Lompat ke isi

Tim nasional sepak bola Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 September 2023 11.30 oleh Gibranarsys (bicara | kontrib) (Kewarganegaraan Yo Jae Hoon, dia sudah dinaturalisasi dan pegang paspor Indonesia. jadi jangan diganti lagi ke korea)
Indonesia
Lencana kaos/Lambang Asosiasi
Julukan
  • Pasukan Merah Putih
  • Pasukan Garuda
  • Garuda Asia
AsosiasiPSSI
KonfederasiAFC (Asia)
Sub-konfederasiAFF (Asia Tenggara)
PelatihShin Tae-yong
KaptenAsnawi Mangkualam
Penampilan terbanyakAbdul Kadir (111)[1][2]
Pencetak gol terbanyakAbdul Kadir (70)[2]
Stadion kandangStadion Utama Gelora Bung Karno
Kode FIFAIDN
Peringkat FIFA
Terkini 134 Steady (20 Juni 2024)[3]
Tertinggi76 (September 1998)
Terendah191 (Juli 2016)
Peringkat Elo
Terkini 145 Penurunan 3 (19 Januari 2024)[4]
Warna pertama
Warna kedua
Warna ketiga
Pertandingan internasional pertama
Pra-kemerdekaan
 Hindia Belanda 7–1 Jepang 
(Manila, Filipina; 13 Mei 1934)[5][6]
Pasca kemerdekaan
 India 3–0 Indonesia 
(New Delhi, India; 5 Maret 1951)
Kemenangan terbesar
 Indonesia 13–1 Filipina 
(Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002)
Kekalahan terbesar
 Bahrain 10–0 Indonesia 
(Riffa, Bahrain; 29 Februari 2012)
Piala Dunia
Penampilan1 (Pertama kali pada 1938)
Hasil terbaikBabak 16 besar (1938; saat bernama Hindia Belanda)
Piala Asia
Penampilan5 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikBabak grup (1996, 2000, 2004 dan 2007)
Kejuaraan AFF
Penampilan13 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikJuara kedua (2000, 2002, 2004, 2010, 2016 dan 2020)

Tim nasional sepak bola Indonesia atau yang biasa disebut Timnas sepak bola Indonesia adalah tim nasional yang mewakili Indonesia dalam sepak bola internasional senior pria. Tim ini dikendalikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang merupakan anggota FIFA dan juga anggota AFC. Tim ini dianggap oleh FIFA sebagai penerus Hindia Belanda.

Indonesia pernah tampil dalam Piala Dunia FIFA, yakni pada tahun 1938 saat bernama Hindia Belanda. Mereka kalah dalam pertandingan pertama menghadapi Hungaria. Pada tingkat regional, Indonesia pernah tampil empat kali dalam Piala Asia. Namun, Indonesia belum pernah lolos dari babak grup. Pada tingkat Asia Tenggara, Indonesia telah tampil dalam berbagai edisi Kejuaraan AFF, dengan capaian terbaiknya adalah menjadi juara kedua dalam enam edisi.

Sejarah

Periode awal

Pada pertandingan-pertandingan awal, melibatkan pihak dari Hindia Belanda, yang diorganisasi oleh Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB), atau suksesornya, Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI.[7]

Pertandingan sepak bola tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah kontes melawan Singapura pada 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dilaksanakan di Jakarta dan Hindia Belanda menang dengan skor akhir 1–0. Hal ini diikuti dengan pertandingan melawan Australia XI pada Agustus 1928 (menang 2–1) dan satu tim dari Shanghai selang dua tahun kemudian (seri 4–4).[7]

Pada 1934, satu tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda dalam Far Eastern Games yang dimainkan di Manila, Filipina. Setelah mengalahkan Jepang 7–1 dalam pertandingan pertama,[8] dua pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan 0–2 atas Tiongkok dan 2–3 atas tim tuan rumah, menempatkan Timnas Jawa menempati peringkat dua. Meski tidak diakui PSSI, pertandingan ini diakui oleh World Football Elo Ratings sebagai pertandingan pertama yang melibatkan Timnas Indonesia.[9]

Piala Dunia FIFA 1938

Indonesia pada tahun 1938 (pada masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia FIFA 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA 1938 hanya terdiri dari dua negara, Hindia Belanda dan Jepang. Indonesia akhirnya lolos ke putaran final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Tiongkok.

Pada waktu itu, tim ini menggunakan seragam berwarna oranye dan bercelana putih seperti warna seragam yang dipakai kesebelasan Belanda.[10]

Skuad Piala Dunia 1938

Pelatih: Belanda Johannes Christoffel Jan Mastenbroek

Nama Klub Posisi
Mo Heng Tan Hua Chiao Tsing Nien Hui (HCTNH) Malang Penjaga gawang
L.N. Van Beuzekom

(digantikan oleh Jack Samuels)

Hercules Batavia Penjaga gawang
Dorst Tidak diketahui Pemain belakang
J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain belakang
Frans G. Hu Kon Sparta Bandung Pemain belakang
Jack Kolle

(digantikan oleh Teilherber)

Tidak diketahui Pemain belakang
Jack Samuels

(menggantikan L.N. Van Beuzekom)

Excelsior Soerabaja Pemain belakang
G.H.V.L. Faulhaber Djocoja Djogjakarta Pemain tengah
Frans Alfred Meeng Sportvereniging Binnenlands Bestuur (SVBB) Batavia Pemain tengah
Achmad Nawir Kapten Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain tengah
Anwar Sutan Voorwaarts Is Ons Streven (VIOS) Batavia Pemain tengah
G. van den Burgh Semarang Voetbal Vereniging (SVV) Semarang Pemain tengah
Tan Hong Djien Tiong Hoa Soerabaja Pemain depan
Tan See Han Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
Isaac "Tjaak" Pattiwael Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi Pemain depan
Suvarte Soedarmadji Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi Pemain depan
Teilherber

(menggantikan Jack Kolle)

Djocoja Djogjakarta Pemain depan
R. Telwe Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
Herman Zomers Hercules Batavia Pemain depan

Pertandingan melawan Hungaria

Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim nasional Hungaria terhadap Hindia Belanda pada saat Piala Dunia FIFA 1938. Pertandingan tersebut digelar di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Prancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, wali kota Reims menyebutnya, "Saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."

Pada menit ke-13, jala gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hungaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4–0. Nasib tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0–6. Pada saat itu, Piala Dunia memakai babak sistem gugur.

Surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".[11]

1950an–1984

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945, tim nasional Indonesia berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper Lev Yashin. Ketika itu, Indonesia berhasil menahan Uni Soviet 0–0. Pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4–0 pada laga ulangan yang digelar dua hari kemudian.

