Lompat ke isi

Kamerun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Juni 2019 19.13 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (ibukota → ibu kota)
Republik Kamerun

République du Cameroun (Prancis)
Republic of Cameroon (Inggris)
SemboyanPaix, Travail, Patrie
(Indonesia: "Perdamaian, Kerja, Tanah Air")
Lagu kebangsaanÔ Cameroun, Berceau de nos Ancêtres
(Indonesia: "O Kamerun, Tempat Lahir Leluhur Kami")
Lokasi Kamerun
Lokasi Kamerun
Ibu kotaYaounde
3°52′N 11°31′E / 3.867°N 11.517°E / 3.867; 11.517
Kota terbesarDouala
4°3′N 9°42′E / 4.050°N 9.700°E / 4.050; 9.700
Bahasa resmiPrancis dan Inggris
PemerintahanRepublik presidensial
• Presiden
Paul Biya
Philémon Yang
LegislatifAssemblée nationale
Kemerdekaan 
dari Prancis
• Diumumkan
1 Januari 1960
• Aneksasi bekas Kamerun Britania
1 Oktober 1961
Luas
 - Total
475.442 km2 (54)
 - Perairan (%)
0,57
Populasi
 - Perkiraan 2022
29.321.637[1] (51)
39,7/km2
PDB (KKB)2021
 - Total
Kenaikan $101,950 miliar[2] (94)
Kenaikan $3.745[2] (187)
PDB (nominal)2021
 - Total
Kenaikan $44,893 miliar[2] (89)
Kenaikan $1.649[2] (150)
Gini (2014)46,6[3]
tinggi
IPM (2019)Steady 0,563[4]
sedang · 153
Mata uangFranc CFA Afrika Tengah (FCFA)
(XAF)
Zona waktuWaktu Afrika Barat (WAT)
(UTC+1)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+237
Kode ISO 3166CM
Ranah Internet.cm
Lokasi Kamerun
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Republik Kamerun adalah sebuah republik kesatuan di Afrika tengah, dan barat. Ia berbatasan dengan Nigeria di barat, Chad di timur laut, Republik Afrika Tengah di timur, dan Republik Kongo, Gabon, dan Guinea Khatulistiwa di selatan. Pantai Kamerun terletak di Teluk Bonny, bagian dari Teluk Guinea, dan Samudera Atlantik. Negara ini disebut "Afrika dalam miniatur" karena banyaknya ragam geologi, dan budayanya. Daerahnya memiliki pantai, gurun, gunung, hutan hujan, dan savana. Titik tertinggi adalah Gunung Kamerun di barat daya, dan kota-kota terbesar adalah Douala, Yaoundé, dan Garoua. Kamerun memiliki lebih dari 200 kelompok etnis, dan bahasa. Negara ini juga dikenal dengan gaya musiknya yang khas, terutama makossa, dan bikutsi, dan dengan tim nasional sepak bolanya. Bahasa Inggris, dan Prancis adalah bahasa resmi.

Penduduk awal daerah ini adalah kebudayaan Sao di sekitar danau Chad, dan suku Baka di tenggara. Penjelajah Portugis mencapai pantainya pada abad ke-15, dan menamai daerah ini Rio dos Camarões ("Sungai Udang"), dan dari sini muncul nama "Kamerun". Tentara suku Fula mendirikan Emirat Adamawa di utara pada abad ke-19, dan berbagai kelompok etnis di barat, dan barat laut mendirikan chiefdom, dan fondom. Kamerun menjadi koloni Kekaisaran Jerman pada 1884. Setelah Perang Dunia I, daerah ini dibagi antara Prancis, dan Britania sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa. Partai politik Union des Populations du Cameroun memperjuangkan kemerdekaan namun dilarang pada tahun 1950-an. Partai ini memerangi Prancis sampai 1971. Pada 1960, Kamerun Prancis merdeka sebagai Republik Kamerun dengan presiden Ahmadou Ahidjo. Bagian selatan dari Kamerun Britania bergabung pada 1961 untuk membentuk Republik Federasi Kamerun. Negara ini kemudian dinamai Republik Kesatuan Kamerun pada 1972, dan Republik Kamerun pada 1984.

Dibandingkan dengan negara-negara Afrika lain, Kamerun relatif stabil. Hal ini memungkinkan perkembangan cocok tanam, jalan, kereta api, dan industri minyak bumi, dan kayu. Namun banyak warga Kamerun tinggal dalam kemiskinan sebagai petani. Kekuasaan dipegang oleh presiden Paul Biya, dan partainya Cameroon People's Democratic Movement, dan korupsi membudaya. Komunitas Anglophone merasa semakin terasing dari pemerintah, dan politisi Anglophone menyerukan desentralisasi atau bahkan pemisahan diri.

