrasi, juga sebagai kesatuan ekologis dan historis. Kalimantan Timur sebagai wilayah administrasi dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 dengan gubernurnya yang pertama adalah APT Pranoto.
Sebelumnya Kalimantan Timur merupakan salah satu karesidenan dari Provinsi Kalimantan. Sesuai dengan aspirasi rakyat, sejak tahun 1956 wilayahnya dimekarkan menjadi tiga provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat. Pada tahun 2012, kembali terjadi pemekaran wilayah yang ditandai dengan pembentukan Provinsi Kalimantan Utara.
Pembentukan Provinsi Kalimantan Timur
Daerah-daerah Tingkat II di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9).
Lembaran Negara No.72 Tahun 1959 terdiri atas:
- Pembentukan 2 kotamadya, yaitu:
- Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda sebagai ibukotanya dan sekaligus sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
- Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.
- Pembentukan 4 kabupaten, yaitu:
- Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong
- Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot.
- Kabupaten Berau, dengan ibukotanya Tanjung Redeb.
- Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.
Pembentukan Kota dan Kabupaten Baru
Berdarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1981, maka dibentuk Kota Administratif Bontang di wilayah Kabupaten Kutai dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1989, maka dibentuk pula Kota Madya Tarakan di wilayah Kabupaten Bulungan. Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu:
- Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar
- Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta
- Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau
- Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan
- Kota Tarakan (peningkatan kota administratif Tarakan menjadi kotamadya)
- Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kotamadya)
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2002, maka Kabupaten Pasir mengalami pemekaran dan pemekarannya bernama Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pada tanggal 17 Juli 2007, DPR RI sepakat menyetujui berdirinya Tana Tidung sebagai kabupaten baru di Kalimantan Timur, maka jumlah keseluruhan kabupaten/kota di Kalimantan Timur menjadi 14 wilayah. Pada tahun yang sama, nama Kabupaten Pasir berubah menjadi Kabupaten Paser berdasarkan PP No. 49 Tahun 2007.
Pada tanggal 25 Oktober 2012, DPR RI mengesahkan pembentukan Provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pemekaran dari Kalimantan Timur. Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Tarakan menjadi wilayah provinsi baru tersebut, sehingga jumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur berkurang menjadi 9 wilayah.
Geografi
Kaltim berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur. Di sebelah barat, utara dan selatan, Kaltim berbatasan langsung dengan Malaysia, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Titik tertinggi di Kaltim adalah Liangpran dengan ketinggian mencapai 2.240 meter dari permukaan laut.
Iklim
Iklim di Kaltim adalah iklim tropis, terutama di daerah pesisir yang disebabkan oleh pengaruh Angin Monsun.
Bentang alam Kaltim pada umumnya kasar dan bergelombang, sebagian besar tertutup oleh hutan, dan memiliki tepi pantai sepanjang lebih dari 1.185 km[14]. Bagian paling utara wilayah ini, di mana pada setiap bulan Juni, matahari bersinar lebih lama beberapa menit dan setiap bulan Desember, matahari bersinar lebih cepat.[15]
Keanekaragaman Hayati
Kalimantan Timur memiliki kekayaan flora dan fauna.[16] Di Kalimantan Timur kira-kira tumbuh sekitar 1000-189.000 jenis tumbuhan,[butuh rujukan] antara lain anggrek hitam yang harga per bunganya dapat mencapai Rp, 100.000,- hingga Rp, 500.000,-
Sumber Daya Alam
Masalah sumber daya alam di sini terutama adalah penebangan hutan ilegal yang memusnahkan hutan hujan, selain itu Taman Nasional Kutai yang berada di Kabupaten Kutai Timur ini juga dirambah hutannya. Kurang dari setengah hutan hujan yang masih tersisa, seperti Taman Nasional Kayan Mentarang di bagian utara provinsi ini. Pemerintah lokal masih berusaha untuk menghentikan kebiasaan yang merusak ini.
