12 Juli - Sebuah penerbangan Eastern Airlines dari Boston ke Miami dengan persinggahan di Washington, DC dan Columbia, South Carolina bertabrakan dengan pasukan udara US B-25 pesawat pembom bernama Mitchell sekitar 3.000 kaki di atas Syracuse (sekitar 20 mil dari Florence). Pilot pesawat Eastern Airlines, G.D. Davis, mendaratkan pesawat tersebut di perkebunan jagung terdekat. Satu penumpang, seorang bayi, meninggal. Pesawat pembom meledak; dua meninggal dan satu berhasil menyelamatkan diri dengan memakai parasut.
3 Oktober - Empat mesin berasal dari Berlin Douglas jatuh menabrak sisi gunung di luar Stephanville, Newfoundland. Pesawat tersebut dikendarai oleh American Overseas Airlines yang membawa banyak istri dan anak-anak para serdadu AS yang terlibat perang di Jerman. Ke-39 penumpang semuanya meninggal. Pada saat itu, kecelakaan tersebut adalah yang paling terburuk di antara kecelakaan pesawat terbang komersial.
25 Desember - setidaknya 3 pesawat terbang jatuh di tempat yang terpisah karena terjebak di tengah-tengah kabut yang tebal di Shanghai, Republik Tiongkok.
2 Mei, sebuah De Havilland Comet jatuh tidak lama setelah tinggal landas dari Kolkata - peristiwa ini merupakan pertama dari serangkaian jatuhnya pesawat ini yang akhirnya membuat armada Comet 1 dilarang terbang dan akhirnya bahkan dihapuskan sama sekali
11 April - Air India "Princess Kasmhir" yang dicarter pemerintah RRT untuk transportasi pejabat VIP ke Konferensi Asia Afrika di Bandung, Indonesia. Tipe pesawat: Lockheed Constellation. Pesawat terbakar karena ledakan bom di atas kepulauan Natuna, Indonesia dan jatuh di laut, pecah menjadi 3 bagian. 16 awak pesawat dan penumpang tewas, 3 awak pesawat selamat (ko-pilot, mekanik, navigator). Yang meninggal termasuk pilot, pramugari, 3 wartawan Austria, Polandia, Vietnam Utara, 6 wartawan RRT dan 5 pejabat RRT. Pelaku pengeboman kemungkinan agen rahasia Kuomintang (KMT) dari Republik Tiongkok (ROC)/Taiwan. Target pengeboman: PM RRT Zhou Enlai. Barang bukti roda pesawat disimpan di Museum Polisi Indonesia.
30 Juni - United Airlines Penerbangan 718, sebuah DC-8, terbang dari Los Angeles ke Chicago dan TWA Penerbangan 2, sebuah Constellation, bertabrakan di atas Grand Canyon. Seluruh 58 penumpang dan awak di DC-8, dan 70 penumpang dan awak di Constellation tewas. Kedua pilot telah meminta izin untuk terbang di ruang udara yang bukan ditentukan untuk memberikan penumpang pemandangan yang lebih baik dan tabrakan dihubungkan dengan pilot yang saling tidak melihat kapal lainnya.
17 Maret—Northwest Airlines Lockheed Electra kehilangan sebuah sayap karena "propeller whirlmode" dan jatuh di Indiana selatan dekat Tell City. Seluruh 63 orang tewas. Sebuah situs kecelakaan di mana pesawat tersebut menabrak kawah sedalam 30 kaki. Sebuah monumen didirikan dengan nama dan tanggal tragedi.
4 Maret - Maskapai charter Britania jatuh ke hutan rawa di Douala di Afrika, 111 meninggal.
16 Maret - Flying Tigers Line Penerbangan 739, dicarter oleh militer AS, hilang di atas Pasifik barat. Pesawat ini membawa 96 prajurit AS dengan tujuan Vietnam Selatan.
