Lompat ke isi

Kota Pontianak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Desember 2018 02.25 oleh B.anjasmoro (bicara | kontrib)
Kota Pontianak
كوتا ڨونتيانك
坤甸
Khuntîen
Daerah tingkat II
Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak
Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak
Lambang resmi Kota Pontianak كوتا ڨونتيانك 坤甸 Khuntîen
Kota Pontianak كوتا ڨونتيانك 坤甸 Khuntîen di Kalimantan
Kota Pontianak كوتا ڨونتيانك 坤甸 Khuntîen
Kota Pontianak
كوتا ڨونتيانك
坤甸
Khuntîen
Peta
Kota Pontianak كوتا ڨونتيانك 坤甸 Khuntîen di Indonesia
Kota Pontianak كوتا ڨونتيانك 坤甸 Khuntîen
Kota Pontianak
كوتا ڨونتيانك
坤甸
Khuntîen
Kota Pontianak
كوتا ڨونتيانك
坤甸
Khuntîen (Indonesia)
Koordinat: 0°01′S 109°20′E / 0.02°S 109.34°E / -0.02; 109.34
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
Tanggal berdiri23 Oktober 1771
Dasar hukumUU Darurat No. 3 Tahun 1953
UU No. 27 Tahun 1959
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 6
  • Kelurahan: 29
Pemerintahan
 • BupatiIr. H. Edi Rusdi Kamtono,M.M., M.T. Plt Walikota
Luas
 • Total107,82 km2 (41,63 sq mi)
Populasi
 (2017)[1]
 • Total554,764
 • Kepadatan5.145/km2 (13,330/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 69.25%
Buddha 14.94%
Kristen Protestan 9.32%
Katolik 6.11%
Konghucu 0.23%
Hindu 0.14
Lain-lain
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
6171 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 561
Kode Kemendagri61.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023PNK
DAURp626.879.054.000.-
Situs webwww.pontianakkota.go.id


Kota Pontianak (Hanzi: 坤甸, Khek: Khuntîen, Jawi:كوتا ڨونتيانك) adalah ibukota provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini dikenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis khatulistiwa. Di utara kota Pontianak, tepatnya Siantan, terdapat Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang dilalui garis khatulistiwa. Selain itu, Kota Pontianak dilalui oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kedua sungai itu diabadaikan dalam lambang Kota Pontianak. Kota ini memiliki luas wilayah 107,82 kilometer persegi.

Etimologi

Nama Pontianak yang berasal dari bahasa Melayu yang beraini dipercaya ada kaitannya dengan kisah Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu Kuntilanak ketika dia menyusuri Sungai Kapuas. Menurut ceritanya, Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan di mana meriam itu jatuh, maka di sanalah wilayah kesultanannya didirikan. Peluru meriam itu jatuh di dekat persimpang Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang kini dikenal dengan nama Kampung Beting.[2]

Sejarah

Masa Pendirian

Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H) yang ditandai dengan membuka hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami' (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur.[3]

Sejarah pendirian menurut V.J. Verth

Sejarah pendirian kota Pontianak yang dituliskan oleh seorang sejarawan Belanda, V.J. Verth dalam bukunya Borneos Wester Afdeling, yang isinya sedikit berbeda dari versi cerita yang beredar di kalangan masyarakat saat ini.

Menurutnya, Belanda mulai masuk ke Pontianak tahun 1194 Hijriah (1773 Masehi) dari Batavia. Verth menulis bahwa Syarif Abdurrahman, putra ulama Syarif Hussein bin Ahmed Alqadrie (atau dalam versi lain disebut sebagai Al Habib Husin), meninggalkan Kerajaan Mempawah dan mulai merantau. Di wilayah Banjarmasin, ia menikah dengan adik sultan Banjar Sunan Nata Alam dan dilantik sebagai Pangeran. Ia berhasil dalam perniagaan dan mengumpulkan cukup modal untuk mempersenjatai kapal pencalang dan perahu lancangnya, kemudian ia mulai melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

Dengan bantuan Sultan Pasir, Syarif Abdurrahman kemudian berhasil membajak kapal Belanda di dekat Bangka, juga kapal Inggris dan Perancis di Pelabuhan Pasir. Abdurrahman menjadi seorang kaya dan kemudian mencoba mendirikan pemukiman di sebuah pulau di Sungai Kapuas. Ia menemukan percabangan Sungai Landak dan kemudian mengembangkan daerah itu menjadi pusat perdagangan yang makmur. Wilayah inilah yang kini bernama Pontianak.

Kolonialisme Belanda dan Jepang

Pada tahun 1778, kolonialis Belanda dari Batavia memasuki Pontianak dengan dipimpin oleh Willem Ardinpola. Belanda saat itu menempati daerah di seberang istana kesultanan yang kini dikenal dengan daerah Tanah Seribu atau Verkendepaal.[3]

Pada tanggal 5 Juli 1779, Belanda membuat perjanjian dengan Sultan mengenai penduduk Tanah Seribu agar dapat dijadikan daerah kegiatan bangsa Belanda yang kemudian menjadi kedudukan pemerintahan Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo (Kepala Daerah Keresidenan Borneo Barat) dan Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van Pontianak (Asisten Residen Kepala Daerah Kabupaten Pontianak). Area ini selanjutnya menjadi Controleur het Hoofd Onderafdeeling van Pontianak atau Hoofd Plaatselijk Bestuur van Pontianak.[3]

Assistent Resident het Hoofd der Afdeeling van Pontianak (semacam Bupati Pontianak) mendirikan Plaatselijk Fonds. Badan ini mengelola eigendom atau kekayaan Pemerintah dan mengurus dana pajak. Plaatselijk Fonds kemudian berganti nama menjadi Shintjo pada masa kependudukan Jepang di Pontianak.[3]

Masa Stadsgemeente

Berdasarkan besluit Pemerintah Kerajaan Pontianak tanggal 14 Agustus 1946 No. 24/1/1940 PK yang disahkan menetapkan status Pontianak sebagai stadsgemeente. R. Soepardan ditunjuk menjadi syahkota atau pemimpin kota saat itu. Jabatan Soepardan berakhir pada awal tahun 1948 dan kemudian digantikan oleh Ads. Hidayat.[3]

Kemudian, pusat PPD ini dipindahkan ke Pontianak yang awalnya berasal dari Sanggau pada 1 November 1945[4] dan menjadi suatu wadah kebangkitan Dayak pada 3 November 1945, sekitar 74 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Masa pemerintahan kota

Pembentukan stadsgerneente bersifat sementara, maka Besluit Pemerintah Kerajaan Pontianak diubah dan digantikan dengan Undang-undang Pemerintah Kerajaan Pontianak tanggal 16 September 1949 No. 40/1949/KP. Dalam undang-undang ini disebut Peraturan Pemerintah Pontianak dan membentuk Pemerintah kota Pontianak, sedangkan perwakilan rakyat disebut Dewan Perwakilan Penduduk Kota Pontianak. Wali kota pertama ditetapkan oleh Pemerintah Kerajaan Pontianak adalah Rohana Muthalib. Ia adalah seorang wanita pertama yang menjadi wali kota Pontianak.[3]

Masa kota praja

Sesuai dengan perkembangan tata pemerintahan, maka dengan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953, bentuk Pemerintahan Landschap Gemeente, ditingkatkan menjadi kota praja Pontianak. Pada masa ini urusan pemerintahan terdiri dari Urusan Pemerintahan Umum dan Urusan Pemerintahan Daerah.[3]

Masa kotamadya dan kota

Pemerintah Kota Praja Pontianak diubah dengan berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1957, Penetapan Presiden No.6 Tahun 1959 dan Penetapan Presiden No.5 Tahun 1960, Instruksi Menteri Dalam Negeri No.9 Tahun 1964 dan Undang-undang No. 18 Tahun 1965, maka berdasarkan Surat Keputusan DPRD-GR Kota Praja Pontianak No. 021/KPTS/DPRD-GR/65 tanggal 31 Desember 1965, nama Kota Praja Pontianak diganti menjadi Kotamadya Pontianak, kemudian dengan Undang-undang No.5 Tahun 1974, nama Kotamadya Pontianak berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Pontianak.[3]

Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah di Daerah mengubah sebutan untuk Pemerintah Tingkat II Pontianak menjadi sebutan Pemerintah Kota Pontianak, sebutan Kotamadya Potianak diubah kemudian menjadi Kota Pontianak.[3]

Geografi

Kota Pontianak terletak pada Lintasan Garis Khatulistiwa dengan ketinggian berkisar antara 0,1 sampai 1,5 meter di atas permukaan laut. Kota dipisahkan oleh Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Landak. Dengan demikian Kota Pontianak terbagi atas tiga belahan.

Zona Waktu

Pada tahun 1963 berdasarkan Keppres No. 243 Tahun 1963, Kota Pontianak dimasukkan ke zona Waktu Indonesia Tengah (WITA)

Pada tanggal 1 Januari 1988 berdasarkan Keppres RI No. 41 Tahun 1987. Bersama-sama dengan Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat yang sebelumnya masuk zona Waktu Indonesia Tengah (WITA) beralih menjadi zona Waktu Indonesia Barat (WIB). Sehingga pada tahun 1988 Kota Pontianak merayakan tahun baru sebanyak dua kali yaitu pada pukul 00.00 WITA (23.00 WIB) dan 00.00 WIB.

Iklim dan Topografi

Struktur tanah kota Pontianak berupa lapisan tanah gambut bekas endapan lumpur Sungai Kapuas. Lapisan tanah liat baru dicapai pada kedalaman 2,4 meter dari permukaan laut. Kota Pontianak termasuk beriklim tropis dengan suhu tinggi (28-32 °C dan siang hari 30 °C).

Rata–rata kelembaban nisbi dalam daerah Kota Pontianak maksimum 99,58% dan minimum 53% dengan rata–rata penyinaran matahari minimum 53% dan maksimum 73%.[5]

Besarnya curah hujan di Kota Pontianak berkisar antara 3.000–4.000 mm per tahun. Curah hujan terbesar (bulan basah) jatuh pada bulan Mei dan Oktober, sedangkan curah hujan terkecil (bulan kering) jatuh pada bulan Juli. Jumlah hari hujan rata-rata per bulan berkisar 15 hari.[5]

Data iklim Pontianak
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 32.4
(90.3)
32.7
(90.9)
32.9
(91.2)
33.2
(91.8)
33.0
(91.4)
33.2
(91.8)
32.9
(91.2)
33.4
(92.1)
32.6
(90.7)
32.6
(90.7)
32.2
(90)
32.0
(89.6)
32.7
(90.9)
Rata-rata harian °C (°F) 27.6
(81.7)
27.7
(81.9)
28.0
(82.4)
28.2
(82.8)
28.2
(82.8)
28.2
(82.8)
27.7
(81.9)
27.9
(82.2)
27.6
(81.7)
27.7
(81.9)
27.4
(81.3)
27.2
(81)
27.7
(81.9)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.7
(72.9)
22.6
(72.7)
23.0
(73.4)
23.2
(73.8)
23.4
(74.1)
23.1
(73.6)
22.5
(72.5)
22.3
(72.1)
22.6
(72.7)
22.8
(73)
22.6
(72.7)
22.4
(72.3)
22.7
(72.9)
Presipitasi mm (inci) 260
(10.24)
215
(8.46)
254
(10)
292
(11.5)
256
(10.08)
212
(8.35)
201
(7.91)
180
(7.09)
295
(11.61)
329
(12.95)
400
(15.75)
302
(11.89)
3.196
(125,83)
Rata-rata hari hujan atau bersalju (≥ 0.1 mm) 15 13 21 22 20 18 16 25 14 27 25 22 238
Sumber: World Meteorological Organization (UN)[6]

Batas Wilayah

Utara Siantan, Mempawah
Timur Sungai Ambawang, Kubu Raya
Selatan Sungai Raya, Kubu Raya dan Siantan, Mempawah
Barat Sungai Kakap, Kubu Raya

Pemerintahan

Daftar Wali Kota

Wali Kota Pontianak
No. Potret Wali Kota Awal menjabat Akhir menjabat Periode Wakil Wali Kota Ket. Ref.
1 R. Soepardan 1 Oktober 1946 1948 1 [7]
2 Ads. Hidayat 1948 1950 2
3 Ny. Rohana Muthalib 1950 1953 3
4 Soemartoyo 1953 1957 4
5 A. Muis Amin 1957 1967 5
6
6 Siswojo 1967 1973 7
7 Mochammad Barir 1973 1978 8
8 Tubagus Hisny Halir 1978 1983 9
9 A. Majid Hasan 1983 1993 10
11
10 Ralex Anwar Siregar 1993 1998 12 Uray Rukhiyat
11 Buchary Abdurrachman 1998 2003 13 Salman Djiban
2003 22 Desember 2008 14 Sutarmidji
12 Sutarmidji 22 Desember 2008 23 Desember 2013 15 Paryadi [8]
23 Desember 2013 5 September 2018 16 Edi Rusdi Kamtono [A] [9][10]
13 Edi Rusdi Kamtono 5 September 2018 19 November 2018 [B]
19 November 2018 23 Desember 2018 [C]
23 Desember 2018 23 Desember 2023 17 Bahasan [11]
14 Ani Sofian
(Penjabat)
23 Desember 2023 4 November 2024 Transisi [12]
15 Edi Suryanto
(Penjabat)
4 November 2024 Petahana [13]


Dewan Perwakilan

Gedung DPRD Kota Pontianak
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Pontianak
Dewan Perwakilan Rakyat
Kota Pontianak
2024-2029
Coat of arms or logo
Jenis
Jenis
Sejarah
Sesi baru dimulai
17 September 2024
Pimpinan
Ketua
Satarudin, S.H. (PDI-P)
sejak 24 Oktober 2024
Wakil Ketua I
Yoggy Perdana Putra, S.H. (Gerindra)
sejak 24 Oktober 2024
Wakil Ketua II
Bebby Nailufa, S.E., M.Sos. (Golkar)
sejak 24 Oktober 2024
Wakil Ketua III
Agus Sugianto (NasDem)
sejak 24 Oktober 2024
Komposisi
Anggota45
Partai & kursi
  PDI-P (7)
  Gerindra (7)
  Golkar (6)
  NasDem (5)
  PKS (5)
  Demokrat (4)
  PKB (4)
  PPP (3)
  Hanura (2)
  PAN (2)
Pemilihan
Representasi Proposional
Pemilihan terakhir
14 Februari 2024
Tempat bersidang
Gedung DPRD Kota Pontianak
Jl. Sultan Abdurrahman No. 1A
Sungai Bangkong, Pontianak Kota, Kota Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia
Situs web
dprd.pontianak.go.id
L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pontianak (disingkat DPRD Kota Pontianak) adalah lembaga legislatif unikameral yang berkedudukan dan menjadi mitra kerja Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. DPRD Kota Pontianak memiliki 45 anggota yang tersebar di 10 partai politik, dengan perolehan suara mayoritas diraih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Partai Golongan Karya.

Hasil Pemilihan Umum

Perolehan suara sah partai politik peserta Pemilu 2024 dari setiap daerah pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pontianak adalah sebagai berikut.

Hasil pemilihan umum 2024
Daerah pemilihan PKB Gerindra PDI-P Golkar NasDem Buruh Gelora PKS PKN Hanura Garuda PAN PBB Demokrat PSI Perindo PPP Ummat Jumlah suara sah
Kota Pontianak 1 5.486 7.317 10.033 7.619 8.957 221 440 7.372 156 4.623 88 4.987 54 4.856 1.484 518 6.972 1.363 72.546
Kota Pontianak 2 4.174 6.290 11.169 8.728 8.536 250 292 10.782 106 5.091 67 4.305 1.872 12.406 1.140 424 7.728 1.146 84.506
Kota Pontianak 3 8.832 12.273 11.477 11.392 11.073 87 286 6.540 347 1.277 40 2.792 35 4.674 514 90 8.605 202 80.536
Kota Pontianak 4 3.196 15.532 6.967 8.735 4.710 100 90 5.292 40 3.873 21 2.242 18 5.877 271 16 2.865 250 60.095
Kota Pontianak 5 4.868 7.137 10.102 11.883 8.234 334 347 9.145 152 5.517 57 2.470 97 8.862 2.667 2.480 1.691 1.603 77.646
Jumlah 26.556 48.549 49.748 48.357 41.510 992 1.455 39.131 801 20.381 273 16.796 2.076 36.675 6.076 3.528 27.861 4.564 375.329
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia[14]

Pimpinan Dewan

Pimpinan DPRD Kota Pontianak terdiri atas satu orang ketua dan tiga orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan.[15]

No Jabatan Nama Partai politik
1 Ketua Satarudin, S.H. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
2 Wakil Ketua I Yoggy Perdana Putra, S.H. Partai Gerakan Indonesia Raya
3 Wakil Ketua II Bebby Nailufa, S.E., M.Sos. Partai Golongan Karya
4 Wakil Ketua III Agus Sugianto Partai NasDem

Komposisi anggota

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Pontianak dalam tiga periode terakhir.

Partai politik Jumlah kursi dalam periode
2014–2019[16] 2019–2024[17] 2024–2029
PKB 5 Penurunan 3 Kenaikan 4
Gerindra 4 Kenaikan 6 Kenaikan 7
PDI-P 6 Steady 6 Kenaikan 7
Golkar 5 Penurunan 3 Kenaikan 6
NasDem 6 Steady 6 Penurunan 5
PKS 0 Kenaikan 5 Steady 5
Hanura 3 Steady 3 Penurunan 2
PAN 5 Penurunan 3 Penurunan 2
PBB 2 Penurunan 1 Penurunan 0
Demokrat 3 Steady 3 Kenaikan 4
PPP 4 Steady 4 Penurunan 3
PKPI 2 Steady 2
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 11 Kenaikan 12 Penurunan 10

Daftar Anggota

Periode 2019–2024

Sebanyak 45 anggota DPRD Kota Pontianak periode 2019–2024 dilantik pada 16 September 2019 di Hotel Kapuas Palace Pontianak.[18] Acara pelantikan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji; Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono; dan Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan. Berikut ini adalah daftar nama anggota DPRD Kota Pontianak periode 2019-2024.[19]

Nama Anggota Partai Politik Daerah Pemilihan Suara Sah Keterangan
Rino Pandriya, S.H. PKB KOTA PONTIANAK 2 3.161
Alpian Aminardi, S.H., M.H. PKB KOTA PONTIANAK 3 2.395
Syaiful Mukadas, S.Pd.I. PKB KOTA PONTIANAK 4 3.478
Akbar Riyanto Gerindra KOTA PONTIANAK 1 2.455
H. Naufal Ba'bud, S.P., M.Sos. Gerindra KOTA PONTIANAK 2 3.257 Wakil Ketua II DPRD[20]
Drs. Iskandar Almuthahar, M.Sos. Gerindra KOTA PONTIANAK 3 3.823
Yoggy Perdana Putra Gerindra KOTA PONTIANAK 3 2.246
Bunyamin, S.Pd. Gerindra KOTA PONTIANAK 4 1.213
Ahmad Sarbaini, S.Sos. Gerindra KOTA PONTIANAK 5 1.583
Nella Lenny Heriyani, S.H., M.H., M.Kn. PDI-P KOTA PONTIANAK 1 4.241
Nur Fadli, S.H. PDI-P KOTA PONTIANAK 2 1.873
Emiliana T. B., S.H., M.Si. PDI-P KOTA PONTIANAK 3 4.553
Satarudin, S.H. PDI-P KOTA PONTIANAK 4 2.873 Ketua DPRD[20]
Hui Kiang, S.H. PDI-P KOTA PONTIANAK 5 2.721
Candra Jaya Pardiansyah, S.E., M.Sos. PDI-P KOTA PONTIANAK 5 2.616
Bebby Nailufa, S.E., M.Sos. Golkar KOTA PONTIANAK 1 3.075
Mardiana, S.H. Golkar KOTA PONTIANAK 3 2.092
Mansyur A. R., S.Ag., M.Sos. Golkar KOTA PONTIANAK 5 2.605
M. Yuli Armansyah NasDem KOTA PONTIANAK 1 1.777
Dr. Firdaus Zar'in, S.Pd., M.Si. NasDem KOTA PONTIANAK 2 2.632 Wakil Ketua I DPRD[20]
Sharul Efendi, S.H. NasDem KOTA PONTIANAK 3 4.429
Rachmat, S.H. NasDem KOTA PONTIANAK 3 2.262
Agus Sugianto NasDem KOTA PONTIANAK 4 3.019
Hery Kurdy NasDem KOTA PONTIANAK 5 3.232
Husin, S.P. PKS KOTA PONTIANAK 1 1.676
H. Usman Rolibi, S.Pd.I. PKS KOTA PONTIANAK 2 1.590
Siti Rukasih, S.Sos. PKS KOTA PONTIANAK 3 2.640
Muhammad Arif, S.Ag. PKS KOTA PONTIANAK 4 2.172 Wakil Ketua III DPRD[20]
Suharmanto, S.E. PKS KOTA PONTIANAK 5 955
Erwin Sugiarto, S.H., M.Kn. PPP KOTA PONTIANAK 1 1.462
H. Widodo PPP KOTA PONTIANAK 2 1.930
H. Mukti A. Rahman, S.H. PPP KOTA PONTIANAK 3 1.782
Subandi PPP KOTA PONTIANAK 4 1.984
Zulfydar Zaidar Mochtar, S.E., M.M. PAN KOTA PONTIANAK 1 1.921
Mujiono, S.Pd., S.Mn., M.Ak. PAN KOTA PONTIANAK 2 2.218
Lutfi Almutahar, S.IP., M.Sos. PAN KOTA PONTIANAK 5 2.094
Damri, S.H., M.H. Hanura KOTA PONTIANAK 2 2.346
Dian Eka Muchairi, S.H., M.M. Hanura KOTA PONTIANAK 4 5.428
Yandi Hanura KOTA PONTIANAK 5 1.819
Anwar Ali, S.H., M.Sos. Demokrat KOTA PONTIANAK 1 1.399
Tan Lie Hian, S.H. Demokrat KOTA PONTIANAK 3 2.717
Ariadi, S.E. Demokrat KOTA PONTIANAK 5 758
M. Musta'an PBB KOTA PONTIANAK 2 2.059
Ardian PKPI KOTA PONTIANAK 2 2.690
Hardianto, S.T. PKPI KOTA PONTIANAK 5 1.410

Periode 2024–2029

Sebanyak 45 anggota DPRD Kota Pontianak periode 2024–2029 dilantik pada 17 September 2024 di Gedung Pontianak Convention Center (PCC).[21] Acara pelantikan dihadiri oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson; dan Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian. Berikut ini adalah daftar nama anggota DPRD Kota Pontianak periode 2024–2029.

Nama Anggota Partai Politik Daerah Pemilihan Suara Sah Keterangan
Sarijan, S.Ag., M.Pd.I. PKB KOTA PONTIANAK 1 1.671
Rino Pandriya, S.H. PKB KOTA PONTIANAK 2 2.532
Anwar Musaddad PKB KOTA PONTIANAK 3 3.316
Huddin, S.E. PKB KOTA PONTIANAK 5 1.986
Akbar Riyanto, S.H. Gerindra KOTA PONTIANAK 1 3.236
H. Naufal Ba'bud, S.P., M.Sos. Gerindra KOTA PONTIANAK 2 3.876
Suhardi, S.Pd. Gerindra KOTA PONTIANAK 3 4.211
Yoggy Perdana Putra, S.H. Gerindra KOTA PONTIANAK 3 2.740
Muhammad Iqbal Muthahar Gerindra KOTA PONTIANAK 4 6.485
Juwita Dewi, S.Ked. Gerindra KOTA PONTIANAK 4 3.680
Ahmad Sarbaini, M.Sos. Gerindra KOTA PONTIANAK 5 1.534
Nella Lenny Heriyani, S.H., M.H., M.Kn. PDI-P KOTA PONTIANAK 1 4.115
Andi Dhirgam Charnova PDI-P KOTA PONTIANAK 2 4.105
Emilia T.B., S.H., M.Si. PDI-P KOTA PONTIANAK 3 2.762
Muhammad Haikal Fadhillah PDI-P KOTA PONTIANAK 3 2.505
Satarudin, S.H. PDI-P KOTA PONTIANAK 4 5.551
Candra Jaya Pardiansyah, S.E., M.Sos. PDI-P KOTA PONTIANAK 5 2.600
Hui Kiang, S.H. PDI-P KOTA PONTIANAK 5 1.770
Bebby Nailufa, S.E., M.Sos. Golkar KOTA PONTIANAK 1 4.387
Irwan Golkar KOTA PONTIANAK 2 5.790
H. Samsuddin Golkar KOTA PONTIANAK 3 3.448
Sukarman Golkar KOTA PONTIANAK 4 3.007
Mansyur A.R. S.Ag., M.Sos. Golkar KOTA PONTIANAK 5 3.957
Leni Diantami, S.E. Golkar KOTA PONTIANAK 5 2.302
Dytha Dhamayanti Pratiwi, S.E. NasDem KOTA PONTIANAK 1 7.462
Berdi NasDem KOTA PONTIANAK 2 2.591
Syahrul Efendi, S.H. NasDem KOTA PONTIANAK 3 6.207
Agus Sugianto NasDem KOTA PONTIANAK 4 3.511
Muhammad Noor, S.H. NasDem KOTA PONTIANAK 5 2.301
Husin, S.P. PKS KOTA PONTIANAK 1 3.431
Darwin PKS KOTA PONTIANAK 2 3.107
Hj. Siti Rukasih, S.Sos. PKS KOTA PONTIANAK 3 3.376
H. Muhammad Arif, S.Ag. PKS KOTA PONTIANAK 4 1.897
Fakhroni Faturrakhman, S.H., M.H. PKS KOTA PONTIANAK 5 2.229
Damri, S.H., M.H. Hanura KOTA PONTIANAK 2 3.585
Yandi Hanura KOTA PONTIANAK 5 3.098
Edy Zaidar, S.E. PAN KOTA PONTIANAK 1 2.274
Anggi Febri Ardika, S.H. PAN KOTA PONTIANAK 2 1.245
Meshabudin, S.H. Demokrat KOTA PONTIANAK 2 3.103
H. Munaji Demokrat KOTA PONTIANAK 3 1.566
Hj. Kurniawati Demokrat KOTA PONTIANAK 4 2.099
Ferry Hairadi, S.H., M.H. Demokrat KOTA PONTIANAK 5 2.824
Erwin Sugiarto, S.H., M.Kn. PPP KOTA PONTIANAK 1 3.008
Ir. H. Sahdan M. Nur PPP KOTA PONTIANAK 2 3.044
Matruji PPP KOTA PONTIANAK 3 3.349

Daerah Pemilihan

Pada Pileg 2019[22] dan Pileg 2024[23], pemilihan DPRD Kota Pontianak dibagi kedalam 5 daerah pemilihan sebegai berikut:

Nama dapil Wilayah dapil Jumlah kursi
KOTA PONTIANAK 1 Pontianak Kota 8
KOTA PONTIANAK 2 Pontianak Barat 10
KOTA PONTIANAK 3 Pontianak Utara 10
KOTA PONTIANAK 4 Pontianak Timur 7
KOTA PONTIANAK 5 Pontianak Selatan, Pontianak Tenggara 10
TOTAL 45

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut". Diakses tanggal 2012-04-19. 
  2. ^ Amrizan Madian; Matahari Tegak Dua Kali Setahun di Kota Khatulistiwa; Situs Berita Nasional Malaysia
  3. ^ a b c d e f g h i Sejarah Berdirinya Kota Pontianak; Situs Pemerintah Kota Pontianak
  4. ^ "SEJARAH PERPOLITIKAN DAYAK DI BUMI KALIMANTAN BARAT". Info Pontianak. Diakses tanggal 17 July 2012. 
  5. ^ a b Deskripsi Wilayah; Situs Pemerintah Kota Pontianak
  6. ^ "Weather Information for Pontianak". 
  7. ^ Khair (23 Oktober 2018). Khair, Miftahul, ed. "Hari ini, Pontianak 253 Tahun: Sejarah, Warisan, dan Semangat Unggul Berkelanjutan!". Pontianak Post. Diakses tanggal 18 November 2024. 
  8. ^ "Sutarmidji-Paryadi Pimpin Kota Pontianak". Kompas.com. 22 Desember 2008. Diakses tanggal 27 Desember 2018. 
  9. ^ ANTARA News. 23 Desember 2013 https://kalbar.antaranews.com/foto/354710/gubernur-lantik-sutarmidji-dan-edi. Diakses tanggal 27 Desember 2018.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  10. ^ Syahroni (14 Februari 2018). Mutiasari, Dhita, ed. "Dilantik Sebagai Pjs Wali Kota Pontianak, Inilah Sosok Pengganti Tugas Sutarmidji 4 Bulan Kedepan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 27 Desember 2018. 
  11. ^ Syahroni (25 Desember 2018). Jamadin, ed. "Lantik Edi-Bahasan Jadi Wali Kota Pontianak, Ini Pesan-Pesan Sutarmidji". Tribunnews.com. Diakses tanggal 27 Desember 2018. 
  12. ^ "Profil dan Rekam Jejak Ani Sofian, Pj Walikota Pontianak yang Juga Pernah Menjabat Bupati". www.prokhatulistiwa.com. Diakses tanggal 27 Januari 2024. 
  13. ^ Dedi (4 November 2024). Setiawan, Agus, ed. "Penjabat Wali Kota Pontianak yang Baru Edi Suryanto Resmi Dilantik". ANTARA News. Diakses tanggal 18 November 2024. 
  14. ^ "Keputusan KPU Kota Pontianak Nomor 102 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pontianak Tahun 2024" (PDF). KPU RI. 20-03-2024. Diakses tanggal 10-05-2024. 
  15. ^ "InfoPublik - Satarudin Dilantik Kembali sebagai Ketua DPRD Kota Pontianak 2024-2029". infopublik.id. Diakses tanggal 2024-12-01. 
  16. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pontianak 2014-2019
  17. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pontianak 2019-2024
  18. ^ "Pelantikan DPRD Kota Pontianak Masa Jabatan 2019-2024". pontianak.bawaslu.go.id. 23-09-2020. Diakses tanggal 17-12-2020. 
  19. ^ Fatria, Jauhari (16-09-2020). "Berikut Nama-nama DPRD Pontianak Periode 2019–2024". kalbaronline.com. Diakses tanggal 17-12-2020. 
  20. ^ a b c d Ruslan (07-11-2019). "Satarudin, SH Sebagai Ketua DPRD Kota Pontianak Masa Jabatan 2019-2024". kalbarprov.go.id. Diakses tanggal 18-12-2020. 
  21. ^ "InfoPublik - Pelantikan DPRD Pontianak 2024-2029: Wakil Rakyat Siap Emban Amanah". infopublik.id. Diakses tanggal 2024-12-01. 
  22. ^ "Keputusan KPU Nomor 283/PL.01.3-Kpt/06/KPU/IV/2018 tentang Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat dalam Pemilihan Umum Tahun 2019" (PDF). KPU RI. 04-04-2018. Diakses tanggal 18-01-2021. 
  23. ^ "Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun 2024" (PDF). KPU RI. 06-02-2023. Diakses tanggal 10-02-2023. 

Pranala luar

Kecamatan

Pembagian administratif Kota Pontianak

Secara administratif, wilayah Kota Pontianak dibagi menjadi 6 kecamatan dan 29 kelurahan.

Demografi

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, penduduk Kota Pontianak berjumlah 554.764 jiwa, terdiri dari 277.971 (50,1%) laki-laki dan 276.793 (49,9%) perempuan.[1]

Suku Bangsa

Penduduk kota Pontianak didominasi etnis Melayu dan Tionghoa. Selain itu terdapat pula etnis Dayak, Jawa, Bugis, Madura, Arab, Sunda, Banjar, Batak, Minangkabau dan lain-lain. Suku bangsa penduduk Kota Pontianak terdiri dari Tionghoa (14,2%), Melayu (52,1%), Bugis (10,1%), Jawa (5,7%), Madura (5,4%), Dayak , dan lainnya.[2]

Agama

Sebagian besar penduduk beragama Islam (75,4%), sisanya memeluk agama Buddha (12%), Katolik (6,1%), Protestan (5%), Konghucu (1,3%), Hindu (0,1%), dan lainnya (0,1%).[3]

Ekonomi

Tanaman lidah buaya yang kini gencar diproduksi di Kota Pontianak
Matahari Mal, mal pertama di Kota Pontianak

Sebagian besar perekonomian kota Pontianak bertumpu pada industri, pertanian, dan perdagangan.

Industri

Jumlah perusahaan industri besar dan sedang di Kota Pontianak yang telah terdata selama tahun 2005 adalah 34 perusahaan. Tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan industri tersebut berjumlah 3.300 orang yang terdiri dari pekerja produksi 2.700 orang dan pekerja lainnya atau administrasi 600 orang. Perusahaan industri besar atau sedang yang terletak di Kecamatan Pontianak Utara menyerap tenaga kerja terbesar, yaitu 2.952 orang.

Nilai keluaran yang dihasilkan dari perusahaan industri besar atau sedang adalah sebesar 1,51 triliun rupiah, di mana perusahaan industri besar atau sedang yang berada di Kecamatan Pontianak Utara yang didominasi oleh perusahaan industri karet, sedangkan nilai keluaran yang terkecil berasal dari perusahaan yang terdapat di Kecamatan Pontianak Kota, senilai 2,85 miliar Rupiah.

Untuk Nilai Tambah Bruto (NTB) yang diperoleh dari seluruh perusahaan industri besar /sedang di Kota Pontianak selama tahun 2005 adalah sebesar 217,57 miliar Rupiah dan pajak tak langsung yang diperoleh adalah sebesar 462,78 juta Rupiah, sedangkan NTB atas Biaya Faktor yang diperoleh adalah sebesar 217,10 miliar Rupiah.

Jumlah unit usaha industri, tenaga kerja, besarnya nilai investasi dan nilai penjualan dari sentra industri kecil jenis Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK) terlihat bahwa sentra industri kecil jenis IHPK terbanyak adalah usaha industri makanan ringan yang terpusat di Kelurahan Sungai Bangkong dengan tenaga kerja yang diserap sebanyak 329 orang, nilai investasinya mencapai 249,50 juta rupiah dan nilai penjualannya sebesar 780,50 juta rupiah. Sedangkan industri anyaman keladi air pada tahun 2005 ini hanya memiliki 16 unit usaha dengan nilai investasi 17,5 juta Rupiah dan nilai penjualan 110 juta Rupiah yang terletak di Tanjung Hulu, Pontianak Timur.

Pertanian

Pada tahun 2006, jenis tanaman pangan yang hasilnya paling besar adalah ubi kayu, padi, ubi rambat. Penduduk juga bertani sayuran dan lidah buaya. Tanaman buah-buahan yang banyak ada di Kota Pontianak adalah nangka, pisang, serta nanas.

Perternakan di kota Pontianak terdiri dari sapi (potong dan perah), kambing, babi, dan ayam (ras dan buras).

Perdagangan

Perdagangan merupakan salah satu usaha yang berkembang pesat di Kota Pontianak. Perdagangan modern mulai berkembang pada tahun 2001 dengan berdirinya Mal Matahari Pontianak di Pontianak Kota. Pusat perbelanjaan modern mulai dibangun di berbagai sudut kota, seperti Mal Pontianak dan Ayani Mega Mall Pontianak (Pontianak Selatan). Berbagai perusahaan retail nasional mulai mendirikan usahanya di Pontianak.

Pendidikan

Sekolah dasar

Sekolah menengah pertama

Sekolah menengah pertama yang terawal baru didirikan pada tahun 1951 yang kelak dikenal dengan sebutan SMP Negeri 1 Pontianak. Penambahan dilakukan selanjutnya pada tahun 1960 dengan pendirian SMP 2 Pontianak. Di dalam sekolah-sekolah itu, ditambahkan pula kurikulum pelajaran ilmu administrasi dan kesejahteraan keluarga.[4]

Sekolah menengah atas

Perguruan tinggi

Pariwisata

Waterfront Kota Pontianak
Aksi Naga dan Barongsai saat Imlek di Kota Pontianak

Pariwisata Kota Pontianak didukung oleh keanekaragaman budaya penduduk Pontianak, yaitu Dayak, Melayu, dan Tionghoa. Suku Dayak memiliki pesta syukur atas kelimpahan panen yang disebut Gawai dan masyarakat Tionghoa memiliki kegiatan pesta tahun baru Imlek, Cap Go Meh, dan perayaan sembahyang kubur (Cheng Beng atau Kuo Ciet) yang memiliki nilai atraktif turis. Kota Pontianak juga dilintasi oleh garis khatulistiwa yang ditandai dengan Tugu Khatulistiwa di Pontianak Utara. Selain itu kota Pontianak juga memiliki visi menjadikan Pontianak sebagai kota dengan pariwisata sungai.

Kuliner

Pontianak juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Keanekaragaman makanan menjadikan Pontianak sebagai surga kuliner. Makanan yang terkenal antara lain:

Transportasi

Transportasi Darat

Bus

Sistem transportasi darat Kota Pontianak dilayani oleh minibus angkutan kota yang biasa disebut oplet, taksi, dan beberapa rute dilayani oleh bus kota. Sebagian besar rute dalam kota dilayani oleh oplet yang menghubungkan beberapa terminal. Untuk keberangkatan jalan darat ke luar kota dilayani di Terminal Batulayang.

Melalui jalan darat pula dilayani bus antar negara, yakni ke Kuching dan ke Brunei. Bus ini disediakan oleh berbagai penyedia layanan, termasuk DAMRI. Transportasi darat ke Malaysia menjadi mungkin melalui Jalan Lintas Kalimantan. Layanan imigrasi Indonesia-Malaysia dilaksanakan di Entikong, Kabupaten Sanggau.

Jalan Tol

Selama ini, waktu yang ditempuh dari Pontianak menuju Singkawang berkisar antara 3-4 jam. Apabila ada Jalan Tol dapat menghemat waktu hingga satu setengah jam.

Transportasi Udara

Transportasi udara dari Kota Pontianak menggunakan Bandar Udara Supadio yang terletak di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Bandara ini menghubungkan Pontianak dengan beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Batam, Medan, Ranai, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Palangka Raya dan Balikpapan. Selain itu bandara ini juga mempunyai penerbangan internasional langsung ke Kuching, dan Kuala Lumpur. Dari Pontianak juga dapat dilayani penerbangan perintis ke kota kabupaten di Kalimantan Barat seperti Ketapang, Sintang dan Putussibau.

Transportasi Air

Pelabuhan Pontianak melayani kapal barang maupun penumpang. Beberapa rute kapal penumpang yang tersedia ː Pontianak-Semarang (KM Leuser), Pontianak-Surabaya (KM Bukit Raya), Pontianak-Serasan (KM Bukit Raya)

Prasarana Publik

Rumah Sakit

Berikut rumah sakit yang ada di Kota Pontianakː[5]

  • RSUD Sultan Syarif Muhammad Alkadrie
  • RSUD Dr. Sudarso
  • RS St. Antonius
  • RSI Yarsi Pontianak
  • RS Pro Medika
  • RS Bhayangkara Pontianak
  • RS Jiwa Daerah Sungai Bangkong
  • RSIA Anugerah Bunda Khatulistiwa
  • RS Bersalin Jeumpa
  • RS Bersalin Nabasa
  • RS Universitas Tanjungpura
  • RS Kharitas Bhakti
  • Rs Mitra Medika

Hotel

Kota Pontianak memiliki sejumlah penginapan dari hotel bintang 4 hingga hotel melati.

Kepolisian

Berikut markas kepolisian di Kota Pontianakː

  • Kepolisian Resort Kota Pontianak
  • Kepolisian Sektor Pontianak Kota
  • Kepolisian Sektor Pontianak Barat
  • Kepolisian Sektor Pontianak Selatan
  • Kepolisian Sektor Pontianak Utara
  • Kepolisian Sektor Pontianak Timur

Pemadam Kebakaran

Wali kota Pontianak mengklaim bahwa kota ini memiliki pemadam kebakaran terbanyak di Indonesia.[6]. Berikut beberapa yayasan pemadam kebakaran yang ada di kota Pontianakː

  • Dinas Kebakaran Kota
  • Bintang Timur
  • Budi Pekerti
  • BPAS
  • UPKGR
  • PMK Panca Bhakti
  • PMK Bhakti Raya
  • PMK Sungai Raya
  • PMK Mitra Jawi
  • PMK Merdeka
  • PNMK Mitra Bhakti
  • YPK Khatulistiwa

Budaya

Bahasa

Hampir seluruh penduduk Kota Pontianak memahami dan menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Namun bahasa ibu masing-masing juga umum digunakan, antara lain Bahasa Melayu Pontianak, Bahasa Tiociu, Bahasa Khek, Bahasa Dayak yang terdiri dari Dayak Kanayatn, Dayak Bukit, Dayak Salako, Dayak Kantu, Dayak Iban, Dayak jangkang

Referensi

  1. ^ "Penduduk Menurut Wilayah, Daerah Perkotaan/Perdesaan, dan Jenis Kelamin". Diakses tanggal 2012-04-19. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama penduduksuku
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pendudukagama
  4. ^ Andi & Rahman (2010), hlm.47
  5. ^ "Daftar Rumah Sakit Online". Depkes. Diakses tanggal 29 Mei 2016. 
  6. ^ Rizky Zulham (3 Maret 2016). "Pontianak Punya 26 Pemadam Kebakaran, Sutarmidji Klaim Terbanyak di Indonesia". Tribun Pontianak. Diakses tanggal 29 Mei 2016. 

Daftar Pustaka

  • Andi, Tantra Nur; Rahman, Rifai (2010). Pemerintahan Kota Pontianak dari Sultan Sampai Walikota. Pontianak: Lentera Community. ISBN 978-979-19404-2-9. 

Pranala luar


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "upper-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="upper-alpha"/> yang berkaitan