Pada kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia berhasil mengalahkan Tiongkok pada babak pertama. Kemudian, Indonesia menolak untuk bertanding melawan Israel pada babak kedua karena alasan politik. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi Piala Dunia hingga tahun 1970.

Setelah bertanding di kualifikasi Piala Dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India dengan skor 4–1. Indonesia juga bermain imbang 2–2 saat laga persahabatan melawan Jerman Timur.

Tim Indonesia mengangkat trofi Turnamen Merdeka tiga kali (1961, 1962 dan 1969). Indonesia juga berhasil menjuarai Piala Raja edisi 1968.

Indonesia kembali mengikuti kompetisi kualifikasi Piala Dunia untuk edisi 1974; Indonesia tersingkir di babak pertama, dengan hanya berhasil meraih satu kemenangan dari enam pertandingan, yaitu saat melawan Selandia Baru. Selama kualifikasi edisi 1978, Indonesia memenangkan satu pertandingan dari empat pertandingan, melawan tim tuan rumah, Singapura. Empat tahun kemudian, pada tahun 1982, Indonesia mencatatkan dua kemenangan dalam pertandingan kualifikasi, melawan Tionghoa Taipei dan Australia.[7]

1985–1995

Babak Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1986 membuat Indonesia maju dari babak pertama dengan meraih empat kemenangan, satu seri dan satu kekalahan, hingga akhirnya finis di puncak grup. Korea Selatan keluar sebagai pemenang atas Indonesia di babak kedua.[7]

Indonesia mencapai semifinal Asian Games 1986 setelah mengalahkan Uni Emirat Arab di perempat final. Namun kemudian kalah dari tuan rumah Korea Selatan di semifinal dan kalah dari Kuwait dalam pertandingan perebutan medali perunggu.[12]

Tonggak sejarah selama era ini adalah kemenangan medali emas di SEA Games baik tahun 1987 dan 1991. Pada tahun 1987, Indonesia mengalahkan Malaysia 1–0; sementara pada tahun 1991, mereka mengalahkan Thailand dalam adu penalti.[7]

Pada saat kualifikasi Piala Dunia 1990, Indonesia gugur di babak pertama, dengan hanya mencatatkan satu kali menang melawan Hong Kong, tiga kali seri dan dua kali kalah.[7] Mereka juga hanya meraih satu kemenangan melawan Vietnam di babak kualifikasi Piala Dunia 1994.[7]

1995–2016

Piala Asia

Penampilan pertama Indonesia di Piala Asia AFC adalah saat melawan Uni Emirat Arab di Piala Asia AFC 1996. Selama turnamen, Indonesia hanya mencetak satu poin dari hasil imbang 2-2 melawan Kuwait di babak pertama.[13]

Penampilan kedua tim di Piala Asia terjadi di Lebanon di Piala Asia AFC 2000; lagi, tim Indonesia hanya memperoleh satu poin dari tiga pertandingan, dan lagi-lagi, dari pertandingan melawan Kuwait yang berakhir tanpa skor dari kedua belah pihak. Indonesia membuat rekor yang lebih tinggi di Piala Asia AFC 2004, mereka berhasil mengalahkan Qatar dengan skor 2-1 untuk mencatat kemenangan pertama Indonesia dalam sejarah turnamen. Kemenangan itu tidak cukup untuk membantu mereka lolos ke babak kedua, setelah itu mereka kalah 0-5 dari tuan rumah Tiongkok dan 1–3 dari Bahrain.

Kejuaraan AFF

Indonesia mencapai final Kejuaraan AFF sebanyak enam kali (2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020), meski tidak pernah berhasil mengangkat trofi. Klaim tim atas gelar regional datang di SEA Games tahun 1987 dan 1991.[14][15]

Setelah era Peter Withe, ketidakmampuan untuk memenuhi target ASEAN disebut-sebut sebagai alasan "putar pintu" Indonesia dalam hal manajerial tim. Selama dua tahun, manajer Indonesia berubah dari Ivan Kolev menjadi ke pelatih lokal Benny Dollo yang kemudian dipecat pada tahun 2010. Posisi pelatih kepala kemudian dipegang oleh Alfred Riedl yang gagal mengangkat piala apapun, dan kemudian pada Juli 2011 digantikan oleh Wim Rijsbergen.[16][sumber tepercaya?]

Piala Tiger 1998 menyaksikan pertandingan penyisihan grup antara Thailand dan Indonesia dengan kedua tim sudah lolos ke semifinal tetapi juga sadar bahwa pemenang harus menghadapi tuan rumah Vietnam. Pemain Indonesia Mursyid Effendi dengan sengaja menendang bola ke gawang Indonesia sendiri saat seorang penyerang Thailand berlari ke arah bola.[17] FIFA mendenda kedua tim $40.000 karena "melanggar semangat permainan" sementara Effendi dilarang dari sepak bola internasional seumur hidup. Indonesia kemudian kalah dari Singapura di semifinal.[18]

Pembekuan 2012

Pada Maret 2012, PSSI mendapat teguran atas kondisi sepak bola Indonesia yang terpecah belah, di mana terdapat dua liga terpisah: Liga Super pemberontak (ISL), yang tidak diakui oleh PSSI atau FIFA, dan Liga Prima (IPL). Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mendorong PSSI bekerja sama dengan pejabat Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) untuk memperbaiki situasi, tetapi ketua KONI Tono Suratman menyatakan pada Maret 2012 bahwa KONI akan mengambil alih PSSI yang terkepung jika masalah tidak diperbaiki.[19] FIFA tidak menyatakan apakah Indonesia akan menghadapi skorsing, namun pada 20 Maret 2012, FIFA membuat pengumuman. Menjelang 20 Maret 2012, PSSI berjuang untuk menyelesaikan situasi dan melihat ke kongres tahunan untuk solusi akhir.[20] PSSI diberi waktu hingga 15 Juni 2012 untuk menyelesaikan masalah yang dipertaruhkan, terutama penguasaan liga yang memisahkan diri; jika gagal, kasus tersebut akan dirujuk ke Komite Darurat FIFA untuk proses pembekuan.[21] FIFA akhirnya menetapkan tenggat waktu baru 1 Desember 2012 dan dalam dua minggu sebelum tenggat waktu, tiga dari empat perwakilan PSSI mengundurkan diri dari panitia bersama, dengan alasan frustrasi dalam berurusan dengan perwakilan KPSI. Namun, FIFA menyatakan baru akan mengeluarkan hukuman kepada sepak bola Indonesia setelah timnas Indonesia selesai keterlibatannya di Kejuaraan AFF 2012.[22]

