Lompat ke isi

Alkana suku tinggi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 Januari 2024 16.50 oleh Wiz Qyurei (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Alkana suku tinggi''' adalah alkana yang mempunyai sembilan atom karbon atau lebih. Nonana adalah alkana paling ringan yang memiliki titik nyala di atas 25 °C, dan tidak diklasifikasikan sebagai bahan mudah terbakar yang berbahaya. Istilah ''alkana suku tinggi'' terkadang digunakan secara harfiah sebagai "alkana dengan jumlah atom karbon yang lebih banyak". Salah satu definisi membedakan alkana suku tinggi denga...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Alkana suku tinggi adalah alkana yang mempunyai sembilan atom karbon atau lebih. Nonana adalah alkana paling ringan yang memiliki titik nyala di atas 25 °C, dan tidak diklasifikasikan sebagai bahan mudah terbakar yang berbahaya.

Istilah alkana suku tinggi terkadang digunakan secara harfiah sebagai "alkana dengan jumlah atom karbon yang lebih banyak". Salah satu definisi membedakan alkana suku tinggi dengan n-alkana yang berwujud padat dalam kondisi alami.[yang mana?]

Alkana dari nonana hingga heksadekana (alkana dengan sembilan hingga enam belas atom karbon) merupakan cairan dengan viskositas lebih tinggi, sehingga kurang cocok untuk digunakan dalam bensin. Tetapi, mereka merupakan bagian utama dari bahan bakar solar, kerosin, dan penerbangan. Bahan bakar solar dicirikan oleh bilangan setananya, setana merupakan nama lama untuk heksadekana. Namun, titik lebur yang lebih tinggi dari alkana-alkana ini dapat menyebabkan masalah pada suhu rendah dan di daerah kutub, dimana bahan bakar menjadi terlalu kental untuk mengalir dengan benar. Campuran alkana normal digunakan sebagai standar titik didih untuk simulasi distilasi dengan kromatografi gas.[1]

Alkana dari heksadekana ke atas merupakan komponen terpenting dari minyak bahan bakar dan minyak pelumas. Sebagai pelumas, mereka bekerja bersamaan dengan bahan antikorosi, karena sifat hidrofobiknya membuat air tidak dapat mencapai permukaan logam. Banyak alkana padat digunakan sebagai lilin parafin, yang digunakan untuk pelumasan, insulasi listrik, dan lilin. Lilin parafin tidak sama dengan lilin lebah, yang sebagian besar terdiri dari ester.

Alkana dengan panjang rantai sekitar 35 atau lebih atom karbon ditemukan dalam bitumen (aspal), digunakan (misalnya) pada permukaan jalan. Namun, alkana yang lebih tinggi memiliki nilai kegunaan yang kecil dan biasanya dipecah menjadi alkana yang lebih rendah melalui perengkahan.

Beberapa alkana mempunyai nama trivial non-IUPAC:

Sifat-sifat yang tercantum di sini mengacu pada alkana rantai lurus (atau: n-alkana).

Nonana hingga heksadekana

[sunting | sunting sumber]

Kelompok n-alkana ini umumnya berbentuk cair pada kondisi standar.[3]

Nonana Dekana Undekana Dodekana Tridekana Tetradekana Pentadekana Heksadekana
Rumus C9H20 C10H22 C11H24 C12H26 C13H28 C14H30 C15H32 C16H34
Nomor CAS [111-84-2] [124-18-5] [1120-21-4] [112-40-3] [629-50-5] [629-59-4] [629-62-9] [544-76-3]
Massa molar (g/mol) 128,26 142,29 156,31 170,34 184,37 198,39 212,42 226,45
Titik lebur (°C) −53,5 −29,7 −25,6 −9,6 −5,4 5,9 9,9 18,2
Titik didih (°C) 150,8 174,1 195,9 216,3 235,4 253,5 270,6 286,8
Kerapatan (g/ml pada suhu 20 °C) 0,71763 0,73005 0,74024 0,74869 0,75622 0,76275 0,76830 0,77344
Viskositas (cP pada suhu 20 °C) 0,7139 0,9256 1,185 1,503 1,880 2,335 2,863 3,474
Titik nyala (°C) 31 46 60 71 79 99 132 135
Suhu
swasulut
(°C)
205 210 205 235 201
Ambang ledakan 0,9–2,9% 0,8–2,6% 0,45–6,5%

Heptadekana hingga tetrakosana

[sunting | sunting sumber]

Dari kelompok ini, n-alkana umumnya berbentuk padat pada kondisi standar.

