Lompat ke isi

Perjanjian Baru

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perjanjian Baru (bahasa Yunani Koine: Ἡ Καινὴ Διαθήκη,[1] Hē Kainḕ Diathḗkē), atau biasa disingkat PB, merupakan bagian utama kedua kanon Alkitab Kristen, yang bagian pertamanya adalah Perjanjian Lama (PL) yang utamanya didasarkan pada Alkitab Ibrani. Perjanjian Baru berbahasa Yunani ini membahas ajaran-ajaran dan pribadi Yesus, serta berbagai peristiwa dalam Kekristenan pada abad ke-1. Umat Kristen memandang PB bersama-sama dengan PL sebagai kitab suci. PB (baik sebagian maupun secara keseluruhan) telah sering kali menyertai penyebaran agama Kristen di seluruh gadabong. Selain itu PB juga dianggap mencerminkan dan berfungsi sebagai suatu sumber bagi moralitas dan teologi Kristen. Berbagai frase dan bacaan yang diambil langsung dari PB juga dimuat (bersama dengan bacaan-bacaan dari PL) ke dalam beragam liturgi Kristen. PB telah mempengaruhi berbagai gerakan keagamaan, filosofis, dan politik dalam dunia Kristen.

Perjanjian Baru merupakan sebuah antologi, yakni koleksi karya-karya Kristiani yang ditulis dalam bahasa Yunani yang umum digunakan pada abad pertama, pada waktu yang berbeda-beda oleh berbagai penulis yang adalah murid-murid Yahudi pertama kali dari Yesus. Dalam hampir semua tradisi Kristen masa kini, PB meliputi 27 kitab. Teks-teks aslinya dituliskan pada abad pertama dan mungkin abad kedua Era Kristen, dan secara umum diyakini tertulis dalam bahasa Yunani Koine, yang mana merupakan bahasa umum (lingua franca) di Mediterania Timur mulai dari masa Penaklukan Aleksander Agung (335–323 SM) sampai evolusi dari bangsa Yunani Bizantium (ca 600 M). Semua karya yang pada akhirnya tergabung dalam PB ini tampaknya dituliskan paling akhir ca 150 M,[2] dan beberapa akademisi menganggapnya tidak lebih dari 70 M[3] atau 80 M.[4]

Koleksi teks-teks terkait seperti surat-surat dari Rasul Paulus (suatu koleksi utama yang telah ada pada awal abad ke-2) dan Injil kanonik dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes (ditegaskan oleh Ireneus pada akhir abad ke-2 sebagai Keempat Injil) secara bertahap bergabung dengan karya tunggal dan koleksi lainnya dalam beragam kombinasi yang berbeda untuk membentuk berbagai kanon Kitab Suci Kristen. Seiring berjalannya waktu beberapa kitab yang diperdebatkan seperti Kitab Wahyu dan beberapa Surat-surat Umum dimasukkan ke dalam kanon, yang mana pada awalnya karya-karya ini tidak dianggap sebagai Kitab Suci. Karya-karya lainnya yang pada awalnya dianggap sebagai Kitab Suci, seperti 1 Klemens, Gembala Hermas, dan Diatessaron, tidak dimasukkan dalam kanon Perjanjian Baru. Kanon Perjanjian Lama tidak sepenuhnya seragam di antara semua kelompok Kristen utama seperti Katolik Roma, Protestan, Ortodoks Yunani, Ortodoks Slavia, dan Ortodoks Armenia. Namun demikian kanon Perjanjian Baru yang berisikan 27 kitab ini, setidaknya sejak Abad Kuno Akhir, telah diakui hampir secara universal dalam Kekristenan (lihat: Perkembangan kanon Perjanjian Baru).

