Lompat ke isi

Kota Madiun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kota Madiun
ꦑꦸꦛꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀
Kutha Madiun
Daerah tingkat II
Kawasan Alun-Alun Kota Madiun
Kawasan Alun-Alun Kota Madiun
Lambang resmi Kota Madiun
Motto: 
MADIUN BANGKIT:Bersih, Aman, Nyaman, Gagah, Kuat, Indah, Tenteram
Peta
Peta
Kota Madiun di Indonesia
Kota Madiun
Kota Madiun
Peta
Koordinat: 7°37′48″S 111°31′23″E / 7.63000°S 111.52306°E / -7.63000; 111.52306
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri20 Juni 1918
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 3
  • Kelurahan: 27
Pemerintahan
 • Wali KotaMaidi
 • Wakil Wali KotaInda Raya
Luas
 • Total65,68 km2 (25,36 sq mi)
Peringkat67
Populasi
 (2010)
 • Total170.964
 • Peringkat54
 • Kepadatan2,600/km2 (6,700/sq mi)
 • Peringkat kepadatan26
Demografi
 • AgamaIslam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dll
 • BahasaIndonesia, Jawa, Tionghoa, Arab, dll
Zona waktu[[UTC]] (WIB)
Kode BPS
3577 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon[[Daftar kode telepon di Indonesia|+62 351]]
Pelat kendaraanAE
Kode Kemendagri35.77 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 474.093.362.000.-
Situs webwww.madiunkota.go.id
Alun–Alun Madiun pada tahun 1951.

Kota Madiun (Hanacaraka: ꦑꦸꦛꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀, Kutha Madiun) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 160 km sebelah barat Surabaya, atau 111 km sebelah timur Surakarta, Jawa Tengah. Di kota ini terdapat pusat Industri kereta api (INKA) dan memiliki Sekolah tinggi Perkeretaapian, yakni salah satunya Akademi Perkeretaapian Indonesia (API). Madiun dikenal memiliki Lapangan Terbang Iswahyudi, yakni salah satu pangkalan utama AURI, meski sebenarnya terletak di Kabupaten Magetan. Madiun memiliki julukan Kota Gadis, Kota Brem, Kota Pelajar, Kota Sepur, Kota Pecel, Kota Budaya, Kota Sastra, Kota Industri dan Kota Karismatik

Geografi

Secara geografis Kota Madiun terletak pada 111° BT - 112° BT dan 7° LS - 8° LS dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Geger di sebelah selatan, sebelah timur dengan Kecamatan Wungu, dan sebelah barat dengan Kabupaten Magetan.[1] Kota Madiun hampir berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di sebelah Barat. Bengawan Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai terbesar Bengawan Solo.

Kota Madiun terletak pada daratan dengan ketinggian 63 meter hingga 67 meter dari permukaan air laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah di selatan. Rentang temperatur udara antara 20 °C hingga 35 °C.[1] Rata-rata curah hujan Kota Madiun turun dari 210 mm pada tahun 2006 menjadi 162 mm pada tahun 2007. Rata-rata curah hujan tinggi terjadi pada bulan-bulan di awal tahun dan akhir tahun, sedangkan rata-rata curah hujan rendah terjadi pada pertengahan tahun.[2]

Sejarah

Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat diartikan dari kata "medi" (hantu) dan "ayun-ayun" (berayunan), maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan "Babat tanah Madiun" terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo Jumeno bernama keris Tundhung Medhiun. Pada mulanya bukan dinamakan Madiun, tetapi Wonoasri.

Sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan Kerajaan Kadiri (Daha). Oleh karena itu pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh Retno Dumilah.

Beberapa peninggalan Kadipaten Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen, di mana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wonosari selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak disekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat.

Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur, secara budaya Madiun lebih dekat ke budaya Jawa Tengahan (Mataraman atau Solo-Yogya), karena Madiun lama berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram.

Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun yang dipimpin oleh Musso di daerah Dungus, Wungu, Kabupaten Madiun yang sekarang di kenal dengan nama Monumen Kresek.

Pemerintahan

Daftar Wali Kota

Berikut adalah tabel Daftar Wali Kota Madiun sejak tahun 1927.