Pada tahun 2013, presiden PSSI Djohar Arifin Husin menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan La Nyalla Matalitti (KPSI-PSSI) yang diprakarsai oleh FIFA dan AFC melalui Satgas Konfederasi Sepak Bola Asia. Sejak saat itu, kendali Liga Super Indonesia diambil oleh Panitia Bersama untuk tetap dikelola oleh PT Liga Indonesia hingga dibentuknya kompetisi profesional baru oleh komite.[23] Artinya, para pemain Indonesia dari ISL bisa bermain dan bergabung dengan timnas. PSSI memanggil pemain dari kedua liga sepak bola, ISL dan IPL untuk membentengi timnas menuju kualifikasi Piala Asia 2015. Pada 7 Januari 2013, PSSI mengumumkan daftar 51 pemain dari kedua belah pihak liga sepak bola terlepas dari apakah pemain dari Liga Super Indonesia (ISL) yang memisahkan diri akan tampil, klub-klub ISL diduga enggan melepas para pemainnya karena meragukan kepemimpinan Djohar.[24]

Pada 18 Maret 2013, PSSI mengadakan kongres di Kuala Lumpur, Malaysia. Kedua belah pihak, PSSI dan KPSI (kelompok yang memisahkan diri) menyelesaikan perbedaan mereka dalam empat poin perdebatan; seperti; Reunifikasi dua liga; Revisi Statuta PSSI; Mengembalikan empat anggota Komite Eksekutif PSSI yang dipecat: La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan dan Toni Apriliani; dan kesepakatan semua pihak dalam Nota Kesepahaman (MoU) mulai 7 Juni 2012 tentang daftar delegasi Kongres PSSI berdasarkan daftar Kongres Solo Juli 2011. PSSI baru memanggil 58 pemain dari kedua belah pihak liga (ISL dan IPL) untuk timnas. Rahmad Darmawan kembali menjabat sebagai pelatih sementara tim senior dan temannya, Jacksen F. Tiago juga bertanggung jawab sebagai asisten pelatih. Baik Rahmat maupun Jaksen memangkas 58 pemain yang awalnya dipanggil untuk pelatnas menjadi 28. Daftar tersebut kemudian akan dipangkas lagi menjadi hanya 23 pemain untuk pertandingan melawan Arab Saudi. Victor Igbonefo, Greg Nwokolo dan Sergio van Dijk tiga pemain naturalisasi masuk daftar final.[25] Pada 23 Maret 2013, Indonesia dikalahkan 1–2 oleh Arab Saudi di kandang sendiri. Boaz Solossa memberikan Indonesia gol pertama dalam perjalanan mereka di kualifikasi Piala Asia AFC; tim tuan rumah memulai dengan gol di menit keenam tetapi pihak Saudi membalas dengan menyamakan kedudukan dari Yahya Al-Shehri di menit ke-14 sebelum Yousef Al-Salem mengubah skor yang ternyata menjadi pemenang pada menit ke-56.[26]

Pembekuan FIFA 2015

PSSI dibekukan oleh FIFA pada 30 Mei 2015, pembekuan tersebut dilakukan karena intervensi pemerintah dalam liga domestik. Pembekuan tersebut mengambil efek segera, yang artinya Indonesia tidak berhak mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2018 sekaligus kualifikasi Piala Asia 2019, yang akan dimulai kurang dari 2 minggu kemudian. FIFA masih mengizinkan Indonesia untuk ikut serta di SEA Games 2015 hingga turnamen berakhir, karena sudah telanjur dimulai. FIFA mengambil tindakan terhadap Indonesia menyusul perselisihan antara pemerintah dan asosiasi sepak bola yang mengakibatkan pembatalan kompetisi domestik.[27] Pada saat itu, tindakan tergesa-gesa dilakukan untuk Indonesia agar dapat ikut serta di Kejuaraan AFF 2016 yang akan datang, dimana Indonesia akhirnya berhasil mencapai final dan sekali lagi gagal merengkuh juara saat bertemu Thailand di partai penentuan.[28]

2017–2019

Beberapa minggu setelah finis di posisi kedua pada ajang Piala Suzuki AFF 2016, PSSI mengadakan kongres pada 8 Januari 2017 dalam upaya untuk menandatangani Luis Milla untuk menangani senior mereka dan tim U-22. Sebelum Kejuaraan AFF 2018, Milla pergi tanpa penjelasan apa pun, menyebabkan kemarahan di kalangan supporter Indonesia.[29] Indonesia tersingkir dari babak penyisihan grup di Kejuaraan AFF 2018 menyebabkan pemecatan Bima Sakti.[30] Untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia menandatangani Simon McMenemy dengan harapan bahwa masa jabatannya yang sukses dengan Filipina dapat menghidupkan kembali kinerja Indonesia, terutama ketika Indonesia dikelompokkan dengan tiga rival dari Asia Tenggara: Malaysia, Thailand dan Vietnam bersama UEA.[31] Indonesia kalah dalam empat pertandingan termasuk kekalahan kandang 2-3 dari Malaysia, diikuti oleh kekalahan kandang dari Vietnam untuk pertama kalinya di setiap turnamen kompetitif. Pada 6 November 2019, PSSI memutuskan untuk memecat McMenemy atas kinerja tim nasional yang memburuk.[32] Indonesia bertandang ke Malaysia dan kalah 0–2 dari saingannya dan secara resmi tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2022.[33]

2021–sekarang

Menyusul kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, PSSI menunjuk juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong sebagai pelatih baru Indonesia dengan harapan untuk menghidupkan kembali asa tim pada Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 yang akan datang, berkaca pada keberhasilan Park Hang-seo di Vietnam sebagai pertimbangan dalam penunjukan.[34]

Di bawah kepelatihan Shin Tae-yong, mayoritas pemain tim senior dirombak dan memiliki banyak pemain muda yang mayoritas berasal dari timnas U-23. Pada Kejuaraan AFF 2020, Indonesia berhasil mencapai final dan meraih posisi runner-up dengan rata-rata usia pemain 23 tahun.

Pada kualifikasi Piala Asia, Indonesia secara mengejutkan mengalahkan tuan rumah, Kuwait, yang belum pernah mereka kalahkan selama 42 tahun, hingga mengejutkan banyak orang. Indonesia akhirnya berhasil lolos ke Piala Asia AFC 2023 mendatang setelah absen selama 16 tahun.

Kostum

Jersey pada tahun 1981

Kostum tim Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut "memperkuat" timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962 di Jakarta.

Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. PSSI Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti Maulwi Saelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, memiliki kostum hijau-putih, selain kostum merah-putih. Sedangkan tim Garuda, yang diperkuat oleh Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi, juga dilengkapi kostum biru-putih. Namun, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya, digunakan tim campuran di Asian Games.

Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS 1905, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, tim nasional hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games 1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Piala Raja 1981," kata Ronny Pattinasarani.

Dalam Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau.

