Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu)
Informasi rute
Dikelola oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)
Panjang:23.67 km (14,71 mi)
Berdiri:27 September 2018; 5 tahun lalu (2018-09-27) – sekarang
Sejarah:Dibangun tahun 1996-1998, dan berlanjut sejak 2014-sekarang
Persimpangan besar
Ujung Barat:Tol Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono
Ujung Timur:Tol Tol Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Letak
Kota besar:Kota Jakarta Timur
Kota Bekasi
Kabupaten Bekasi
Sistem jalan bebas hambatan

Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu atau Jalan Tol Becakayu adalah jalan tol berkonstruksi layang yang dibangun di atas sungai Kalimalang di Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi untuk mengurai kemacetan di sekitar Kalimalang. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter yang melanda. Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp 7,2 triliun, biaya konstruksi Rp 4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp 449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Investor dan pengelola Tol Becakayu adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang memegang 98,97 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.

Pada 3 November 2017, Presiden Joko Widodo meresmikan Seksi IB dan IC Tol Becakayu ruas Cipinang Melayu-Jakasampurna bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.[1] Setelah peresmiannya, tol ini tidak dikenakan tarif selama 2 pekan, setelah masa gratis tersebut berakhir ruas tol tersebut dikenakan tarif Rp14.000,00 untuk Golongan I.[2][3] Pada tanggal 13 Maret 2021, Seksi 1A yang terkoneksi dengan Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono sekaligus beroperasinya Gerbang Tol Pisangan. Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan, pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Tol Becakayu, akan dilanjutkan hingga ke wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.

Dalam Rapat Koordinasi Jalan Tol Becakayu di Gedung Bina Graha Istana Kepresidenan hari ini, Kamis 20 Mei 2021, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta menjelaskan bahwa ruas tol ini akan beroperasi pada 2024. Setelah mendapat komitmen dari PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku badan usaha jalan tol.

"Untuk mencapai target tersebut, pemerintah tengah membahas percepatan rekomendasi dari Kementerian ATR/BPN serta revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi agar penetapan lokasi dan dokumen perencanaan lainnya dapat segera diterbitkan," kata Febry dalam keterangan di Jakarta, Kamis 20 Mei 2021.

Febry menyampaikan, ruas tol Seksi 2B ini akan melengkapi keberadaan Jalan Tol Becakayu Seksi 1 sampai 2A Ujung dari Jakarta Timur hingga Kota Bekasi. Seksi 2B Marga Jaya-Tambun ini memiliki panjang 6,9 km. Adapun target groundbreaking akan berlangsung pada September 2021.

Dia menambahkan, seluruh pemangku kepentingan pun telah bersepakat untuk memajukan jadwal penyelesaian Seksi 2B, dari semula Maret 2025 menjadi Oktober 2024. Sehingga, dengan tersambungnya Tol Becakayu hingga ke Tambun ini, hal itu akan menambah kapasitas jaringan jalan dan meningkatkan konektivitas ke kawasan industri.

"Apalagi Tol Becakayu Seksi 2B akan tersambung dengan Jalan Tol Jakarta–Cikampek," ujarnya.

Diketahui, Jalan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) merupakan ruas jalan tol yang dicanangkan sejak tahun 1997. Tol dengan panjang 23,67 km ini diperlukan untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Kalimalang dan Tol Jakarta-Cikampek, yang sering mengalami penumpukan volume kendaraan khususnya di Gerbang Tol Halim.

Hasil analisis kinerja lalu lintas jam puncak pada hari kerja menunjukkan, tanpa adanya Tol Becakayu, Tol Jakarta-Cikampek segmen Cikunir-Bekasi Barat-Bekasi Timur-Tambun, akan mengalami over kapasitas pada 2025. Karenanya, kehadiran Tol Becakayu diharap akan mampu mengurai kapasitas hingga 10 persen sehingga lalu lintas akan lebih lancar.

Tidak hanya itu, Tol Becakayu Seksi 2B juga akan memberikan dampak positif terhadap kelancaran lalu lintas arus barat-timur secara umum, khususnya pada ruas jalan di sepanjang koridor Tol Becakayu Seksi 2B.

Seksi

Gerbang Tol

Arah timur

KM Arah Gerbang tol Berbatasan dengan Tujuan
0 Masuk Kampung Melayu Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono
1 Jalan KH Abdullah Syafei
Jalan Jend. Basuki Rachmat
3 Masuk Cipinang Jalan Kalimalang
7 Masuk Jatiwaringin Jalan Raya Jatiwaringin
8 Keluar Pondok Kelapa Jalan Pondok Kelapa Raya Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Jatibening
Masuk
10 Keluar Jakasampurna Jalan KH Noer Ali

Jalan Caman Raya

Jakasampurna, Kranji, Jatibening
>10 kelanjutan dalam rencana

Arah barat

KM Arah Gerbang tol Berbatasan dengan Tujuan
>11 kelanjutan dalam rencana
11 Masuk Jakasampurna Jalan KH Noer Ali
9 Keluar Pondok Kelapa Jalan Pondok Kelapa Raya Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Jatibening
Masuk
7 Keluar Jatiwaringin Jalan Raya Jatiwaringin Jatiwaringin, Pondok Gede, Pondok Bambu
4 Keluar Cipinang Jalan Kalimalang Halim, Cipinang, Cawang
1 Keluar Kampung Melayu Jalan DI Panjaitan Jatinegara, Kampung Melayu, Casablanca
0 Jalan KH Abdullah Syafei

Referensi

  1. ^ Dani Prabowo (3 November 2017). "Setelah Diresmikan Jokowi, Tol Becakayu akan Dibuka secara Gratis". Kompas.com. Diakses tanggal 4 November 2017. 
  2. ^ Arimbi Ramadhiani (3 November 2017). "Tol Becakayu Gratis sampai 2 Minggu ke Depan". Kompas.com. Diakses tanggal 4 November 2017. 
  3. ^ Arimbi Ramadhiani (3 November 2017). "Basuki Teken Tarif Tol Becakayu Rp 14.000". Kompas.com. Diakses tanggal 4 November 2017. 
Ruas sebelumnya:
Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono
Jalan Tol Trans Jawa Ruas berikutnya:

Jalan Tol Jakarta-Cikampek