No Wali Kota[3] Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Wakil Wali Kota Ket.
1 K.A. Schotman
2 Boerstra
3 Van Dijk
5 Mr. dr. R. Ng. Soebroto 11 Januari 1939 17 Maret 1941
6 R. Soesanto Tirtoprodjo
7 Soedibjo
8 R Poerbo Sisworo
9 Soepardi
10 Mochammad
11 M. Soediono
12 Singgih
13 Moetoro
14 Moestadjab
15 Roeslan Wongsokoesoemo
16 Soepardi
17 Soemadi
18 Soebagjo
19 R. Roekito
20 Imam Soenardji 13 November 1968 19 Januari 1974
21 Achmad Dawaki 19 Januari 1974 20 Januari 1979
22 Marsoedi 20 Januari 1979 20 Januari 1989
23 Masdra M. Jasin 20 Januari 1989 20 Januari 1994
24 Bambang Pamoedjo 20 Januari 1994 20 Januari 1999
25 Achmad Ali 20 Januari 1999 29 April 2004
26 Koko Raya 29 April 2004 29 April 2009 Gandhi Yuninta
27 Bambang Irianto 29 April 2009 29 April 2014 Sugeng Rismiyanto
29 April 2014 2016
28 Sugeng Rismiyanto 2017 29 April 2019 Armaya
29 Maidi 29 April 2019 29 April 2024 Inda Raya A.M.
30 Eddy Supriyanto (Pj) 29 April 2024 sekarang Lowong


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Madiun dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[4] 2014–2019[5] 2019–2024[6] 2024–2029[7]
PKB 3 Kenaikan 4 Steady 4 Penurunan 3
Gerindra (baru) 2 Kenaikan 4 Penurunan 3 Penurunan 2
PDI-P 3 Kenaikan 6 Steady 6 Penurunan 4
Golkar 3 Penurunan 2 Steady 2 Kenaikan 3
NasDem (baru) 2 Penurunan 1 Kenaikan 2
PKS 2 Penurunan 1 Kenaikan 2 Kenaikan 4
Hanura (baru) 2 Penurunan 1 Penurunan 0 Steady 0
PAN 3 Penurunan 2 Penurunan 1 Penurunan 0
Demokrat 8 Penurunan 7 Penurunan 4 Steady 4
PSI (baru) 2 Kenaikan 4
Perindo (baru) 4 Steady 4
PPP 0 Kenaikan 1 Steady 1 Penurunan 0
PDP (baru) 2
PDS 1
PKNU (baru) 1
Jumlah Anggota 30 Steady 30 Steady 30 Steady 30
Jumlah Partai 11 Penurunan 10 Kenaikan 11 Penurunan 9

DPRD Kota Madiun hasil Pemilu 2014 tersusun dari 10 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 7
Lambang PDI-P PDI-P 6
Lambang PKB PKB 4
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra 4
Lambang PAN PAN 2
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 2
Lambang Partai NasDem Partai NasDem 2
Lambang PPP PPP 1
Lambang Partai Hanura Partai Hanura 1
Lambang PKS PKS 1
Total 30

Kecamatan

Wilayah Kota Madiun mempunyai luas 33,23 Km² terbagi menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Manguharjo, Kecamatan Taman, dan Kecamatan Kartoharjo. Dengan luas masing-masing Kecamatan Manguharjo 12,54 Km², Kecamatan Taman 13,46 Km²,dan Kecamatan Kartoharjo 11,73 Km².[8] Masing-masing kecamatan tersebut terdiri atas 9 kelurahan sehingga semuanya terdapat 27 kelurahan di Kota Madiun.[9][10][11]