Pada kostum Timnas Indonesia yang dibuat Nike pada 2010 untuk Piala Suzuki AFF 2010, terdapat Burung Garuda yang membentang di bagian depan kostum yang tidak berwarna tetapi memiliki garis-garis yang memiliki warna hitam cenderung abu-abu. Sementara pada kostum kedua yang berwarna Putih-Hijau, terdapat motif yang sama, tetapi garis-garis pada burung Garuda berwarna abu-abu muda.

Pembuat

Nama Tahun
Adidas 1970–1995
Diadora 1995–1996
Asics 1996–1997
Adidas 1997–2000
Nike 2000–2001
Adidas 2001–2003
Ghazali Sport 2003–2004
Adidas 2004–2006
Nike 2006–2020
Mills 2020–

Stadion

Saat ini timnas sepak bola Indonesia berkandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas 77.193 penonton. Stadion tersebut merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia, stadion terbesar kedua di Asia Tenggara dan stadion sepak bola terbesar kesembilan di dunia. Stadion ini dibangun pada tahun 1960 untuk gelaran Asian Games 1962 dan pembangunannya didukung oleh pemerintah Uni Soviet, dengan pinjaman lunak sebesar US$ 12,5 juta. Stadion tersebut telah selesai setelah dua tahun dan secara resmi dibuka pada tanggal 24 Agustus 1962.[35]

Liputan media

Kualifikasi tim Indonesia untuk Piala Dunia FIFA 2022 dan Piala Asia AFC 2023 disiarkan oleh jaringan televisi publik free-to-air TVRI (hanya babak kedua); jaringan televisi gratis Emtek SCTV (hanya babak kedua) dan Indosiar (babak play-off dan ketiga), mulai 2021;[36][37] dan Mola TV jaringan multiplatform premium Polytron (hanya babak kedua), hingga 2022.[38]

MNC Media juga menyiarkan pertandingan tim nasional tetapi dari tahun 2020 hingga 2024, MNC hanya meliput pertandingan tim nasional di Kejuaraan AFF dan Piala Asia AFC 2023 (telah lolos ke turnamen final) karena MNC-Lagardère (Kejuaraan AFF) dan kontrak kemitraan hak siar Football Marketing Asia (Piala Asia AFC).[39][40] Namun, TVRI, SCTV, Indosiar, dan Mola TV hanya membeli haknya dari PSSI.

Jadwal dan hasil

Pertandingan dalam 12 bulan terakhir, dan jadwal pertandingan mendatang

      Menang       Seri       Kalah

2022

2023

2024

Pemain

Skuad saat ini

23 pemain berikut dipanggil untuk pertandingan persahabatan melawan  Turkmenistan pada 8 September 2023.[41]

Pada 4 September 2023, Shayne Pattynama mengundurkan diri dari skuad karena cedera dan di saat yang sama, Shin Tae-yong memanggil Alfeandra Dewangga, Dzaky Asraf, dan Dony Tri Pamungkas ke tim senior.[42]

Pada 5 September 2023, Dimas Drajad, Yakob Sayuri, dan Yance Sayuri mengundurkan diri dari skuad karena cedera.[43]

Penampilan dan gol akurat per 8 September 2023, setelah pertandingan melawan  Turkmenistan.

0#0 Pos. Nama Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Gol Klub
1 1GK Nadeo Argawinata 9 Maret 1997 (umur 27) 22 0 Indonesia Borneo Samarinda
20 1GK Reza Arya Pratama 18 Mei 2000 (umur 24) 0 0 Indonesia PSM Makassar
26 1GK Syahrul Fadil 26 Oktober 1995 (umur 28) 7 0 Indonesia Persikabo 1973

2 2DF Andy Setyo 16 September 1997 (umur 26) 2 0 Indonesia Persikabo 1973
3 2DF Edo Febriansah 25 Juli 1997 (umur 26) 13 0 Indonesia Persib Bandung
4 2DF Jordi Amat 21 Maret 1992 (umur 32) 8 1 Malaysia Johor Darul Ta'zim
5 2DF Sandy Walsh 14 Maret 1995 (umur 29) 1 0 Belgia Mechelen
14 2DF Asnawi Mangkualam Kapten 4 Oktober 1999 (umur 24) 32 1 Korea Selatan Jeonnam Dragons
16 2DF Wahyu Prasetyo 21 Maret 1998 (umur 26) 1 0 Indonesia PSIS Semarang
19 2DF Fachruddin Aryanto 19 Februari 1989 (umur 35) 53 4 Indonesia Madura United
24 2DF Dzaky Asraf 6 Februari 2003 (umur 21) 0 0 Indonesia PSM Makassar
20 2DF Alfeandra Dewangga 28 Juni 2001 (umur 23) 15 0 Indonesia PSIS Semarang

8 3MF Ryan Kurnia 28 Juni 1996 (umur 28) 0 0 Indonesia Persib Bandung
10 3MF Egy Maulana 7 Juli 2000 (umur 24) 18 6 Indonesia Dewa United
13 3MF Rachmat Irianto 3 September 1999 (umur 24) 28 3 Indonesia Persib Bandung
15 3MF Ricky Kambuaya 5 Mei 1996 (umur 28) 28 5 Indonesia Dewa United
17 3MF Saddil Ramdani 2 Januari 1999 (umur 25) 21 1 Malaysia Sabah
18 3MF Adam Alis 19 Desember 1993 (umur 30) 6 0 Indonesia Borneo Samarinda
23 3MF Marc Klok 20 April 1993 (umur 31) 16 4 Indonesia Persib Bandung
25 3MF Dony Tri Pamungkas 11 Januari 2005 (umur 19) 0 0 Indonesia Persija Jakarta

7 4FW Stefano Lilipaly 10 Januari 1990 (umur 34) 30 3 Indonesia Borneo Samarinda
9 4FW Aji Kusuma 30 Januari 1999 (umur 25) 0 0 Indonesia Persija Jakarta
11 4FW Dendy Sulistyawan 12 Oktober 1996 (umur 27) 13 5 Indonesia Bhayangkara

Pemain yang pernah dipanggil

Para pemain berikut juga telah dipanggil ke skuad dalam 12 bulan terakhir.

