Tim nasional sepak bola Indonesia
{{Infobox National football team
| Name = Indonesia
| Badge = NationalTeamFootballofIndonesia_Badge.svg
| Badge_size = 240px
| Nickname = Timnas (Tim Nasional)
Tim Garuda
Merah Putih
| Association = Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
| Sub-confederation = AFF (Asia Tenggara)
| Confederation = AFC (Asia)
| Coach = Vacant [1]
|Asst Manager =
| Captain = Andritany Ardhiyasa
| Vice-Captain = Hansamu Yama
| Most caps = Bambang Pamungkas (86)
| Top scorer = Soetjipto Soentoro (57)
| Stadium = Stadion Utama Gelora Bung Karno
|FIFA Trigramme = IDN
|FIFA Rank = 130 1 (24 Oktober 2024)[2]
|FIFA max = 76
|FIFA max date = September 1998
|FIFA min = 191
|FIFA min date = Juli 2016
|Elo Rank = 145 3 (19 Januari 2024)[3]
|Elo max = 44 sebagai Hindia Belanda, 49 sebagai Indonesia
|Elo max date = Mei 1934 sebagai Hindia Belanda, Juli 1958 sebagai Indonesia
|Elo min = 178
|Elo min date = November 2019
| pattern_la1 = |pattern_b1=_indonesia18h|pattern_ra1=| pattern_sh1 =_idn18h2| pattern_so1 =_eng18a
| leftarm1 = FA0000|body1=FF0000|rightarm1=FA0000|shorts1=FFFFFF|socks1=FF0000
| pattern_la2 = |pattern_b2=_indonesia18a|pattern_ra2=| pattern_sh2 =_idn18a| pattern_so2 =_idn18a
| leftarm2 = FCFCFC|body2=FFFFFF|rightarm2=FCFCFC|shorts2=FFFFFF|socks2=FFFFFF
| First game = Hindia Belanda 7–1 Jepang
(Manila, Filipina; 13 May 1934)[4]
|Largest win = Indonesia 12–0 Filipina
(Seoul, Korea Selatan; 22 September 1972)
Indonesia 13–1 Filipina
(Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002)
|Largest loss = Bahrain 10–0 Indonesia
(Riffa, Bahrain, 29 Februari 2012)
|World cup apps = 1
|World cup first = 1938
|World cup best = Babak 1 (1938, sebagai Hindia Belanda)
|Regional name = Piala Asia
|Regional cup apps = 4
|Regional cup first = 1996
|Regional cup best = Babak 1 (1996, 2000, 2004, 2007)
|2ndRegional name = Piala Suzuki AFF
|2ndRegional cup apps = 10
|2ndRegional cup first= 1996
|2ndRegional cup best = Peringkat 2 (2000, 2002, 2004, 2010, 2016)
|medaltemplates =
|- ! colspan="3" style="text-align:center;vertical-align:middle;background-color:#cccccc;" | Far Eastern Games
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 1934 Manila || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- ! colspan="3" style="text-align:center;vertical-align:middle;background-color:#cccccc;" | Asian Games
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 1958 Tokyo || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- ! colspan="3" style="text-align:center;vertical-align:middle;background-color:#cccccc;" | SEA Games
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 1979 Jakarta || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 1981 Manila || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 1987 Jakarta || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 1989 Kuala Lumpur || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 1991 Manila || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 1997 Jakarta || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 1999 Brunei || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 2011 Jakarta || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 2013 Naypyidyaw Myanmar || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 2017 Kuala Lumpur || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim
|- | style="text-align:center;vertical-align:middle;" | || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | 2019 Manila || style="text-align:center;vertical-align:middle;" | Tim Tim nasional sepak bola Indonesia, juga disebut Timnas adalah tim yang mewakili Indonesia di sepak bola internasional. Tim ini dikontrol oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI dan merupakan anggota dari Konfederasi Sepak Bola Asia. Sebelum kemerdekaan pada 1945, tim ini menggunakan nama tim nasional sepak bola Hindia Belanda. Dengan nama itulah, tim ini bermain di Piala Dunia FIFA 1938 di Prancis, di mana mereka kalah dari Hongaria di putaran pertama dan belum pernah lolos lagi sampai saat ini.