Sejarah

Joseph Merrick adalah seorang misionaris Baptis dari Jamaika yang mendirikan sebuah gereja di antara suku Isubu

Daerah yang sekarang dikenal sebagai Kamerun pertama dihuni dalam zaman Neolitikum. Penduduk terlama adalah kelompok-kelompok Pygmy seperti suku Baka.[5] Kebudayaan Sao muncul di dekat danau Chad sekitar 500 M, dan digantikan oleh kerajaan Kanem, dan kemudian kerajaan Bornu. Berbagai kerajaan, fondom, dan chiefdom juga muncul di barat.

Pelaut dari Portugal mencapai pantai Kamerun pada 1472. Mereka melihat kelimpahan udang, dan kepiting di sungai Wouri, dan menamainya Rio dos Camarões (sungai udang), dan dari kata ini kemudian diturunkan "Kamerun". Setelah itu, pedagang, dan misionaris Eropa datang ke Kamerun, dan masuk ke pedalaman. Pada awal abad ke-19, Modibo Adama memimpin tentara suku Fula dalam jihad di utara melawan orang-orang non-Muslim, dan mendirikan Emirat Adamawa. Orang-orang yang melarikan diri dari tentara Fulani ini kemudian menetap di berbagai daerah.[6]

Kekaisaran Jerman menjajah Kamerun mulai 1884, dan masuk ke pedalaman. Mereka memulai proyek untuk memperbaiki infrastruktur dengan sistem perbudakan.[7] Dengan kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, Kamerun menjadi daerah mandat Liga Bangsa-Bangsa, dan dibagi menjadi daerah Prancis Cameroun, dan daerah Britania Cameroons pada 1919. Prancis kemudian menggabungkan ekonomi Cameroun dengan ekonomi Prancis[8], dan memperbaiki infrastruktur dengan penanaman modal, pekerja terampil, dan perbudakan.[7] Britania memerintah daerah mereka dari negara tetangga Nigeria. Hal ini menyebabkan Kamerun menjadi "koloni dari koloni" yang terabaikan. Tenaga kerja migran Nigeria masuk ke Cameroons selatan, mengakhiri perbudakan tetapi juga membuat penduduk asli marah.[9] Mandat Liga Bangsa-Bangsa diubah menjadi United Nations Trusteeships pada 1946, dan masalah kemerdekaan mulai muncul di Cameroun.[8] Prancis melarang partai politik paling radikal, Union des Populations du Cameroun (UPC), pada 13 Juli 1955. Hal ini menyebabkan perang gerilya panjang, dan pembunuhan pemimpin partai ini, Ruben Um Nyobé.[10] Di Cameroons diperdebatkan antara bergabung dengan Cameroun atau Nigeria.

Ahmadou Ahidjo tiba di Washington, D.C., Juli 1982

Pada 1 Januari 1960, Cameroun mendapat kemerdekaan dari Prancis di bawah presiden Ahmadou Ahidjo, dan pada 1 Oktober 1961, Southern Cameroons bergabung dengan tetangganya untuk membentuk Republik Federasi Kamerun. Ahidjo menggunakan perang melawan UPC, dan kekhawatiran akan perang etnis untuk menggalang kekuasaan presiden, bahkan setelah UPC dikalahkan pada 1971.[10] Partai politiknya, Cameroon National Union (CNU), menjadi satu-satunya partai politik pada 1 September 1966, dan pada 1972, sistem pemerintahan federasi diubah menjadi United Republic of Cameroon (Republik Kesatuan Kamerun), dengan ibu kota Yaoundé.[11] Ahidjo memilih kebijakan ekonomi planned liberalism, mengutamakan cash crops, dan minyak bumi. Pemerintah menggunakan uang dari minyak untuk menciptakan persediaan uang nasional, membayar petani, dan membiayai proyek-proyek pembangunan besar; namun banyak proyek gagal karena Ahidjo melakukan nepotisme dengan menunjuk teman-temannya walaupun mereka tidak kompeten.[12]

Ahidjo mengundurkan diri pada 4 November 1982, dan menunjuk penerusnya, Paul Biya. Namun Ahidjo tetap mengendalikan CNU, dan mencoba untuk memerintah negara dari belakang tirai sampai Biya, dan sekutu-sekutunya mendesak Ahidjo untuk mundur. Biya memulai masa pemerintahannya dengan bergerak ke arah demokrasi, namun sebuah usaha kudeta mengembalikan gaya pemerintahannya ke pendahulunya.[13] Sebuah krisis ekonomi terjadi pada pertengahan 1980-an sampai akhir 1990-an karena keadaan ekonomi dunia, kekeringan, harga minyak bumi yang jatuh, korupsi, mismanagement, dan kolusi. Kamerun meminta bantuan asing, memotong pengeluaran negara, dan memprivatisasi industri. Dengan dimulainya politik multipartai pada Desember 1990, kelompok-kelompok Anglophone menuntut otonomi yang lebih besar, dan sebagian menuntut kemerdekaan sebagai Republik Ambazonia.[14]

