Kamp konsentrasi Auschwitz
Situs Warisan Dunia UNESCO | |
---|---|
Kriteria | Budaya: vi |
Nomor identifikasi | 31 |
Pengukuhan | 1979 (ke-12) |
Auschwitz adalah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi tiga kamp konsentrasi Jerman Nazi utama dan 40-50 subkamp. Nama ini diambil dari bahasa Jerman dalam menyebut nama kota Polandia di dekat sana, Oświęcim, terletak 60 km barat daya dari Krakow.
Pada tahun 1979, kamp ini masuk ke dalam salah satu daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, untuk menghormati para tawanan yang sudah meninggal dan bukti kematian akibat holokaus. Juga merupakan sebuah monumen peringatan semangat manusia yang dalam kondisi mengerikan kesulitan menolak upaya dari suatu rezim yang menekan kebebasan dan menghendaki lenyapnya keseluruhan suatu ras manusia.
Bangunan ini adalah tempat penting untuk dikenang seluruh umat manusia atas pembantaian karena kebijakan rasis, kegelapan dalam sejarah kemanusiaan, tanda peringatan dan konsekuensi tragis dari ideologi ekstrem dan penolakan martabat manusia.
Pengantar
Dimulai pada 1940, Nazi Jerman membuat beberapa kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan di wilayah Auschwitz, yang pada masa itu telah dikuasai oleh Nazi Jerman. Kamp-kamp ini merupakan bagian utama dari Holocaust.
Ketiga kamp utama itu adalah:
- Auschwitz I, kamp konsentrasi orisinal yang digunakan sebagai pusat administrasi bagi seluruh kompleks itu, dan merupakan tempat kematian sekitar 70.000 orang Polandia, kaum homoseksual dan tawanan perang Soviet.
- Auschwitz II (Birkenau), sebuah kamp pemusnahan dan tempat kematian sekitar 1 juta orang Yahudi, 75.000 orang Polandia, homoseksual, dan sekitar 19.000 orang gipsi.
- Auschwitz III (Monowitz), yang digunakan sebagai kamp kerja paksa untuk perusahaan IG Farben.
Jumlah keseluruhan korban Nazi di sini masih diperdebatkan, namun pada umumnya diperkirakan sekitar 1-1,5 juta orang.
Seperti semua kamp konsentrasi Nazi lainnya, kamp-kamp Auschwitz dioperasikan oleh perwira SS di bawah Heinrich Himmler. Para komandan kamp ini adalah para perwira SS-Obersturmbannführer Rudolf Franz Ferdinand Höß sampai musim panas 1943, dan belakangan Arthur Liebehenschel dan Richard Baer. Höß memberikan gambaran terinci tentang pekerjaan di kamp itu ketika ia diinterogasi setelah perang usai dan juga di dalam otobiografinya. Ia digantung pada 1947 di depan pintu masuk menuju krematorium Auschwitz I. Kepala kamp perempuan ditangani oleh Johanna Langefeld, Maria Mandel dan terakhir oleh Elisabeth Volkenrath.
Auschwitz I digunakan sebagai pusat administrasi seluruh kompleks itu. Kamp ini didirikan pada 20 Mei, 1940, di atas barak tua militer Polandia. Sebuah kelompok yang terdiri atas 728 tawanan politik Polandia dari Tarnów menjadi penghuni pertama Auschwitz pada 14 Juni tahun itu. Kamp itu mulanya digunakan untuk menginternir para intelektual dan anggota gerakan perlawanan Polandia. Belakangan juga untuk para tawanan perang Soviet. Kriminal Jerman biasa, "unsur-unsur anti sosial", dan kaum homoseksual juga dipenjarakan di situ. Orang Yahudi pun dikirim ke kamp itu, dimulai dengan pengiriman pertama (dari Tarnów). Biasanya di kamp itu ditawan 13.000 hingga 16.000 orang; namun pada 1942 jumlahnya mencapai 20.000 orang.
Pintu masuk Auschwitz I dipasangi (hingga kini) tulisan yang bernada sinis "Arbeit macht frei", "Kerja (akan) membuat (engkau) merdeka" (atau "kerja itu membebaskan"). Para tahanan kamp yang keluar dari kamp di siang hari untuk bekerja di proyek bangunan atau di ladang disuruh berbaris melalui gerbang itu pada saat musik dari orkestra dibunyikan. Berlawanan dengan apa yang biasanya digambarkan dalam sejumlah film, kebanyakan orang Yahudi ditahan di kamp Auschwitz II, dan tidak melalui tanda ini.