Julukan Madiun

  • Kota Brem, makanan Brem merupakan makanan khas Madiun yang telah dikenal masyarakat luas.
  • Kota Pecel, Madiun mendapat julukan kota pecel karena Nasi pecel adalah kuliner khas daerah ini.
  • Kota Sastra, Kota Sastra juga menjadi julukan Kota Madiun karena para pelajar di sini sangat pintar berprestasi di bidang sastra.
  • Kota Sepur (Kota Kereta Api), Madiun dikenal kota sepur atau kota kereta api, hal ini dibuktikan dulu Madiun merupakan arus lalu lintas kereta api yang ramai.
  • Kota Pelajar, Kota Pelajar ini juga menjadi julukan kota Madiun karena banyak pelajar dari luar kota yang belajar di Kota Madiun sehingga menimbulkan kota Madiun kepadatan pelajar.
  • Kota Budaya, Kota Madiun merupakan kota pewarisan budaya yaitu Budaya Pencak Silat Setia Hati.
  • Kota Gadis (Perdagangan, Pendidikan dan Industri), Kota Madiun merupakan kota industri yaitu Industri Kereta Api dan Industri Gamping.
  • Kota Pendekar
  • Kota Bunga
  • Kota Karismatik, kota Madiun sudah mewakili segala unsur, mulai dari Seni, kuliner, budaya, wisata dan pelayanan publik.

Ekonomi

Berkas:Stasiun Madiun.jpg
Stasiun Madiun merupakan stasiun terbesar dan tertua ketiga di Jawa Timur.
Berkas:Image tempointeraktif.jpg
Bus Sumber Kencono sedang berhenti di Terminal Purbaya, Madiun.

Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2006 tercatat sebesar Rp 937 miliar[12], sedangkan atas Harga Bsebesar Rp 1,687 triliun[13]. Dengan jumlah penduduk mencapai 198.745 jiwa (per 2006), pendapatan per kapita rata-rata mencapai Rp 8,4 juta per tahun jika didasari PDRB atas Harga Berlaku.

Kekuatan anggaran pemerintah kota madiun (APBD) pada 2007 mencapai Rp 854 miliar, di mana Rp 87 miliar untuk belanja publik. Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, APBD per kapita mencapai Rp900 ribu per tahun.

Posisinya yang cukup strategis menjadikan Madiun berada di jalur utama Surabaya-Yogyakarta. Kota ini juga menjadi persimpangan jalur menuju Ponorogo dan Pacitan ke arah selatan. Akan direncanakan oleh pemerintah Jawa Timur untuk membangun jalan bebas hambatan dari Kota Surakarta (Tanpa lewat Kota Sragen dan Ngawi) lurus ke barat laut sampai Maospati, Magetan kemudian di teruskan sampai Kota Madiun dan di teruskan lurus ke timur laut melewati Kota Nganjuk sampai di Waru, Sidoarjo (Berhubung dengan Tol Surabaya-Gempol), hal ini bertujuan untuk membangun Kota Madiun sebagai kota metropolitan atau kota singgah yang diharapkan dapat membantu permasalahan Kota Surabaya. Oleh karena itu, Kota Madiun ditetapkan sebagai wilayah hinterland atau pusat ekonomi untuk daerah sekitarnya dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (Perda No 6/2007).

Selama periode 2003-2008, sektor-sektor primer mengalami penaikan dari 2,61% menjadi 3,18%. Sektor sekunder (industri) juga mengalami penaikan dari 40% menuju 59%. Sektor tersier meningkat dari 57,32% menjadi 58,45%, yang semakin menegaskan arah pertumbuhan Kota Madiun sebagai pusat perdagangan untuk daerah Jawa Timur.[butuh rujukan]

Sebagai pusat perekonomian Jatim sebelah barat[butuh rujukan], angkutan antarkota dilayani oleh Bus dan kereta api. Angkutan bus dilayani di Terminal Purboyo dan Terminal Te'an. Madiun dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Stasiun Madiun merupakan stasiun terbesar ketiga di kawasan Jawa Timur setelah stasiun Surabaya Kota dan Malang Kota Lama sekaligus stasiun tertua ketiga juga, dan terdapat pusat industri kereta api Indonesia (PT INKA).

Persentase penduduk miskin di Kota Madiun jauh lebih rendah dibandingkan dengan persentase penduduk miskin di Jawa Timur.[butuh rujukan] Sejak terjadi penurunan persentase penduduk miskin pada tahun 2004 di Kota Madiun yaitu dari 7,9 menjadi 7,1 selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya persentase penduduk miskin selalu mengalami penurunan seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Tahun 2005 penduduk miskin Kota Madiun turun 2,74 persen dari tahun 2004 disaat penduduk miskin di Jawa Timur naik sebesar 3,44 persen. Kemudian turun secara sangat signifikan pada tahun 2006 menjadi 6,32 dan tahun 2007 menjadi 5,49 persen.

