Pendidikan di Maluku
Maluku merupakan provinsi paling terdidik ketiga di Indonesia.[1] Dengan salah satu sejarah pendidikan modern dan pendidikan barat tertua di Nusantara, Maluku telah menjadi pusat kemajuan pendidikan, khususnya Ambon, pada masa penjajahan.
Sejarah
Pendidikan baku di Maluku dimulai oleh masuknya Kekristenan pada masa Portugis. Di masa ini, bangsa Portugis mendirikan sekolah-sekolah gereja dengan tujuan mengajar penduduk Maluku yang sudah menjadi Kristen cara membaca sehingga mereka dapat membaca Alkitab. Sekolah-sekolah ini pun berkembang menjadi lembaga pendidikan agama. Namun, kemajuan pendidikan, baik umum maupun agama, dimulai pada masa penjajahan Belanda. Setelah Belanda mengambil alih kembali Maluku, Pemerintah Belanda mengambil alih seluruh sekolah, baik yang didirikan Portugis maupun VOC, kemudian membebaskannya dari pengaruh agama serta menjadikannya sekolah negara. Meskipun demikian, sekolah-sekolah Kristen didirikan di kemudian hari oleh para penginjil. Hal ini pun berdampak pada kebudayaan masyarakat karena seiring dengan terdidiknya masyarakat Kristen Maluku, bahasa Melayu mulai menggantikan bahasa daerahnya masing-masing.[2]
Selama masa penjajahan Belanda berlangsung, pendidikan di Ambon merupakan yang termaju di seluruh Hindia Belanda. Namun, kemajuan tersebut tidak dirasakan seluruh lapisan masyarakat Maluku karena sebagian besar penduduk yang tidak beragama Kristen sangat tertinggal pada bidang pendidikan barat dan pendidikan modern. Oleh karena itu, hingga berakhirnya masa penjajahan, terdapat banyak masyarakat Maluku yang belum mencapai jenjang pendidikan yang memadai.[3]
Lihat pula
Rujukan
Daftar rujukan
- ^ "Rata-Rata Lama Sekolah Menurut Provinsi [Metode Baru], 2010-2019". Badan Pusat Statistik. 18 Februari 2020. Diakses tanggal 1 Maret 2020.
- ^ Latuconsina, Leirissa & Ohorella 1999, hlm. 31.
- ^ Latuconsina, Leirissa & Ohorella 1999, hlm. 31–32.
Daftar pusaka
- Latuconsina, Djuariah; Leirissa, R.Z; Ohorella, G.A. (1999). Sejarah Kebudayaan Maluku (PDF). Jakarta: Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 979-9335-07-8.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |