Kabupaten Pati
Kabupaten Pati | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦥꦛꦶ |
Julukan: Pati Bumi Mina Tani | |
Motto: Kridhaning panembah gebyaring bumi (Jawa) Bekerja keras meningkatkan kesejahteraan daerah (1323 Masehi)[1] | |
Koordinat: 6°45′12.61″S 111°2′25.71″E / 6.7535028°S 111.0404750°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Dasar hukum | UU Nomor 13 Tahun 1950 |
Hari jadi | 7 Agustus 1323 |
Ibu kota | Kota Pati |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Henggar Budi Anggoro (Pj.)[2] |
• Wakil Bupati | - |
• Sekretaris Daerah | Jumani |
• Ketua DPRD | Ali Badrudin |
Luas | |
• Total | 1.503,68 km2 (580,57 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.348.397 |
• Kepadatan | 881/km2 (2,280/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 96,52% Kristen 2,66% - Protestan 2,44% - Katolik 0,22% Buddha 0,81% Hindu 0,01%[3][5] |
• Bahasa | Indonesia, Jawa |
• IPM | 71,77 (2020) Tinggi[6] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 295 |
Pelat kendaraan | K xxxx *A/*G/*H/*S/*U |
Kode Kemendagri | 33.18 |
DAU | Rp 1.254.698.193.000.- |
Semboyan daerah | Bumi Mina Tani (Berdaya upaya menuju identitas Pati yang makmur, ideal, normatif, adil, tertib, aman, nyaman, dan indah) |
Flora resmi | Kapuk randu |
Fauna resmi | Bandeng |
Situs web | www |
Pati (bahasa Jawa: ꦥꦛꦶ, translit. Pathi) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Pati Kota. Kabupaten ini terkenal dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani. Penduduk kabupaten Pati berjumlah 1.324.188 jiwa pada akhir tahun 2020,[4] dan 1.348.397 jiwa di tahun 2021.[3]
Geografi
Batas Wilayah
Batas wilayah administrasi Kabupaten Pati meliputi:
Utara | Laut Jawa |
Timur | Laut Jawa dan Kabupaten Rembang |
Selatan | Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora |
Barat | Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara |
Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati adalah dataran rendah. Bagian selatan (perbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora) terdapat rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian barat laut (perbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara) berupa perbukitan. Bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Rembang. Sungai terbesar adalah Sungai Juwana, yang bermuara di daerah Juwana.
Ibu kota Kabupaten Pati terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, berada di jalur pantura Semarang-Surabaya, sekitar 75 km sebelah timur Semarang. Jalur ini merupakan jalur ramai yang menunjukkan diri sebagai jalur transit. Jalur melewati Kota Pati ada dua: dalam kota dan jalur lingkar Pati. Kendaraan umum dan besar melalui jalan lingkar Pati. Sementara kendaraan pribadi dapat memilih antara jalan dalam kota yang cukup sempit atau jalur lingkar.
Terdapat sungai besar yaitu Bengawan Silugonggo (Sungai Silugonggo). Saat musim penghujan sering kali sungai ini meluap. Tata kelola sungai ini ditangani oleh Balai Pengelolan Sumber Daya Air (PSDA) Serang Lusi Juana (Seluna).[7]
Sejarah
Sejarah Kabupaten Pati berpangkal dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara". Menurut cerita rakyat yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya, dua pusaka yaitu "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara" merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan. Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana pembesar dari Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.
Masa Kadipaten Carangsoka (1292 M)
Menjelang akhir abad ke XIII atau sekitar tahun 1292 M, di Pulau Jawa terjadi kekosongan penguasa pemerintahan. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri. Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah, sekitar Gunung Muria bagian Timur, muncul penguasa lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah kekuasaannya disebut kadipaten.
Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu
- Penguasa Kadipaten Paranggaruda, Adipatinya bernama Yudhapati, wilayah kekuasaannya meliputi sungai Juwana ke selatan, sampai pegunungan Gamping Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Mempunyai putra bernama Raden Jasari.
- Penguasa Kadipaten Carangsoka, Adipatinya bernama: Puspa Andungjaya, wilayah kekuasaannya meliputi utara sungai Juwana sampai pantai Utara Jawa Tengah bagian timur. Adipati Carangsoka mempunyai seorang putri bernama Rara Rayungwulan
Kedua kadipaten tersebut hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan, kedua adipati tersebut bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan Adipati Paranggaruda untuk meminang Rara Rayungwulan telah diterima, namun calon mempelai putri meminta bebana (persyaratan) agar pada saat pahargyan boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang kondang yang bernama Sapanyana.
Untuk memenuhi bebana itu, Adipati Paranggaruda menugaskan penggede kemaguhan bernama Yuyurumpung agul-agul Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat melumpuhkan kewibawaan Kadipaten Carangsoka dengan cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan Sondong Majerukn kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada Raden Sukmayana. Usaha Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal.
Walaupun demikian Yuyurumpung tetap melanjutkan tugasnya untuk mencari Dalang Sapanyana agar perkawinan putra Adipati Paranggaruda tidak mangalami kegagalan (berhasil dengan baik).
Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi) perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke panggung dan kemudian melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan perkawinan antara Raden Jasari dan Rara Rayungwulan gagal total.
Adipati Yudhapati merasa dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan. Raden Sukmayana dari Kadipaten Carangsoka memimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda. Adipati Paranggaruda, Yudhapati dan putra lelakinya gugur dalam palagan membela kehormatan dan gengsinya.
Oleh Adipati Carangsoka, karena jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan Rara Rayungwulan kemudian diangkat menjadi pengganti Carangsoka. Sedang dalang Sapanyana diangkat menjadi patihnya dengan nama Singasari.
Kadipaten Pesantenan
Untuk mengatur pemerintahan yang semakin luas wilayahnya ke bagian selatan, Adipati Raden Kembangjaya memindahkan pusat pemerintahannya dari Carangsoka ke Desa Kemiri dengan mengganti nama Kadipaten Pesantenan dengan gelar "Adipati Jayakusuma" di Pesantenan.
Adipati Jayakusuma hanya mempunyai seorang putra tunggal yaitu Raden Tambra. Setelah ayahnya wafat, Raden Tambra diangkat menjadi Adipati Pesantenan, dengan gelar "Adipati Tambranegara". Dalam menjalankan tugas pemerintahan Adipati Tambranegara bertindak arif dan bijaksana. Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan nasib rakyatnya, serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya. Kehidupan rakyatnya penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraannya semakin meningkat.
Kabupaten Pati
Untuk mengembangkan pembangunan dan memajukan pemerintahan di wilayahnya, Adipati Raden Tambranegara memindahkan pusat pemerintahan Kadipaten Pesantenan yang semula berada di desa Kemiri menuju ke arah barat yaitu, di Desa Kaborongan, dan mengganti nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati.
Dalam prasasti Tuhannaru, delapan Lempengan Baja dan bertuliskan huruf Jawa kuno, yang diketemukan di desa Sidateka, wilayah Kabupaten Majakerta yang tersimpan di museum Trowulan. Pada lempengan yang keempat antara lain berbunyi bahwa: .....Raja Majapahit, Raden Jayanegara menambah gelarnya dengan Abhiseka Wiralanda Gopala pada tanggal 13 Desember 1323 M. Dengan patihnya yang setia dan berani bernama Dyah Malayuda dengan gelar "Rakai", Pada saat pengumuman itu bersamaan dengan pisuwanan agung yang dihadiri dari Kadipaten pantai utara Jawa Tengah bagian Timur termasuk Raden Tambranegara berada di dalamnya.
Pati bagian Kerajaan Majapahit
Raja Jayanagara dari Majapahit mengakui wilayah kekuasaan para adipati itu dengan memberi status sebagai tanah perdikan, dengan syarat bahwa para adipati itu setiap tahun harus menyerahkan Upeti berupa bunga.
Bahwa Adipati Raden Tambranegara juga hadir dalam pisuwanan agung di Majapahit itu terdapat juga dalam Kitab Babad Pati yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S. Dibyasudira, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula yang lengkapnya berbunyi:
...Tan alami pajajaran kendhih, keratonnya ing tanah Jawa angalih Majapahite, ingkang jumeneng ratu, Brawijaya ingkang kapih kalih, ya Jaka Pekik wasta, putra Jaka Suruh, Kyai Ageng Pathi nama, Raden Tambranegara sumewa maring Keraton Majalengka.
Artinya Tidak lama kemudian Kerajaan Pajajaran kalah, Kerajaan Tanah Jawa lalu pindah ke Majapahit, adapun yang menjadi rajanya adalah Brawijaya II, yaitu Jaka Pekik namanya, putranya Jaka Suruh. Pada waktu itu Kyai Ageng Pati, yang bernama Tambranegara menghadap ke Majalengka, yaitu Majapahit.
Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa Raden Tambranegara Adipati Pati turut serta hadir dalam pisowanan agung di Majapahit. Pisowanan agung yang dihadiri oleh Raden Tambranegara ke Majapahit pada tanggal 13 Desember 1323, maka diperkirakan bahwa pindahnya Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa Kaborongan dan menjadi Kabupaten Pati itu pada bulan Juli dan Agustus 1323 M (Masehi). Ada tiga tanggal yang baik pada bulan Juli dan Agustus 1323 yaitu: 3 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus 1323.
Hari Jadi Pati
Kemudian diadakan seminar pada tanggal 28 September 1993 di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SMA se-Kabupaten Pati, Konsultan, Dosen Fakultas Sastra dan Sejarah UNDIP Semarang, secara musyawarah dan sepakat memutuskan bahwa pada tanggal 7 Agustus 1323 sebagai hari kepindahan Kadipaten Pesantenan di Desa Kemiri ke Desa Kaborongan menjadi Kabupaten Pati.
Tanggai 7 Agustus 1323 ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Pati dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor: 2/1994 tanggal 31 Mei 1994, sehingga menjadi momentum Hari Jadi Kabupaten Pati dengan surya sengkala "KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI" yang bermakna "Dengan bekerja keras dan penuh doa kita gali Bumi Pati untuk meningkatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah".
Pemerintahan
Daftar Bupati
No | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Wakil Bupati | Keterangan | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Raden Tambranegara | Sekitar 1300-an | Adipati di Kadipaten Pesantenan dan Pati | ||||
2. | Raden Tandanegara | 1330 | Adipati di Kadipaten Pati | ||||
3. | Kayu Bralit | 1511 | 1518 | ||||
4. | Ki Ageng Penjawi | 1568 | 1576 | Adipati di Kabupaten Pati setelah gugurnya Arya Penangsang | |||
5. | Raden Sidik, bergelar Djajakoesoema I | 1577 | 1601 | ||||
6. | Djajakoesoema II | 1601 | 1628 | ||||
7. | Ki Arya Pagedongan, bergelar Djajakoesoema III | 1628 | 1640 | Adipati Pragola II | |||
8 | Pemerintahan kosong & pecah menjadi 2 | Katemenggungan dan 7 (tujuh) Kademengan, yaitu: Katemenggunan: Toemenggung Wetanan & Toemenggung Koelonan Kademangan: Demang Tenggeles, Demang Selowesi, Demang Tjengkalsewu, Demang Glongsong, Demang Paselehan, Demang Margotoehoe, Demang Juwono |
|||||
9 | Lepek, Mangun Oneng I | 1670 | Adipati Pakem | ||||
10 | Widjo, Mangun Oneng II | 1678 | 1682 | Adipati Pati | |||
11 | Tumenggung Tirtono | 1682 | 1690 | Adik Mangoen Oneng | |||
12 | Abroenoto, Mangoen Oneng III | 1690 | 1701 | Putra Mangoen Oneng II | |||
13 | Soemodipoero | 1701 | 1718 | Putra Pangeran Koedoes | |||
14 | Pangeran Koming, Pamegat Sari I | 1718 | 1820 | Putra Soemodipoero | |||
15 | Pangeran Kuning, Pamegat Sari II | 1720 | Wafat dan makamnya di Kudus | ||||
16 | Raden Wiratmodjo II, Pamegat Sari III | 1761 | |||||
17 | Pangeran Arya, Megatsari III | Adipati di Kabupaten Pati, Masa Deandels, Diasingkan ke Belanda dan makamnya di Surabaya | |||||
18 | Sosrodiningrat | 1807 | 1808 | Bupati Pati Kulon | |||
Mangunkusumo | 1807 | 1808 | Bupati Pati Wetan | ||||
19 | Kiai Adipati Tjondronegoro | 1808 | 1812 | Bupati Pati pindahan dari Bupati Lamongan | |||
20 | Adipati Raden Tjondronagoro | 1812 | 1813 | Bupati Pati dimakamkan di Desa Puri Pati | |||
21 | Raden Bagoes Mita (Kandjeng Pangeran Ario Tjondro Adinegeoro) |
1813 | 1829 | Sumber dari prasasti berdirinya masjid Gambiran Pati | |||
22 | Raden Bagoes Merto (Raden Adipati Tjondronegoro) |
1829 | 1883 | ||||
23 | Raden Bagoes Surodipoyoni (RAA Tjondronegoro V) |
1883 | 1896 | Bupati pati - kudus wafat 1913 dimakamkan di bareng Jekulo kudus | |||
24 | Raden Bagoes Kasan (Raden Adipati Ario Tjondro Adinegoro) |
1896 | 1904 | ||||
25 | Raden Toemenggong Prawiro Werdojo | 1904 | 1934 | ||||
26 | Raden Adipati Ario Soewondo | 1907 | 1934 | Wafat 4 Juni 1934 | |||
27 | K.G.P. Dipokoesoemo | 1934 | 1935 | ||||
28 | R.T.A Milono | 1935 | 1945 | Bupati Pati kemudian menjadi Residen Pati | |||
Masa Pemerintahan Indonesia | |||||||
29 | M. Moerjono Djojodigdo | 1945 | 1948 | Tahun 1948 terjadi perebutan oleh PKI/Muso. Pada Desember 1948, Clash II Pd. Bupati Pati ditunjuk Sukemi Wedono Tayu | |||
