Wiranatakusumah V
Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema V | |
---|---|
Wali Negara Pasundan | |
Masa jabatan 24 April 1948 – 8 Maret 1950 | |
Perdana Menteri | Adil Puradiredja Djumhana Wiriaatmadja Anwar Tjokroaminoto |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru Pengganti Tidak ada, jabatan dihapuskan | |
Ketua Dewan Pertimbangan Agung | |
Masa jabatan 29 November 1945 – 24 April 1948 | |
Presiden | Soekarno |
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 2 September 1945 – 14 November 1945 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Bupati Cianjur ke-12 | |
Masa jabatan 1912–1920 | |
Pendahulu R. Demang Natakusumah Pengganti R. A. A. Suriadiningrat | |
Bupati Bandung ke-11 & 13 | |
Masa jabatan 1920–1931 | |
Masa jabatan 1935–1945 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Muharam 28 November 1888 Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Hindia Belanda |
Meninggal | 22 Januari 1965 Jakarta, Indonesia | (umur 76)
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri |
|
Anak |
Dari Syarifah Nawawi
|
Orang tua | Raden Adipati Kusumadilaga |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Wiranatakusumah V (EVO: Wiranatakoesoemah V; 23 November 1888[a] – 22 Januari 1965) adalah seorang bangsawan dan politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai Wali Negara Pasundan pertama dan satu-satunya, selama Revolusi Nasional Indonesia.[1] Ia juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pertama dan ketua kedua Dewan Pertimbangan Agung.[2][3]
Ia lahir pada tanggal 23 November 1888. Ia menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS), Hogere Burgerschool (HBS), dan kemudian Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA). Perjalanan karir pertamanya di pemerintahan dimulai saat menjadi pegawai di Wedana Tanjungsari, Sumedang pada tahun 1910. Satu tahun kemudian, ia menjadi Mantri Polisi di Cibadak, Sukabumi, dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Sukapura. Tasikmalaya. Pada tahun 1912, ia menjadi Asisten Wedana Obeureum, Tasikmalaya, sebelum diangkat menjadi Bupati Cianjur pada tahun 1912 hingga 1920, dan Bupati Bandung pada tahun 1920 hingga 1931 dan kembali pada tahun 1935 hingga 1945. Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, ia diangkat oleh Presiden Sukarno pada jabatan Menteri Dalam Negeri dari Indonesia, dan kemudian diangkat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung. Pada tahun 1948, ia terpilih sebagai kepala negara, atau Wali Negara, dari negara bagian Pasundan yang baru dibentuk, dengan Adil Poeradiredja, terpilih sebagai perdana menteri.
Ia menentang pembentukan negara, namun setuju untuk menjabat sebagai Wali Negara atas desakan masyarakat Jawa Barat dan pemerintah Indonesia yang berbasis di Yogyakarta, meskipun saat itu sedang sakit. Pada tanggal 27 Desember 1949, negara bagian Pasundan menjadi negara pertama yang bergabung kembali dengan Republik Indonesia, dan pada tanggal 8 Maret 1950, negara itu sendiri dibubarkan, dan Wiranatakusumah V melepaskan mandatnya. Setelah Pasundan berakhir, ia tetap aktif di dunia politik. Ia menjadi anggota Partai Persatuan Islam Indonesia (PSII), dan memimpin PSII cabang Jawa Barat. Pada tahun 1955, ia terpilih menjadi anggota Majelis Konstitusi setelah Pemilu Majelis Konstitusi 1955, ia menjabat hingga majelis tersebut dibubarkan pada tahun 1959.[4] Dia meninggal pada 22 Januari 1965.[5]
Biografi[6]
Raden Tumenggung Wiranatakusumah V atau Dalem Haji adalah putra tunggal dari Raden Adipati Kusumadilaga (Bupati Bandung Periode 1874 - 1893) dilahirkan pada tanggal 23 November 1888 ditinggal ayahnya pada usia 5 tahun. Nama kecilnya adalah Muharam.