Politik
Gubernur
Gubernur Kalimantan Timur | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
No. | Foto | Gubernur | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Partai/Fraksi | Prd. | Ket. | Wakil Gubernur | |
— | A.P.T. Pranoto | 9 Januari 1957 | 27 Mei 1959 | Penugasan Pemerintah | 1 | [ket. 1] | |||
— | Inche Abdoel Moeis | 3 Maret 1959 | 27 Mei 1959 | Partai Nasional Indonesia | 2 | [ket. 2] | |||
1 | A.P.T. Pranoto | 27 Mei 1959 | 1961 | Nahdhatul Ulama | 3 | [ket. 3][ket. 4] | |||
— | R.M. Prodjosumarto | 1961 | 30 Juni 1962 | Penugasan Pemerintah | [ket. 5] | ||||
2 | Abdoel Moeis Hassan | 30 Juni 1962[18] | 22 September 1966[18] | Partai Nasional Indonesia | 4 | ||||
— | Kol. Soekadio |
22 September 1966[18] | 21 Juni 1967[19] | Penugasan Pemerintah | — | [ket. 6] | |||
3 | Kol. Abdoel Wahab Sjahranie |
21 Juni 1967[19] | 22 Mei 1978 | ABRI–Angkatan Darat | 5 | ||||
6 | |||||||||
4 | Brigjen TNI Erry Soepardjan |
22 Mei 1978 | 5 Juni 1983 | ABRI–Angkatan Darat | 7 | ||||
5 | Kol. Soewandi Roestam |
5 Juni 1983 | 25 Juni 1988 | ABRI–Angkatan Darat | 8 | Muhammad Ardans | |||
6 | Muhammad Ardans | 25 Juni 1988 | 25 Juni 1993 | Golongan Karya | 9 | Harsono | |||
25 Juni 1993 | 25 Juni 1998 | 10 | Suwarna Abdul Fatah | ||||||
7 | Suwarna Abdul Fatah | 25 Juni 1998 | 2003 | Golongan Karya | 11 | [ket. 7] | Chaidir Hafidz | ||
2003 | 8 Desember 2006 | 12 | Yurnalis Ngayoh | ||||||
— | Yurnalis Ngayoh | 8 Desember 2006 | 10 Maret 2008 | Independen | [ket. 8] | — | |||
8 | 10 Maret 2008 | 25 Juni 2008 | |||||||
— | Syaiful Teteng (Pelaksana Harian) |
25 Juni 2008 | 3 Juli 2008 | Penugasan Pemerintah | — | [22] | |||
— | Tarmizi Abdul Karim (Penjabat) |
3 Juli 2008 | 17 Desember 2008 | Penugasan Pemerintah | [ket. 9] | ||||
9 | Awang Faroek Ishak | 17 Desember 2008 | 17 Desember 2013 | Golongan Karya | 13 | Farid Wadjdy | |||
17 Desember 2013 | 20 September 2018 | 14 | [ket. 10] | Mukmin Faisyal | |||||
Nasional Demokrat (sejak 2016) | |||||||||
— | Meiliana (Pelaksana Harian) |
20 September 2018 | 22 September 2018 | — | |||||
— | Restuardy Daud (Penjabat) |
22 September 2018 | 1 Oktober 2018 | Penugasan Pemerintah | [23] | ||||
10 | Isran Noor | 1 Oktober 2018 | 1 Oktober 2023 | Independen | 15 | Hadi Mulyadi | |||
Nasional Demokrat (sejak 2020) | |||||||||
— | Akmal Malik (Penjabat) |
2 Oktober 2023 | Petahana | Penugasan Pemerintah | — | [24] | — |
- Catatan
- ^ Secara resmi berstatus sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Kalimantan Timur
- ^ Berstatus sebagai Kepala Daerah Kalimantan Timur
- ^ Berstatus sebagai gubernur definitif
- ^ Pada tahun 1961 diberhentikan karena ditahan di Jakarta atas tuntutan DPRD Kalimantan Timur akibat tuduhan korupsi.
