Lompat ke isi

Kabupaten Bogor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Mei 2021 21.48 oleh JassenMarang17 (bicara | kontrib) (Tidak ada referensi)
Kabupaten Bogor
ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮘᮧᮌᮧᮁ
Daerah tingkat II
Motto: 
Prayoga Tohaga Sayaga Kuta Udaya Wangsa
Peta
Peta
Kabupaten Bogor di Jawa
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor
Peta
Kabupaten Bogor di Indonesia
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor (Indonesia)
Koordinat: 6°19′S 106°10′E / 6.32°S 106.17°E / -6.32; 106.17
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri3 Juni 1482; 538 tahun yang lalu
Ibu kotaCibinong
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 40 kecamatan
  • Kelurahan: 16 kelurahan
  • Desa: 410 desa
Pemerintahan
 • BupatiAde Yasin
 • Wakil BupatiIwan Setiawan[1]
Luas
 • Total2.644 km2 (1,021 sq mi)
 • Luas daratan2,115,2 km2 (816,7 sq mi)
 • Luas perairan528,8 km2 (204,2 sq mi)
Populasi
 (2021)
 • Total5.132.355
 • Kepadatan1.893,16/km2 (4,903,3/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 97,17%
Kristen 2,29%
- Protestan 1,72%
- Katolik 0,57%
Buddha 0,33%
Konghucu 0,16%
Hindu 0,05%[2][3]
 • BahasaBahasa Indonesia
Bahasa Sunda
Bahasa Betawi
 • IPMKenaikan 74,10 (2021)
Penurunan 70,65 (2019)
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3201 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon021 dan 0251
Kode Kemendagri32.01 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 2.083.540.132.000 (2021)
Situs webwww.bogorkab.go.id


Pemandangan Desa di Daerah Bogor Pada Tahun 1880-an, Dengan Latar Belakang Gunung Salak.

Kabupaten Bogor (aksara Sunda: ᮊᮘᮥᮕᮒᮦᮔ᮪ ᮘᮧᮍᮁᮧ, Latin: Kabupatén Bogor) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Pusat pemerintahannya adalah Kecamatan Cibinong. Kabupaten Bogor berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi di utara; Kabupaten Karawang di timur, Kabupaten Cianjur di tenggara, Kabupaten Sukabumi di selatan dan mengelilingi wilayah Kota Bogor.

Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecamatan, yang dibagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor terletak di Kecamatan Cibinong, yang berada di sebelah utara Kota Bogor.[4]

Sejarah

Pada tahun 1745, cikal bakal masyarakat Bogor semula berasal dari 9 kelompok pemukiman digabungkan oleh Gubernur Baron van Inhof menjadi inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor.

Pada waktu itu, Bupati Demang Wartawangsa berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat yang berbasis pertanian dengan menggali terusan dari Sungai Ciliwung ke Cimahpar dan dari Nanggewer sampai ke Kalimulya.[5]

Terdapat berbagai pendapat tentang lahirnya nama Bogor itu sendiri. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Bogor berasal dari bahasa Arab yaitu Baqar yang berarti sapi dengan alasan terdapat bukti berupa patung sapi di Kebun Raya Bogor. Pendapat lainnya menyebutkan bahwa nama Bogor berasal dari kata Bokor yang berarti tunggul pohon enau. Pendapat di atas memiliki dasar dan alasan tersendiri diyakini kebenarannya oleh setiap ahlinya.

Namun berdasarkan catatan sejarah, pada tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis Hoofd van de Negorij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor. Pada dokumen tersebut diketahui juga bahwa kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya itu sendiri yang mulai dibangun pada tahun 1817.

Perjalanan sejarah Kabupaten Bogor memiliki keterkaitan yang erat dengan zaman kerajaan yang pernah memerintah di wilayah tersebut. Pada 4 abad sebelumnya, Sri Baduga Maharaja dikenal sebagai raja yang mengawali zaman Kerajaan Pajajaran, raja tersebut terkenal dengan ajaran dari leluhur yang dijunjung tinggi yang mengejar kesejahteraan. Sejak saat itu secara berturut-turut tercatat dalam sejarah adanya kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, yaitu:

  • Kerajaan Tarumanegara, diperintah oleh 12 orang raja. Berkuasa sejak tahun 358 sampai dengan tahun 669.
  • Kerajaan Galuh, diperintah oleh 14 raja. Berkuasa sejak 516 hingga tahun 852.
  • Kerajaan Sunda, diperintah oleh 28 raja. Bertahta sejak tahun 669 sampai dengan tahun 1333.
  • Kerajaan Kawali, diperintah oleh 6 orang raja. Berkuasa sejak tahun 1333 hingga 1482.
  • Kerajaan Pajajaran, berkuasa sejak tahun 1482 hingga tahun 1579. Pelantikan raja yang terkenal sebagai Sri Baduga Maharaja, menjadi satu perhatian khusus. Pada waktu itu terkenal dengan Upacara Kuwedabhakti, dilangsungkan tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itulah kiranya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

Pada tahun 1975, Pemerintah Pusat menginstruksikan bahwa Kabupaten Bogor harus memiliki Pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri. Atas dasar tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengadakan penelitian di beberapa wilayah Kabupaten Bogor untuk dijadikan calon ibukota sekaligus berperan sebagai pusat pemerintahan. Alternatif lokasi yang akan dipilih diantaranya adalah wilayah Kecamatan Ciawi, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Parung, dan Kecamatan Cibinong.

Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa yang diajukan ke Pemerintah Pusat untuk mendapat persetujuan sebagai calon ibukota adalah Desa Rancamaya wilayah Kecamatan Ciawi. Akan tetapi Pemerintah Pusat menilai bahwa Rancamaya masih relatif dekat letaknya dengan Pusat Pemerintahan Kota Bogor dan dikhawatirkan akan masuk ke dalam rencana perluasan dan pengembangan wilayah Kota Bogor.

Oleh karena itu atas petunjuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengambil salah satu alternatif wilayah dari hasil penelitian lainnya. Dalam sidang Pleno DPRD Kabupaten Bogor tahun 1980, ditetapkan bahwa calon ibukota Kabupaten Bogor terletak di Desa Tengah, Kecamatan Cibinong.

Penetapan calon ibukota ini diusulkan kembali ke pemerintah Pusat dan mendapat persetujuan serta dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, yang menegaskan bahwa ibukota Pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor berkedudukan di Desa Tengah, Kecamatan Cibinong.

Sejak saat itu, dimulailah rencana persiapan pembangunan Pusat Pemerintahan ibukota Kabupaten Bogor dan pada tanggal 5 Oktober 1985 dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Bupati Kabupaten Bogor saat itu.

Pemerintahan

Daftar Bupati

Berikut merupakan daftar Bupati Bogor.

No. Potret Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Wakil Bupati Periode Referensi
1 Ipik Gandamana 1948 1949 Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia   N/A 1 [ket. 1]
2 Abdoellah Natadipoera 1950 1958 Non Partai   N/A 2
3 Raden Kahfi 1958 1960 Majelis Syuro Muslimin Indonesia   N/A 3
1960 1961 4
4 Suprayogi 1961 1969   N/A 5
5 Wissatya Sasemita 1969 1973   N/A 6
6 Raden Mochamad Muchlis 1973 1976   N/A 7
7 Ayib Rughby 1976 1978 Militer   N/A
1978 30 Desember 1983 8 [ket. 2]
8 Soedardjat Nataatmadja 30 Desember 1983 30 Desember 1988   N/A 9
9 Eddie Yoso Martadipura 30 Desember 1988 30 Desember 1993   Moh. Masduki
(1994–?)
10
30 Desember 1993 30 Desember 1998 11
10 Agus Utara Effendi 30 Desember 1998 30 Desember 2003   N/A 12 [ket. 3]
30 Desember 2003 30 Desember 2008   Laode Albert Pribadi 13
(2003)
11 Rahmat Yasin 30 Desember 2008 30 Desember 2013 Partai Persatuan Pembangunan   Karyawan Faturahman 14
(2008)
30 Desember 2013 25 November 2014   Nurhayanti 15
(2013)
12 Nurhayanti 16 Maret 2015 30 Desember 2018 Non Partai   N/A [ket. 4]
13 Ade Yasin 30 Desember 2018 28 April 2022 Partai Persatuan Pembangunan   Iwan Setiawan 16
(2018)
[ket. 5]
14 Iwan Setiawan 28 April 2022 30 Desember 2023 Partai Gerakan Indonesia Raya   N/A [7]
  Non Partai