Pos. Nama pemain Tanggal lahir (usia) Tampil Gol Klub Panggilan terakhir
GK Ernando Ari 27 Februari 2002 (umur 22) 3 0 Indonesia Persebaya Surabaya v.  Argentina, 19 Juni 2023
GK Daffa Fasya 7 Mei 2004 (umur 20) 0 0 Indonesia Borneo Samarinda v.  Burundi, 28 Maret 2023
GK Muhammad Riyandi 3 Januari 2000 (umur 24) 5 0 Indonesia Persis Solo Kejuraan AFF 2022
GK Cahya Supriadi 11 Februari 2003 (umur 21) 0 0 Indonesia Persija Jakarta v.  Curaçao, 24 September 2022INJ

DF Yance Sayuri 22 September 1997 (umur 26) 1 0 Indonesia PSM Makassar v.  Turkmenistan, 8 September 2023INJ
DF Shayne Pattynama 11 Agustus 1998 (umur 25) 1 0 Norwegia Viking v.  Turkmenistan, 8 September 2023INJ
DF Pratama Arhan 21 Desember 2001 (umur 22) 31 3 Jepang Tokyo Verdy v.  Argentina, 19 Juni 2023
DF Rizky Ridho 21 November 2001 (umur 22) 23 1 Indonesia Persija Jakarta v.  Argentina, 19 Juni 2023
DF Elkan Baggott 23 Oktober 2002 (umur 21) 16 2 Inggris Ipswich Town v.  Argentina, 19 Juni 2023
DF Hansamu Yama 16 Januari 1995 (umur 29) 19 2 Indonesia Persija Jakarta v.  Burundi, 28 Maret 2023
DF Muhammad Ferarri 21 Juni 2003 (umur 21) 1 0 Indonesia Persija Jakarta v.  Burundi, 28 Maret 2023
DF Koko Ari 9 Januari 2000 (umur 24) 2 0 Indonesia Madura United v.  Curaçao, 27 September 2022

MF Yakob Sayuri 22 September 1997 (umur 26) 13 2 Indonesia PSM Makassar v.  Turkmenistan, 8 September 2023INJ
MF Witan Sulaeman 8 Oktober 2001 (umur 22) 30 8 Indonesia Persija Jakarta v.  Argentina, 19 Juni 2023
MF Marselino Ferdinan 9 September 2004 (umur 19) 14 2 Belgia Deinze v.  Argentina, 19 Juni 2023
MF Ivar Jenner 10 Januari 2004 (umur 20) 2 0 Belanda Utrecht v.  Argentina, 19 Juni 2023
MF Syahrian Abimanyu 25 April 1999 (umur 25) 11 1 Indonesia Persija Jakarta v.  Burundi, 28 Maret 2023
MF Riko Simanjuntak 26 Januari 1992 (umur 32) 11 0 Indonesia Persija Jakarta v.  Burundi, 28 Maret 2023

FW Dimas Drajad 30 Maret 1997 (umur 27) 9 3 Indonesia Persikabo 1973 v.  Turkmenistan, 8 September 2023INJ
FW Rafael Struick 27 Maret 2003 (umur 21) 2 0 Belanda ADO Den Haag v.  Argentina, 19 Juni 2023
FW Ramadhan Sananta 27 November 2002 (umur 21) 4 1 Indonesia Persis Solo v.  Burundi, 28 Maret 2023
FW Muhammad Rafli 24 November 1998 (umur 25) 12 0 Indonesia Arema Kejuaraan AFF 2022
FW Ilija Spasojević 11 September 1987 (umur 36) 7 4 Indonesia Bali United Kejuaraan AFF 2022

Catatan
  • PRE = Skuad pendahuluan
  • SUS = Ditangguhkan
  • INJ = Mengundurkan diri dari daftar skuad karena cedera
  • UNF = Mengundurkan diri dari daftar skuad karena kondisi tidak fit
  • RET = Pensiun dari tim nasional
  • WD = Mengundurkan diri dari daftar karena alasan yang tidak terkait dengan cedera

Kapten

Pemain Periode
Achmad Nawir 1938
Mohammad Sidhi 1950–1952
Aang Witarsa 1954–1956
Maulwi Saelan 1956
Soetjipto Soentoro 1965–1970
Iswadi Idris 1970–1971
Anwar Udjang 1971–1974
Iswadi Idris 1974–1980
Ronny Pattinasarany 1980–1985
Herry Kiswanto 1985–1987
Ricky Yacobi 1987–1991
Ferril Raymond Hattu 1991–1993
Robby Darwis 1993–1996
Sudirman 1996–1997
Robby Darwis 1997–1998
Aji Santoso 1998–2000
Bima Sakti 2000–2002
Agung Setyabudi 2002–2004
Ponaryo Astaman 2004–2008
Charis Yulianto 2008–2010
Bambang Pamungkas 2010–2012
Elie Aiboy 2012–2013
Firman Utina 2013–2014
Boaz Solossa 2014–2018
Hansamu Yama 2018
Andritany Ardhiyasa 2018–2019
Evan Dimas 2019–2022
Fachruddin Aryanto 2022–2023
Asnawi Mangkualam 2023–sekarang

Rekor pemain

Per 14 Juni 2022.[44]

Penampilan terbanyak

# Pemain Tampilan Gol Karir
1 Abdul Kadir 111 70 1965–1979
2 Iswadi Idris 97 55 1968–1980
3 Bambang Pamungkas 85 37 1999–2012
4 Kainun Waskito 80 31 1967–1977
5 Jacob Sihasale 70 23 1966–1974
6 Firman Utina 66 5 2001–2014
7 Ponaryo Astaman 61 2 2003–2013
Soetjipto Soentoro 61 32 1965–1970
9 Hendro Kartiko 60 0 1996–2011
10 Kurniawan Dwi Yulianto 59 33 1995–2005

Pencetak gol terbanyak

# Pemain Gol Tampil Rasio Karir
1 Abdul Kadir 70 111 0.63 1965–1979
2 Iswadi Idris 55 97 0.57 1968–1980
3 Bambang Pamungkas 37 85 0.44 1999–2012
4 Kurniawan Dwi Yulianto 33 59 0.56 1995–2005
5 Soetjipto Soentoro 32 61 0.52 1965–1970
6 Kainun Waskito 31 80 0.39 1967–1977
7 Risdianto 25 56 0.45 1971–1981
8 Jacob Sihasale 23 70 0.33 1966–1974
9 Rochy Putiray 17 44 0.39 1990–2004
10 Budi Sudarsono 16 47 0.34 2001–2010

Rekor pemain di turnamen

Staff kepelatihan

Shin Tae-yong adalah pelatih tim nasional saat ini
Per 23 Juli 2023.
Jabatan Nama
Direktur teknik Frank Wormuth[45]
Pelatih kepala Shin Tae-yong
Asisten pelatih Choi In-cheol
Cho Byung-kuk
Nova Arianto
Pelatih kiper Kim Bong-soo
Yoo Jae-hoon
Pelatih fitness Shin Sang-gyu
Sofie Imam Faizal
Manajer tim Sumardji
Analis pertandingan Kim Jong-jin
Dokter tim Syarif Alwi
Dicky Sigit
Fisioterapis Denny Shulton
Titus Argatama
Penerjemah Jeong Seok-seo

