Panada
Panada adalah salah satu kue khas Manado yang populer selain klappertaart.[1] Ada yang mengatakan kue ini merupakan pengaruh kuliner Belanda, atau juga mengatakan kue ini merupakan pengaruh kuliner Portugis karena bentuknya yang mirip kue pastel.[1] Akan tetapi, diyakini kue ini merupakan pengaruh kuliner Spanyol karena sangat mirip dengan kue Empanada. Kue ini seperti roti goreng / donat (yang membedakan adalah penggunaan santan sebagai pengganti air dalam proses pembuatannya), yang diisi dengan ikan cakalang dibumbu pampis. Bumbu pampis adalah ikan cakalang dimasak dengan bawang merah, daun jeruk, kemangi, cabe merah, dan daun bawang, sedangkan ikannya disuwir kecil-kecil. Pembuatan panada terdiri atas bahan dan isi, kemudian digoreng dalam minyak goreng hangat.[2]
Asal
Kue panada bukan berasal dari kuliner Belanda, melainkan dari bangsa Spanyol/Portugis yang datang ke Minahasa beberapa abad yang lalu. Dalam bahasa mereka, panada disebut empanada, yaitu isian makanan (ikan dll.) yang dibungkus roti. [3]
Resep untuk membuat Panada awalnya dimiliki oleh Keluarga Besar Mandey yang adalah keturunan asli Minahasa pada masa itu.
Lihat pula
Pranala luar
Referensi
- ^ a b Sari, Devita (29 Januari 2010). "Nyam.. Nyam.. Pedas Gurih si Panada". detikcom (dalam bahasa Indonesia). Indonesia: detikFood. Diakses tanggal 2011-01-10.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Panada" (dalam bahasa Indonesia). Indonesia: Nova online. 23 October 2008. Diakses tanggal 2011-01-10.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Kaya.
Daftar Pustaka
- Kaya, Indonesia. "Panada dan Jejak Peninggalan Portugis di Nusantara". Indonesia kaya. Bakti Budaya Djarum Foundation. Diakses tanggal 03-02-2024. ref stripmarker di
|ref=
pada posisi 1 (bantuan);