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Bogor dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[8] 2019–2024[9] 2024–2029
PKB 3 Penurunan 2 Kenaikan 6
Gerindra 6 Kenaikan 14 Penurunan 12
PDI-P 7 Penurunan 6 Penurunan 5
Golkar 9 Penurunan 6 Kenaikan 7
NasDem 3 Penurunan 0 Kenaikan 4
PKS 5 Kenaikan 9 Penurunan 7
Hanura 3 Penurunan 1 Penurunan 0
PAN 3 Kenaikan 5 Penurunan 2
Demokrat 4 Kenaikan 6 Steady 6
PPP 7 Penurunan 6 Steady 6
Jumlah Anggota 50 Kenaikan 55 Steady 55
Jumlah Partai 10 Penurunan 9 Steady 9


Kecamatan

Kabupaten Bogor memiliki 40 kecamatan, 19 kelurahan, dan 416 desa. Pada tahun 2019, jumlah penduduk mencapai 5.965.410 jiwa dengan luas wilayah 2.663,85 km² dan sebaran penduduk 2.236 jiwa/km².[10]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bogor, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Ibu kota Kelurahan Desa Kodepos[11] Status Daftar
Desa/Kelurahan
32.01.05 Babakan Madang Babakan Madang 9 16861-16869 Desa
32.01.13 Bojonggede Bojonggede 1 8 16921-16929 Desa
Kelurahan
32.01.27 Caringin Cimande Hilir 12 16731-16739 Desa
32.01.08 Cariu Cariu 10 16841-16849 Desa
32.01.15 Ciampea Bojong Rangkas 13 16621-16629 Desa
32.01.24 Ciawi Bendungan 13 16721-16729 Desa
32.01.01 Cibinong Cirimekar 13 - 16911-16919 Kelurahan
32.01.16 Cibungbulang Cimanggu 2 15 16631-16639 Desa
32.01.38 Cigombong Cigombong 9 16741-16749 Desa
32.01.22 Cigudeg Cigudeg 15 16661-16669 Desa
32.01.28 Cijeruk Warung Menteng 9 16781-16789 Desa
32.01.07 Cileungsi Cipenjo 12 16821-16829 Desa
32.01.29 Ciomas Pagelaran 1 10 16611-16619 Desa
Kelurahan
32.01.25 Cisarua Leuwimalang 1 9 16751-16759 Desa
Kelurahan
32.01.33 Ciseeng Cibentang 10 16381-16389 Desa
32.01.03 Citeureup Puspanegara 2 12 16811-16819 Desa
Kelurahan
32.01.30 Dramaga Dramaga 10 16681-16689 Desa
32.01.02 Gunung Putri Wanaherang 10 16961-16969 Desa
32.01.11 Gunungsindur Gunungsindur 10 16341-16349 Desa
32.01.19 Jasinga Pamagersari 16 16671-16679 Desa
32.01.06 Jonggol Jonggol 14 16831-16839 Desa
32.01.12 Kemang Kemang 1 8 16311-16319 Desa
Kelurahan
32.01.32 Klapanunggal Kembang Kuning 9 16871-16879 Desa
32.01.14 Leuwiliang Leuwiliang 11 16641-16649 Desa
32.01.39 Leuwisadeng Leuwisadeng 8 16281-16288 Desa
32.01.26 Megamendung Sukamaju 12 16771-16779 Desa
32.01.21 Nanggung Parakan Muncang 11 16651-16659 Desa
32.01.17 Pamijahan Gunung Sari 15 16691-16699 Desa
32.01.10 Parung Warujaya 9 16331-16339 Desa
32.01.20 Parung Panjang Parung Panjang 11 16361-16369 Desa
32.01.34 Rancabungur Rancabungur 7 16251-16256 Desa
32.01.18 Rumpin Rumpin 14 16351-16359 Desa
32.01.35 Sukajaya Pasir Madang 11 16291-16299 Desa
32.01.09 Sukamakmur Sukamakmur 10 16881-16889 Desa
32.01.04 Sukaraja Cimandala 13 16711-16719 Desa
32.01.37 Tajurhalang Tajurhalang 7 16931-16937 Desa
32.01.31 Tamansari Sirnagalih 8 16261-16268 Desa
32.01.36 Tanjungsari Tanjungsari 10 16851-16859 Desa
32.01.23 Tenjo Singabraja 9 16371-16379 Desa
32.01.40 Tenjolaya Tapos 1 7 16271-16276 Desa
TOTAL 19 416

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 40 tahun 2003 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2002 saat ini wilayah Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan, 410 desa dan 16 kelurahan.

Demografi

Saat ini populasi penduduk di Kabupaten Bogor mencapai hampir 7.000.000 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, membuat Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten dengan penduduk terbanyak di Indonesia.