Perjanjian Baru memuat:

Kitab-kitab

Dalam naskah-naskah kuno sampai abad ke-5, kitab-kitab ini terbagi atas 4 bagian, untuk memudahkan penggunaan, di mana kitab Kisah Para Rasul selalu digabung dan ditempatkan sebelum surat-surat umum.[5]

Empat Unit Literatur Perjanjian Baru[5]
Nama unit Panjang teks
Kitab-kitab Injil 45,66%
Kisah Para Rasul dan surat-surat umum 19,57%
Surat-surat Paulus 28,21%
Kitab Wahyu 6,56%

Perbandingan ukuran bagian-bagian Perjanjian Baru[5]

  Injil (45.66%)
  Kis + umum (19.57%)
  Paulus (28.21%)
  Wahyu (6.56%)

Injil

  • Matius - Menceritakan kisah Yesus dari segi sebagai Mesias, Raja orang Israel. Injil ini penuh dengan penggenapan nubuat-nubuat Perjanjian Lama.
  • Markus - Menceritakan kisah Yesus dari segi sebagai Hamba.
  • Lukas - Mempresentasikan Yesus sebagai Anak Manusia yang datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang.
  • Yohanes - Mempresentasikan Yesus sebagai Firman Allah yang menjelma menjadi manusia, Kristus, yang berarti, Yang Diurapi.

Kisah Para Rasul

Surat-surat

Surat-surat Paulus

  • Roma - Penelaahan yang sistematis atas pembenaran, pengudusan dan pemuliaan. Menelaah rencana Allah atas orang Yahudi maupun non-Yahudi.
  • 1 Korintus - Surat ini menyoroti perpecahan dalam jemaat dan teguran atas pelanggaran susila, masalah mencari keadilan kepada orang-orang yang tidak beriman, dan kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam Perjamuan Kudus. Juga menyinggung tentang penyembahan berhala, pernikahan, dan kebangkitan.
  • 2 Korintus - Pembelaan Paulus atas kerasulannya.
  • Galatia - Paulus membuktikan kesalahan dari legalisme (menganggap Hukum Taurat sebagai mutlak dalam memperoleh keselamatan) dan menelaah mengenai tempat yang layak bagi anugrah di dalam kehidupan orang-orang Kristen.
  • Efesus - Posisi orang percaya di dalam Kristus dan informasi mengenai peperangan rohani.
  • Filipi - Paulus membicarakan tentang pemenjaraannya, kasihnya kepada jemaat di Filipi. Ia mendesak mereka ke arah kesalehan dan memperingatkan mereka akan bahaya legalisme.
  • Kolose - Paulus memfokuskan pada keutamaan Yesus Kristus dalam penciptaan, penebusan, dan kekudusanNya.
  • 1 Tesalonika - Pelayanan Paulus kepada jemaat Tesalonika. Pengajaran mengenai kesucian dan menyinggung tentang kembalinya Kristus untuk yang kedua kalinya.
  • 2 Tesalonika - Koreksi-koreksi atas pendapat yang salah mengenai Hari Tuhan.
  • 1 Timotius - Instruksi-instruksi kepada Timotius mengenai kepemimpinan yang benar dan cara-cara menghadapi ajaran sesat, peranan wanita dalam gereja, doa, dan syarat-syarat bagi penilik jemaat dan diaken.
  • 2 Timotius - Sepucuk surat untuk menguatkan Timotius.
  • Titus - Paulus meninggalkan Titus di Kreta guna menggembalakan gereja-gereja di sana. Syarat-syarat menjadi penatua gereja dan penilik jemaat.
  • Filemon - Sepucuk surat kepada seorang tuan mengenai budaknya yang melarikan diri. Permohonan Paulus kepada Filemon supaya mengampuni Onesimus, budaknya.
  • Ibrani - Sepucuk surat kepada jemaat Kristen Yahudi yang sedang di ambang kembali memeluk Yudaisme. Surat ini menunjukkan keunggulan Kristus dibandingkan dengan sistem Perjanjian Lama. Menyinggung juga tentang keimaman Melkisedek. Penulis tidak diketahui. Beberapa pakar menilai dari gaya tulisannya bahwa penulisnya adalah Paulus, namun karena kurangnya bukti selain gaya penulisan, maka pakar lain memilih untuk tidak berpendapat.