Sejarah
Periode awal
Pada pertandingan-pertandingan awal, melibatkan pihak dari Hindia Belanda, diorganisasi oleh Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB), atau suksesornya, Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI.[5]
Pertandingan sepak bola tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah kontes melawan Singapura pada 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dilaksanakan di Jakarta dan Indonesia menang dengan skor akhir 1-0. Hal ini diikuti dengan pertandingan melawan Australia XI pada Agustus 1928 (menang 2-1) dan 1 tim dari Shanghai 2 tahun kemudian (seri 4-4).[5]
Pada 1934, 1 tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda dalam Far Eastern Games yang dimainkan di Manila, Filipina. Meskipun mengalahkan Jepang 7-1 dalam pertandingan pertama,[6] 2 pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan 0-2 atas Tiongkok dan 2-3 atas tim tuan rumah menempatkan Timnas Jawa menempati peringkat 2. Meski tidak diakui PSSI, pertandingan ini diakui oleh World Football Elo ratings sebagai pertandingan pertama yang melibatkan Timnas Indonesia.[7]
Piala Dunia FIFA 1938
Indonesia pada tahun 1938 (pada masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia FIFA 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepak bola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.
Pada waktu itu tim ini menggunakan seragam berwarna oranye dan bercelana putih seperti warna seragam yang dipakai kesebelasan Belanda.[8]
Skuat Piala Dunia 1938
Pelatih: Johannes Christoffel Jan Mastenbroek.
Nama | Klub | Posisi |
---|---|---|
Tan "Bing" Mo Heng | Hua Chiao Tsing Nien Hui (HCTNH) Malang | Penjaga gawang |
L.N. Van Beuzekom Digantikan oleh Jack Samuels |
Hercules Batavia | Penjaga gawang |
Dorst | Tidak diketahui | Pemain belakang |
J. Harting | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain belakang |
Frans G. Hu Kon | Sparta Bandung | Pemain belakang |
Jack Kolle Digantikan oleh Teilherber |
Tidak diketahui | Pemain belakang |
Jack Samuels Menggantikan L.N. Van Beuzekom |
Excelsior Soerabaja | Pemain belakang |
G.H.V.L. Faulhaber | Djocoja Djogjakarta | Pemain tengah |
Frans Alfred Meeng | Sportvereniging Binnenlands Bestuur (SVBB) Batavia | Pemain tengah |
Achmad Nawir (C) | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain tengah |
Anwar Sutan | Voorwaarts Is Ons Streven (VIOS) Batavia | Pemain tengah |
G. van den Burgh | Semarang Voetbal Vereniging (SVV) Semarang | Pemain tengah |
Tan Hong Djien | Tiong Hoa Soerabaja | Pemain depan |
Tan See Han | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain depan |
Isaac "Tjaak" Pattiwael | Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi | Pemain depan |
Suvarte Soedarmadji | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain depan |
M.J. Hans Taihuttu | Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi | Pemain depan |
Teilherber Menggantikan Jack Kolle |
Djocoja Djogjakarta | Pemain depan |
R. Telwe | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain depan |
Herman Zomers | Hercules Batavia | Pemain depan |
Pertandingan melawan Hongaria
Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Prancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, wali kota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."
Meski strategi tak bisa dibilang buruk, tetapi Tim Hindia Belanda tak dapat berbuat banyak. Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0. Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem gugur.
Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".[9]
Setelah penampilan perdana itu, Indonesia tidak pernah lagi masuk babak pertama Piala Dunia FIFA, dengan hasil paling memuaskan adalah Sub Grup III Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1986. Ketika itu Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia 1986 tetapi Indonesia kalah di partai final kualifikasi melawan Korea Selatan dengan agregat 1-6.
1950-an
Setelah era Perang Dunia kedua, pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah itu, sepak bola Indonesia mengalami kemajuan di Asia. Mereka berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan raksasa dunia ketika itu, Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper terbaik dunia ketika itu, Lev Yashin. Ketika itu mereka berhasil menahan Uni Soviet 0-0. Namun pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4-0 pada pertandingan kedua. Prestasi ini adalah prestasi tertinggi Indonesia dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Pada tahun 1958, Indonesia juga merasakan hasil terbaik di Kualifikasi Piala Dunia 1958 di mana Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Namun mereka menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua dikarenakan alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi piala dunia hingga tahun 1970.
Uniknya, setelah bertanding di kualifikasi piala dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India 4-1. Indonesia juga bermain imbang 2-2 saat melawan Timnas Jerman Timur.
