Keuskupan Bandung terdiri dari 28 paroki (per 2022) dengan rata-rata 1.200 umat per paroki. Imam diosesan (projo) berjumlah 27 orang, sedangkan imam tarekat religius berjumlah 66 orang (per 2022). Saat ini takhta Uskup Bandung dipegang oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. yang dipilih oleh Paus Fransiskus pada tanggal 3 Juni 2014, setelah terjadi sede vecante selama lebih dari 3 tahun.
Garis waktu
Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Bandung pada tanggal 20 April 1932, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Batavia
Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Bandung pada tanggal 16 Oktober 1941
Ditingkatkan menjadi Keuskupan Bandung pada tanggal 3 Januari 1961
Perkembangan awalnya berasal dari Cirebon yang sudah mempunyai gereja pada 1878. Bandung sendiri pada waktu itu masih merupakan stasi, yang baru berkembang sejak tahun 1906. Arah menuju keuskupan diawali dengan pembentukan Prefektur Apostolik Bandung, dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia (Jakarta) pada 20 April 1932, dan pembinaannya diserahkan Kongregasi Suci Pewartaan Iman (Propaganda Fide) kepada Ordo Salib Suci (OSC). Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik pada 16 Oktober 1941. Menjadi keuskupan (diosis) bersamaan dengan pendirian hierarkiGereja Katolik yang mandiri di Indonesia pada 3 Januari 1961.
Departemen Dokumentasi dan Penerangan (Juni 2017), Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2017 (dalam bahasa (Indonesia)) (edisi ke-1), Jakarta Pusat: Konferensi Waligereja IndonesiaPemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)