Geografi

Politik

Presiden Kamerun adalah kepala negara, dan memiliki kekuasaan yang luas untuk menciptakan kebijakan, mengatur badan-badan pemerintah, mengepalai angkatan bersenjata, membicarakan, dan mengesahkan perjanjian, dan menyatakan keadaan darurat.[15] Presiden menunjuk pejabat-pejabat negara di semua tingkat, mulai dari perdana menteri (kepala pemerintahan) sampai gubernur provinsi, pejabat divisi, dan anggota lembaga perwakilan kota-kota besar. Presiden dipilih secara langsung setiap tujuh tahun. Di kota-kota kecil, penduduk memilih wali kota. Korupsi tersebar di semua tingkat pemerintahan. Pada 1997, Kamerun mendirikan kantor-kantor anti korupsi di 29 kementrian, tetapi hanya 25% yang bekerja,[16], dan pada 2006, Transparency International menempatkan Kamerun di posisi 138 dari 163 negara.[17] Pada 18 Januari 2006, Biya memulai gerakan anti korupsi di bawah pengawasan National Anti-Corruption Observatory.[16]

Patung seorang tetua di Bana, Provinsi Barat

Sistem hukum Kamerun didasarkan pada hukum di Prancis dengan pengaruh common law.[18] Walaupun independen, lembaga yudikatif berada di bawah lembaga eksekutif Departemen Kehakiman.[19] Presiden menunjuk hakim di semua tingkat pemerintahan. Lembaga yudikatif dibagi menjadi tribunal, Pengadilan Banding, dan Mahkamah Agung. Majelis Nasional memilih anggota Pengadilan Tinggi yang mengadili pejabat-pejabat tinggi negara bila mereka dituduh membahayakan keamanan nasional.

Berbagai organisasi hak asasi manusia menuduh polisi, dan militer menyiksa tersangka kriminal, etnis minoritas, kaum homoseksual, dan aktivis politik.[20] Penjara diisi terlalu penuh, dan kekurangan makanan, dan fasilitas medis,[21][22], dan penjara yang dikepalai oleh pemimpin tradisional di utara dituduh menahan lawan politik karena desakan pemerintah.[23] Namun, sejak awal tahun 2000-an, banyak polisi telah dihukum karena pelanggaran hukum.[22]

Majelis Nasional membuat hukum. Badan ini terdiri dari 180 anggota yang dipilih untuk masa jabatan 5 tahun, dan bersidang 3 kali setahun. Hukum disahkan oleh pemungutan suara mayoritas. Badan ini jarang menolak hukum yang diusulkan oleh presiden.[19] Konstitusi 1996 mendirikan parlemen majelis rendah, yaitu Senat yang beranggotakan 100 orang. Namun lembaga ini belum pernah digunakan.[18] Pemerintah mengakui kekuasaan pemimpin tradisional, fon, dan lamibe untuk memerintah di tingkat lokal, dan untuk menyelesaikan persengketaan sepanjang keputusan mereka tidak berlawanan dengan hukum nasional.[24]

Partai Presiden Paul Biya, Cameroon People's Democratic Movement (CPDM) adalah satu-satunya partai politik yang sah sampai Desember 1990. Berbagai partai politik etnis, dan agama telah muncul sejak saat itu. Oposisi utama adalah Social Democratic Front (SDF), didukung sebagian besar oleh daerah Anglophone, dan dipimpin oleh John Fru Ndi.[25] Biya, dan partainya telah mengendalikan kepresidenan, dan Majelis Nasional dalam pemilu-pemilu nasional, tetapi lawan-lawan politiknya menuduh bahwa hal ini tidak adil.[14] Berbagai organisasi HAM menuduh pemerintah menekan kebebasan kelompok oposisi dengan mencegah demonstrasi, membubarkan pertemuan, dan menangkap para pemimpin, dan wartawan oposisi.[23][26] Freedom House memberi Kamerun peringkat "not free" dalam hal hak politik, dan kebebasan sipil.[27] Pemilu parlemen terakhir diadakan pada 22 Juli 2007.[28]

Kamerun adalah anggota Commonwealth of Nations, dan La Francophonie. Hubungan luar negeri mereka mengikuti sekutu terdekat mereka, Prancis.[29] Negara ini juga sangat bergantung pada Prancis dalam hal pertahanan,[19] walaupun pengeluaran militer tinggi dibandingkan dengan sektor pemerintahan lain.[30] Biya telah berselisih dengan pemerintah Nigeria dalam hal kepemilikan semenanjung Bakassi, dan dengan presiden Gabon El Hadj Omar Bongo mengenai urusan pribadi.[25] Walaupun demikian, perang saudara adalah ancaman utama dalam negeri, karena ketegangan antara kaum Kristen, dan Muslim, dan antara kaum Anglophones, dan Francophones.[31]