Suspensi 2015
PSSI disuspensi FIFA karena intervensi pemerintah dalam liga nasional pada 30 Mei 2015. Pembekuan mengambil efek segera yang artinya Indonesia tidak berhak berkompetisi pada Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 (AFC) sekaligus Kualifikasi Piala Asia AFC 2019, yang dimulai kurang dari 2 minggu kemudian. Meskipun demikian, FIFA masih mengizinkan Indonesia untuk bermain dalam Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 hingga turnamen berakhir, karena sudah telanjur dimulai. FIFA mengambil tindakan melawan Indonesia menyusul konflik antara pemerintah dan PSSI yang berakibat pada pembatalan kompetisi domestik.[10]
Suspensi tersebut baru dicabut pada Kongres FIFA ke-66.[11]
Era baru 2017
Beberapa minggu setelah menjadi runner-up pada Piala Suzuki AFF 2016, PSSI melaksanakan kongres pada 8 Januari 2017 dalam rangka menetapkan Luis Milla sebagai pelatih timnas senior dan U-23.
Kostum
Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut memperkuat timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.
Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti Maulwi Saelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.
Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, tim nasional hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games 1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Piala Raja 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.
Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau. Tentu tetap dengan detail yang sama, seperti Garuda yang selalu bertengger di dada.
Dan pada kostum Timnas Indonesia terakhir yang dibuat Nike pada 2010 untuk Piala Suzuki AFF 2010, motif baru kembali diperkenalkan. Pada kostum ini, terdapat Burung Garuda besar yang membentang hampir di seluruh bagian depan kostum yang tidak berwarna tetapi memiliki garis-garis yang memiliki warna hitam cenderung abu-abu. Sementara pada kostum kedua yang berwarna Putih-Hijau, terdapat motif yang sama, tetapi garis-garis pada burung Garuda berwarna abu-abu muda.
Pembuat kostum
Pembuat | Tahun |
---|---|
Adidas | 1970-1995 |
Diadora | 1995-1996 |
Asics | 1996-1997 |
Adidas | 1997-2000 |
Nike | 2000-2001 |
Adidas | 2001-2003 |
Ghazali Sport | 2003-2004 |
Adidas | 2004-2006 |
Nike | 2006-sekarang |
Stadion
Terletak di Jakarta, stadion kandang bagi timnas Indonesia adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas 78.011 penonton. Stadion ini merupakan stadion terbesar di Indonesia, stadion terbesar kedua di Asia Tenggara dan stadion sepak bola terbesar kesembilan di dunia. Stadion ini dibangun pada tahun 1960 untuk Asian Games 1962 dan pembangunannya didukung oleh pemerintah Uni Soviet, dengan pinjaman lunak sebesar US $ 12,5 juta. Stadion ini selesai setelah dua tahun dan secara resmi dibuka pada tanggal 24 Agustus 1962.[12]
Stadion lainnya yang digunakan Tim Nasional Indonesia meliputi:
- Stadion Gelora Bung Tomo - Surabaya, Jawa Timur
- Stadion Gelora Sriwijaya (Jakabaring) - Palembang, Sumatra Selatan
- Stadion Manahan - Surakarta, Jawa Tengah
- Stadion Internasional Maguwoharjo - Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Stadion Utama Riau - Pekanbaru, Riau
- Stadion Pakansari - Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
- Stadion Patriot Chandrabaga - Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat
Rekor Turnamen
Rekor penampilan di Piala Dunia FIFA
|
Rekor penampilan di Piala Asia AFC
Tahun | Hasil | Poin | M | S | K | GM | GK |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1956 | Tidak ikut | - | - | - | - | - | - |
1960 | Tidak ikut | - | - | - | - | - | - |
1964 | Tidak ikut | - | - | - | - | - | - |
1968 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
1972 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
1976 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
1980 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
1984 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
1988 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
1992 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
1996 | Babak 1 | 3 | 0 | 1 | 2 | 4 | 8 |
2000 | Babak 1 | 3 | 0 | 1 | 2 | 0 | 7 |
2004 | Babak 1 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 9 |
2007 | Babak 1 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 4 |
2011 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
2015 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
2019 | Didiskualifikasi | - | - | - | - | - | - |
Total | 12 | 2 | 2 | 8 | 10 | 28 |
Rekor penampilan di Kejuaraan Sepak Bola ASEAN
Kompetisi ini dulu dikenal sebagai Tiger Cup sekarang bernama Piala Suzuki AFF
|
|
Pertandingan dan hasil
Menang Seri Kalah
2017
21 Maret 2017 Friendly FIFA "A" International Match | Indonesia | 1-3 | Myanmar | Cibinong, Indonesia |
---|---|---|---|---|
16.00 UTC+7 | Hardianto 22' | Laporan | Maung 37' Kyaw 74' (pen.) Aung 90+2' |
Stadion: Stadion Pakansari Penonton: 13.150 Wasit: Clifford Daypuyat (Filipina) |
8 Juni 2017 Friendly FIFA "A" International Match | Kamboja | 0–2 | Indonesia | Phnom Penh, Cambodia |
---|---|---|---|---|
18:45 UTC+07 | Laporan | Bachdim 26' Zola 90+5' |
Stadion: Stadion Olimpiade Phnom Penh Penonton: 50.000 Wasit: Warintorn Sassadee (Thailand) |
13 Juni 2017 Friendly FIFA "A" International Match | Indonesia | 0–0 | Puerto Riko | Sleman, Indonesia |
---|---|---|---|---|
21:30 UTC+07 | Laporan | Stadion: Stadion Maguwoharjo Penonton: 16.592 Wasit: Sukhbir Singh (Singapura) |
2 September 2017 Persahabatan1 | Indonesia | 0-0 | Fiji | Bekasi, Indonesia |
---|---|---|---|---|
16.00 UTC+07 | Laporan | Stadion: Stadion Patriot Chandrabhaga Penonton: 17.518 Wasit: Spartak Danilenko (Kirgizstan) |
4 Oktober 2017 Persahabatan1 | Indonesia | 3-1 | Kamboja | Bekasi, Indonesia |
---|---|---|---|---|
21.00 UTC+07 | Lerby 32' Rezaldi 34' Septian 49' |
Laporan | Vathanaka 48' | Stadion: Stadion Patriot Chandrabhaga Wasit: Sukbir Singh (Singapura) |
18 November 2017 Persahabatan1 | Indonesia | 0-1 | Suriah | Cikarang, Indonesia |
---|---|---|---|---|
18:00 UTC+07 | Laporan | Anez 84' | Stadion: Stadion Wibawa Mukti |
25 November 2017 Friendly FIFA "A" International Match | Indonesia | 2-1 | Guyana | Bekasi, Indonesia |
---|---|---|---|---|
18:30 UTC+07 | Spasojevic 37' (pen.), 75' | Laporan | Agard 9' | Stadion: Stadion Patriot Chandrabhaga Penonton: 7.491 Wasit: Chaireg Ngamson (Thailand) |
- 1 Bukan pertandingan internasional FIFA 'A'.'
2018
Menang Seri Kalah
14 Januari 2018 Persahabatan | Indonesia | 1−4 | Islandia | Jakarta, Indonesia |
---|---|---|---|---|
19:00 UTC+7 | Armaiyn 29' | Laporan | Guðmundsson 45+2', 66' (pen.), 72' Smárason 59' |