- ^ Residen diperbantukan[17] (sekarang plt.) Gubernur sekitar 8 bulan
- ^ Berstatus sebagai Penjabat Gubernur Kalimantan Timur[20]
- ^ Pada tahun 2006 diberhentikan karena kasus korupsi
- ^ Sebelumnya menjadi wakil gubernur hingga pada tahun 2006 menjadi Pelaksana Tugas Gubernur menggantikan Suwarna A.F. yang ditahan karena kasus korupsi. Kemudian, pada tanggal 10 Maret 2008,[21] Yurnalis Ngayoh dilantik menjadi Gubernur Kaltim hingga bulan Juli 2008
- ^ Sebagai Penjabat Gubernur Kalimantan Timur karena Pilgub Kaltim 2008 berlangsung 2 putaran sehingga gubernur baru tidak bisa dilantik yang rencananya pada bulan Juli 2008 menjadi bulan Desember 2008 setelah Pilgub Kaltim 2008 selesai
- ^ Mengundurkan diri karena mencalonkan diri dalam Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019
Saat ini Gubernur dijabat oleh Awang Faroek Ishak. Ia mencalonkan diri sebagai menjadi Gubernur Kalimantan Timur pada tahun 2008 dan akhirnya terpilih pada putaran kedua dan dilantik pada 17 Desember 2008.
Pembantu Gubernur
Selanjutnya sebagai perpanjangan tangan dari Gubernur Kepala Dearah Provinsi Kalimantan Timur dalam mengelola Administrasi Pemerintahan dan Pembangunan di daerah ini, dibentuk 2 (dua) Pembantu Gubernur yang bertugas Mengkoordinir Wilayah Utara dan Wilayah Selatan, yaitu:
- Pembantu Gubernur Wilayah Utara, berkedudukan di Kota Tarakan yang dalam hal ini merupakan perpanjangan tangan gubernur untuk Wilayah Kabupaten Berau, Bulungan dan Kota Administratif Tarakan.
- Pembantu Gubernur Wilayah Selatan, berkedudukan di Kota Balikpapan yang dalam hal ini merupakan perpanjangan tangan gubernur untuk Kotamadya Balikpapan, Kabupaten Kutai, Kabupaten Paser dan Kota Administratif Bontang.
Kemudian institusi dua Pembantu Gubernur Kalimantan Timur Wilayah Selatan dan Utara tersebut telah ditiadakan sejak tahun 1999. Kebijakan penghapusan institusi ini semata-mata untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah.
Pembagian administratif
Setelah pembentukan provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Timur kini terbagi menjadi 6 kabupaten dan 3 kota, antara lain:
- Kabupaten
- Berau dengan ibu kota Tanjung Redeb
- Kutai Barat dengan ibu kota Sendawar
- Kutai Kartanegara dengan ibu kota Tenggarong
- Kutai Timur dengan ibu kota Sangatta
- Paser dengan ibu kota Tana Paser
- Penajam Paser Utara dengan ibu kota Penajam
- Kota
Perekonomian
Hasil utama provinsi ini adalah hasil tambang seperti minyak, gas alam dan batu bara. Sektor lain yang kini sedang berkembang adalah agrikultur, pariwisata dan industri pengolahan.
Beberapa daerah seperti Balikpapan dan Bontang mulai mengembangkan kawasan industri berbagai bidang demi mempercepat pertumbuhan perekonomian. Sementara kabupaten-kabupaten di Kaltim kini mulai membuka wilayahnya untuk dibuat perkebunan seperti kelapa sawit dan lain-lain.
