Lompat ke isi

Rasul

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Juli 2018 20.35 oleh Palladin911 (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Rasul menggunakan HotCat)

Rasul adalah manusia yang memperoleh wahyu dari Tuhan tentang agama dan misinya.

Rasul dalam ajaran Islam

Rasul (bahasa Arab: رسول Rasūl; Plural رسل Rusul) adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari'at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul, dengan demikian, jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding jumlah rasul.

Menurut syariat Islam jumlah rasul ada 312,[1] sesuai dengan hadits yang telah disebutkan oleh Muhammad, yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi.

Menurut Al-Qur'an Allah telah mengirimkan banyak nabi kepada umat manusia. Seorang rasul memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummat, sementara nabi tidak harus menjadi pimpinan. Di antara rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad.[2] Mereka dikatakan memiliki tingkatan tertinggi di kalangan rasul. Rasul yang terbanyak diutus oleh Allah adalah kepada Bani Israel, berawal dari Musa, berakhir pada Isa, dan di antara keduanya terdapat seribu nabi.

Rasul dalam al-Qur'an dan hadits

Dari Al-Quran dan hadits disebutkan beberapa nama nabi sekaligus rasul, di antaranya yaitu:

Terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang siapa nabi sekaligus rasul pertama kali diutus kepada suatu kaum. Sebagian berargumen dengan dalil Al-Qur'an dan hadits bahwa nabi sekaligus rasul pertama adalah Nuh,[7][8][9] sedangkan pendapat lain mengatakan nabi dan rasul pertama adalah Syits.[3]

Adam yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf sebagai nabi, dan tidak memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah yang mereka yakini. Sedangkan Khaḍr adalah seorang nabi yang dianggap misterius, tidak diketahui lebih lanjut untuk kaum apa dia diutus.

Perbedaan nabi dan rasul

Berikut ini adalah perbedaan nabi dan rasul:[10]

  • Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian.[11]
  • Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman.[12]
  • Syari’at para rasul berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para rasul diutus dengan membawa syari’at baru.[13]
  • Nabi yang pertama adalah Adam dan rasul pertama adalah Nuh.[8]
  • Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.[14]

Kriteria nabi dan rasul

Dikatakan bahwa nabi dan rasul memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya adalah:

  • Dipilih dan diangkat oleh Allah.
  • Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
  • Bersifat cerdas.
  • Dari umat bani Adam (manusia).
  • Nabi dan rasul adalah seorang pria.[15][16]

Referensi

  1. ^ Dari Abi Zar bahwa rasulullah ﷺ bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi." "Lalu berapa jumlah rasul di antara mereka?" Dia menjawab, "Tiga ratus dua belas (312)" (Hadits riwayat At-Turmuzy).
  2. ^ "University of Southern California: Compendium of Muslim Texts". Diakses tanggal 2007-01-03. 
  3. ^ a b Sheath AS [Creation Of Adultery & Music] di Youtube.com
  4. ^ Daftar nabi dalam agama Islam disitus InfoMasjidKita.com
  5. ^ “Aku diutus kepada seluruh makhluk.” Ibnu Abdil Barr berkata: Mereka tdk berbeda pendapat bahwa Muhammad ﷺ diutus kepada jin dan manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (Hadits riwayat Muslim). Ini termasuk keistimewaan dia dibandingkan para nabi yakni dgn diutus dia kepada seluruh jin dan manusia.
  6. ^ Abu Hurairah berkata bahwa, rasulullah ﷺ bersabda: “Aku diutus kepada yg merah dan yg hitam.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). Mujahid bin Jabr menafsirkan hadits ini dgn makna jin dan manusia.
  7. ^ “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang setelahnya”. (An-Nisa` 4:163)
  8. ^ a b "Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah engkau tahu (bagaimana keadaan manusia). Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan Allah (memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu dan Allah mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu. Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa mendapatkan keleluasaan dari tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak demikian, kemudian Adam menceritakan kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata): akan tetapi datanglah kepada Nuh, karena ia adalah rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi. Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh…."(Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).
  9. ^ Husuulul Ma’muul bi Syarhi Tsalaatsatil Ushuulhal, 196-197.
  10. ^ 5 Perbedaan Antara Nabi dan Rasul, 16 November 2009. Diakses pada 9 Januari 2012
  11. ^ Al-Hafizh Ibnu Katsir menyatakan dalam Tafsirnya (3/47), “Tidak ada perbedaan (di kalangan ulama) bahwasanya para rasul lebih utama daripada seluruh nabi dan bahwa ulul ‘azmi merupakan yang paling utama di antara mereka (para rasul)”.
  12. ^ “Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya”. (Al-Mu`minun 23:44)
  13. ^ “Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang”. (Al-Ma`idah 5:48)
  14. ^ Allah berfirman: “Mengapa kalian dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kalian orang-orang yang beriman?”. (Al-Baqarah 2:91)
  15. ^ "Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui." (Al anbiyya’ 21:7)
  16. ^ "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka..." (An Nisaa' 4:34)

Lihat pula