Heptadekana Oktadekana Nonadekana Ikosana Heneikosana Dokosana Trikosana Tetrakosana
Rumus C17H36 C18H38 C19H40 C20H42 C21H44 C22H46 C23H48 C24H50
Nomor CAS [629-78-7] [593-45-3] [629-92-5] [112-95-8] [629-94-7] [629-97-0] [638-67-5] [646-31-1]
Massa molar (g/mol) 240,47 254,50 268,53 282,55 296,58 310,61 324,63 338,66
Titik lebur (°C) 21 28–30 32–34 36,7 40,5 42 48–50 52
Titik didih (°C) 302 317 330 342,7 356,5 224 (pada tekanan 2 kPa) 380 391,3
Kerapatan (g/ml) 0,777 0,777 0,786 0,7886 0,792 0,778 0,797 0,797
Titik nyala (°C) 148 166 168 176

Pentakosana hingga triakontana

[sunting | sunting sumber]
Pentakosana Heksakosana Heptakosana Oktakosana Nonakosana Triakontana
Rumus C25H52 C26H54 C27H56 C28H58 C29H60 C30H62
Nomor CAS [629-99-2] [630-01-3] [593-49-7] [630-02-4] [630-03-5] [638-68-6]
Massa molar (g/mol) 352,69 366,71 380,74 394,77 408,80 422,82
Titik lebur (°C) 54 56,4 59,5 64,5 63,7 65,8
Titik didih (°C) 401 412,2 422 431,6 440,8 449,7
Kerapatan (g/ml) 0,801 0,778 0,780 0,807 0,808 0,810

Hentriakontana hingga heksatriakontana

[sunting | sunting sumber]
Hentriakontana Dotriakontana Tritriakontana Tetratriakontana Pentatriakontana Heksatriakontana
Rumus C31H64 C32H66 C33H68 C34H70 C35H72 C36H74
Nomor CAS [630-04-6] [544-85-4] [630-05-7] [14167-59-0] [630-07-9] [630-06-8]
Massa molar (g/mol) 436,85 450,88 464,90 478,93 492,96 506,98
Titik lebur (°C) 67,9 69 70–72 72,6 75 74–76
Titik didih (°C) 458 467 474 285,4 (pada tekanan 0,4 kPa) 490 265 (pada tekanan 130 Pa)
Kerapatan (g/ml) 0,781 (pada suhu 68 °C)[4] 0,812 0,811 0,812 0,813 0,814

Heptatriakontana hingga dotetrakontana

[sunting | sunting sumber]
Heptatriakontana Oktatriakontana Nonatriakontana Tetrakontana Hentetrakontana Dotetrakontana
Rumus C37H76 C38H78 C39H80 C40H82 C41H84 C42H86
Nomor CAS [7194-84-5] [7194-85-6] [7194-86-7] [4181-95-7] [7194-87-8] [7098-20-6]
Massa molar (g/mol) 520,99 535,03 549,05 563,08 577,11 591,13
Titik lebur (°C) 77 79 78 84 83 86
Titik didih (°C) 504,14 510,93 517,51 523,88 530,75 536,07
Kerapatan (g/ml) 0,815 0,816 0,817 0,817 0,818 0,819

Tritetrakontana hingga oktatetrakontana

[sunting | sunting sumber]
Tritetrakontana Tetratetrakontana Pentatetrakontana Heksatetrakontana Heptatetrakontana Oktatetrakontana
Rumus C43H88 C44H90 C45H92 C46H94 C47H96 C48H98
Nomor CAS [7098-21-7] [7098-22-8] [7098-23-9] [7098-24-0] [7098-25-1] [7098-26-2]
Massa molar (g/mol) 605,15 619,18 633,21 647,23 661,26 675,29
Titik didih (°C) 541,91 547,57 553,1 558,42 563,6 568,68
Kerapatan (g/ml) 0,82 0,82 0,821 0,822 0,822 0,823

Nonatetrakontana hingga tetrapentakontana

[sunting | sunting sumber]
Nonatetrakontana Pentakontana Henpentakontana Dopentakontana Tripentakontana Tetrapentakontana
Rumus C49H100 C50H102 C51H104 C52H106 C53H108 C54H110
Nomor CAS [7098-27-3] [6596-40-3] [7667-76-7] [7719-79-1] [7719-80-4] [5856-66-6]
Massa molar (g/mol) 689,32 703,34 717,37 731,39 745,42 759,45
Titik didih (°C) 573,6 578,4 583 587,6 592 596,38
Kerapatan (g/ml) 0,823 0,824 0,824 0,825 0,825 0,826

Pentapentakontana hingga heksakontana

[sunting | sunting sumber]
Pentapentakontana Heksapentakontana Heptapentakontana Oktapentakontana Nonapentakontana Heksakontana
Rumus C55H112 C56H114 C57H116 C58H118 C59H120 C60H122
Nomor CAS [5846-40-2] [7719-82-6] [5856-67-7] [7667-78-9] [7667-79-0] [7667-80-3]
Massa molar (g/mol) 773,48 787,50 801,53 815,58 829,59 843,6
Titik didih (°C) 600,6 604,7 ? 612,6 ? 620,2
Kerapatan (g/ml) 0,826 0,826 ? 0,827 ? 0,827

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ ASTM D5399-09, Standard Test Method for Boiling Point Distribution of Hydrocarbon Solvents by Gas Chromatography
  2. ^ Donald Mackay, Handbook of Physical-Chemical Properties and Environmental Fate for Organic Chemicals, ISBN 1420044397, hlm. 206
  3. ^ Karl Griesbaum, Arno Behr, Dieter Biedenkapp, Heinz-Werner Voges, Dorothea Garbe, Christian Paetz, Gerd Collin, Dieter Mayer Hartmut Höke "Hydrocarbons" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, 2005, Wiley-VCH, Weinheim. DOI:10.1002/14356007.a13_227 10.1002/14356007.a13_227
  4. ^ Weast, Robert C., ed. (1982). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-63). Boca Raton, Fl: CRC Press. hlm. C-561. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]