Lompat ke isi

Kota Tasikmalaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kota Tasikmalaya
ᮊᮧᮒ ᮒᮞᮤᮊ᮪ᮙᮜᮚ
Daerah tingkat II
Alun-alun Kota Tasikmalaya
Alun-alun Kota Tasikmalaya
Lambang resmi Kota Tasikmalaya
Julukan: 
Delhi Van Java
Kota Resik
Motto: 
Tasikmalaya Kota Resik
Peta
Peta
Galat Lua: Modul:Location_map:537: "Indonesia\ latd=7" bukan nama yang valid untuk definisi peta lokasi.
Koordinat: Coordinates: Missing latitude
Argumen-argumen yang tidak sah telah diberikan kepada fungsi {{#coordinates:}}
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri17 Oktober 2001; 23 tahun lalu (2001-10-17)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 10
  • Kelurahan: 69
Pemerintahan
 • Wali KotaDrs. H. Muhammad Yusuf (Plt.)
Luas
 • Total184,38 km2 (71,19 sq mi)
Populasi
 (2021)
 • Total858.506
 • Kepadatan4,384/km2 (11,350/sq mi)
Demografi
 • BahasaIndonesia
Sunda
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3278 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0265
Pelat kendaraanZ
Kode Kemendagri32.78 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 476.326.683.000,-
Situs webwww.tasikmalayakota.go.id

Kota Tasikmalaya (aksara Sunda: ᮊᮧᮒ ᮒᮞᮤᮊ᮪ᮙᮜᮚ) atau sering disingkat Tasik adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Sang Mutiara dari Priangan Timur sebutan lain bagi kota ini, seiring dengan perkembangan kota ini.

Sejarah

Kantor assistent-resident (1900-1921).

Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas dari sejarah berdirinya Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah kabupaten induknya. Sebelumnya, kota ini merupakan ibu kota dari Kabupaten Tasikmalaya, kemudian meningkat statusnya menjadi Kota Administratif tahun 1976, pada waktu A. Bunyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, dan kemudian menjadi pemerintahan kota yang mandiri pada masa Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya dipimpin oleh bupatinya saat itu H. Suljana W.H.

Sang Mutiara dari Priangan Timur itulah julukan bagi kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak pada 108° 08′ 38″ – 108° 24′ 02″ BT dan 7° 10′ – 7° 26′ 32″ LS di bagian Tenggara wilayah Provinsi Jawa Barat. Kota ini dahulu adalah sebuah kabupaten, namun seiring dengan perkembangan, maka terbentuklah 2 buah bentuk pemerintahan yaitu Pemerintahan Kabupaten dan Pemerintahan Kota Tasikmalaya.

Tonggak sejarah lahirnya kota Tasikmalaya, mulai digulirkan ketika Kabupaten Tasikmalaya di pimpin oleh A. Bunyamin, Bupati Tasikmalaya periode tahun 1976 – 1981. Pada saat itu melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 diresmikanlah Kota Administratif Tasikmalaya oleh Menteri Dalam Negeri yang pada waktu itu dijabat oleh H. Amir Machmud. Wali Kota Administratif pertama adalah Drs. H. Oman Roosman, yang dilantik oleh Gubernur Jawa barat, H. Aang Kunaefi.

Pada awal pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.

Kemudian pada tahun 2001, dirintislah pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya oleh Bupati Tasikmalaya, Kol. Inf. H. SuIjana Wirata Hadisubrata (1996 – 2001), dengan membentuk sebuah Tim Sukses Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeng Ds. Partawinata SH. Melalui proses panjang akhirnya di bawah pimpinan Bupati Drs. Tatang Farhanul Hakim, pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan kota Lhoksumawe, Langsa, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Pager Alam, Tanjung Pinang, Cimahi, Batu, Sikawang dan Bau-bau. Selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2001 pelantikan Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai Pejabat Wali Kota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.

Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002 keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14 November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Wali Kota Tasikmalaya, sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.

Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54, tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status Desa menjadi Kelurahan, desa-desa di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, sedangkan untuk kecamatan bertambah menjadi 10 kecamatan, yang antara lain:

Geografi

Batas Wilayah

Utara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya
Timur Kabupaten Tasikmalaya
Selatan Kabupaten Tasikmalaya
Barat Kabupaten Tasikmalaya

Pemerintahan

Lambang Kota Tasikmalaya di sebuah Monumen Perbatasan.