Riwayat kepelatihan

Rekor kompetisi

Piala Dunia FIFA

Piala Dunia FIFA Kualifikasi
Tahun Babak Posisi Mn. M S K GM GK Skuad Mn. M S K GM GK
sebagai
Uruguay 1930 Tidak masuk Tidak masuk
Italia 1934
Prancis 1938 Babak 16 besar Ke-15 1 0 0 1 0 6 Skuad Lolos otomatis
sebagai  Indonesia
Brasil 1950 Mengundurkan diri Mengundurkan diri
Swiss 1954 Tidak masuk Tidak masuk
Swedia 1958 Mengundurkan diri saat kualifikasi 3 1 1 1 5 4
Chili 1962 Mengundurkan diri Mengundurkan diri
Inggris 1966 Tidak masuk Tidak masuk
Meksiko 1970
Jerman Barat 1974 Tidak lolos kualifikasi 6 1 2 3 6 13
Argentina 1978 4 1 1 2 7 7
Spanyol 1982 8 2 2 4 5 14
Meksiko 1986 8 4 1 3 9 10
Italia 1990 6 1 3 2 5 10
Amerika Serikat 1994 8 1 0 7 6 19
Prancis 1998 6 1 4 1 11 6
Korea Selatan Jepang 2002 6 4 0 2 16 7
Jerman 2006 6 2 1 3 8 12
Afrika Selatan 2010 2 0 0 2 1 11
Brasil 2014 8 1 1 6 8 30
Rusia 2018 Didiskualifikasi karena penangguhan FIFA Didiskualifikasi
Qatar 2022 Tidak lolos kualifikasi 8 0 1 7 5 27
Kanada Meksiko Amerika Serikat 2026 Akan ditentukan Akan ditentukan
Total Babak 16 besar 1/22 1 0 0 1 0 6 79 19 17 43 92 170
Sejarah pertandingan Indonesia pada Piala Dunia FIFA
Tahun Babak Nilai Hasil
1938 Babak 16 besar  Hungaria 6–0 Hindia Belanda  Kalah

Piala Asia AFC

Piala Asia AFC Kualifikasi
Tahun Babak Posisi Mn. M S K GM GK Skuad Mn. M S K GM GK
Hong Kong 1956 Mengundurkan diri Mengundurkan diri sebelum memainkan pertandingan satupun
Korea Selatan 1960
Israel 1964
Iran 1968 Tidak lolos kualifikasi 4 1 1 2 10 6
Thailand 1972 5 3 0 2 12 6
Iran 1976 4 1 1 2 3 5
Kuwait 1980 3 0 0 3 3 10
Singapura 1984 5 3 0 2 6 5
Qatar 1988 3 1 1 1 1 4
Jepang 1992 3 1 1 1 3 4
Uni Emirat Arab 1996 Babak grup Ke-11 3 0 1 2 4 8 Skuad 2 1 1 0 7 1
Lebanon 2000 Babak grup Ke-11 3 0 1 2 0 7 Skuad 4 3 1 0 18 5
Tiongkok 2004 Babak grup Ke-11 3 1 0 2 3 9 Skuad 6 3 1 2 9 13
IndonesiaMalaysiaThailandVietnam 2007 Babak grup Ke-11 3 1 0 2 3 4 Skuad Lolos sebagai tuan rumah bersama
Qatar 2011 Tidak lolos kualifikasi 6 0 3 3 3 6
Australia 2015 6 0 1 5 2 8
Uni Emirat Arab 2019 Didiskualifikasi karena penangguhan FIFA Didiskualifikasi
Qatar 2023 Lolos 13 4 1 8 19 30
Arab Saudi 2027 Akan ditentukan Akan ditentukan
Total Babak grup 5/19 12 2 2 8 10 28 64 21 12 31 96 103
Rekor pertandingan
Pertandingan pertama  Indonesia 2–2 Kuwait 
(4 Desember 1996; Abu Dhabi, Uni Emirat Arab)
Kemenangan terbesar  Qatar 1–2 Indonesia 
(18 Juli 2004; Beijing, Tiongkok)

 Indonesia 2–1 Bahrain 
(10 Juli 2007; Jakarta, Indonesia)

Kekalahan terbesar  Indonesia 0–5 Tiongkok 
(21 Juli 2004; Beijing, Tiongkok)

Kejuaraan AFF

Olimpiade

Olimpiade Kualifikasi
Tahun Babak Posisi Mn. M S K GM GK Skuad Mn. M S K GM GK
1900 s.d. 1952 Tidak masuk
Australia 1956 Perempat final Ke-7 2 0 1 1 0 4 Skuad Lolos secara otomatis
Italia 1960 Tidak lolos kualifikasi 2 0 0 2 2 6
Jepang 1964 Mengundurkan diri
Meksiko 1968 Tidak lolos kualifikasi 4 1 1 2 4 5
Jerman Barat 1972 4 2 0 2 8 6
Kanada 1976 4 2 1 1 11 5
Uni Soviet 1980 5 1 0 4 7 12
Amerika Serikat 1984 8 0 3 5 3 14
Korea Selatan 1988 4 1 0 3 3 8
Sejak 1992 Kompetisi U-23 (lihat tim nasional Indonesia U-23)
Total Perempat final 1/19 2 0 1 1 0 4 31 7 5 19 38 56

Pesta Olahraga Asia

Pesta Olahraga Asia Tenggara

Prestasi

Internasional

Kontinental

Regional

Turnamen Persahabatan

Rekor head-to-head

Per 8 September 2023 setelah pertandingan melawan  Turkmenistan.[46][47][48]

