Lompat ke isi

Pembicaraan:Halaman Utama

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 Maret 2009 17.09 oleh Andrew Ariobimo (bicara | kontrib) (Merpati Pos)

Merpati Pos

Jenis merpati yang paling termasyhur adalah merpati pos, karena kemampuan navigasinya untuk pulang ke rumah. Merpati pos telah digunakan untuk mengantar surat sejak awal Masehi. Saat ini merpati pos masih dipelihara dan dipertandingkan sampai 800 kilometer atau lebih. Merpati aduan ini bisa terbang pada kecepatan 72 kilometer per jam. Para ilmuwan telah lama menguji naluri rumah merpati aduan. Mereka menduga kemampuan navigasi merpati ini bergantung pada matahari dan indra penciumannya. Namun, ada ilmuwan lain yang menyatakan merpati juga menggunakan medan geomagnetik alami atau polarisasi cahaya di langit sebagai panduan arah. Pada 1978, riset membuktikan merpati dapat melihat pola cahaya ultraviolet. Meski demikian, para ahli masih mempertanyakan merpati pos ini bisa melintasi pulau-pulau di Pasifik di waktu malam.

Penelitian Tentang Merpati

Seperti manusia, burung merpati ternyata juga mengikuti jalan raya, rel kereta api, dan tanda-tanda lain untuk pulang ke rumahnya. Menurut para peneliti, burung-burung itu seringkali tidak menggunakan sistem navigasi alaminya yang bergantung pada medan magnet dan matahari, dan lebih memilih menghapalkan jalan. Penelitian yang dilakukan selama sepuluh tahun oleh para peneliti dari Universitas Oxford, menemukan bahwa beberapa burung merpati ternyata mengikuti jalan untuk menentukan arah. Mereka seringkali ikut membelok ketika jalan berbelok, dan memanfaatkan bangunan-bangunan untuk menentukan dimana dia berada. Untuk mengetahui jalur penerbangan merpati, para ilmuwan memasang piranti pelacak kecil yang memanfaatkan teknologi global positioning system. Dengan cara itu para peneliti dapat mengikuti ke mana merpati terbang. "Mereka ternyata tidak mengikuti jalur lurus sepanjang waktu. Kadang-kadang merpati mengikuti jalan raya," kata Dr Tim Guilford, anggota tim peneliti. "Kami mencatat jalur yang ditempuh burung, dan terkejut saat hewan-hewan itu ternyata berbelok ketika jalan berbelok." Burung merpati sesungguhnya memiliki kemampuan navigasi alami dengan cara melihat posisi matahari. Mereka juga mampu menggunakan medan magnet Bumi untuk menentukan arah. Namun kemampuan ini kebanyakan hanya dipakai saat burung terbang di atas wilayah yang kurang dikenal. Menurut Dr Guilford, di wilayah yang dikenalnya merpati sering tidak terbang lurus, dan memilih mengikuti jalan atau tanda yang dikenalnya. Para ilmuwan yakin, burung-burung ini melakukan hal tersebut agar perjalanannya simpel dan tidak repot. Mereka juga sependapat bahwa bagi merpati, ada hal yang lebih penting daripada sekedar menghemat tenaga.