Stadion: Stadion Gelora Bung Karno Penonton: 36,220 Wasit: Yusuke Araki (Japan) |
11 September 2018 Persahabatan | Indonesia | 1-0 | Mauritius | Cikarang, Indonesia |
---|---|---|---|---|
Dimas 90+4' | Stadion: Stadion Wibawa Mukti |
10 Oktober 2018 Persahabatan | Indonesia | 3–0 | Myanmar | Cikarang, Indonesia |
---|---|---|---|---|
18:30 UTC+7 | Laporan | Stadion: Stadion Wibawa Mukti Wasit: Hiroyuki Kimura (Jepang) |
16 October 2018 Persahabatan | Indonesia | 1–1 | Hong Kong | Jakarta, Indonesia |
---|---|---|---|---|
18.30 UTC+7 |
|
Laporan |
|
Stadion: Stadion Wibawa Mukti Wasit: Lim Bunthoeun (Kamboja) |
9 November 2018 2018 AFF Cup | Singapura | 1-0 | Indonesia | Kallang, Singapore |
---|---|---|---|---|
19.00 UTC+7 |
|
Laporan | Stadion: National Stadium |
13 November 2018 2018 AFF Cup | Indonesia | 3–1 | Timor Leste | Jakarta, Indonesia |
---|---|---|---|---|
19.00 UTC+7 | Alfath 60' Lilipaly 69' (pen.) Gonçalves 82' |
Report (AFFSZ) | Gama 48' | Stadion: Stadion Gelora Bung Karno Penonton: 15,138 Wasit: Aziz Asimov (Uzbekistan) |
17 November 2018 2018 AFF Cup | Thailand | 4-2 | Indonesia | Bangkok, Thailand |
---|---|---|---|---|
18.30 UTC+7 | Korrakot 38' Pansa 45+2' Adisak 65' Pokklaw 74' |
Report (AFFSZ) | Zulfiandi 29' Fachrudin 89' |
Stadion: Stadion Rajamangala Penonton: 37,570 Wasit: Amirul Izwan Yaacob (Malaysia) |
25 November 2018 2018 AFF Cup | Indonesia | 0-0 | Filipina | Jakarta, Indonesia |
---|---|---|---|---|
19.00 UTC+7 | Report (AFFSZ) | Stadion: Stadion Gelora Bung Karno Penonton: 15,436 Wasit: Fu Ming Tiongkok |
Staf Kepelatihan
Staf Saat ini
Posisi | Nama |
---|---|
Direktur teknik | Danurwindo |
Pelatih kepala | - |
Asisten pelatih | Yeyen Tumena |
Asisten pelatih | Joko Susilo |
Pelatih kiper | Alan Haviludin |
Pelatih kebugaran | Faiz Syafiq |
Tim dokter | Syarif Alwi |
Fisioterapis | Pol Widodo |
Tukang pijat | Mohd Shah Shaharudin |
Kitman | Jusuf Jufriyanto |
Daftar Pelatih Tim Nasional Indonesia
Pemain
Skuat Terakhir
Pemain-pemain berikut dipanggil untuk Pertandingan persahabatan melawan Myanmar dan Hong Kong pada 10 dan 16 Oktober 2018.[13]
Jumlah penampilan dan gol akurat sejak tanggal 10 Oktober 2018 melawan Myanmar.
Pemain yang Dipanggil
Para pemain berikut juga telah dipanggil ke skuat Indonesia dalam 12 bulan terakhir.
Pos. | Nama pemain | Tanggal lahir (usia) | Tampil | Gol | Klub | Panggilan terakhir |
---|---|---|---|---|---|---|
GK | Kurniawan Ajie | 20 Juni 1996 | 0 | 0 | Arema | 2017 Aceh Tsunami Cup |
GK | Kurnia Meiga | 7 Mei 1990 | 19 | 0 | Arema | v. Fiji, 2 September 2017 INJ |
DF | Andy Setyo | 16 September 1997 | 1 | 0 | PS TIRA | 2017 Aceh Tsunami Cup |
DF | Ricky Fajrin | 6 September 1995 | 7 | 0 | Bali United | 2017 Aceh Tsunami Cup |
DF | Ryuji Utomo | 1 Juli 1995 | 1 | 0 | PTT Rayong | v. Guyana, 25 November 2017 |
DF | Achmad Jufriyanto | 7 Februari 1987 | 16 | 1 | Kuala Lumpur | v. Suriah, 18 November 2017 |
DF | Beny Wahyudi | 20 Maret 1986 | 27 | 0 | Madura United | v. Kamboja, 8 Oktober 2017 |
DF | Manahati Lestusen | 17 Desember 1993 | 13 | 1 | PS TIRA | v. Fiji, 2 September 2017 |
DF | Johan Alfarizi | 25 Mei 1990 | 3 | 0 | Arema | v. Fiji, 2 September 2017 |
DF | Abdul Rachman | 18 April 1991 | 3 | 0 | Borneo | v. Fiji, 2 September 2017 |
MF | Muhammad Arfan | 22 Januari 1998 | 4 | 0 | PSM Makassar | 2017 Aceh Tsunami Cup |