Pelantikan Wiranatakusuma V pada 12 April 1920 itu mendapat perhatian besar, Seluruh Bupati di Priangan hadir bersama aparat sipil dan militer lainnya, pelantikan itu adalah pidato pertama Wiranatakoesoema. Antara lain ia menuturkan,
"supaya pibisaeun nyumponan kana sumpahna, jeung instruksina nu jadi bupati, taya lian ngan kajaba ti sarerea bae, kudu pada boga rasa jadi bupati lain rasa dina nanpa kauntungan atawa dina boga kakawasaanana, tetapi dina rasa kani'matan buahna kaadilan. Lamun rasa anu kitu dipiboga ku sarerea, tangtu ieu Kabupaten Bandung, moal salah deui pinanggih jeng kasalametan, hurip nagri waras rayat. Cicingna kaadilan nu jadi bupati, lain dina prak-prakan pikeun gunana 2-3 jalma, tetapi kaperluanana tina jalma nu leuwih loba, nu kudu dituturkeun."
Pada usia 24 tahun Raden Tumenggung Wiranatakusumah V sudah dapat menjalankan pemerintahan Kabupaten Bandung, karena prestasi kerjanya, ia sangat dekat dengan rakyat dan memperhatikan kesejahteraan rakyat.
Setelah lulus dari sekolah Belanda, ia meneruskan ke Sekolah Menak. Dan lulus dari H.B.S. Koning Willem III School te Batavia tahun 1910. Ia kursus berbagai bahasa di antaranya Bahasa Inggris, Jerman, Prancis. dan pada tahun 1928 ia menuntut ilmu ke Nederland dibidang Ilmu Koperasi Tani.
Sebelum menjabat Bupati Kabupaten Bandung jabatannya adalah:
- Tahun 1910 menjadi Juru Tulis camat Tanjungsari
- Tahun 1911 menjadi Mantri Pulisi di Sukabumi
- Tahun 1912 menjadi Camat di Tasikmalaya
- Tahun 1912 menjadi Bupati Cianjur
Pada saat Ziarah ke Mekkah mendapat penghargaan Bintang Istiqlal Klas I dari Raja Arab. Kemampuannya yang mendalam dalam keislaman membuat dibanggakan. Saat berkhotbah di Mesjid dan pulang pendopo, rakyat beriringan menyertainya. Hingga saat ini, sangat jarang pejabat yang menguasai kebudayaan Sunda sekaligus mendalam pemahaman keagamaannya, sehingga dianggap pantas untuk berkhotbah. Dari kemampuan yang istimewa inilah disebut menak-santri.
Banyak kebijakan-kebijakannya untuk mensejahterakan rakyat di antaranya membuat peraturan keluar - masuk uang Desa, mendirikan Koperasi di Kabupaten Bandung, memajukan pendidikan Islam, dan juga membuat buku karyanya di antaranya: Riwayat Kanjeng Nabi Muhamad SAW. Terbitan Islam Studieclub-Bandungperti judulnya, buku ini berisi riwayat Nabi Muhamad SAW. Buku ini menjadi sangat menarik lantaran menghadirkan nuansa Sunda dalam perjalanan Nabi Muhamad SAW. pada tahun 1941 SeTafsir Surat Al-Baqarah, Islamistishe Democratie dll.
Sulit sekali menemukan sosok pemimpin yang sempurna layaknya Wiranatakoesoema V selain menjadi Ambtenaar yang disegani, ia adalah Menteri Dalam Negeri pertama Republik Indonesia yang begitu dicintai rakyatnya. Dan dengan Kinerja yang jumawa ia persembahkan bagi rakyatnya.[7] Sumber: Penelusuran Sejarah Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 1846 - 2010
Keluarga
Raden Aria Adipati Wiranatakoesoemah V putra dari Kanjeng Raden Adipati Kusumahdilaga saudara Raden Aria Adipati Wiranatakusuma IV cucu Raden Aria Adipati Wiranatakusuma III
Isri-istri
- NRA. Inda Admini / Yoyo .