30 | Raden Soebijanto | 1950 | 1952 | ||||
31 | Raden Soekardji Mangoen Koesoemo | 1952 | 1954 | Bupati Pati | |||
32 | Palal al Pranoto | 1954 | 1957 | Kepala Daerah Swatantra | |||
33 | R. Soemardi Soeroprawiro | 1957 | 1959 | Pegawai Tinggi diperbantukan Pemda tingkat II | |||
34 | M. Soetjipto | 1959 | 1967 | ||||
35 | A.K.B.P Raden Soehargo | 1967 | 1971 | ||||
36 | Kol. Inf. Panudju Widajat | 1971 | 1973 | menjabat 18 bulan/meninggal dunia | |||
37 | Kol. Pol.Drs. Edy Rustam Santiko | 1973 | 1979 | ||||
38 | Drs. Soeparto Soewondo | 1979 | Agustus 1981 | Residen Pati merangkap Pj. Bupati Kdh. tingkat II Pati | |||
39 | Kol. Art. Saoedji | 6 Agustus 1981 | September 1991 | ||||
40 | Kol. Kav. Sunardji | September 1991 | September 1996 | ||||
41 | Kol. Art. H. Yusuf Muhammad | September 1996 | September 2001 | ||||
42 | H. Tasiman, SH | September 2001 | September 2006 | Drs. Kotot Kusmanto | |||
(42) | H. Tasiman, SH | September 2006 | 27 September 2011 | Kartika Sukawati, SE. MM | |||
43 | H. Haryanto, SH, MM, M.Si. | 7 Agustus 2012 | 7 Agustus 2017 | Budiono | |||
(43) | H. Haryanto, SH, MM, M.Si. | 22 Agustus 2017 | 7 Agustus 2022 | H. Saiful Arifin | [8] |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Pati dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[9] | 2019–2024[10] | 2024–2029[11] | ||
PKB | 6 | 6 | 6 | |
Gerindra | 8 | 6 | 6 | |
PDI-P | 8 | 10 | 14 | |
Golkar | 6 | 5 | 5 | |
NasDem | (baru) 4 | 5 | 3 | |
PKS | 5 | 3 | 5 | |
Hanura | 4 | 3 | 0 | |
Demokrat | 6 | 6 | 5 | |
Perindo | (baru) 1 | 0 | ||
PPP | 3 | 5 | 6 | |
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 9 | 10 | 8 |
Kecamatan
Kabupaten Pati terdiri dari 21 kecamatan, 5 kelurahan, dan 401 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.283.790 jiwa dengan luas wilayah 1.489,19 km² dan sebaran penduduk 862 jiwa/km².[12][13]
Kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Juwana di sebelah timur, Tayu di sebelah utara, dan Kayen di bagian selatan. Untuk Juwana dan Tayu keduanya merupakan kota pelabuhan yang berada di pesisir Laut Jawa. Sedangkan sebagian Kecamatan Kayen dan Kecamatan Sukolilo berada di bawah pegunungan Kendeng. Di Kayen pula, berdiri RSUD milik pemerintah kabupaten dan merupakan satu-satunya kecamatan di luar ibu kota kabupaten yang memiliki fasilitas RS milik pemerintah.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pati, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[14] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.18.07 | Batangan | 18 | 59186 | Desa | ||
33.18.18 | Cluwak | 13 | 59157 | Desa | ||
33.18.20 | Dukuhseti | 12 | 59158 | Desa | ||
33.18.11 | Gabus | 24 | 59173 | Desa | ||
33.18.13 | Gembong | 11 | 59162 | Desa | ||
33.18.17 | Gunungwungkal | 15 | 59156 | Desa | ||
33.18.06 | Jaken | 21 | 59184 | Desa | ||
33.18.09 | Jakenan | 23 | 59182 | Desa | ||
33.18.08 | Juwana | 29 | 59185 | Desa | ||
33.18.02 | Kayen | 17 | 59171 | Desa | ||
33.18.12 | Margorejo | 18 | 59163 | Desa | ||
33.18.16 | Margoyoso | 22 | 59154 | Desa | ||
33.18.10 | Pati | 5 | 24 | 59111-59119 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.18.05 | Pucakwangi | 20 | 59183 | Desa | ||
33.18.01 | Sukolilo | 16 | 59172 | Desa | ||
33.18.03 | Tambakromo | 18 | 59174 | Desa | ||
33.18.19 | Tayu | 21 | 59155 | Desa | ||
33.18.14 | Tlogowungu | 15 | 59161 | Desa | ||
33.18.21 | Trangkil | 16 | 59153 | Desa | ||
33.18.15 | Wedarijaksa | 18 | 59152 | Desa | ||
33.18.04 | Winong | 30 | 59181 | Desa | ||
TOTAL | 5 | 401 |
Ekonomi
Selain terkenal dengan bandeng prestonya, Pati adalah salah satu dari dua kabupaten penghasil buah Manggis terbesar di Jawa Tengah selain Cilacap.