Pusat Perbelanjaan

  • Plaza Madiun, Jl. Pahlawan
  • Plaza Lawu (sebelumnya bernama Pasaraya Sri Ratu), Jl. Pahlawan
  • Timbul Jaya Plaza, Jl. Pahlawan
  • Presiden Plaza, Jl. Aloon-Aloon Timur, Jl. Jenderal Sudirman
  • Carrefour Madiun, Jl. S. Parman
  • Suncity Mall Madiun, Jl. S. Parman
  • Samudra Supermarket & Department Store, Jl. Pahlawan
  • Madiun Royal Square (MARS), Jl. Biliton
  • Pusat Gadget, Smartphone dan Accessories, Sepanjang Jl. Dr. Soetomo
  • Pusat Laptop, Gadget & Komputer (Maju Hardware), Jl. Pahlawan
  • Pasar Besar Kota Madiun, Jl. Jenderal Sudirman
  • Pasar Besi Joyo, Jl. Slamet Riyadi
  • Pasar Sleko, Jl. Trunojoyo
  • Pasar Logam Jaya, Jl. Imam Bonjol
  • Pasar Ikan Putra, Jl. Pelita Tama
  • Pasar Kotak Srijaya, Jl. Diponegoro
  • Pasar Burung Srijaya, Jl. Pelita Tama
  • Pasar Sukoasri, Jl. Mangun Karya
  • Pasar Kawak, Jl. Kutai
  • Pasar Kojo, Jl. Setia Budi Timur
  • Pasar Spoor, Jl. Pahlawan
  • Pasar Mojorejo, Jl. Mastrip
  • Pasar Puntuk (Pasar Barang Bekas), Jl. Puntuk
  • Pasar Manisrejo, Jl. Tanjung Raya
  • Pasar Manguharjo, Jl. Urip Sumoharjo
  • Pasar Patihan, Jl. Candi Boko IV
  • Pasar Winongo, Jl. Minak Kuncar
  • Pasar Bunga Madiun, Jl. Larasati (Belakang GOR Wilis)
  • Pasar Sonokeling (Pancasila), Jl. Mayjen Sungkono
  • Pasar Josenan, Jl. Cokrobasonto
  • Pasar Telon, Jl. Kemuning

Industri

Kota Madiun juga dikenal sebagai Kota Industri karena memiliki industri sebagai berikut:

  • Industri Kereta Api (PT INKA)[14]
  • Industri UMKM
  • Industri Baja (PT Hari Jaya Utama)
  • Industri Mebel Jepara
  • Industri Sepatu Alvero
  • Industri Tas
  • Industri Makanan Ringan
  • Industri Pabrik Rokok
  • Industri Mesin UKM

Kesehatan

Kota Madiun memiliki beberapa rumah sakit yang sangat terkenal baik provinsi maupun daerah. Rumah sakit yang ada di Madiun diantaranya:

  • Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedono
  • Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedono Paviliun Merpati
  • Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun
  • Rumah Sakit Santa Clara
  • Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
  • Rumah Sakit Griya Husada
  • Rumah Sakit Paru Manguharjo
  • Rumah Sakit DKT Madiun
  • Rumah Sakit Ibu dan Anak Al-Hasanah

Sedangkan puskesmas yang ada di Kota Madiun, antara lain:

  • Puskesmas Oro-Oro Ombo

Transportasi

Kota Madiun dilintasi oleh Jalan raya Yogyakarta-Surabaya. sehingga memiliki Terminal Bus Purboyo yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, Madiun. Kota Madiun juga dilalui oleh rel kereta api, yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, yang berpusat di Stasiun Madiun. Stasiun Madiun juga memberangkatkan Kereta api sendiri, yaitu KRDI Madiun Jaya, tujuan Solo-Balapan dan Yogyakarta. Kini ada juga KRDI Arjuna tujuan Surabaya Gubeng. Lalu pada 24 Juli 2013 PT. KAI mulai membuat trayek baru jurusan Madiun-Stasiun Merak yang sampai sekarang masih beroperasi.