Kota Tasikmalaya diresmikannya sebagai Kota Administratif Tasikmalaya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976, dengan Wali Kota Administratif Pertama yaitu Drs. H. Oman Roosman yang dilantik oleh Gubernur Jawa Barat H. Aang Kunaefi. Pada awal pembentukannya, wilayah Kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung, dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.[1]

Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, bersama-sama dengan Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kota Padang Sidempuan, Kota Prabumulih, Kota Lubuk Linggau, Kota Pagar Alam, Kota Tanjung Pinang, Kota Cimahi, Kota Batu, Kota Singkawang, dan Kota Bau-Bau, selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2001, Drs. H. Wahyu Suradiharja dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.

Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002 keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14 November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Wali Kota Tasikmalaya, sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.

Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 15 dan desa sebanyak 54, kemudian melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 30 Tahun 2003 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan, desa-desa di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi kelurahan, maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, selanjutnya kecamatan di Kota Tasikmalaya dimekarkan lagi sehingga menjadi sepuluh kecamatan.

Daftar Wali Kota

No Wali Kota Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Wali Kota
1 Drs. H.
Oman Roesman
1976 1981 1 [Ket. 1]
1981 1985 2
2 H.
Yeng Ds. Partawinata
1985 1989 3
3 Drs.
R. Y. Wahyu
1989 1992 4
4 H.
Erdhi Hardhiana
1992 1994
1994 1999 5
5 Drs. H.
Bubun Bunyamin
1999 2001 6 [Ket. 2]
2002 2007 7 [Ket. 3] Syarif Hidayat
6 Drs. H.
Syarif Hidayat
M.Si
2007 2012 8 [Ket. 4] Dede Sudrajat
7 Drs. H.
Budi Budiman
2012 2017 9  
2017 2020 10 [Ket. 5] Muhammad Yusuf
Drs. H.
Muhammad Yusuf
23 Oktober 2020 10 September 2021 [Ket. 6]
8 10 September 2021 15 November 2022 [Ket. 7]
Dr.
Cheka Virgowansyah
S.STP. M.E
(Penjabat)
15 November 2022 Petahana [Ket. 8]
Catatan
  1. ^ Berstatus Kota Administratif, sehingga Wali Kota dipilih oleh Kabupaten Induk (Kabupaten Tasikmalaya) dan berstatus PNS.
  2. ^ Periode ini masih berstatus Kota Administratif, hingga berubah menjadi kota otonom tahun 2001 dan ditunjuk Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai Pj. Wali Kota Tasikmalaya (2001-2002) hingga dipilih Wali Kota definitif oleh DPRD
  3. ^ Terpilih menjadi Wali Kota oleh DPRD Kota Tasikmalaya dan menjadi Wali Kota pertama Tasikmalaya sejak berubah menjadi kota otonom
  4. ^ Wali Kota pertama yang dipilih melalui Pemilihan umum
  5. ^ Budi Budiman diberhentikan dari Jabatan Walikota karena terkena kasus korupsi, Pelaksana Tugas dijabat oleh Wakil Walikota Muhammad Yusuf.[2]
  6. ^ Sebagai Pelaksana Tugas Bupati
  7. ^ Muhammad Yusuf resmi dilantik menjadi Walikota Tasikmalaya definitif sisa masa jabatan 2021-2022.[3]
  8. ^ Sebagai Penjabat Wali Kota yang ditunjuk oleh Pemerintah dalam mengisi kekosongan jabatan menunggu Wali Kota definitif terpilih dari hasil Pilkada Serentak 2024

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Tasikmalaya dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[4] 2019–2024[5] 2024–2029
PKB 2 Kenaikan 3 Kenaikan 5
Gerindra 4 Kenaikan 10 Steady 10
PDI-P 7 Penurunan 5 Penurunan 4
Golkar 5 Steady 5 Steady 5
NasDem 1 Steady 1 Steady 1
PKS 4 Steady 4 Kenaikan 5
PAN 5 Steady 5 Penurunan 4
PBB 3 Penurunan 1 Steady 1
Demokrat 4 Penurunan 2 Kenaikan 3
PPP 10 Penurunan 9 Penurunan 7
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 10 Steady 10 Steady 10


Kecamatan

Kota Tasikmalaya memiliki 10 kecamatan dan 69 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 692.567 jiwa dengan luas wilayah 171,61 km² dan sebaran penduduk 4.035 jiwa/km².[6][7]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tasikmalaya, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[8] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
32.78.09 Bungursari 46138-46139 7
32.78.06 Cibeureum 46116-46117 9
32.78.01 Cihideung 46121-46126 6
32.78.02 Cipedes 46131-46134 4
32.78.04 Indihiang 46135-46137 6
32.78.05 Kawalu 46141-46145 10
32.78.08 Mangkubumi 46127-46129 8
32.78.10 Purbaratu 46118-46119 6
32.78.07 Tamansari 46146-46149 8
32.78.03 Tawang 46111-46115 5
TOTAL 69

Pendidikan

Rumah Sakit Umum Tasikmalaya di sekitar tahun 1925.