4 April - Garuda Indonesia jatuh dan terbakar di Bandara Polonia, menewaskan 26 orang awak dan penumpang, sementara 19 orang luka berat. Pesawat mengalami gangguan dalam cuaca buruk, hujan, kilat dan angin berkecepatan 4 knot.(AngkasaOnline)
20 September - Pesawat DC-9 Garuda Indonesian Airways mendarat darurat akibat kerusakan mesin, sewaktu mendarat kedua ban belakang kiri pecah mengakibatkan pelek ban menghunjam landasan hingga sulit dipindahkan. Tak ada korban yang jatuh.(AngkasaOnline)
5 Oktober - Hercules C-130 milik TNI-AU, jatuh di kawasan Condet, Jakarta Timur, korban tewas 135 orang terdiri dari 12 awak dan 121 anggota Paskhas AU dan dua satpam Balai Latihan Kerja Departemen Tenaga Kerja yang tertimpa bangunannya akibat kejatuhan pesawat.(AngkasaOnline)
1 Juli - Pesawat Fokker F-28 milik Merpati Nusantara mengalami musibah di Sorong saat akan mendarat di Bandar Udara Jefman. Pesawat terbang terlalu rendah dan salah jalur, menabrak bukit kecil setinggi pohon kelapa, mematahkan pesawat menjadi tiga bagian. 41 orang tewas dan dua cedera.(AngkasaOnline)
9 Januari - Comair Penerbangan 3272, sebuah Embraer EMB 120 Brasilia, jatuh di Ida, Michigan akibat adanya es di bagian pesawat. Pesawat berputar-putar dan menghantam tanah di mana seluruh penumpang dan awak berjumlah 29 orang tewas. Kata-kata terakhir pilot penerbangan naas tersebut ialah "Kita akan mati!"
18 Maret - Stavropolskaya Aktsionernaya Avia Penerbangan 1023 sedang terbang diatas Rusia membawa 50 orang di mana tiba-tiba pesawat patah dan hancur berkeping-keping diudara. Tidak ada satupun di antara kelima puluh awak dan penumpang pesawat yang keluar hidup-hidup.
Serpihan Korean Air 8016 Agustus - Korean Air Penerbangan 801 akan mendarat ke Bandar Udara di Guam menggunakan Boeing 747. Akibat cuaca buruk, pilot mencari-cari landasan. Pesawat tetap turun hingga akhirnya ketinggian pesawat terlalu rendah. Pilot tidak menyadari bahwa mereka terbang rendah hingga sebuah gundukan curam terlihat secara tiba-tiba di lampu landing. Pesawat menabrak gundukan dan hancur berkeping-keping. Hanya bagian ekornya yang utuh. Hampir seluruh awak dan penumpang tewas. Hanya 26 yang selamat dari 254 orang.
26 September - Garuda Indonesia Penerbangan 152 menggunakan Airbus A300 dengan membawa 234 orang akan mendarat di Bandar Udara Polonia di Medan. Pihak pengendali udara bingung dengan pesawat Merpati yang berada di kawasan udara tersebut dengan GA152. Ia justru sempat mengira bahwa ada pesawat Merpati 152 (di mana pesawat tersebut tidak pernah ada). Ia kemudian menyuruh GA152 untuk terbang ke pegunungan di mana seluruh penumpang dan awak pesawat tewas seketika. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan udara terburuk di Indonesia.
10 Oktober - Austral Líneas Aéreas Penerbangan 2553 (McDonnell Douglas DC-9-32) terbang diatas Uruguay. Sistem peringatan pesawat tiba-tiba menyatakan bahwa pesawat terlalu lambat. Padahal, pada kenyataannya pesawat terbang normal. Pilot kemudian menurunkan pesawat. Menambah thrust agar laju pesawat semakin cepat. Pada saat tersebut, pesawat sudah terbang terlalu cepat. Namun, sistem peringatan tetap memberi tahu pilot bahwa mereka terbang terlalu lambat. Pilot semakin menurunkan pesawat. Akibatnya, salah satu flaps pesawat lepas. Pesawat terjun berguling-guling tak terkendali dan jatuh nyaris vertikal di Estancia Magallanes, Nuevo Berlín, 32 kilometer (20 mil) dari Montevideo, Uruguay; seluruh 74 penumpang tewas.
19 Desember - SilkAir Penerbangan 185 menggunakan Boeing 737 sedang terbang di ketinggian 35.000 kaki diatas Sungai Musi. Tiba-tiba, pesawat terjun secara vertikal dan meluncur hingga melebihi kecepatan suara. Bagian pesawat mulai terlepas satu per satu dan menghantam sungai. Seluruh 104 orang tewas seketika. Seluruh mayat hancur berkeping-keping dan 4 orang tidak dapat diidentifikasi sama sekali. Pihak Amerika menyatakan bahwa pilot melakukan bunuh diri, sedangkan pihak Indonesia tidak dapat menentukan penyebabnya. Pengadilan Los Angeles menyatakan bahwa penyebabnya ialah kerusakan rudder (ekor belakang)
31 Oktober - EgyptAir Penerbangan 990 berada di atas laut Atlantik. Ketika sang pilot keluar dari kokpit untuk buang air, sang ko-pilot menurunkan elevator pesawat ( pengatur moncong pesawat) sembari mengatakan "Tawkalt ala Allah" yang berarti "Aku berserah diri kepada Allah". Ia mengatur agar elevator pesawat mengarah curam ke bawah. Alhasil, pesawat meluncur dan terjun dengan cepat. Sang pilot kembali ke kokpit dan bingung melihat keadaan kokpit tersebut. Sang ko-pilot mengatakan ada kerusakan teknis. Sang pilot berusaha menaikkan pesawat, namun terlambat, pesawat menghantam laut. Pihak Amerika mengatakan ko-pilot bunuh diri, namun pihak Mesir mengatakan adanya kerusakan pada elevator.
