Radang saluran telur
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Radang saluran telur atau salpingitis adalah radang pada tuba fallopi, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim.[1] Radang saluran telur terjadi karena tuba fallopi mengalami infeksi oleh bakteri yang berasal dari darah, vagina, atau rahim.[1][2]
Jenis
[sunting | sunting sumber]Radang saluran telur tanpa granuloma
[sunting | sunting sumber]Radang saluran telur jenis ini lebih sering diderita oleh wanita muda di bawah usia 25 tahun.[1] Penularan radang saluran telur dapat terjadi melalui pemakaian alat kontrasepsi dan aborsi.[1] Mikroorganisme yang paling sering didapati sebagai penyebab radang saluran telur tanpa granuloma adalah bakteri Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae .[1] Bakteri masuk melalui vagina, lalu menuju rahim dan akhirnya sampai ke tuba fallopi.[1]
Radang saluran telur dengan granuloma
[sunting | sunting sumber]Radang saluran telur jenis ini disebabkan oleh tuberkulosis.[1] Pada mulanya radang saluran telur dengan granuloma hanya menyerang wanita muda, tetapi saat ini mayoritas penderita merupakan wanita yang telah mengalami menopause.[1] Gejala utama yang terlihat adalah rasa nyeri dan pendarahan.[1] Hampir dalam semua kasus didapati kedua tuba fallopi sekaligus terkena infeksi.[1]
Gejala
[sunting | sunting sumber]Wanita yang menderita radang saluran telur akan mengalami demam dan merasakan nyeri pada bagian bawah perut.[2] Rasa nyeri akan semakin terasa saat batuk, tertawa, sembelit, menstruasi, atau melakukan persetubuhan.[2] Rasa nyeri dapat dijadikan penanda seberapa parah radang yang dialami.[2]