      Lebih banyak menang       Imbang       Lebih banyak kalah

Lawan Mn. M S K GM GK SG % WR Konfederasi
 Afganistan 2 0 0 2 2 4 −2 0% AFC
 Afrika Selatan 1 0 1 0 2 2 0 50% CAF
 Aljazair 2 1 0 1 2 2 0 50% CAF
 Amerika Serikat 1 1 1 0 9 7 2 50% CONCACAF
 Andorra 1 1 0 0 1 0 1 100% UEFA
 Arab Saudi 14 0 3 11 7 36 −29 10.71% AFC
 Argentina 1 0 0 1 0 2 −2 0% CONMEBOL
 Australia 19 2 3 14 10 39 −29 18.42% AFC
 Bahrain 7 2 2 3 7 19 −12 42.86% AFC
 Bangladesh 8 5 2 1 14 5 9 75% AFC
 Belanda 4 0 0 4 2 19 −17 0% UEFA
 Bhutan 2 2 0 0 4 0 4 100% AFC
 Bosnia dan Herzegovina 1 0 0 1 0 2 −2 0% UEFA
 Brunei 12 8 2 2 41 4 37 72.73% AFC
 Bulgaria 3 0 1 2 0 6 −6 16.67% UEFA
 Burundi 2 1 1 0 3 1 2 75% CAF
 Ceko[a] 2 0 1 1 2 6 4 50% UEFA
 Curaçao 2 2 0 0 5 3 2 100% CONCACAF
 Denmark 1 0 0 1 0 9 −9 0% UEFA
 Estonia 2 0 1 1 0 3 −3 25% UEFA
 Fiji 3 0 3 0 3 3 0 50% OFC
 Filipina 31 25 3 3 107 27 80 85% AFC
 Ghana 2 0 0 2 0 6 −6 0% CAF
 Guinea 1 0 0 1 1 3 −2 0% CAF
 Guyana 1 1 0 0 2 1 1 100% CONCACAF
 Hong Kong 23 13 5 5 47 34 13 67.39% AFC
 Hungaria 1 0 0 1 0 6 −6 0% UEFA
 India 22 12 2 8 45 29 16 59.09% AFC
 Iran 5 0 1 4 3 11 −8 25% AFC
 Irak 11 2 3 6 9 19 −10 31.82% AFC
 Islandia 1 0 0 1 1 4 −3 0% UEFA
 Israel 1 0 0 1 0 1 −1 0% UEFA
 Jamaika 1 1 0 0 2 1 1 100% CONCACAF
 Jepang 17 7 2 8 32 35 −3 47.06% AFC
 Jerman Timur 2 0 1 1 3 5 −2 25% UEFA
 Kamboja 26 22 1 3 99 22 77 90% AFC
 Kamerun 2 0 1 1 0 1 −1 25% CAF
 Kanada 1 0 0 1 0 4 −4 0% CONCACAF
 Kenya 1 0 0 1 2 3 −1 0% CAF
 Kirgizstan 1 1 0 0 4 0 4 100% AFC
 Korea Selatan 60 6 8 46 31 138 −107 16.67% AFC
 Korea Utara 9 0 1 8 4 25 −21 5.56% AFC
 Kroasia 1 0 0 1 2 5 −3 0% UEFA
 Kuba 1 0 0 1 0 1 −1 0% CONCACAF
 Kuwait 7 2 3 2 8 12 −4 50% AFC
 Laos 10 9 1 0 45 9 36 95% AFC
 Liberia 2 1 0 1 3 3 0 50% CAF
 Libya 2 1 0 1 3 5 −2 50% CAF
 Liechtenstein 1 0 0 1 2 3 −1 0% UEFA
 Lituania 2 0 1 1 2 6 −4 25% UEFA
 Malaysia 97 40 21 36 127 102 25 52.06% AFC
 Maroko 1 0 0 1 0 2 −2 0% CAF
 Maladewa 4 4 0 0 12 0 12 100% AFC
 Mali 1 1 0 0 3 2 1 100% CAF
 Malta 2 0 0 2 0 4 −4 0% UEFA
 Mauritius 1 1 0 0 1 0 1 100% CAF
 Mesir 1 0 0 1 0 6 −6 0% CAF
 Moldova 2 1 0 1 2 2 0 50% UEFA
 Mongolia 4 4 0 0 13 2 11 100% AFC
 Myanmar 46 20 9 17 85 63 22 53.26% AFC
   Nepal 2 2 0 0 9 0 9 100% AFC
 Nigeria 1 0 0 1 1 2 −1 0% CAF
 Norwegia 1 0 0 1 0 1 −1 0% UEFA
 Oman 6 2 1 3 7 6 1 41.67% AFC
 Pakistan 6 5 1 0 15 4 11 91.67% AFC
 Palestina 3 1 1 1 5 3 2 33.33% AFC
 Papua Nugini 4 2 0 2 10 5 5 50% OFC
 Paraguay 1 0 0 1 2 3 −1 0% CONMEBOL
 Puerto Riko 1 0 1 0 0 0 0 50% CONCACAF
 Qatar 9 1 2 6 10 23 −13 22.22% AFC
 Republik Dominika 1 0 1 0 1 1 0 50% CONCACAF
 Rusia[b] 3 0 2 1 0 4 −4 33.33% UEFA
 Selandia Baru 8 2 4 2 8 9 –1 50% OFC
 Senegal 1 0 1 0 2 2 0 50% CAF
 Serbia[c] 2 0 0 2 3 9 −6 0% UEFA
 Singapura 71 39 12 20 138 75 63 63.38% AFC
 Sri Lanka 6 5 1 0 29 6 23 91.67% AFC
 Suriah 5 1 0 4 3 15 −12 20% AFC
 Swedia 1 0 0 1 0 3 −3 0% UEFA
 Tanzania 1 1 0 0 3 1 2 100% CAF
 Thailand 97 32 18 47 121 167 −46 42.78% AFC
 Timor Leste 6 6 0 0 21 2 19 100% AFC
 Tionghoa Taipei 14 10 0 4 31 14 17 71.43% AFC
 Tiongkok 19 2 4 13 14 42 −28 31.58% AFC
 Turkmenistan 5 3 1 1 11 8 3 70% AFC
 Uni Emirat Arab 6 2 0 4 8 17 −9 33.33% AFC
 Uruguay 3 1 0 2 5 11 −6 33.33% CONMEBOL
 Uzbekistan 2 0 1 1 1 4 −3 25% AFC
 Vanuatu 1 1 0 0 6 0 6 100% OFC
 Vietnam[d] 47 21 12 14 74 62 12 44.68% AFC
 Yaman[e] 6 2 4 0 7 3 4 66.67% AFC
 Yordania 6 0 0 6 3 17 −14 0% AFC
 Zimbabwe 1 0 1 0 0 0 0 50% CAF
Total 839 339 152 349 1357 1301 +56 49.46%

  1. ^ Termasuk pertandingan melawan  Cekoslowakia.
  2. ^ Termasuk pertandingan melawan  Uni Soviet.
  3. ^ Termasuk pertandingan melawan  Yugoslavia dan  Serbia–Montenegro.
  4. ^ Termasuk pertandingan melawan  Vietnam Selatan dan  Vietnam Utara.
  5. ^ Termasuk pertandingan melawan  Yaman Selatan.

Lihat juga

Catatan

  1. ^ Timnas Brunei Darussalam akan menggunakan Stadion Kuala Lumpur dikarenakan Stadion Sultan Hassanal Bolkiah sedang dalam masa pemugaran.