- Sentra buah Jambu monyet, di Desa Muktiharjo dan Margorejo
- Sentra buah kelapa kopyor genjah (kelapa yang dagingnya terpisah dengan tempurung) di Jawa Tengah
- Sentra buah Manggis, di Desa Jepalo dan Gunungsari
- Kerajinan kuningan, di Kecamatan Juwana
- Usaha susu sapi, di Desa Sukoharjo dan margorejo
- Industri garam, di Kecamatan Batangan dan Wedarijaksa
- Pabrik Gula (PG) Trangkil,[15] di Desa Trangkil, Trangkil
- Pabrik Gula Pakis Baru, di Desa Pakis, Tayu
- Industri ceriping singkong aneka rasa (Banyuurip)
- Sentra industri berbahan kapuk randu, di Desa Karaban, Kecamatan Gabus (produk kasur, bantal, guling dll).
- Sentra padi dan kacang hijau, di Desa Jambean Kidul, Muktiharjo, Margorejo Pati.
- Perkebunan Kopi, di Desa Jrahi, Gunungwungkal dan Sitiluhur
- Industri Tepung Tapioka, di Desa Ngemplak dan Sidomukti Margoyoso
- Industri Kain Batik Bakaran, di Desa Bakaran, Juwana
- Industri batu bata, di Kecamatan Trangkil
- Industri terasi udang rebon, di Kecamatan Juwana, Margoyoso dan Tayu
Kesehatan
Klinik
- Klinik Sejahtera
- BKIA Bhayangkari
- Klinik Keluarga Sehat
- Klinik Pratama Mega Sehat Pati [16]
Rumah sakit
- RSUD RAA Soewondo
- RS Keluarga Sehat Hospital (KSH) Pati
- RS Mitra Bangsa [16]
- RS Fastabiq
- RSB Harapan
- RSB Asifa
- RS Paru-paru
- RS Islam Pati
- RS Assuyuthiyyah Guyangan
- RSU Kayen
- RS Keluarga Sehat Hospital (KSH) Tayu
Pendidikan
SMA/SMK
SMA/ SMK di Kabupaten Pati adalah antara lain sebagai berikut:
- MA Abadiyah, di Kecamatan Gabus
- MA Al-Hikmah, di Kecamatan Margoyos
- MA Al-Ikhlas, di Kecamatan Tlogowungu
- MA As-Salamah, di Kecamatan Pati
- MA Bustanul Ulum, di Kecamatan Wedarijaksa
- MA Darul Falah, di Kecamatan Cluwak
- MA Darul Ulum, di Kecamatan Jaken
- MA Darul Ulum, di Kecamatan Tlogowungu
- MA I'anatut Tholibin, di Kecamatan Margoyoso
- MA Ihya'ul Ulum, di Kecamatan Wedarijaksa
- MA Khoiriyah, di Kecamatan Margoyoso
- MA Khoiriyah, di Kecamatan Gembong
- MA Khoiriyatul Ulum, di Kecamatan Trangkil
- MA Madarijul Huda, di Kecamatan Dukuhseti
- MA Manabi'ul Falah, di Kecamatan Margoyoso
- MA Manahijul Huda, di Kecamatan Dukuhseti
- MA Manba'ul Ulum, di Kecamatan Pati
- MA Mathali’ul Falah, di Kecamatan Margoyoso
- MA Matholi’ul Falah, di Kecamatan Juwana
- Matholi’ul Huda, di Kecamatan Pucakwangi
- Matholi’ul Huda, di Kecamatan Trangkil
- MA Miftahul Falah, di Talun Kayen
- MA Miftahul Huda, di Kecamatan Tayu
- MA Miftahul Ulum, di Tambakromo
- MA Miftahul Ulum, di Trimulyo Kayen
- MA Miftahut Thulab, di Kecamatan Sukolilo
- MA Misbahul Ulum, di Pasucen Trangkil
- MA Mujahidin, di Gembong
- MA Muwahidun, di Gembong
- MA Negeri 1 Pati, di Margorejo
- MA Negeri 2 Pati, di Kecamatan Tayu