Kalimantan Timur memiliki beberapa tujuan pariwisata yang menarik seperti kepulauan Derawan di Berau, Taman Nasional Kayan Mentarang dan Pantai Batu Lamampu di Nunukan, peternakan buaya di Balikpapan, peternakan rusa di Penajam, Kampung Dayak Pampang di Samarinda, Pantai Amal di Kota Tarakan, Pulau Kumala di Tenggarong dan lain-lain.
Tapi ada kendala dalam menuju tempat-tempat di atas, yaitu transportasi. Banyak bagian di provinsi ini masih tidak memiliki jalan aspal, jadi banyak orang berpergian dengan perahu dan pesawat terbang dan tak heran jika di Kalimantan Timur memiliki banyak bandara perintis. Selain itu, akan ada rencana pembuatan Highway Balikpapan-Samarinda-Bontang-Sangata demi memperlancar perekonomian.
Pendidikan
Kalimantan Timur menyediakan sarana pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung ber-AC sampai yang sederhana.
Kalimantan Timur juga menjadi lokasi berbagai universitas terkemuka, antara lain :
- STT Migas
- Universitas Balikpapan
- Universitas Borneo Tarakan
- Universitas Mulawarman
- STMIK Balikpapan
- Politeknik Negeri Balikpapan
Sosial Kemasyarakatan
Suku Bangsa
Kalimantan Timur memiliki beberapa macam suku bangsa. selama ini yang dikenal oleh masyarakat luas, padahal selain dayak ada 1 suku yang juga memegang peranan penting di Kaltim yaitu suku Kutai. Suku Kutai merupakan suku melayu asli Kalimantan Timur, yang awalnya mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur. Lalu dalam perkembangannya berdiri dua kerajaan Kutai, kerajaan Kutai Martadipura yang berdiri lebih dulu dengan rajanya Mulawarman, lalu berdiri pula belakangan kerajaan Kutai Kartanegara yang kemudian menaklukan Kerajaan Kutai Martadipura, dan lalu berubah nama menjadi kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Di Kalimantan Timur terdapat juga banyak suku suku pendatang dari luar, seperti Banjar, Bugis, Jawa dan Makassar. Bahasa Banjar,Jawa dan Bahasa Bugis adalah dua dari banyak bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Timur. Suku Banjar dan Bugis banyak mendiami Kalimantan, Samarinda, Sangatta dan Bontang. Sedangkan suku Jawa banyak mendiami Samarinda dan Balikpapan.
Bahasa Daerah
Bahasa-bahasa daerah di Kalimantan Timur merupakan bahasa Austronesia dari rumpun Malayo-Polynesia, diantaranya adalah Bahasa Tidung,Bahasa Banjar, Bahasa Berau dan Bahasa Kutai. Bahasa lainnya adalah Bahasa Lundayeh.
Pariwisata, Seni dan Budaya
Lagu Daerah
- Burung Enggang (bahasa Kutai)
- Meharit (Bahasa Kutai)
- Sabar'ai-sabar'ai (Bahasa Banjar)
- Anjat Manik (Bahasa Berau Benua)
- Bebilin (Bahasa Tidung)
- Andang Sigurandang (Bahasa Tidung)
- Bedone (Bahasa Dayak Benuaq)
- Ayen Sae (Bahasa Dayak)
- Sorangan (Bahasa Banjar)
- Lamin Talunsur (Bahasa Kutai)
- Buah Bolok (Bahasa Kutai)
- Aku Menyanyi (Bahasa Kutai)
- Sungai Kandilo (Bahasa Pasir)