Para perwira SS memilih sejumlah tawanan, umumnya para kriminal Jerman, sebagai pengawas yang mendapatkan hak-hak khusus atas teman-teman setawanan yang lain (yang disebut kapo). Berbagai tingkatan tawanan dibedakan dengan tanda-tanda khusus pada pakaian mereka. Orang Yahudi biasanya diperlakukan paling buruk. Semua tawanan harus bekerja. Kecuali di pabrik-pabrik senjata yang berhubungan dengan kamp, hari Minggu digunakan untuk membersihkan, mandi, dan para tawanan tidak disuruh bekerja.
Sekitar 700 tawanan berusaha melarikan diri dari kamp-kamp Auschwitz selama kamp itu digunakan, dan sekitar 300 orang berhasil. Hukuman yang biasa dijatuhkan bagi mereka yang berusaha lari adalah hukuman mati dengan dibiarkan lapar; keluarga dari mereka yang melarikan diri kadang-kadang ditangkap dan ditahan di Auschwitz dan dengan sengaja dipertontonkan kepada tawanan yang lain untuk menakut-nakuti mereka.
Keadaan di Kamp
Auschwitz I
Tuntutan kerja yang berat, ditambah dengan gizi dan kesehatan yang buruk, menyebabkan tingginya tingkat kematian di antara para tahanan.
Blok 11 dari Auschwitz I adalah "penjara di dalam penjara". Di sini berbagai pelanggaran peraturan diganjar hukuman. Sejumlah tahanan disekap selama beberapa hari di sel-sel yang terlalu kecil bahkan untuk duduk. Yang lainnya dihukum mati dengan ditembak, digantung, atau dibiarkan kelaparan.
Pada September 1941, tentara SS melakukan sejumlah tes gas beracun di blok 11, yang mematikan 850 orang Polandia dan Rusia dengan menggunakan sianida. Eksperimen pertama dilakukan pada 3 September 1941 dan mematikan 600 orang tahanan perang Soviet. Zat yang menghasilkan gas sianida yang sangat beracun ini dijual dengan merek dagang Zyklon B, dan semula dimaksudkan sebagai pestisida yang digunakan untuk membunuh kutu rambut. Uji coba ini dianggap sukses, lalu dibangunlah sebuah kamar gas dan krematorium dengan mengubah sebuah bungker. Kamar gas ini beroperasi dari 1941 hingga 1942 dan kemudian diubah menjadi tempat perlindungan dari serangan udara.
Perempuan-perempuan pertama tiba di kamp ini pada 26 Maret 1942. Sejak April 1943 hingga Mei 1944, Prof. Dr. Carl Clauberg, seorang ginekolog, melakukan eksperimen sterilisasi pada perempuan-perempuan Yahudi di blok 10 dari Auschwitz I, dengan maksud mengembangkan metode suntik sederhana untuk digunakan pada orang-orang Slavia. Dr. Josef Mengele bereksperimen pada orang-orang kembar di kompleks yang sama. Para tahanan di rumah sakit kamp yang tidak segera sembuh biasanya dibunuh dengan suntikan maut fenol.
Bordil kamp, yang diresmikan pada musim panas 1943 atas perintah Himmler, bertempat di blok 24 dan digunakan untuk para tawanan yang mendapatkan hak-hak khusus. Bordil ini diisi oleh perempuan-perempuan yang dipilih secara khusus, dan oleh sejumlah relawati dari antara tahanan perempuan.
Auschwitz II (Birkenau)
Auschwitz II (Birkenau) adalah kamp yang dikenal banyak orang sebagai "Auschwitz". Di sinilah ratusan ribu orang ditahan dan lebih dari satu juta orang dibunuh, umumnya orang Yahudi.
Kamp ini terletak di Brzezinka (Birkenau), sekitar 3 km. dari Auschwitz I. Kamp ini dirancang sesuai dengan konsep fungsionalisme Bauhaus. Konstruksinya dimulai pada 1941 sebagai bagian dari solusi terakhir (Endlösung). Kamp ini berukuran 2,5 km. x 2 km. dan dibagi ke dalam beberapa bagian, masing-masing dipisahkan ke dalam bidang-bidang. Bidang-bidang maupun kamp itu sendiri dikelilingi oleh kawat berduri yang dialiri listrik (yang digunakan oleh sejumlah tahanan untuk bunuh diri). Kamp ini menampung hingga 100.000 orang.