Kota Tasikmalaya merupakan pusat pendidikan ketiga terbesar di Jawa Barat setelah Bandung dan Bogor, hal ini dibuktikan oleh banyaknya institusi pendidikan yang berada di kota ini seperti Politeknik Kesehatan Tasikmalaya, Cabang UPI Bandung yang berada di Tasikmalaya, BSI Tasikmalaya,Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Hidayah dan belasan bahkan puluhan universitas swasta, dan Universitas Negeri Siliwangi yang merupakan Universitas terbesar di wilayah priangan timur dan selatan. Universitas Siliwangi atau yang biasa dikenal Unsil ini merupakan universitas pilihan yang menjadi prioritas. Hal ini membuktikan bahwa rekam jejak universitas ini sangat bagus dan tidak dapat dipandang sebelah mata.

Tasikmalaya dikenal sebagai Kota Santri, khususnya di era sebelum 1980-an karena hampir di seluruh di wilayah ini tersebar pondok pesantren yang mengajarkan agama Islam, baik pondok besar maupun kecil, bahkan melahirkan tokoh perjuangan nasional di antaranya adalah Zainal Mustafa.

Berikut ini nama Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta:tampilkan perubahan

  • Universitas Siliwangi ( UNSIL )
  • Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI )
  • Universitas Perjuangan Tasikmalaya ( UNPER )
  • Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya ( UMTAS )
  • STIA YPPT Tasikmalaya
  • STAI Tasikmalaya
  • STAINU Tasikmalaya
  • STISIP Tasikmalaya
  • STT YBSI Tasikmalaya
  • STHG Galunggung Tasikmalaya
  • POLTEKKES KEMENKES Tasikmalaya
  • STIKES Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
  • STIKES Respati Tasikmalaya
  • STIKES Muhamadiyah Tasikmalaya
  • AKBID Syahida Komunika Tasikmalaya
  • STIKES Bakti Kencana Tasikmalaya
  • Politeknik Triguna
  • AMIK BSI Tasikmalaya
  • LP3I Tasikmalaya
  • STMIK DCI Tasikmalaya
  • AKPARTA Siliwangi Tasikmalaya
  • STAIC Cipasung Tasikmalaya
  • STIE Cipasung Tasikmalaya
  • STIPER Cipasung Tasikmalaya
  • STIE Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya
  • STAI Al Maarif Tasikmalaya
  • STAI Al Hasanah Tasikmalaya
  • Akademi Analis Kesehatan Tasikmalaya
  • STMIK Tasikmalaya
  • DPS ( Dirgantara Pilot School ) Tasikmalaya
  • Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Hidayah Kota Tasikmalaya

Ekonomi

Bank Indonesia Tasikmalaya.

Hampir 70%, pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di priangan timur dan selatan berada di kota Ini. Priangan Timur dan selatan yakni membentang dari Kota Banjar di ujung timur Jawa Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi di ujung barat Jawa Barat, Wilayah priangan timur dan selatan ini mencapai 40% total keseluruhan wilayah Jawa Barat, itu artinya sepertiga lebih dari pusat perekonomian yang ada di Jawa Barat berada di Kota ini. Oleh karena itu, sangat cocok bagi para investor baik itu bidang perhotelan, sarana dan prasarana, pusat perbelanjaan untuk menanamkan modalnya di kota priangan timur ini. Kota Tasikmalaya membuka peluang yang sebesar - besarnya bagi para investor untuk berinvestasi di kota ini. Kota Tasikmalaya sendiri berpenduduk sekitar 700 ribuan, sehingga sangat potensial untuk dijadikan pangsa pasar investasi.

Pangkalan TNI AU Wiriadinata.