Pembagian administratif

Kamerun terbagi kepada 10 provinsi:

Ekonomi

Demografi

Pendidikan dan kesehatan

Papan nama seorang "traditional doctor" atau dukun di Tatum, Provinsi Barat Laut

Sebagian besar anak-anak dapat memperoleh pendidikan di sekolah negeri yang gratis atau sekolah swasta yang diberi subsidi[32] Sistem pendidikan di Kamerun adalah campuran antara sistem Inggris, dan Prancis[33] dengan bahasa pengantar sebagian besar bahasa Inggris atau Prancis.[34] Kamerun memiliki tingkat kehadiran sekolah tertinggi di Afrika.[32] Anak perempuan lebih jarang bersekolah daripada anak laki-laki karena pengaruh budaya, kewajiban rumah tangga, pernikahan, dan kehamilan dini, dan pelecehan seksual. Walaupun tingkat kehadiran lebih tinggi di selatan,[32] terlalu banyak guru ditugaskan ke sana, sehingga di utara sekolah-sekolah memiliki terlalu sedikit guru.[22]

Kualitas kesehatan di Kamerun pada umumnya rendah.[35] Di luar kota-kota besar, fasilitas kesehatan biasanya kotor, dan tidak lengkap.[36] Penyakit yang berjangkit misalnya demam berdarah, filariasis, leishmaniasis, malaria, meningitis, schistosomiasis, dan penyakit tidur.[37] Tingkat infeksi HIV/AIDS diperkirakan 5,4% dari penduduk usia 15–49,[38] walaupun tekanan sosial membuat jumlah laporan lebih rendah dari sebenarnya.[35] Dukun adalah alternatif populer terhadap ilmu pengobatan barat.[39]

Budaya

Lihat pula

Bacaan lebih lanjut

  • Negara dan Bangsa Jilid 1: Afrika. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-00-3.  (Indonesia)

Catatan

  1. ^ "Explore all countries–Cameroon". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022. 
  2. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2021". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 6 April 2021. 
  3. ^ "GINI index (World Bank estimate)". databank.worldbank.org. World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2018. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  4. ^ Human Development Report 2020 The Next Frontier: Human Development and the Anthropocene (PDF). United Nations Development Programme. 15 December 2020. hlm. 343–346. ISBN 978-92-1-126442-5. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-10-09. Diakses tanggal 16 December 2020. 
  5. ^ DeLancey and DeLancey 2
  6. ^ Fanso 84
  7. ^ a b DeLancey and DeLancey 125
  8. ^ a b DeLancey and DeLancey 5
  9. ^ DeLancey and DeLancey 4.
  10. ^ a b DeLancey and DeLancey 6
  11. ^ DeLancey and DeLancey 19
  12. ^ DeLancey and DeLancey 7
  13. ^ DeLancey and DeLancey 8
  14. ^ a b DeLancey and DeLancey 9
  15. ^ "Background Notes: Cameroon; Neba 250.
  16. ^ a b IRIN, "New anti-corruption drive"
  17. ^ 2006 Corruption Perceptions Index 2006
  18. ^ a b "Cameroon", The World Factbook
  19. ^ a b c "Background Note: Cameroon"
  20. ^ "Cameroon", Amnesty International; "Cameroon (2006)", Freedom House; "Cameroon", Country Reports on Human Rights Practices, U.S. Department of State; "Elections to the Human Rights Council", Amnesty International
  21. ^ "Elections to the Human Rights Council"
  22. ^ a b c "Cameroon", Country Reports on Human Rights Practices
  23. ^ a b "Cameroon (2006)", Freedom House
  24. ^ "Background Note: Cameroon"; Neba 252
  25. ^ a b West 11
  26. ^ "Cameroon", Amnesty International
  27. ^ Kamerun mendapat peringkat 6 dalam kedua kategori dari skala 1 sampai 7, dengan 1 adalah "most free" dan 7 adalah "least free". "Cameroon (2006)", Freedom House
  28. ^ Kandemeh
  29. ^ DeLancey and DeLancey 126; Ngoh 328.
  30. ^ DeLancey and DeLancey 30
  31. ^ MacDonald 69
  32. ^ a b c Mbaku 15
  33. ^ DeLancey and DeLancey 105–6
  34. ^ Mbaku 16
  35. ^ a b DeLancey and DeLancey 21
  36. ^ West 64
  37. ^ West 58–60
  38. ^ "Cameroon", UNAIDS
  39. ^ Lantum and Monono 14

Referensi

Pranala luar