Namun, maksud utama kamp ini bukanlah tempat tawanan dengan kerja paksa (seperti Auschwitz I dan III) melainkan untuk dimusnahkan. Untuk maksud ini, kamp itu dilengkapi dengan empat krematorium dengan kamar gas. Masing-masing kamar gas dirancang untuk bisa menampung hingga 2.500 orang. Pemusnahan besar-besaran dimulai musim semi 1942.
Kebanyakan orang tiba di kamp itu dengan kereta api, sering kali dengan perjalanan yang mengerikan di kereta-kereta sapi yang berlangsung hingga beberapa hari. Dari 1944 rel-rel kereta itu dibuat hingga masuk ke kamp itu sendiri. Sebelumnya, para tahanan yang tiba disuruh berbaris dari stasiun Auschwitz hingga ke kamp. Kadang-kadang, seluruh kiriman itu segera dikirim ke kamar gas. Pada kali lain, orang-orang Nazi akan melakukan "seleksi", sering kali oleh Josef Mengele, dengan maksud memilih siapa yang akan segera dibunuh dan siapa yang akan dipenjara sebagai tenaga kerja paksa atau digunakan untuk eksperimen medis. Anak-anak kecil dipisahkan dari ibu mereka dan ditempatkan dengan perempuan-perempuan yang lebih tua untuk digas, bersama-sama dengan mereka yang sakit, lemah, dan lanjut usia.
Tahanan-tahanan yang tiba dan bertahan dalam seleksi awal akan ditempatkan selama beberapa waktu di ruang-ruang karantina dan kemudian dipekerjakan di tempat pemeliharaan kamp atau untuk perluasannya, atau dikirim ke salah satu kamp kerja di sekitar tempat itu.
Sebuah bagian dari kamp itu disediakan untuk para tahanan perempuan. Pada bagian lain yang dikenal sebagai "Kanada" (karena orang Jerman percaya bahwa Kanada adalah tanah yang sangat kaya), harta milik para tahanan yang tiba di situ dipilah-pilah dan disimpan, untuk dialihkan kepada pemerintah Jerman. Barang-barang seperti uang, mata uang, perhiasan, logam mulia dan intan permata disingkirkan dari "Kanada" dan dikirim ke "Reichsbank" (Bank Negara).
Mereka yang dipilih untuk dipunahkan dikirim ke salah satu dari empat kompleks kamar gas/krematorium raksasa, yang kesemuanya terletak di pinggiran kamp. Dua dari krematorium ini (Krema II dan Krema III) masing-masing mempunyai ruang untuk melepas pakain di bawah tanah serta kamar gas, yang masing-masing dapat memuat ribuan orang. Untuk menghindari kepanikan massa, para korban diberitahu bahwa mereka ke situ untuk mandi; untuk menguatkan kesan ini, sejumlah pancuran dipasang di kamar gas itu, meskipun tidak pernah sungguh-sungguh dihubungkan dengan pipa air. Para korban diperintahkan melepaskan seluruh pakaian dan meninggalkan harta milik mereka di ruang ganti pakaian di sebuah lokasi yang dapat mereka ingat, lalu disuruh masuk ke kamar gas di sebelahnya. Begitu para korban dikunci rapat di kamar itu, zat beracun Zyklon B dikeluarkan dari lubang-lubang di langit-langit. Kamar-kamar gas di Krema IV dan V terletak di muka bumi dan Zyklon B dicurahkan melalui jendela-jendela khusus di dinding. Sejumlah tahanan kamp yang terpilih yang disebut Sonderkommandos mengeluarkan mayat-mayat dari situ dan kemudian membakarnya di sebuah ruang oven yang merupakan bagian dari bangunan yang sama.
Pada Maret 1944 Jerman menyerang Hungaria. Antara Mei dan Juli 1944 sekitar 438.000 orang Yahudi dari Hungaria dideportasi ke Auschwitz-Birkenau dan mayoritas dari mereka dibunuh di sana. Ketika semua krematorium di situ kewalahan, mayat-mayat itu dibakar di lubang-lubang terbuka.