- MA NU Bageng, di Gembong
- MA Nurul Hikmah Banyuurip, di Desa Banyu urip kecamatan Margorejo
- MA Nurul Quran, di Kecamatan Pucakwangi
- MA PGIP Hadiwijaya, di Margoyoso
- MA PPKP Darul Ma’la, di Kecamatan Winong
- MA Raudlotusy Syubban, di Kecamatan Winong
- MA Raudlotut Tholibin, di Kecamatan Tayu
- MA Salafiyah, di Tlogowungu
- MA Salafiyah, di Margoyoso
- MA Silahul Ulum, di Trangkil
- MA Sirojul Anam, di Kecamatan Tayu
- MA Sirojul Huda, di Kecamatan Kayen
- MA Sultan Agungm di Kecamatan Sukolilo
- MA Sunan Muria, di Cluwak
- MA Sunan Prawoto, di Kecamatan Sukolilo
- MA Tarbiyatul Banin, di Kecamatan Winong
- MA Tarbiyatul Banin Banat, di Dukuhseti
- MA Tarbiyatul Islamiyah, di Kecamatan Pucakwangi
- MA Thoriqotul Ulum, di Wedarijaksa
- MA Walisongo, di Kecamatan Kayen
- SMA Bokpri 1, di Pati
- SMA Bokpri 3, di Dukuhseti
- SMA Cadangan, di Pati
- SMA Dharma Putra, di Pati
- SMA Islam Raudlotul Falah, di Gembong
- SMA Islam Tuan Sokolangu, di Gabus
- SMA IT Yaumi Fatimah, di Pati
- SMA Joyo Kusumo, di Desa Pasuruhan Kayen
- SMA Kesuma, di Margoyoso
- SMA Muhammadiyah 01, di Kecamatan Pati
- SMA Muhammadiyah 02, di Kecamatan Sukolilo
- SMA Muhammadiyah 03, di Kecamatan Sukolilo
- SMA Muria, di Margorejo
- SMA Nasional, di Kecamatan Pati
- SMA PGRI 1, di Pati
- SMA PGRI 2, di Kayen
- SMA PGRI 3, di Tayu
- SMA Rifaiyah, di Kecamatan Kayen
- SMA Taman Madya, di Kecamatan Juwana
- SMA Wahid Hasyim, di Pati
- SMA Yos Soedarso, di Pati
- SMAN 1 Batangan, di Batangan
- SMAN 1 Jakenan, di Kecamatan Jakenan
- SMAN 1 Juwana, di Kecamatan Juwana
- SMAN 1 Kayen, di Kayen
- SMAN 1 Pati, di Pati
- SMAN 1 Tayu, di Tayu
- SMAN 2 Pati, di Kecamatan Pati
- SMAN 3 Pati, di Pati
- SMK Jamaah Pasrah (JAPA), di Kecamatan Dukuhseti
- SMK Al Falah, di Kecamatan Winong
- SMK An Najah, di Kecamatan Kayen
- SMK Assalamah, di Pati
- SMK Bani Muslim, di Pati
- SMK Bina Tunas Bangsa, di Kecamatan Juwana
- SMK Cordova, di Desa Kajen
- SMK Farming, di Tlogowungu
- SMK Gajah Mada 01, di Kecamatan Margoyoso
- SMK Gajah Mada 02, di Pati
- SMK Kesuma, di Margoyoso
- SMK Mambaul Huda, di Dukuh Seti
- SMK Muhammadiyah 01, di Pati
- SMK Muhammadiyah 02, di Tayu
- SMK Nahdlotul Ulama, di Gembong
- SMK Nasional, di Pati
- SMK Pelayaran, di Tayu
- SMK Permata Nusantara, Jalan Raya Gabus Pati, KM 0,5 Gabus
- SMK Salafiyah Margoyoso, di Desa Kajen
- SMK Taruna Bangsa, di Gabus
- SMK Telkom Terpadu AKN Marzuqi, di Kecamatan Pati
- SMK Tunas Harapan, di Pati
- SMKN 1 Pati, di kecamatan Pati
- SMKN 2 Pati, di kecamatan Margorejo
- SMKN 3 Pati, di kecamatan Pati
- SMKN 4 Pati, di kecamatan Margorejo
- SMKN Cluwak, di kecamatan Cluwak