Sejak masa Orde Baru banyak pendatang yang memilih Kabupaten Bogor karena lokasinya yang tak jauh dari Jakarta kebanyakan pendatang dari Suku Jawa, bahkan di Kecamatan Cibinong populasi orang Jawa mencapai 32% dan di Kecamatan Gunung Putri 30%. Sementara di Kecamatan Sukamakmur dan Kecamatan Tanjungsari populasi orang Jawa dibawah 3%.

Suku Bangsa

Bahasa

Bahasa Sunda mayoritas dituturkan penduduk di kecamatan bagian selatan yang berbatasan dengan kota Bogor serta Kabupaten Cianjur dan kecamatan bagian barat Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak. Sementara Bahasa Betawi dituturkan hampir seluruh kecamatan yang berbatasan dengan Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang menggunakan bahasa ini.

Geografi

Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 2.664 km². Secara geografis terletak di antara 6°18'0"–6°47'10" Lintang Selatan dan 106°23'45"–107°13'30" Bujur Timur, dengan tipe morfologi wilayah yang bervariasi, dari dataran yang relative rendah di bagian utara hingga dataran tinggi di bagian selatan, dataran rendah sekitar 29,28% berada pada ketinggian 15-100 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan kategori ekologi hilir. Dataran bergelombang sekitar 43,62% berada pada ketinggian 100–500 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan kategori ekologi tengah. Sekitar 19,53% daerah pegunungan berada pada ketinggian 500-1.000 meter dpl, merupakan kategori ekologi hulu. Daerah pegunungan tinggi sekitar 8,43% berada pada ketinggian 1.000–2.000 meter dpl, merupakan kategori ekologi hulu dan 0,22% berada pada ketinggian 2.000–2.500 meter dpl, merupakan kategori hulu.[12]

Transportasi

Kabupaten Bogor dilintasi Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Jalan tol ini adalah jalur wisata utama dari Jakarta menuju Bandung. Jalur ini melewati rute Jalan Tol Jagorawi-Puncak-Cianjur-Bandung. Jalur Ciawi-Puncak merupakan salah satu yang terpadat pada musim libur, karena kawasan tersebut merupakan tempat berlibur warga Jakarta dan sekitarnya.[13]

Apabila jalur wisata utama tersebut macet, yang biasanya terjadi pada hari-hari libur, maka dapat menggunakan rute alternatif melewati Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cariu-Cianjur-Bandung.

Untuk angkutan kereta api, terdapat jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta-Bogor yang jalur kereta apinya berlanjut hingga ke Stasiun Sukabumi, dan Stasiun Cianjur dengan menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD). Dan jalur akhir berhenti di Stasiun Padalarang.

Untuk angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), biasanya terdapat di Terminal Cileungsi. Ada beberapa PO Bus AKAP diantaranya:

  • PO. Sumber Alam
  • PO. Rosalia Indah
  • PO. Ramayana
  • PO. Santoso
  • PO. Maju Lancar
  • PO. Sinar Jaya
  • PO. Harapan Jaya
  • PO. New Shantika
  • PO. Haryanto
  • PO. Bejeu
  • PO. Kramat Jati
  • PO. Rukun Jaya
  • PO. Dedi Jaya
  • PO. Dewi Sri
  • PO. Agra Mas
  • PO. Gunung Harta

Dan untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Cileungsi ada beberapa PO Bus, diantaranya:

Sarana transportasi lain di wilayah Kabupaten Bogor adalah Angkutan Kota (Angkot), Angkutan Pedesaan (Angkudes), Ojek Motor, Becak Kayuh dan Delman.