Banyak orang Gipsi ditahan di sebuah bagian khusus dari kamp itu. Kebanyakan dari mereka ditempatkan di unit-unit keluarga. Mereka digas pada Juli 1944. Pada 10 Oktober, 800 anak-anak Roma secara sistematis dibunuh di Birkenau.
Pada 7 Oktober 1944, para Sonderkommandos Yahudi (para tahanan yang dipisahkan dari kamp utama dan dilibatkan dalam operasi kamar gas dan krematorium) melakukan pemberontakan. Para tahanan perempuan menyelundupkan bahan-bahan peledak dari sebuah pabrik senjata, dan krematorium IV sebagian hancur karena sebuah ledakan. Lalu para tahanan itu berusaha melarikan diri, tetapi semuanya - 250 orang - segera terbunuh.
Auschwitz III dan kamp-kamp satelit
- Lihat pula Daftar sub-sub kamp Auschwitz
Kamp-kamp kerja satelit di sekitarnya terkait erat dengan industri Jerman dan berhubungan dengan pabrik-pabrik senjata, tempat-tempat penempaan besi dan tambang-tambang. Kamp kerja yang terbesar adalah Auschwitz III Monowitz, yang mulai beroperasi pada Mei 1942. Kamp ini dihubungkan dengan pabrik karet sintetis dan bahan bakar cair Buna-Werke milik IG Farben. Secara teratur para dokter dari Auschwitz II mengunjungi kamp-kamp kerja itu dan memilih mereka yang lemah dan sakit untuk dikirim ke kamar-kamar gas di Birkenau. Sub-sub kamp terbesar dibangun di Trzebinia, Bleechammer dan Althammer. Sub-sub kamp perempuan dibangun di Budy, Plawy, Hindenburg, Gleiwitz I, II, III, Rajsko dan di Lichtenwerden.
Diketahui Tentara Sekutu
Sejumlah informasi menyangkut Auschwitz sampai di tangan Tentara Sekutu pada 1941-1944, seperti misalnya laporan-laporan Witold Pilecki dan Jerzy Tabeau, tetapi klaim-klaim tentang pembunuhan massal di sana umumnya dianggap berlebihan. Hal ini berubah ketika diterimanya laporan yang sangat terinci dari dua orang tahanan yang lari, Rudolf Vrba dan Alfred Wetzler, yang akhirnya meyakinkan mayoritas para pemimpin Tentara Sekutu tentang kebenaran mengenai Auschwitz pada pertengahan 1944.
Foto-foto tentang kamp itu dari udara yang terinci diambil secara kebetulan pada 1944 oleh pesawat terbang yang berusaha memotret target-target industri militer di dekatnya, tetapi tak ada usaha untuk menganalisisnya. (Malah baru pada tahun 1970-an foto-foto tentang Auschwitz ini diteliti dengan cermat.)
Dimulai dengan permohonan dari seorang rabi Slowakia Weissmandl pada Mei 1944, terjadilah kampanye yang semakin giat untuk meyakinkan Tentara Sekutu untuk membom Auschwitz atau jalur-jalur kereta api ke sana. Pada satu kesempatan, Winston Churchill memerintahkan persiapan untuk rencana itu, tetapi ia diberitahukan bahwa pengeboman kamp itu kemungkinan sekali akan membunuh para tahanan tanpa mengganggu operasi pembunuhannya, dan bahwa pengeboman jalur-jalur kereta api itu secara teknis tidak mungkin dilakukan. Belakangan beberapa target militer di dekat tempat itu memang dibom. Sebuah bom secara tidak sengaja jatuh di kamp dan membunuh sejumlah tahanan. Sejak saat itu terjadilah perdebatan mengenai apa yang mestinya dilakukan, atau apakah yang seharusnya dicoba dilakukan meskipun misalnya gagal.
Evakuasi dan pembebasan
Kamar-kamar gas di Birkenau diledakkan oleh tentara Jerman pada November 1944 dalam usaha menyembunyikan kejahatan mereka dari tentara Soviet yang sedang bergerak maju. Pada 17 Januari 1945 para personel Nazi mulai mengevakuasi tempat itu; kebanyakan dari para tahanan disuruh berbaris ke barat dalam apa yang disebut sebagai barisan ke Barat. Yang terlalu lemah atau sakit untuk berjalan ditinggalkan; sekitar 7500 tahanan dibebaskan oleh satuan Infantri ke-322 dari Tentara Merah pada 27 Januari 1945.
"Pembebasan" tersebut tidak otomatis mengakhiri penderitaan banyak tahanan. Para tahanan perang Soviet dituduh bekerja sama dengan para penangkap mereka dan mereka dieksekusi atau dikirim ke gulag-gulag di Uni Soviet.
Setelah perang
Setelah perang, Auschwitz tetap dalam keadaan rusak parah selama beberapa tahun. Buna Werke diambil alih oleh pemerintah Polandia dan menjadi dasar bagi industri kimia di daerah itu.
Pemerintah Polandia lalu memutuskan untuk memulihkan Auschwitz I dan mengubahnya menjadi sebuah museum untuk menghormati para korban naziisme. Auschwitz II, yang gedung-gedungnya gampang rusak, dipertahankan tetapi tidak direstorasi. Kini tempat museum Auschwitz I menggabungkan sejumlah unsur dari beberapa periode ke dalam satu kompleks: misalnya, kamar gas di Auschwitz I (yang tidak ada lagi pada saat perang berakhir) dipulihkan dan pagarnya disingkirkan (karena gedung itu dibangun setelah perang, tetapi tidak sebelum pembangunan museumnya. Akan tetapi, pada umumnya penyimpangan-penyimpangan dari kebenaran historis itu kecil sekali, dan dengan jelas diberi label.
Auschwitz II dan sisa-sisa dari kamar-kamar gas di sana juga terbuka bagi umum. Kamp konsentrasi Auschwitz adalah bagian dari daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada 1979, Paus Yohanes Paulus II dari Polandia, yang baru saja terpilih, merayakan misa di halaman Auschwitz II bagi sekitar 500.000 orang. Setelah Paus mengumumkan beatifikasi Edith Stein, sejumlah orang Katolik mendirikan sebuah salib dekat bungker 2 dari Auschwitz II tempat ia meninggal di kamar gas. Tak lama kemudian, sebuah Bintang Daud muncul di tempat itu, dan berjamuranlah lambang-lambang keagamaan di sana. Akhirnya semua lambang itu disingkirkan.
Para biarawati Karmelit membuka sebuah biara dekat Auschwitz I pada 1984. Setelah beberapa kelompok Yahudi menyerukan disingkirkannya biara itu, beberapa wakil dari Gereja Katolik menyetujuinya pada 1987. Setahun kemudian, para anggota Karmelit mendirikan sebuah salib yang tingginya 8 meter dari misa 1979 dekat situs mereka, persis di luar blok 11 dan yang hampir tidak kelihatan dari dalam kamp. Ini membangkitkan protes oleh kelompok-kelompok Yahudi, yang mengatakan bahwa kebanyakan orang Yahudi dibunuh di Auschwitz dan menuntut agar lambang-lambang keagamaan disingkirkan dari tempat itu. Sejumlah orang Katolik menunjukkan bahwa mereka yang dibunuh di Auschwitz I umumnya adalah Katolik Polandia. Gereja Katolik memberitahukan kepada para suster Karmelit untuk pindah pada tahun 1989, tetapi mereka tetap di situ hingga 1993, dan membiarkan salib besar itu. Pada 1998, setelah seruan lebih jauh untuk menyingkirkan salib tersebut, sekitar 300 salib yang lebih kecil dipasang oleh para aktivis setempat dekat salib yang besar, dan mengundang protes-protes serta pertikaian panas lebih lanjut. Setelah adanya kesepakatan antara Gereja Katolik Polandia dan pemerintah Polandia, salib-salib yang lebih kecil itu disingkirkan pada tahun 1999, tetapi salib kepausan yang besar tetap di situ. Lihat salib Auschwitz untuk informasi lebih terinci.
Pada 1996, Jerman menyatakan 27 Januari, hari pembebasan Auschwitz, sebagai hari resmi untuk peringatan para korban "Sosialisme Nasional" (Nazi).
Parlemen Eropa menandai peringatan pembebasan kamp itu pada 2005 dengan mengheningkan cipta selama satu menit dan diterimanya resolusi berikut:
"27 Januari 2005, peringatan ke-60 pembebasan kamp maut Jerman Nazi di Auschwitz-Birkenau, di mana sejumlah 1,5 juta orang Yahudi, Roma, Polandia, Rusia, dan tahanan dari berbagai kebangsaan, dan kaum homoseksual, dibunuh, bukan saja suatu peristiwa penting bagi warga Eropa untuk mengingat dan mengutuk kengerian dan tragedi luar biasa dari Holocaust ini, tetapi juga untuk membahas bangkitnya anti-semitisme yang mengusik nurani dan khususnya kejadian-kejadian anti‑semitik di Eropa, dan untuk mempelajari kembali pelajaran-pelajaran yang lebih mendalam mengenai bahaya viktimisasi orang berdasarkan ras, asal usul etnis, agama, klasifikasi sosial, politik, atau orientasi seksual."