Sosial Budaya

Nasi Pecel merupakan makanan khas Kota Madiun.

Pada 2007, jumlah penduduk Kota Madiun mengalami pertumbuhan rata-rata sebanyak 5 persen. Jumlah penduduk berdasarkan usia cukup dinamis. Usia di bawah 15 tahun, jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi dari jumlah perempuan, tetapi untuk usia antara 15 sampai 19 lebih banyak perempuan. Demikian juga untuk usia 50 tahun ke atas, jumlah perempuan jauh lebih besar dari pada jumlah laki-laki.

Dalam periode 2003-2007, rata-rata lama sekolah di Madiun mencapai 9,5 sampai 10,32 tahun atau sampai kelas 10 (setingkat SLTP). Masih jauh dari kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan sebuah kota yang berbasis sektor jasa dan perdagangan. Namun, angka tersebut jauh di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur yang mencapai 6,5 sampai 7,06 tahun.

Madiun terkenal dengan produk unggulannya makanan brem. Salah satu makanan khas Madiun adalah Pecel Madiun, serta sambal pecel madiun. Kota Madiun juga merupakan pelestari budaya tradisional, yaitu pencak silat. Di mana merupakan salah satu kekayaan seni beladiri di Indonesia. Bentuk-bentuk pelestarian itu seperti masih adanya berbagai organisasi pencak silat yang asli Madiun seperti Setia Hati yang merupakan salah satu perguruan pencak silat tertua di Indonesia yang turut membentuk alur aliran pencak silat di Indonesia, Setia Hati Terate yang dapat dikatakan sebagai organisasi pencak silat terbesar di Indonesia yang turut membidani lahirnya IPSI (termasuk 10 perguruan historis IPSI bersama Setia Hati Organisasi - Semarang), Setia Hati Tattuhu Tekad, Setia Hati Tunas Muda Winongo, Pencak Silat & Tenaga Dalam " Persaudaraan Rasa Tunggal ", Perguruan Pencak Silat-Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) Merpati Putih, OCC Pangastuti, Ki Ageng Pandan Alas, IKSPI Kera Sakti, Perisai Diri dan Persati

Pendidikan

Alun-Alun Madiun saat ini.

Perguruan Tinggi

Kota Madiun juga dikenal sebagai Kota Pelajar, karena memiliki sejumlah perguruan tinggi, seperti;

Sekolah menengah

Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas yang namanya sudah terkenal hingga tingkat nasional bahkan internasional.

Sekolah menengah atas

Sekolah menengah kejuruan

  • SMK Negeri 1 Madiun (Sekolah Standar Internasional)[16]
  • SMK Negeri 2 Madiun
  • SMK Negeri 3 Madiun
  • SMK Negeri 4 Madiun (Sekolah Standar Internasional)
  • SMK Negeri 5 Madiun
  • SMK Cokroaminoto 1 Madiun
  • SMK Cokroaminoto 2 Madiun
  • SMK Farmasi Bina Farma Madiun
  • SMK Bonaventura Madiun
  • SMK Vic-Toriqot Madiun
  • SMK Sore Madiun
  • SMK Penerbangan Antariksa
  • SMK Gamaliel 1 Madiun
  • SMK Gamaliel 2 Madiun
  • SMK PGRI 1 Madiun
  • SMK PGRI 2 Madiun
  • SMK PGRI 3 Madiun
  • SMK PGRI 4 Madiun
  • SMK YP 17-1 Madiun
  • SMK YP 17-2 Madiun
  • SMK Kusuma Terate
  • SMK Taman Siswa 1
  • SMK Cendekia Madiun
  • SMK Taman Siswa 2
  • SMK Gula Rajawali
  • SMK Industri Madiun
  • SMK Kimia Mudda
  • SMK Kesehatan Aditapa
  • SMK Kesehatan Reksa Husada

Madrasah aliyah

  • MA Negeri 1 Madiun
  • MA Negeri 2 Madiun (Rintisan Madrasah Berstandar Internasional)
  • MA Al-Mujaddadiyyah