Angkutan Kota

  • D03: Depok-Parung PP
  • D05: Depok-Bojong Gede PP
  • D25: Parung-Rumpin PP
  • D26: Citayam-Sawangan PP
  • D27: Parung-BSD PP
  • D29: Parung-Ciputat PP
  • D41: Gandaria-Citeureup PP
  • D68: Leuwinanggung-Cibinong PP
  • D71: Cibinong-Kampung Bulak PP
  • D72: Cibinong-Kampung Sawah PP
  • D106: Parung-Lebak Bulus PP
  • D111: Citayam-Sasak Panjang PP
  • D111A: Parung-Sasak Panjang PP
  • D117: Parung-Bojong Gede PP
  • D121: Cileungsi-Kampung Rambutan PP
  • D121A: Ciangsana-Kampung Rambutan PP
  • F02: Sukasari-Cicurug PP
  • F02A: Sukasari-Cisarua PP
  • F02B: Sukasari-Cibedug PP
  • F02C: Ciawi-Pasir Muncang PP
  • F03: BTM-Ciapus PP
  • F04A: BTM-Cihideung/Tajur Halang PP
  • F05: Laladon-Ciampea PP
  • F05A: Ciomas-Merdeka PP
  • F05C: Jasinga-Laladon PP
  • F06: Parung-Merdeka PP
  • F06A: Merdeka-Bantar Kambing/Pasar Ciampea PP
  • F07: Pasar Anyar-Bojong Gede PP
  • F08: Citeureup-Pasar Anyar PP
  • F11: Leuwiliang-Ciampea PP
  • F12: Ciampea-Bojong Gede PP
  • F17: Laladon-Kampus Dalam PP
  • F18: Laladon-Neglasari PP
  • F19: Laladon-Cibeureum Petir PP
  • F23: Ciampea-Putat Nutug PP
  • F26: Simpang Parung-Pasar Prumpung PP
  • F28: Parung-Kuripan PP
  • F31: Bojong Gede-Ciluar PP
  • F32: Cibinong-Taman Pagelaran PP
  • F34: Bambu Kuning-Cibinong City Mall PP
  • F35: Cibinong-Bambu Kuning PP
  • F38: Citeureup-Simpang Nagrak PP
  • F40: Cileungsi-Serang PP
  • F40: Cileungsi-Griya Alam Sentosa PP
  • F42: Cileungsi-Situsari PP
  • F43: Citeureup-Sukamakmur PP
  • F44: Citeureup-Babakan Madang PP
  • F45: Cileungsi-Perumahan Graha Prima PP
  • F49: Cileungsi-Bojong Kulur PP
  • F50: Laladon-Tenjolaya PP
  • F53: Laladon-Segog PP
  • F54: Leuwiliang-Parabakti PP
  • F55: Leuwiliang-Segog PP
  • F56: Leuwiliang-Nanggung PP
  • F57: Leuwiliang-Puraseda PP
  • F59: Leuwiliang-Gunung Bunder PP
  • F60: Cileungsi-Pasir Tanjung PP
  • F64: Cibinong-Jonggol PP
  • F66: Citeureup-Gunung Putri PP
  • F73: Citeureup-Lulut PP
  • F74: Citeureup-Nambo PP
  • F83: Parung Panjang-Griya PP
  • F90: Leuwiliang-Hamaro PP
  • F90A: Leuwiliang-Cisaranten PP
  • F92: Cileungsi-Bantar Gebang PP
  • K56: Cileungsi-UKI PP
  • P01: Cileungsi-Cisalak PP
  • T02: Cileungsi-Ciawi PP
  • T02A: Ciawi-Citeureup PP
  • T05: Cileungsi-Laladon PP

Stasiun Kereta Api Aktif

Stasiun Kereta Api Non Aktif

Pariwisata

Objek Wisata:

Referensi

  1. ^ "Ade Yasin Resmi Jadi Bupati Bogor". www.republika.co.id. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL
  3. ^ "Statistik Kabupaten Bogor". bogorkab.bps.go.id. Diakses tanggal 23 Februari 2021. 
  4. ^ Profil Daerah Kabupaten Bogor Diarsipkan 2015-06-08 di Wayback Machine. regionalinvestment.bkpm.go.id
  5. ^ Sejarah Kabupaten Bogor kemendagri.go.id
  6. ^ "Ade Yasin Resmi Jadi Bupati Bogor". www.republika.co.id. 
  7. ^ Mahendra, Rizky Adha (4 September 2023url=https://news.detik.com/berita/d-6911786/iwan-setiawan-resmi-dilantik-jadi-bupati-bogor-gantikan-ade-yasin). "Iwan Setiawan Resmi Dilantik Jadi Bupati Bogor Gantikan Ade Yasin". news.detik.com. 
  8. ^ DPRD Kabupaten Bogor Didominasi Wajah Baru.Kompas
  9. ^ Gerindra Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Bogor Periode 2019-2024 .Kompas
  10. ^ "Kabupaten Bogor Dalam Angka 2020". bogorkab.bps.go.id. 
  11. ^ Kode Pos Kabupaten Bogor
  12. ^ "Gambaran Umum Kabupaten Bogor". bogorkab.go.id. 
  13. ^ Jalur Puncak Macet tempo.co

Pranala luar


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "ket.", tapi tidak ditemukan tag <references group="ket."/> yang berkaitan