30 Januari - Kenya Airways Penerbangan 431 Pesawat tersebut sedang lepas landas dari Bandar Udara Internasional Félix Houphouët-Boigny dengan 179 penumpang dan awak pesawat. Tiba-tiba, pesawat menyuruh pilot untuk menurunkan hidung pesawat. Pilot pun menurunkan hidung sesuai kehendak pesawat. Pesawat pun menghantam laut. Hanya 10 orang yang selamat. Rupanya pesawat tersebut salah memberi peringatan, andai para pilot mengabaikannya maka pesawat akan terbang dengan normal.
31 Januari - Alaska Airlines Penerbangan 261 berangkat di dekat Vancouver ketika salah satu sekrup di bagian dalam rudder (ekor belakang) putus. Pesawat berguling hingga lantai kabin sempat menjadi atap kabin. Para awak pesawat berhasil mengendalikannya. Namun, ketika pesawat berguling kedua kalinya, para awak tidak bisa mengendalikan lagi. Pesawat menghantam laut dan tidak ada yang selamat.
22 Juni - Wuhan Airlines Penerbangan 343 Pesawat Xian Y-7 tersebut baru saja lepas landas. Tiba-tiba pesawat tersebut di sambar petir di Wuhan,Tiongkokhilang kendali dan menabrak perumahan di sebuah desa. Seluruh 49 penumpang tewas serta 7 orang tewas di darat.
17 Juli - Alliance Air Penerbangan 7412 Pilot pesawat baru saja hendak mendaratkan pesawat. Ia berbelok terlalu tajam dan pesawat mengalami stall (hilang daya angkat). Pesawat kemudian jatuh di perumahan di dekat Patna,India. 60 Penumpang tewas termasuk 5 orang di darat dan 5 Penumpang terluka termasuk 2 orang di darat.
25 Juli - Air France Penerbangan 4590 pesawat Concorde tersebut akan berangkat dari Bandar Udara Internasional Charles de-Gaulle di Perancis. Sebelumnya, pesawat Continental Airlines baru lepas landas di mana salah satu bagian kecil seperti pelat lepas dari pesawat dan jatuh di landasan. Pesawat tetap lepas landas. Air France 4590 kemudian ambil ancang-ancang untuk lepas landas. Tiba-tiba, ban mengenai pelat dan pecah. Pecahan ban mengenai tangki dan tangki terbakar. Pilot kesusahan mengendalikan pesawat, stall, dan jatuh ke sebuah hotel. Seluruh awak dan penumpang beserta 4 orang didarat tewas seketika.
31 Oktober - Singapore Airlines Penerbangan 006 menggunakan Boeing 747 akan lepas landas dari Taiwan. Saat akan lepas landas, bagian bawah pesawat tiba-tiba meledak, meluncur sepanjang landasan sambil terbakar, dan terbelah. 83 penumpang tewas dalam kejadian.
11 September - United Airlines Penerbangan 175 (WTC Menara Selatan) (11 September 2001)Pesawat tersebut dibajak dan diterbangkan ke sebuah menara di mana kejadian tersebut menjadi kejadian teroris paling mematikan di dunia.Kejadian 9/11 yang merupakan kejadian teroris terburuk dalam sejarah dunia
11 September - United Airlines Penerbangan 93 (Somerset County, Pennsylvania) (11 September 2001) Pesawat ini juga dibajak dan rencananya akan menjadi bintang utamanya, yaitu menabrak Gedung Putih. Namun, para penumpang yang mengetahui bahwa para pembajak akan menerbangkannya ke Gedung Putih melawan dengan fisik dan berhasil membunuh dua pembajak. Mereka mendobrak kokpit dan mencoba untuk mengambil alih kendali. Namun naas, walaupun sudah dicekal dan dipegangi, para pembajak tetap dapat mengarahkan kemudi pesawat tajam ke bawah dan jatuh di Pennsylvania. Seluruh 44 orang dalam pesawat tewas.
4 Oktober - Siberia Airlines Penerbangan 1812 terbang di atas Laut Hitam. Di dekatnya, militer Ukraina sedang mengadakan latihan misil dengan target sudah berada di langit. Ketika misil ditembak, misil itu bukannya mengenai target melainkan mengunci targetnya ke pesawat penumpang di dekatnya, yaitu SIberia Airlines. Pesawat meledak berkeping-keping. Pihak Ukraina bersorak sorai karena latihan militernya selesai. Namun, setelah diberitakan keesokan harinya, mereka mengakui dan meminta maaf kepada pihak maskapai.