Sekolah menegah pertama

Sekolah menengah pertama negeri

  • SMP Negeri 1 Madiun
  • SMP Negeri 2 Madiun
  • SMP Negeri 3 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Negeri 4 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Negeri 5 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Negeri 6 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Negeri 7 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Negeri 8 Madiun
  • SMP Negeri 9 Madiun
  • SMP Negeri 10 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Negeri 11 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Negeri 12 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Negeri 13 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Negeri 14 Madiun

Madrasah tsanawiyah

  • MTs Al-Ihsan Madiun, Kebonsari
  • MTs Negeri Madiun
  • MTs Negeri Sewulan
  • MTs Negeri Doho Dolopo
  • MTs Negeri Kembangsawit, Kebonsari
  • MTs Negeri Sidorejo
  • MTs Al-Mujaddadiyyah

Sekolah menengah pertama swasta

  • SMP Muhammadiyah 1 Madiun
  • SMP Santo Yusuf Madiun (Sekolah Standar Nasional)
  • SMP Santo Bernadus Madiun
  • SMP Bina Jaya Sari Madiun
  • SMPIT Bakti Ibu Madiun
  • SMP Taman Bakti Madiun
  • SMP PSM Madiun
  • SMP Darul Madinah

Lembaga bimbingan belajar

  • Ganesha Operation
  • Primagama
  • Neutron

Pariwisata

  • Makam & Masjid Kuno Taman
  • Makam & Masjid Kuno Kuncen
  • Suncity Water & Theme Park
  • Dumilah Waterpark
  • Masjid Agung Baitul Hakim
  • Alun - Alun Kota Madiun
  • Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun
  • Taman Monumen Lokomotif C2606
  • Taman Hijau Demangan
  • Taman Manisrejo
  • Taman Olahraga Gulun
  • Taman Bantaran Kali Madiun
  • Taman Trembesi Madiun
  • Taman Tawangrejo
  • Taman Kelun
  • Taman Mojorejo
  • Taman Obor
  • Taman Hero
  • Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kartini
  • Taman Hutan Kota Madiun
  • Ruang Terbuka Publik (RTP) Taman Hutan Kota Ngegong
  • Klenteng Tri Dharma Kota Madiun
  • Monumen Patung Moeljadi
  • Monumen Kolonel Marhadi
  • Monumen TGP (Tentara Genie Pelajar)
  • Monumen Perjuangan PETA Madiun
  • Monumen Gembok Kejujuran
  • Kompleks Bosbow Madiun

Olahraga

Kota Madiun mempunyai klub Sepakbola yang terkenal yaitu: PSM Madiun dan Madiun Putra FC yang bermarkas di Stadion Wilis.

Media

Televisi

Di Madiun, terdapat stasiun televisi lokal dan nasional yang tersedia di kota ini adalah:

Televisi nasional

Televisi lokal

Radio

Kota Madiun juga memiliki beberapa stasiun radio yang tersebar di kota ini diantaranya:

Sinyal Frekuensi Nama Pemilik
AM 1008 KHz RRI Madiun Pro 1 RRI
FM 93,0 MHz LPPL Radio Suara Madiun
93,8 MHz Radio Ge Gabriel
97,7 MHz RRI Madiun Pro 1 RRI
95,2 MHz RRI Madiun Pro 2
104,0 MHz RRI Madiun Pro 3 (Programa 3)
100,5 MHz Radio DCS
101,9 MHz LPPL Radio Purboyo
102,6 MHz Radio Cemara
103,1 MHz Radio Jozz
106,4 MHz Radio Madya
107,2 MHz Radio Moderato
107,7 MHz Radio Arrozifm Madiun

Kuliner khas

Makanan

Madiun mempunyai bermacam-macam makanan khas, diantaranya:

  • Pecel Madiun
  • Nasi Jotos
  • Pentol Corah
  • Sempolan
  • Kue Manco
  • Kue Satu

Minuman

Madiun mempunyai bermacam-macam minuman khas, diantaranya:

  • Wedang Cemoe

Oleh-Oleh

Madiun mempunyai bermacam-macam oleh-oleh khas, diantaranya:

Tokoh Terkenal

Lihat pula

Catatan kaki

Pranala luar