MF | Miftahul Hamdi | 13 Desember 1995 | 3 | 0 | Bali United | 2017 Aceh Tsunami Cup |
MF | Luthfi Kamal | 1 Mei 1999 | 0 | 0 | Mitra Kukar | v. Guyana, 25 November 2017 |
MF | Muhammad Taufiq | 29 November 1986 | 17 | 0 | Bali United | v. Suriah, 18 November 2017 |
MF | Stefano Lilipaly | 10 Januari 1990 | 12 | 2 | Bali United | v. Kamboja, 8 Oktober 2017 |
MF | Rizky Pora | 22 November 1989 | 16 | 1 | Barito Putera | v. Kamboja, 8 Oktober 2017 |
MF | Fadhil Sausu | 19 April 1985 | 1 | 0 | Bali United | v. Kamboja, 8 Oktober 2017 |
MF | Muhammad Rahmat | 28 Mei 1988 | 4 | 0 | PSM Makassar | v. Fiji, 2 September 2017 |
MF | Slamet Nurcahyono | 11 Juli 1983 | 6 | 0 | Madura United | v. Fiji, 2 September 2017 |
MF | Adam Alis | 19 Desember 1993 | 2 | 0 | Sriwijaya | v. Fiji, 2 September 2017 |
MF | I Gede Sukadana | 18 Oktober 1987 | 3 | 0 | Bali United | v. Fiji, 2 September 2017 |
MF | Gian Zola | 5 Agustus 1998 | 3 | 1 | Persib Bandung | v. Puerto Riko, 13 June 2017 |
FW | Ilija Spasojević | 11 September 1987 | 4 | 3 | Bali United | 2017 Aceh Tsunami Cup |
FW | Yabes Roni | 6 Februari 1995 | 4 | 1 | Bali United | 2017 Aceh Tsunami Cup |
FW | Rafli Mursalim | 5 Maret 1999 | 0 | 0 | Mitra Kukar | v. Guyana, 25 November 2017 |
FW | Irfan Bachdim | 11 Agustus 1988 | 33 | 11 | Bali United | v. Kamboja, 8 Oktober 2017 |
FW | Marinus Wanewar | 24 Februari 1997 | 2 | 0 | Bhayangkara | v. Puerto Riko, 13 June 2017 |
Catatan:
- SUS Pemain ditangguhkan.
- INJ Pemain mengundurkan diri dari daftar karena cedera.
- RET Pensiun dari tim nasional.
- WD Pemain mengundurkan diri dari daftar untuk alasan yang tidak terkait dengan cedera.
Penampilan Terbanyak
# | Pemain | Karier | Penampilan | Gol |
---|---|---|---|---|
1 | Bambang Pamungkas | 1999–2013 | 85 | 37 |
2 | Soetjipto Soentoro | 1965-1970 | 68 | 57 |
3 | Ponaryo Astaman | 2003–2014 | 61 | 2 |
4 | Kurniawan Dwi Yulianto | 1995–2005 | 60 | 31 |
5 | Hendro Kartiko | 1996–2011 | 57 | 0 |
6 | Bima Sakti | 1995–2001 | 56 | 11 |
7 | Widodo C Putro | 1991–1999 | 55 | 15 |
8 | Robby Darwis | 1987–1997 | 53 | 6 |
9 | Ismed Sofyan | 2000-2009 | 53 | 3 |
10 | Agung Setyabudi | 1993–2004 | 53 | 1 |
* Bambang Pamungkas caps (gol) 88 (42) termasuk pertandingan non-FIFA (etc. melawan Klub dan Timnas U-23).
Pencetak gol terbanyak
# | Nama | Karier | Gol (penampilan) | Rata/Pertandingan |
---|---|---|---|---|
1 | Soetjipto Soentoro | 1965–1970 | 57 (68) | 0.49 |
2 | Bambang Pamungkas | 1999–2012 | 36 (77) | 0.47 |
3 | Kurniawan Dwi Yulianto | 1995–2005 | 31 (60) | 0.52 |
4 | Rochy Putiray | 1991–2004 | 17 (41) | 0.41 |
5 | Budi Sudarsono | 2001–2010 | 16 (46) | 0.35 |
6 | Widodo C. Putro | 1991–1999 | 15 (55) | 0.27 |
7 | Fakhri Husaini | 1988–1997 | 13 (42) | 0.31 |
= | Uston Nawawi | 1997–2004 | 13 (43) | 0.30 |
= | Ilham Jaya Kesuma | 2004–2007 | 13 (18) | 0.72 |
10 | Zaenal Arief | 2002–2007 | 12 (22) | 0.55 |
11 | Bima Sakti | 1995–2001 | 11 (56) | 0.2 |
Kapten
Pemain | Periode |
---|---|
Achmad Nawir | 1938 |
Maulwi Saelan | 1956 |
Soetjipto Soentoro | 1965-1970 |
Iswadi Idris | 1970-1971 |
Anwar Ujang | 1971-1974 |
Iswadi Idris | 1974-1980 |
Ronny Pattinasarany | 1980-1985 |
Herry Kiswanto | 1985–1987 |
Ricky Yacobi | 1987–1990 |
Ferril Raymond Hattu | 1991–1992 |
Robby Darwis | 1993–1995 |
Sudirman | 1996 |