Musibah Bandar Udara Linate8 Oktober - Kecelakaan di Bandara Linate, Scandinavian Airlines Penerbangan 686, Scandinavian Airlines baru saja akan take-off dari Bandar Udara Linate di Italia di mana tiba-tiba pesawat tersebut menabrak sebuah pesawat sedang di landasan. Pesawat yang di tabrak hancur berkeping-keping dan terseret pesawat Scandinavian Airlines. Pilot mencoba untuk membatalkan take-off namun terlambat. Pesawat meluncur berputar-putar di landasan pacu dan menghantam hangar. Seluruh penumpang di kedua pesawat tewas.
12 November - American Airlines Penerbangan 587 baru saja take-off dari New York City. Sang ko-pilot terlalu berlebihan dalam mengoperasikan rudder (ekor belakang) ketika menghadapi turbulensi. Tiba-tiba, ekor belakang tersebut putus dari pesawat Airbus tersebut. Tidak ada apa-apa yang bisa dilakukan pilot. Pesawat terjun ke perumahan Queens di New York di mana kecelakaan ini menjadi kecelakaan pesawat kedua terburuk di Amerika. Sebelumnya, pesawat dikira telah menjadi target teroris ( akibat baru saja 2 bulan dari Tragedi 11 September).
23 Agustus: Sebuah Boeing 737-200 TANSPeruPenerbangan 204 melakukan pendaratan darurat dekat Pucallpa dalam penerbangan dari Lima, Peru ke Iquitos dengan 100 orang di dalamnya; paling tidak 41 telah tewas.
5 September: Pesawat Boeing 737-200Mandala Airlines Penerbangan RI 091 gagal take off dari Bandara Polonia Medan dalam penerbangan menuju Jakarta, lalu menerobos pagar bandara dan menabrak perumahan penduduk dan masyarakat di Jl. Jamin Ginting Medan. Dari 117 orang penumpang dan awak, hanya 17 yang selamat. Korban dari masyarakat di darat, 41 orang dinyatakan tewas.
5 Mei - Pesawat Twin Otter milik Trigana Air Service dengan 9 penumpang pejabat pemerintah daerah Puncak Jaya, Papua dan 3 awak jatuh dan menewaskan semua penumpangnya. Pesawat diduga menabrak dinding gunung.(sumber)
17 Juli - TAM Linhas Aéreas Penerbangan 3054 menabrak sebuah pompa bensin di Bandara São Paulo, Brasil ketika mendarat. Semua 176 penumpang tewas dan sedikitnya 40 orang yang berada di darat turut menjadi korban jiwa.
30 Juni - Yemenia Penerbangan 626 jatuh di laut di kedalaman 500 meter di Samudera Hindia. Mengangkut banyak penumpang dan awaknya yang berjumlah 153 orang. 1 orang gadis ditemukan selamat.
9 Mei - Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia hilang kontak dan jatuh di Gunung Salak, Bogor, saat sedang melakukan uji coba terbang (joy flight). Pesawat membawa 38 penumpang dan 8 awak. Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Seluruh penumpang tewas akibat kecelakaan tersebut.
pemerintah Ukraina menduga pesawat ini ditembak jatuh oleh rudal permukaan ke udara Buk pada ketinggian 10.000 meter. Seluruh penumpang dan awak pesawat di pastikan tewas.
23 Juli - TransAsia Airways Penerbangan 222 Jatuh di Pulau Penghu,Taiwan. Pesawat diduga mengalami kecelakaan akibat Badai Matmo yang menerjang Taiwan. 49 penumpang tewas dan 9 penumpang selamat.
4 Februari - TransAsia Airways Penerbangan 235 Menabrak Fly over di TaipeiTaiwan hingga akhirnya terjun ke Sungai keelung. Pesawat sempat menabrak sebuah Taxi yang sedang melaju. 43 penumpang tewas dan 17 penumpang mengalami luka-luka termasuk Supir dan penumpang Taxi.
16 Agustus - Trigana Air Service Penerbangan 267, ATR-42-300, mengalami kecelakaan saat melayani rute bandar udara Sentani menuju bandar udara Oksibil, di provinsi Papua. 49 penumpang dan 5 kru pesawat tewas dalam kecelakaan.
8 September - British Airways penerbangan 2276, pesawat boeing 777-200ER, terbakar saat lepas landas di Bandar udara Las Vegas, seluruh 159 penumpang dan 13 Kru pesawat selamat.