- RA. Soehanah .
- RA. Hj. Syarifah Nawawi
- NRA. Oekon Sangkaningrat Soeriadihardja
- RA. Siti Aisyah
- RA. Rohanah J.
- RA. Euis Koeraesin
Putra-putra
- R. Male Wiranatakusumah
- RA. Amalia Wiranatakusumah
- RA. Madeleine Wiranatakusumah
- R. Marjoenani Wiranatakoesoemah
- RA. Martini Wiranatakusumah
- R.H. Brigjen Pol Muharam Wiranatakusumah
- Rd. Mohamad Sjarif Wiranatakusumah
- RA. Hj Nelly Wiranatakusumah
- Nr. Minarsih Wiranatakusumah
- Letjen TNI Rd Achmad Wiranatakusumah
- R. Mochammad Memed Wiranatakusumah
- R. Abbas Wiranatakusumah
- RA.Dion Rajaningrat Wiranatakusumah
- R Hidajat Wiranatakusumah
- R.H. Mohammad Rachmat Wiranatakusumah
- R. Muhyidin Wiranatakusumah
- R. Rauf Achmad Mugni Wiranatakusumah
- RA.Haniaty Wiranatakusumah
- R. Arifin Wiranatakusumah
- R. Otong Toyibin Wiranatakusumah
- R. Achmad Halim Wiranatakusumah
- RA. Leila K. Sarah Wiranatakusumah
- RA. Soraya Wiranatakusumah
- R. Murad Wiranatakusumah
Cucu
- RA. Rita Radjaningrat Wiranatakusumah
- R. Tristan Delano Wiranatakusumah
- RA. Yootje Yolanda Komalaningrat Wiranatakusumah
- RA. Lidya Fatimah Permananingrat Wiranatakusumah
- R. Krishna Rajendra Wiranatakusumah
- RA. Connie Harisbaya Sangkaningrat Wiranatakusumah
- Kisenda Wiranatakusumah
- Yuma Wiranatakusumah
- Roxanne Wiranatakusumah
- Hendra Wiranatakusumah
- Muharam Wiranatakusumah
- Budiyana bin Maryoenani Wiranatakusumah
- Muhammad Ridwan Wiranatakusumah
- Adiarto Soenario
Cicit
- Tamara Bulan Tresna
- Yura Adinegara
- Shamira Banu Raja
- Nazira Alyousha
- Amatus Syakur
- Begum Sultria Pasha
- Farhatun Nisaa
- R. Bintang Moga Gautama
- Matahari Permata Ningrat
- Mochammad Mega Cakra Buana
- Putri Pelangi Wulandari Kancana Ningrat
- Firzia Ratnaningrat
- Fazwan Kusumadinata
- Fitriasti Sangkaningrat
- Herfiani Soediro
- Yosiana Soediro
- Nursyarifah Lasminingrat Soediro
- Nabila Rinanti Rajapermas
- Rasyula Andari Rajapamerat
- Ali Ghiffar Putra Rinanto
- R. Muhammad Alwan Faris Fadlirullah
- Annisa Kurnia Fitri Wiranatakusumah
- Hafidz Shiddiq Wiranatakoesoema Abdurrasyid
- Fatih Fathan Nashrurrahman Wiranatakoesoema
- Aurellio Kenzino Wiranatakoeseoma Abiandra bin Budiyana
- Kalista Ellenia Wiranatakusumah Rahmadhyani binti Budiyana
- R. Irfan Fauzi Rahman
- Muhammad Rangga Wiranatakoesoma
- Muhammad Ridho Wiranatakusumah
- Mahalia Santini
- Santoso Adiarto Jr
- Nazwa Maulida Darimi Wiranatakoesoemah
- Aulia Rizda Darimi Wiranatakoesoemah
- Mustafa Arva Radinka
Buyut
- Khalif Aljibran Gautama
- Aubin Tarikh Yaseen
Catatan
- ^ Versi lain mencantumkan tanggal lahirnya pada 8 Agustus 1888
Referensi
Kutipan
- ^ Ranawati 2020b.