- Rambai Manguning (Bahasa Banjar)
- Ading Manis (Bahasa Banjar)
- Indung-Indung (Bahasa Melayu Berau)
- Basar Niat (Bahasa Melayu Berau)
- Berampukan (Bahasa Kutai)
- Undur Hudang (Bahasa Kutai)
- Kada Guna Marista (Bahasa Banjar)
- Tajong Samarinda (Bahasa Kutai)
- Citra Niaga (Bahasa Kutai)
- Taman Anggrek Kersik Luwai
- Ne Poq Batangph
- Banuangku
- Kekayaan Alam Etam (Bahasa Kutai)
- Mambari Maras (Bahasa Banjar)
- Kambang Goyang (Bahasa Banjar)
- Apandang Jakku
- Keledung
- Ketuyak
- Jalung
- Antu
- Mena Wang Langit
- Tung Tit
- To Kejaa
- Ting Ting Nging
- Endut-Endut
- Enjung-Enjung
- Julun Lajun
- Sungai Mahakam
- Samarinda Kota Tepian (Bahasa Kutai)
- Jagung Tepian
- Kandania
- Sarang Kupu
- Adui Indung
- Nasi Bekepor (Bahasa Kutai)
- Nasib Awak
- Tenau
- Luwai
- Balarut di Sungai Mahakam (Bahasa Banjar)
- Leleng (Bahasa Kenyah)
- Merutuh(Bahasa Tonyooi-Benuaq)
Seni Suara
- Bedeguuq (Dayak Benuaq)
- Berijooq (Dayak Benuaq)
- Ninga (Dayak Benuaq)
- Enluei (Dayak Wehea)
Seni Berpantun
- Perentangin (Dayak Benuaq)
- Ngelengot (Dayak Benuaq)
- Ngakey (Dayak Benuaq)
- Ngeloak (Dayak Benuaq)
Agama
Masyarakat di Kalimantan Timur menganut berbagai agama yang diakui di Indonesia, yaitu:
Seni dan Budaya
Musik
- Tingkilan (suku Kutai)
- Musik Sempek/Kejien (suku Dayak Wehea)
Tarian
- Tarian Bedewa dari suku Tidung (Kabupaten Nunukan)
- Tarian Iluk Bebalon dari suku Tidung (Kota Tarakan)
- Tarian Besyitan dari suku Tidung (Kabupaten Malinau)
- Tarian Kedandiu dari suku Tidung (Kabupaten Bulungan)
- Tarian Gantar dari Suku Dayak Benuaq
- Tarian Ngeleway dari Suku Dayak Benuaq
- Tarian Ngerangkaw dari Suku Dayak Benuaq
- Tarian Kencet dari Suku Dayak Kenyah
- Tarian Datun dari Suku Dayak Kenyah
- Tarian Hudoq dari Suku Dayak Wehea
- Tarian Kejien dari Suku Dayak Wehea
- Belian
- Tarian Jepin Ujang Bentawol Suku Tidung (Kota Tarakan)
Penyembuhan Penyakit
- Beliatn Bawo (suku Dayak Benuaq)
- Beliatn Sentiyu (suku Dayak Benuaq)
- Beliatn Kenyong (Suku Dayak Benuaq)
- Beliatn Luangan (suku Dayak Benuaq)
- Beliatn Bejamu (suku Dayak Benuaq)
Tolak Bala/Hajatan/Selamatan
- Nuak (dari Suku Dayak Benuaq)
- Bekelew (suku Dayak Benuaq)
- Nalitn Tautn (suku Dayak Benuaq)
- Paper Maper (suku Dayak Benuaq)
- Besamat (suku Dayak Benuaq)
- Pakatn Nyahuq (suku Dayak Benuaq)
Perkawinan
- Ngompokng (suku Dayak Benuaq)
- Tari Kanjar (suku Kutai)
Senjata Tradisional
Upacara Adat Kematian
- Kwangkey/Kuangkay (suku Dayak Benuaq)
- Kenyeuw (suku Dayak Benuaq)
- Parepm Api/Tooq (suku Dayak Benuaq)
Referensi
- ^ a b c http://www.indonesia.go.id/index.php/content/view/341/869/
- ^ a b (Melayu) Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405.ISBN 983-62-1240-X
- ^ (Belanda) Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1857). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde". 6. Lange & Co.: 243.
