Lompat ke isi

Teknologi musik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Februari 2021 09.54 oleh Kennedyyy (bicara | kontrib) (pranala dalam dan ejaan)

Teknologi musik adalah istilah yang merujuk pada segala bentuk teknologi yang terlibat dengan seni musik, khususnya penggunaan perangkat elektronik dan perangkat lunak komputer untuk memfasilitasi pemutaran, rekaman, komposisi, penyimpanan, dan penampilan. Masalah ini diajarkan di banyak tingkat pendidikan yang berbeda, termasuk K-12 melalui perguruan tinggi dan universitas. Selain itu, teknologi musik meliputi aspek teknis dan ilmiah musik seperti ilmu akustik, pemrograman, musik psikologi/sosiologi, dan praktik bisnis industri musik.

Digital Music (Musik Digital) adalah reproduksi suara dari sinyal digital yang telah dirobah ke asalnya menjadi sinyal analog. Maraknya peralihan teknologi analog ke digital tidak hanya berlaku pada dunia telekomunikasi dan media cetak, tetapi juga pada media siaran dan rekaman (audio) termasuk musik digital. Dengan adanya peralihan tersebut dipercaya dapat mempermudah sekaligus mempersingkat cara kerja dan waktu pengguna.

Sebelum mencuatnya musik digital, lebih dulu dikenal yang namanya musik analog yang tentunya dihasilkan oleh rekaman analog. Media suara rekaman analog memang sedikit lebih rumit serta prosesnya yang memakan waktu yang lebih panjang. Sound system yang merupakan media audio analog terdiri atas berbagai perabotan reproduksi audio atau suara seperti microphone, kaset (tape) recorder, mixer, speaker monitor, amplifier, atau tambahan lainnya. Sedangkan media suara rekaman digital merupakan salah satu hasil final dari berbagai proses dokumentasi atau penyimpanan dan perpindahan informasi dengan cara digital. Dapat juga dikatakan sebagai rupa dari media elektronik dimana file audio yang menjadi objek telah disimpan dalam format digital. Sesuai dengan perubahan dari kemajuan teknologi tersebut maka muncul pula musik jenis digital yang kini banyak dikenal oleh kalangan masyarakat.

Dari proses rekaman baik secara analog maupun digital, maka terciptalah yang namanya musik. Musik sendiri merupakan perpaduan suara yang disusun sedemikian rupa hingga menyimpan irama, lagu, serta keselarasan harmoni terutama audio atau suara yang dihasilkan oleh beberapa alat penghasil irama. Musik juga dapat dikatakan sebagai seni bunyi yang meliputi segala suara. Musik tidak semata berkaitan dengan instrumental, tetapi juga dengan kegiatan vokal (Masduki, 2004).

Musik Digital

Musik digital merupakan musik komersial yang dapat diakses dan dinikmati dengan menggunakan teknologi digital, (Malau, 2012), sehingga khalayak atau para penikmat musik dapat menikmati dan mengakses berbagai musik yang ingin mereka dengar dengan lebih mudah dan efisien karena mereka hanya tinggal menggunakan teknologi internet untuk mendapatkannya. Proses rekaman dengan mengandalkan rekaman digital menggunakan alat musik asli secara terpisah seperti gitar akustik, drum dan lain-lain. Kemudian dilakukan penggabungan atau mixing untuk harmonisasi musik memakai software yang tersedia seperti Music Instrument Digital Interface atau Adobe Audition. Musik digital kini dapat dibuat bahkan jauh lebih jernih daripada alat musik yang sebenarnya, tapi harus melalui berbagai tahapan rumit.

Banyak contoh musik digital era sekarang yang berformat MP3, WMA, Audio CD, yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi mereka yang hobi mendengarkan musik. Selain Audio CD, MP3, dan WMA, ada juga berbagai macam format musik digital lainnya seperti AAC, WAV, Real Audio, MIDI, dan Ogg Vorbis.

Dengan hadirnya berbagai format musik digital secara tidak sadar telah mengubah kebiasaan manusia dalam mendengarkan musik kesukaan. Jika biasanya mendengarkan musik melalui media berupa CD dan CD player maka kini cukup hanya mengunduh lewat internet dengan berbagai format seperti MP3, AAC, dan WMA, lalu disimpan ke dalam perangkat canggih seperti komputer, iPod, PC tablet, dan smartphone. Tentu jauh lebih mudah dan nyaman serta dapat didengarkan dimana saja tanpa harus bersusah-susah memakai CD player. Perlahan namun pasti musik digital dengan berbagai format tersebut sudah menggantikan posisi musik berbentuk CD termasuk di Indonesia. Sekaligus menjadi tradisi baru masyarakat dalam mendengarkan musik.

Referensi

  • Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS
  • Sopyan, Yayan. 2006. Membuat Musik Digital Dengan ModPlug Tracker. Jakarta: Media Kita
  • Zaki, ALi & SmitDev Community. 2007. Cara Mudah Merakit PC. Jakarta: Elex Media Komputindo
  • Sudibyo, Priyatmo. 2008. Teknik Praktis Bermain Organ dan Kibor Tunggal. Depok: Puspa Swara, Anggota Ikapi
  • Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: PT Andi Offset

Pranala luar