Kota Tasikmalaya terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa di wilayah provinsi Jawa Barat. Kota ini juga memiliki perkembangan yang lebih baik dibandingkan kota-kota besar lainnya yang cenderung stagnan atau jalan di tempat tanpa ada pembangunan yang berarti atau signifikan. Oleh karena itu, para investor baik itu investor lokal maupun asing yang akan menanamkan modalnya perlu melirik kota ini sebagai salah satu kota yang sangat potensial dan strategis untuk mengembangkan usaha. Bagi para investor lokal yang akan melakukan ekspansi atau perluasan cabang dapat menjadikan kota ini sebagai salah satu pilihan terbaik. Bagi investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia, kota ini dapat dijadikan basis usaha baru. Di Indonesia, kawasan potensial saat ini harus dikembangkan ke daerah-daerah sehingga pembangunan dapat lebih merata, saat ini kawasan industri hanya terpusat di Jabodetabek, Surabaya, Semarang dan Bandung, hal ini dapat menyebabkan kawasan tersebut menjadi jenuh dan tidak terkendali. Oleh karena itu, Kota ini dengan tangan terbuka membuka kesempatan yang sangat besar bagi para investor untuk menanamkan modalnya di kota ini. Bidang-bidang yang sangat potensial di kota ini di antaranya adalah bidang perhotelan, perbankan, pusat perbelanjaan baru, pusat pendidikan, pusat wisata belanja dan pusat industri. Sebagai kota besar yang berkembang pesat dan kota yang memiliki segudang potensi alam, pusat belanja dan oleh-oleh, pusat budaya maupun seni, sebagai tempat perhelatan acara-acara akbar seperti festival, kejuaraan nasional, pusat kuliner, dan tujuan pendidikan utama, kota ini masih minim jumlah hotel yang representatif dibandingkan kota-kota besar lainnya, oleh karena itu bidang perhotelan sangat cocok untuk dikembangkan di kota ini. Kota Tasikmalaya masih membutuhkan banyak jumlah hotel baru untuk lebih memajukan geliat ekonomi di kota ini.

Tasikmalaya memiliki berbagai potensi yang belum dikembangkan secara maksimal misalnya industri bordir yang sudah mendunia, tetapi sekarang pemerintah kota mulai membuat suatu tempat pameran bordir untuk para pengrajin Tasik, yang berlokasi di Kawalu.

Pariwisata

Hotel "Centraal" pada tahun 1920-an.
Menara Eiffel di Tasikmalaya (difoto pada zaman Hindia Belanda).
Wisata Situ Gede.
Hutan Urug Kawalu.
Mata Air Tanjung Kawalu.

Kota Tasikmalaya mengadakan berbagai macam festival berskala nasional maupun internasional seperti Tasik Festival (TAFFEST), Tasik Open 2010 dalam bidang olahraga tingkat nasional, Festival Kuliner Tasikmalaya, Tasikmalaya Craft and Culture Festival, dan festival-festival lainnya yang rutin diadakan tiap tahun di kota ini. Hal ini membuat perekonomian di Kota Tasikmalaya benar-benar menggeliat dan maju, karena banyaknya antusiasme para pengunjung dari seluruh Indonesia yang hendak menyaksikan langsung kemeriahan festival-festival tersebut. Tentunya festival-festival tersebut memperkenalkan Tasikmalaya di mata Indonesia dan mancanegara serta mengangkat perekonomian warga Tasikmalaya itu sendiri tentunya. Oleh karena itu juga, kini nama Tasikmalaya dikenal sebagai kota modern yang menjunjung tinggi kearifan budaya lokal, budaya Sunda khas Tasikmalaya.

Kota Tasikmalaya memiliki segudang potensi pariwisata, di antaranya adalah wisata alam, kerajinan, wisata belanja, wisata religi, seni, budaya, UKM, dll. Dalam potensi UKM dan kerajinan masyarakat, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki jumlah UKM terbesar setelah Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat) di Jawa Barat. Kota ini memiliki segudang kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Dengan banyaknya UKM yang tersebar di kota ini, Kota Tasikmalaya disebut juga sebagai Kota UKM. Kerajinan khas Tasikmalaya antara lain adalah Bordir Tasikmalaya yang telah mendunia, Payung Geulis yang telah menjadi ikon Jawa Barat, Kelom Geulis, sandal tradisional asli buatan bangsa Indonesia, batik Tasikmalaya yang tidak kalah dari batik-batik lainnya di Pulau Jawa dengan ciri khasnya, dan kerajinan–kerajinan lainnya. Kota ini memiliki panorama alam seperti Situ Gede, Gunung Galunggung, Cipatujah, dan objek wisata lainnya ditata menjadi objek wisata alam yang menawan, sehingga sangat potensial dijadikan sebagai kota tujuan wisata di Indonesia.[9]

Kreativitas dan Industri

Tugu Sentra Bordir Kawalu Tasikmalaya.
Berkas:Mukena sutra tasik.jpeg
Mukena Sutra Bordir.
Berkas:Payung geulis tasik1.jpeg
Payung Geulis Tasikmalaya.
Berkas:Kelom geulis1.jpeg
Kelom Geulis Tamansari Tasikmalaya.