Kontroversi lain
Selama bertahun-tahun, sebuah piagam kenangan yang dipasang di kamp itu oleh pemerintah Rusia serta pemerintah komunis Polandia menyatakan bahwa 4 juta orang telah dibunuh di Auschwitz. Angka ini tidak pernah ditanggapi serius oleh para ahli sejarah Barat, dan tidak pernah digunakan dalam perhitungan manapun mengenai jumlah kematian di Auschwitz (yang biasanya konsisten antara 1-1,5 juta orang selama 60 tahun terakhir) atau untuk jumlah keseluruhan korban dari Holocaust. Setelah runtuhnya pemerintah komunis, piagam itu disingkirkan dan jumlah kematian yang resmi diakui 1,1 juta. Para penyangkal Holocaust telah berusaha untuk menggunakan penggantian ini sebagai propaganda. Nizkor mengatakan: "Para penyangkal sering menggunakan 'Varian Empat Juta' sebagai batu loncatan untuk melompat dari apa yang kelihatan sebagai kontradiksi kepada gagasan bahwa Holocaust ini adalah suatu kebohongan belaka, yang kembali dilakukan oleh suatu persekongkolan. Mereka berharap untuk mendiskreditkan para ahli sejarah dengan membuat mereka kelihatannya tidak konsisten. Bila mereka tidak bisa menghitung dengan cermat, begitu alasan mereka, bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa bukti-bukti mereka untuk Holocaust bisa dipercaya? Orang tentu akan bertanya-tanya ahli sejarah mana yang mereka bicarakan, karena kebanyakan konsisten dengan perkiraan mereka tentang sekitar satu juta korban. Singkatnya, semua protes para penyangkal tentang 'Varian Empat Juta' itu adalah suatu upaya yang tidak berdasar untuk menjebak pembaca ke dalam jaring tipuan mereka. Ini dapat segera disingkirkan setelah kajian yang paling dasar terhadap catatan-catatan sejarah yang telah diterbitkan."[1] Diarsipkan 2019-12-19 di Wayback Machine.
Baru-baru ini, media Polandia dan Departemen Luar Negeri Polandia menyatakan keberatannya terhadap penggunaan "kamp maut Polandia" untuk Auschwitz, karena mereka merasa bahwa kata ini dapat menyesatkan dan memberikan kesan bahwa orang Polandia-lah (dan bukan Jerman) yang melakukan Holocaust. Kebanyakan sumber media kini tampak sadar bahwa kesan itu dapat muncul, dan berusaha untuk menghindarinya (atau menyatakan maaf setelah menggunakannya, seperti misalnya baru-baru ini catatan di The Guardian).
Pranala luar
- Auschwitz-Birkenau Museum Official Auschwitz-Birkenau Museum and Memorial
- Anna Heilman Anna Heilman is the last living survivor of the plot to blow up Crematorium IV at Auschwitz-Birkenau
- The Nazi's testimony, The Guardian, 10 Januari 2005
- Photos From Auschwitz and Birkenau Detailed Photos From Auschwitz and Birkenau by Alan Jacobs
- Auschwitz, Then and Now Photo/Art Exhibit Paintings by survivor Jan Komski—click and see an actual photo taken in the same place depicted in the painting.
- Auschwitz: A Visitor's Introduction
- Auschwitz: The Nazis and the 'Final Solution' Diarsipkan 2005-11-04 di Wayback Machine. A comprehensive BBC documentary about the creation, evolution and aftermath of the Auschwitz camp.
- The Simon Wiesenthal Center An international Jewish human rights organization dedicated to preserving the memory of the Holocaust.
- Photos of Auschwitz 2003 Diarsipkan 2005-11-19 di Wayback Machine. Photos taken by Laura Carboni Diarsipkan 2005-12-20 di Wayback Machine. while participating in the annual multi-faith Bearing Witness Diarsipkan 2006-06-14 di Wayback Machine. retreat.