- ^ Yahya 2011, hlm. 33.
- ^ Yahya 2011, hlm. 34.
- ^ Yahya 2011, hlm. 7.
- ^ Yahya 2011, hlm. 8.
- ^ Orang Indonesia jang terkemoeka di Djawa. Gunseikanbu. 1944.
- ^ Bupati R.H.A.A. WIRANATA KUSUMAH V (Dalem Haji) Periode 1920-1931, 1935-1945 Diarsipkan 2014-12-23 di Wayback Machine..Website Resmi Pemkab Bandung.
Bibliography
- Yahya, Lip D. (2011). R.A.A.H.M. Wiranatakusumah V : Kedalaman Yang Belum Terselami. Yayasan Wiranatakusumah.
- Ranawati, Nur Khansa (2020a). "Kiprah Wiranatakusumah V, Sang Priyayi Nasionalis Asal Bandung". www.ayobandung.com. Diakses tanggal 21 Oktober 2021.
- Ranawati, Nur Khansa (2020b). "Wiranatakusumah V, Presiden Pertama dan Terakhir Negara Pasundan". www.ayobandung.com. Diakses tanggal 22 Oktober 2021.
- Wiradiredja, Mohamad Yusuf (2012). Peranan R. A. A. Wiranatakusumah V Dalam Penyebaran Tembang Sunda Cianjuran.
- Bandungkab (2012). "Bupati R.H.A.A. WIRANATA KUSUMAH V (Dalem Haji) Periode 1920-1931, 1935-1945". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Desember 2014. Diakses tanggal 21 Oktober 2021.
- Helius, Sjamsuddin; Ekadjati, Edi S.; Marlina, Kuswiah; Wiwi, Ietje (1992). Menuju Negara Kesatuan: Negara Pasundan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Parlemen Pasundan (1949), Risalah Tahun 1948 - 1949 Parlemen Pasundan, Bandung: Drukkerij Mascotte
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Posisi baru | Wali Negara Pasundan 1948–1950 |
Jabatan dihapuskan |
Posisi baru | Menteri Dalam Negeri Indonesia 1945 |
Diteruskan oleh: Soetan Sjahrir |
Didahului oleh: R.T. Hasan Sumadipraja |
Bupati Bandung 1935–1945 |
Diteruskan oleh: R.T.E Suriaputra |
Didahului oleh: R.A.A Martanegara |
Bupati Bandung 1920–1931 |
Diteruskan oleh: R.T. Hasan Sumadipraja |
Didahului oleh: R. Demang Natakusumah |
Bupati Cianjur 1912–1920 |
Diteruskan oleh: R.A.A. Suriadiningrat |
Jabatan pemerintahan | ||
Didahului oleh: R. Margono Djojohadikusumo |
Ketua Dewan Pertimbangan Agung 1945–1948 |
Diteruskan oleh: K.P.H. Soetardjo Kartohadikoesoemo |
- Anggota BPUPKI
- PPKI
- Kelahiran 1888
- Kematian 1965
- Meninggal usia 77
- BPUPKI
- Birokrat Indonesia
- Tokoh Sunda
- Bangsawan Sunda
- Intelektual Sunda
- Tokoh Jawa Barat
- Tokoh dari Bandung
- Politikus Indonesia
- Menteri Indonesia
- Menteri Kabinet Presidensial
- Ketua Dewan Pertimbangan Agung
- Menteri Dalam Negeri Indonesia
- Bupati Bandung
- Bupati Cianjur
- Tokoh Orde Lama