Kota Tasikmalaya berada persis di tengah-tengah jantung bumi Priangan Timur dan Selatan, diapit oleh Ciamis dengan objek wisata Pangandaran-nya yang telah melegenda, Sumedang dengan objek wisata museum yang menyimpan sejarah perkembangan bumi priangan, dan Garut dengan objek wisata Cipanas-nya yang tersohor. Dengan Posisi Kota Tasikmalaya yang sangat strategis tersebut menjadikan kota ini sebagai Pusat MICE terbesar di Jawa Barat setelah Kota Bandung dan Kota Bogor. Banyak para pelaku tujuan bisnis, wisata, industri, pendidikan, dan lain-lain menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai tempat yang tepat untuk memulai aktivitasnya dan dijadikan base camp dari seluruh penjuru Pulau Jawa yang hendak ke Bumi Priangan.

Kuliner

Salah satu jajanan yang paling terkenal enak dan banyak dikunjungi wisatawan luar kota adalah aneka jajanan dan minuman mitra, Mie Bakso Laksana. Makanan khas Tasikmalaya adalah Tutug Oncom atau biasa disebut TO. Makanan ini disajikan dengan nasi hangat dengan sambal goang, sayuran lalaban, tahu-tempe dan ayam goreng atau ikan asin. Kini, tutug oncom tersedia dalam bentuk kemasan abon tutug oncom, dan yang paling terkenal adalah Abon Tutug Oncom "Waroeng Nadya" buatan Ibu Yani yang dapat dibeli di toko oleh-oleh di Tasikmalaya.

Pusat jajanan dan oleh-oleh tersebar di Jalan Veteran Anita Bakery, Jalan Sutisna Senjaya Rammona, RE Martadinata Raja Sale, Toko Roti Unyil Simpang Lima, Lintang Leuwianyar, Supermarket Samudera HZ Mustofa & Asia Cihideung dan Supermarket Asia Plaza, Toko Segar Singaparna.

Pusat perbelanjaan dan pasar modern:

Panorama Perkotaan

Berkas:Panorama kota tasik.jpeg
Panorama Kota

Perhubungan

Stasiun kereta api Tasikmalaya (tahun 1928).

Kota Tasikmalaya terletak di jalur selatan Jawa Barat, Kota Tasikmalaya juga memiliki terminal bus Tipe A, yang merupakan salah satu terminal bus terbesar di Jawa Barat. Jalan Zaenal Mustafa atau HZ adalah jalan utama dan menjadi KM 0 ( Kilometer 0) Kota Tasikmalaya dan menjadi sentra perekonomian di kota ini.

Olahraga

Cabang olahraga yang banyak menetaskan atlet-atlet dari kota ini adalah bulu tangkis, atletik, pencak silat dan renang. Ada satu buah stadion besar di Kota Tasikmalaya, yakni GOR Dadaha yang sering kali dijadikan homebase bagi sebagian atlet di Jawa Barat. Tasikmalaya banyak melahirkan pebulu tangkis nasional dan internasional. Bukan hanya bulu tangkis saja, kota ini melahirkan banyak bibit-bibit atlet masa depan Indonesia yang kelak akan mengharumkan nama indonesia di kancah internasional.

Pers dan Media

Rado dan Televisi

Selain itu ada stasiun televisi swasta yang beroperasi di Kota Tasikmalaya antara lain:

  1. TVRI Nasional
  2. TVRI Jawa Barat
  3. MNCTV
  4. SCTV
  5. Indosiar
  6. Magna TV
  7. MYTV (Indonesia) (22 UHF)
  8. Rajawali Televisi (24 UHF)
  9. SEA Today
  10. iNews

Tokoh Terkenal

Beberapa tokoh penting yang berasal dari kota Tasikmalaya:

Referensi

  1. ^ Sejarah Tasikmalaya
  2. ^ Tobari (17-02-2021). "Sah! Budi Budiman Diberhantikan Sementara dari Wali Kota, Yusuf Resmi Jabat Plt". Kabar Priangan. Diakses tanggal 09-03-2021. 
  3. ^ Diskominfo Kota Tasikmalaya (11-09-2021). "Drs. H. Muhammad Yusuf Resmi Menjabat Walikota Tasikmalaya dan Siap Tuntaskan Pencapaian Target RPJMD 2017 - 2022". Pemerintah Kota Tasikmalaya. Diakses tanggal 19-09-2021. 
  4. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Tasikmalaya 2014-2019
  5. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Tasikmalaya 2019-2024
  6. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  8. ^ Kode Pos Kota Tasikmalaya
  9. ^ "Best Places to Visit in Tasikmalaya". September 10, 2017. 

Pranala luar