Referensi

  1. ^ FIFA Century Club - 1 December 2021, FIFA.
  2. ^ a b Abdul Kadir - Century of International Appearances - RSSSF.
  3. ^ "The FIFA/Coca-Cola World Ranking". FIFA. 20 Juni 2024. Diakses tanggal 20 Juni 2024. 
  4. ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024. 
  5. ^ "Dutch East Indies International matches". Diakses tanggal 19 November 2015. 
  6. ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". World Football Elo Ratings. Diakses tanggal 24 November 2019. 
  7. ^ a b c d e f g Morrison, Neil. "Indonesian International Matches 1921–2001". RSSSF. Diakses tanggal 21 Desember 2010. 
  8. ^ "Sensation at Manila Games – Running Found to be Short". Straits Times. Singapore. 14 Mei 1934. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-22. Diakses tanggal 21 Desember 2010. 
  9. ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". ELO. Diakses tanggal 20 Desember 2010. 
  10. ^ "Een historische voetbalreis". Java Post (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 19 Desember 2021. 
  11. ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia Diarsipkan 2010-09-04 di Wayback Machine., Vivanews.com
  12. ^ "Head to head statistics Kuwait – Indonesia". WildStat.com. 2007–2012. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  13. ^ Adambede1001 (14 Desember 2010). "Best Goal of 1996 AFC Asian Cup (Magnificent Bicycle Kick)" (Video upload). YouTube. Diakses tanggal 6 Desember 2012. Templat:Dead Youtube links
  14. ^ "Indonesia – International Results 1986–1990 – Details". RSSSF. 1999–2012. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  15. ^ "Indonesia – International Results 1991–1995 – Details". RSSSF. 1999–2012. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  16. ^ TOvicdinho (14 July 2011). "Wim Rijsbergen as the new Indonesian National Team manager". Indonesian Premier League (unofficial site). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 July 2013. Diakses tanggal 6 December 2012. 
  17. ^ themanwhoisktn (8 November 2007). "Thailand v Indonesia 2nd Tiger Cup". YouTube. Diarsipkan dari versi asli (Video upload) tanggal 2021-12-22. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  18. ^ "Region's media divided on Tiger Cup draw". The Football Association of Singapore. 10 Juli 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Mei 2016. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  19. ^ Somerford, Ben (17 Maret 2012). "PSSI warn against Indonesian government plans to take over embattled body". Goal.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Maret 2012. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  20. ^ Said, Bima; Somerford, Ben (17 Maret 2012). "A timeline of key events as Fifa sanctions await the divided Indonesian Football Association". Yahoo! News. Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Maret 2014. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  21. ^ "FIFA Executive Committee agrees major governance reforms & Ethics structure". Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2012. Diakses tanggal 26 Oktober 2016. 
  22. ^ Adamrah, Mustaqim (1 Desember 2012). "As FIFA deadline approaches, Indonesia soccer no closer to reconciliation". Yahoo! News. Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2013. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  23. ^ "Dua PSSI sepakat perbaiki sepakbola Indonesia". Bolanews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Februari 2014. Diakses tanggal 7 Juni 2012. 
  24. ^ "PSSI Call Up 51 Players for Asian Cup Qualifiers". AFF. 7 Januari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2015. Diakses tanggal 23 Juni 2014. 
  25. ^ "Rahmad Back For Indonesia National Squad". AFF. 20 Maret 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Februari 2014. Diakses tanggal 23 Juni2014. 
  26. ^ "Narrow Defeat for Indonesia". AFF. 23 Maret 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2015. Diakses tanggal 23 Juni 2014. 
  27. ^ "Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling". Eurosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Mei 2015. Diakses tanggal 30 Mei 2015.  Pembekuan tersebut akhirnya dicabut pada saat Kongres FIFA ke-66 di Meksiko tahun 2016.<ref>"FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Mei 2016. Diakses tanggal 14 Mei 2016. 
  28. ^ Ganesha, Amal (18 Desember 2016). "Indonesia Tops the Anticlimax as Thailand Wins the 2016 AFF Cup". Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2020. Diakses tanggal 16 Juni 2022. 
  29. ^ "Bima appointed Indonesia coach". The New Paper. 23 Oktober 2018. 
  30. ^ "AFF Suzuki Cup 2018: Four instances Indonesia were knocked out in the group stages". Fox Sports Asia. 22 November 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-26. Diakses tanggal 2022-08-18. 
  31. ^ "PSSI appoint former Philippines manager Simon McMenemy as new coach of Indonesian national team". FOX Sports Asia. 20 Desember 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-02. Diakses tanggal 2022-08-18. 
  32. ^ Ramadani Saputra (6 November 2019). "PSSI fires national team coach McMenemy over 'unsatisfactory performance'". The Jakarta Post. Diakses tanggal 11 November 2019. 
  33. ^ Akshat Mehrish (19 November 2019). "2022 FIFA World Cup Qualifiers: Malaysia 2-0 Indonesia – Five talking points". FOX Sports Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-20. Diakses tanggal 22 November 2019. 
  34. ^ Prasetyo, Galih (4 Januari 2020). "Shin Tae-yong: Tak Masalah jika Indonesia Gagal Juara Piala AFF 2020". Football5star. Diakses tanggal 15 Juni 2022. 
  35. ^ "The Bung Karno Sports Complex: Jakarta's Sports, Conventions and Entertainment Center". Wonderful Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  36. ^ "SCTV Tayangkan 3 Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022". Bola.net. Diakses tanggal 2021-06-07. 
  37. ^ Prasetya, Dimas Ardi (8 Juni 2022). "INDOSIAR dan Vidio Hadirkan Perjuangan Timnas Indonesia Menuju Piala Asia 2023". Bola.net. 
  38. ^ "PSSI Gandeng Mola TV". PSSI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-05. Diakses tanggal 2019-09-05. 
  39. ^ "AFC continues partnership with MNC". AFC (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-04. Diakses tanggal 2019-11-27. 
  40. ^ "Lagardère Sports Secures Rajawali Citra Televisi Indonesia as Exclusive Terrestrial Broadcaster in Indonesia for AFF Suzuki Cup". AFF Suzuki Cup (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-09. Diakses tanggal 2019-11-17. 
  41. ^ "24 Pemain Dipanggil untuk FIFA Matchday versus Turkmenistan". PSSI - Football Association of Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Mei 2023. Diakses tanggal 29 Agustus 2023. 
  42. ^ "Badai Cedera STY Panggil 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 ke Senior". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2023-09-04. 
  43. ^ "Yakob, Yance, Dimas Absen di Indonesia vs Turkmenistan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2023-09-05. 
  44. ^ Widigdo, Novianto. "Indonesia - Record International Players". RSSSF. 
  45. ^ "Ketua PSSI Tetapkan Frank Wormuth Jadi Konsultan Pelatih Tim U-17 Indonesia". 23 Juli 2023. Diakses tanggal 24 Juli 2023. 
  46. ^ "Indonesia International Matches". RSSSF. 
  47. ^ "Indonesia - Historical results". World Football. Diakses tanggal 28 Juni 2021. 
  48. ^ FIFA.com

Pranala luar