Robby Darwis | 1997 |
Aji Santoso | 1998–2000 |
Bima Sakti | 2001 |
Agung Setyabudi | 2002-2004 |
Ponaryo Astaman | 2004-2008 |
Charis Yulianto | 2008–2010 |
Firman Utina | 2010–2011 |
Bambang Pamungkas | 2011–2012 |
Syamsidar | 2012 |
Elie Aiboy | 2012-2013 |
Boaz Solossa | 2013-2018 |
Hansamu Yama | 2018 |
Andritany Ardhiyasa | 2019-sekarang |
Rekor Turnamen
- Partisipasi Terbanyak di Piala Asia: Hendro Kartiko (1996, 2000, 2004), Ismed Sofyan & Bambang Pamungkas (2000, 2004, 2007)
- Penampilan Terbanyak di Piala Asia: Hendro Kartiko (8)
- Partisipasi Terbanyak di Piala AFF: Bambang Pamungkas (2000, 2002, 2007, 2008, 2010, 2012)
- Penampilan Terbanyak di Piala AFF: Kurniawan Dwi Julianto, Hendro Kartiko, Bambang Pamungkas (21)
- Gol Terbanyak di Piala AFF: Kurniawan Dwi Julianto (13)
Skuat Sebelumnya
<-- Urutan Terjemahan; Skuat/Skuat=Tim, Championship=Kejuaraan / Cup=Piala, Penyelenggara, Sponsor, Tahun -->
- Tim Kejuaraan AFF Suzuki 2016
- Tim Kejuaraan AFF Suzuki 2014
- Tim Piala AFF Suzuki 2012
- Tim Piala AFF Suzuki 2010
- Tim Piala AFF Suzuki 2008
- Tim Piala Asia AFC 2007
- Tim Kejuaraan AFF 2007
- Tim Piala Tiger AFF 2004
- Tim Piala Asia AFC 2004
- Tim Piala Tiger AFF 2002
- Tim Piala Tiger AFF 2000
- Tim Piala Asia AFC 2000
- Tim Piala Tiger AFF 1998
- Tim Piala Tiger AFF 1996
- Tim Piala Asia AFC 1996
- Tim Olimpiade Musim Panas 1956
- Tim Piala Dunia FIFA 1938
Referensi
- ^ RESMI: Simon McMenemy Pelatih Timnas Indonesia
- ^ "The FIFA/Coca-Cola Men's World Ranking". FIFA. 24 Oktober 2024. Diakses tanggal 24 Oktober 2024.
- ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024.
- ^ Data pertandingan Indonesia di RSSF
- ^ a b Morrison, Neil. "Indonesian International Matches 1921–2001". RSSSF. Diakses tanggal 21 December 2010.
- ^ "Sensation at Manila Games – Running Found to be Short". Straits Times. Singapore. 14 May 1934. Diakses tanggal 21 December 2010.
- ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". ELO. Diakses tanggal 20 December 2010.
- ^ Een historische voetbalreis
- ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia, Vivanews.com
- ^ "Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling". Eurosport. Diakses tanggal 30 May 2015.
- ^ "FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed". FIFA. Diakses tanggal 14 May 2016.
- ^ "The Bung Karno Sports Complex: Jakarta's Sports, Conventions and Entertainment Center". Wonderful Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. 2012. Diakses tanggal 6 Desember 2012.
- ^ "PSSI Panggil 21 Pemain untuk Laga Uji coba Lawan Mauritius". PSSI. Diakses tanggal 6 September 2018.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- (Inggris) Indonesia di FIFA
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: tidak ada |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 4 1996 |
Diteruskan oleh: Thailand |
Didahului oleh: Vietnam |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 3 1998 |
Diteruskan oleh: Malaysia |
Didahului oleh: Vietnam |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 2 2000-2004 |
Diteruskan oleh: Thailand |
Didahului oleh: Malaysia |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 4 2008 |
Diteruskan oleh: Filipina |
Didahului oleh: Thailand |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 2 2010 |
Diteruskan oleh: Thailand |