- SMK Manahijul Huda, di kecamatan Dukuhseti
- SMK Multimedia Nurul Qur'an, di Pucakwangi
- SMK Terpadu Nusantara di Margoyoso
Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi / Universitas di Kabupaten Pati adalah antara lain sebagai berikut:
- Universitas SAFIN Pati
- Sekolah Tinggi Agama Islam Pati (STAIP)
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) AKI Pati
- Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAKWW) Pati
- Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati
- Akademi Kebidanan (Akbid) Bakti Utama Pati
- Akademi Kebidanan (Akbid) Duta Dharma Pati
- Akademi Perawat (Akper) Pragola Pati
- Akademi Pertanian Pragola Pati
- Universitas Terbuka (UT) Pati
- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syekh Jangkung Pati[17]
Pariwisata
Wisata alam
Pati memiliki tempat wisata alami, yaitu:
- Air Terjun Grenjengan Sewu, di Desa Jrahi
- Air Terjun Nglarangan, di Desa Jepalo, GunungWungkal
- Air Terjun Gambir, Jepalo, Gunungwungkal
- Embung mini JraHi, di Jrahi, Kec. Gunungwungkal
- Arga Pesona, di Desa Beketel Kayen
- Waduk Gunung RoWo, Sitilihur
- Danau Terpus Beketel, di Desa Beketel Kayen
- Air Terjun Tadah Hujan, di Desa Sukolilo
- Air Terjun Grenjengan Seno, di Payak, Cluwak, Pati
- Curug Tadah Hujan, Kec. Sukolilo
- Gua Wareh, di Desa Kedumulyo, Sukolilo PATI
- Gua Pancur, di Desa Jimbaran Kayen
- Rawa Teratai, di Pengging Wangi, Kasiyan
- Air Terjun Klating, di Desa Mojoagung / dukuh Klating, PucakWangi
- Bukit Pandang Ki Santa Mulya, di Desa Durensawit Kayen
- Waduk Seloromo, di Desa Gembong
- Air Terjun Plorodan Semar, di Sumbersari, Kayen
Wisata sejarah
Pati memiliki tempat wisata sejarah, yaitu:
- Masjid Agung Pati, di Desa kaborongan Pati Lor
- Pintu Gerbang Majapahit, di Desa Muktiharjo/Rendole
- Masjid Syekh Ahmad Mutamakkin ( Masjid keramat yang tidak bisa di ubah bangunannya, Seperti Halnya Masjid Demak )
- Petilasan Syekh Jangkung, di Desa kayen
- Genuk Kemiri (Peninggalan Raden Kembang Joyo), di Dukuh Kemiri, Desa Kalidoro
Wisata keluarga
Pati memiliki tempat wisata untuk keluarga, yaitu:
- Juwana Water Fantasy, di Desa Bumimulyo (Mujil)
- Byar-Byur Water Park, di Desa Winong
- Sendang Tirta Marta Sani, di Desa Tamansari
- Kebun Binatang TPA Pati, di Desa Banyuurip
- Taman Wisata Keluarga PTPN IV Jollong, di Sitirejo Gembong
Wisata religi
Pati yang di Kenal sebagai Kota Santri memiliki banyak tempat wisata ziarah, berikut adalah Daftar Wisata Religi Pati yaitu:
- Makam Nyai Ageng Ngerang, di Desa Tambakromo
- Makam Mbah Eyang Paluombo, di Dukuh Bibis Desa Margorejo
- Makam Ki Ageng Ngerang I (Mbah Ronggo Joyo), di Desa Trimulyo, Juwana, Pati, Dukuh Ngerang.