- ^ (Indonesia) Lombard (1996). Nusa Jawa: silang budaya kajian sejarah terpadu: Jaringan Asia,. 2. PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 129. ISBN 9796054531. Teks "first-Denys " akan diabaikan (bantuan) ISBN 978-979-605-453-4 ISBN 979-605-452-3 ISBN 978-979-605-452-7
- ^ (Indonesia) Bandjermasin (Sultanate), Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia- Belanda 1635-1860, Penerbit Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat 1965
- ^ (Inggris) Magenda, Burhan Djabier (2010). East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy. Equinox Publishing. ISBN 602-8397-21-0.ISBN 978-602-8397-21-6
- ^ (Belanda) Nederlandisch Indië (1849). "Staatsblad van Nederlandisch Indië". s.n.
- ^ (Inggris) (2007)"Borneo, 1800-1857". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diakses tanggal 9 August 2011.
- ^ (Inggris) (2007)"Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diakses tanggal 9 August 2011.
- ^ (Inggris) (2007)"Native states (zelfbesturen) in Dutch Borneo, 1900". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diakses tanggal 9 August 2011.
- ^ (Inggris) (2009)"Administrative divisions in Dutch Borneo, 1902". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diakses tanggal 9 August 2011.
- ^ (Inggris) (2007)"Administrative divisions in Dutch and British Borneo, 1902". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diakses tanggal 9 August 2011.
- ^ (Inggris) (2007)"Borneo in 1942". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diakses tanggal 9 August 2011.
- ^ [1]
- ^ http://schoolsobservatory.org.uk
- ^ (Inggris) Guhardja, Edi (2000). Rainforest ecosystems of East Kalimantan: El Niño, drought, fire and human impacts. Springer. ISBN 4431702725.ISBN 9784431702726
- ^ Hassan, H. A. Moeis (1994). Ikut Mengukir Sejarah. Jakarta: Yayasan Bina Ruhui Rahayu. hlm. 146.
- ^ a b c "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-04-08. Diakses tanggal 2019-04-08.
- ^ a b Departemen Penerangan 1967, hlm. 227-228.
- ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-04-08. Diakses tanggal 2019-04-08.
- ^ ANT (11 Februari 2008). "Yurnalis Ngayoh Ditetapkan Jadi Gubernur Kaltim". Berita Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 31 Oktober 2017.
- ^ "Pj Gubernur Kaltim Belum Ditunjuk". JPNN.com. 30 Juni 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-01. Diakses tanggal 1 September 2018.
- ^ Biro Humas Sekretariat Daerah Prov. Kaltim (20 September 2018). "Meiliana: Mendagri Siap Lantik Restuardy Daud". Portal Resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-29. Diakses tanggal 21 September 2018.
- ^ Fika Nurul Ulya (2 Oktober 2023). Dani Prabowo, ed. "Mendagri Lantik Agus Fatoni Jadi Pj Gubernur Sumsel dan Akmal Malik sebagai Pj Gubernur Kaltim". Kompas.com. Diakses tanggal 2 Oktober 2023.
Lihat pula
- Sebatik
- Negara Kalimantan Timur
- Daftar masakan dan makanan khas Kalimantan Timur
- Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2008
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Informasi Lengkap Seputar Kalimantan Timur
- (Indonesia) Profil Demografi Kaltim
- (Indonesia) Profil Ekonomi Kaltim
- (Indonesia) Profil Wisata Kaltim
- (Indonesia) Ekonomi Regional Kaltim
- (Indonesia) Statistik Regional Kaltim
- (Indonesia) Kalimantan Timur dalam angka, dari Biro Pusat Statistik
- (Indonesia) Profil Kaltim dari Badan Koordinasi Penanaman Modal
- (Indonesia) WACANA PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kalimantan Barat | Kalimantan Utara | Selat Makassar | ||
Kalimantan Tengah | Selat Makassar | |||
| ||||
Kalimantan Tengah | Kalimantan Selatan | Selat Makassar |