- Syekh Ronggo Kusumo, di Desa Ngemplak Kidul, Margoyoso, PATI
- Raden Adipati Tombronegoro, di Pati Lor
- Makam Mbah Tabek Merto, di Desa Prawoto
- Makam Syekh Ahmad Mutamakkin, di Desa Kajen
- Makam KH. Abdullah Salam (Mbah Dullah), Desa Kajen, Margoyoso
- Makam KH. Sahal Mahfudz, di Desa Kajen
- Makam KH. Suyuthi Abdul Qodir, di Desa Guyangan, Trangkil
- Makam Sunan Ngerang (Syekh Muhammad Nurul Yaqin) Guru Sunan Muria, di Dukuh Ngerang, Desa Pekuwon (Pakuan, Pakuwon)
- Makam Sunan Makhdum (Sayyid Abdurrahman Al-Makhdum) Pimpinan Walisongo I, di Desa Parenggan, Pati Kota
- Makam Sunan Prawoto (Raja Kerajaan Demak Ke-4), di Desa Prawoto, Sukolilo
- Syekh Hendro Kusumo bin Ahmad Muthammaqin, Desa Sukoharjo, Margorejo
- Makam Syekh Jangkung (Saridin), Desa Landoh
- Makam Bandung Bondowoso Ratu Pengging,
- Syekh Brojoseti, Desa dukuhseti, Kec. Dukuhseti
- Makam Prabu Angling Dharma, di Dukuh Mlawat, Desa Baleadi
- Makam Mahapatih Batik Madrim, di Desa Kedungwinong
- Makam Syekh Abdullah al-'Asyîq Ki Ageng Kiringan, di Dusun Kiringan Kidul, Desa Pundenrejo, Tayu, Pati
Perayaan
Acara yang diadakan setiap tahun di Pati, di antaranya:
- Meron
- Sedekah Bumi Pati
- Sedekah Laut Juwana
- Sedekah Laut Tayu
- Pati Batik Carnival
- Haul 10 Syuro Kajen
- Pati Cooking Expo
- PATI Tourism expo
Seni Budaya
Kesenian budaya tradisional Pati adalah:
- Barongan
- Ketoprak
- Meron–kecamatan Sukolilo
- Lomban–kecamatan Juwana
- Lampor–Kecamatan Tlogowungu–Ds. Gunungsari
Transportasi
Kabupaten Pati berada di Pantura Jakarta–Semarang–Surabaya–Banyuwangi,
Banyak Bus Bus Antar Kota Antar Provinsi yg lewati ini
Terminal Pati tipe B ( milik Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perhubungan)
Jalur kereta api yang nonaktif di Kabupaten Pati (SJS SEMARANG JUWANA S ) Yaitu :
- Stasiun Pati
- Stasiun Juwana
- Stasiun Tayu
- Stasiun Bulumanis
- Stasiun Jetak
- Halte Trangkil/kalongan
Kuliner
Masakan khas kabupaten Pati, yaitu:
- Nasi Gandul
- Sego Tewel
- Kela Mrica
- Botok Masin
- Soto Kemiri
- Lontong Sambel
- Kotokan Gereh Tongkol
- Sayur Tempe Pedas
- Mangut Ndas Manyung
- Sayur Tempe Semangit
- Petis Kambing Runting
Jajanan khas kabupaten Pati, yaitu:
- Gethuk Runting
- Rujak Pamelo Pati
- Roti moho (Kue mohong)
- Jenang Landoh (Jatimulyo)
- Tape Sukolilo
- Tape Gembong
Minuman khas kabupaten Pati, yaitu:
- Es Kelapa Kopyor
- Dawet Pesantenan
- Wedang Coro
- Wedang Cemoe
- Kopi Jrahi
- Kopi Jolong
Oleh-oleh khas kabupaten Pati, yaitu:
- Bandeng Presto Juwana
- Kerupuk Daging
- Kerupuk Ampo
- Petis Bandeng
- Jenang Landoh
- Manggis
- Jeruk Pamelo
- Kerajinan Kuningan
- Batik Bakaran
Referensi
- ^ "Hari Jadi Pati". tic.patikab.go.id. Diakses tanggal 2022-01-14.
- ^ Naufal, Mazka Hauzan (22 Agustus 2022). "Henggar Budi Anggoro Resmi Jadi Pj Bupati Pati, Ini Pesan Haryanto". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2 September 2022.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 Oktober 2021.
- ^ a b "Kabupaten Pati Dalam Angka 2021" (pdf). www.patikab.bps.go.id. hlm. 3, 38. Diakses tanggal 1 Oktober 2021.
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diakses tanggal 4 Maret 2022.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 1 Oktober 2021.
- ^ http://bpusdataru-seluna.jatengprov.go.id/sungai.php
- ^ Pati, Website Resmi Pemerintah Kabupaten. "Biografi Bupati dan Wakil | Website Resmi Pemerintah Kabupaten Pati". www.patikab.go.id. Diakses tanggal 2018-10-09.
- ^ "Dprd Pati Masa Bakti 2014 – 2019 Dilantik". KABAR PATI. 2014-09-17. Diakses tanggal 2023-03-26.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Pati 2019-2024
- ^ PERUBAHAN PENETAPAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PATI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Pati
- ^ http://pgtrangkil.com/main/profil/sejarah
- ^ a b Mitrapost, Admin (2018-03-20). "Ratusan Warga Sidomukti Mendapat Layanan Pengobatan Gratis dari RS Mitra Bangsa dan Klinik Mega Sehat". Diakses tanggal 2021-10-31.
- ^ https://www.patinews.com/%E2%80%8Bsekolah-tinggi-ilmu-budaya-islam-stibi-syekh-jangkung-pati-buka-penerimaan-mahasiswa-baru/
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Pemerintahan Kabupaten Pati Diarsipkan 2011-08-06 di Wayback Machine.