Surat-surat umum

  • Yakobus - Ajaran tentang hubungan antara iman dan perbuatan.
  • 1 Petrus - Surat ini untuk menguatkan penerima suratnya dalam penderitaan mereka dan agar mereka tetap rendah hati.
  • 2 Petrus - Membicarakan mengenai batin tiap pribadi, peringatan mengenai ajaran palsu, dan menyinggung mengenai Hari Tuhan.
  • 1 Yohanes - Surat yang memperingatkan jemaat terhadap ajaran-ajaran sesat pada permulaan sejarah Gereja.
  • 2 Yohanes - Puji-pujian untuk mereka yang berjalan di dalam Kristus dan sebuah peringatan untuk tetap berjalan di dalam kasih Allah.
  • 3 Yohanes - Yohanes berterimakasih kepada Gayus atas kebaikannya terhadap jemaat Allah dan menegur Diotrefes.
  • Yudas - Mengekspos guru-guru palsu dan menggunakan ibarat-ibarat dalam Perjanjian Lama dalam melukiskan penghakiman atas mereka. Nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman.

Ketujuh surat terakhir disebut surat-surat umum.

Kitab Wahyu

  • Wahyu - Kitab eskatologi yang dikirimkan kepada jemaat-jemaat yang mengalami penganiayaan oleh pemerintah Roma dan anjuran agar mereka tetap setia di dalam iman mereka.

Kanon Perjanjian Baru

Kitab Tradisi Protestan Tradisi Katolik Roma Tradisi Ortodoks Timur Tradisi Apostolik Armenia
[N 1]
Tradisi Ortodoks Koptik Tradisi Tewahedo Ortodoks Tradisi Kristen Suriah
Injil kanonik[N 2]
Matius Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya[N 3]
Markus[N 4] Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya[N 3]
Lukas Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya[N 3]
Yohanes[N 4][N 5] Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya[N 3]
Sejarah apostolik
Kisah Para Rasul[N 4] Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Kisah Paulus dan Tekla[N 6][6][7] Tidak Tidak Tidak Tidak
(tradisi awal)
Tidak Tidak Tidak
(tradisi awal)
Surat-surat Paulus
Roma Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
1 Korintus Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2 Korintus Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Korintus kepada Paulus dan 3 Korintus[N 6][N 7] Tidak Tidak Tidak Tidak – ada dlm. bbrp. naskah Tidak Tidak Tidak
(tradisi awal)
Galatia Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Efesus Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Filipi Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Surat Kolose Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Laodikia Tidak – ada dlm. bbrp. edisi[N 8] Tidak – ada dlm. bbrp. naskah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Tesalonika Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2 Tesalonika Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
1 Timotius Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2 Timotius Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Titus Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Filemon Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ibrani[N 9] Ya[N 10] Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Surat-surat umum
Yakobus Ya[N 10] Ya Ya Ya Ya Ya Ya
1 Petrus Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2 Petrus Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya[N 11]
1 Yohanes[N 4] Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2 Yohanes Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya[N 11]
3 Yohanes Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya[N 11]
Yudas Ya[N 10] Ya Ya Ya Ya Ya Ya[N 11]
Apokalips[N 12]
Wahyu Ya[N 10] Ya Ya Ya Ya Ya Ya[N 11]
Bapa Apostolik[N 13] dan Pengajaran Gereja[N 14]
1 Klemens[N 15] Tidak
(Kodeks Alexandrinus dan Hierosolymitanus)
2 Klemens[N 15] Tidak
(Kodeks Alexandrinus dan Hierosolymitanus)
Gembala Hermas[N 15] Tidak
(Kodeks Sinaiticus)
Surat Barnabas[N 15] Tidak
(Kodeks Hierosolymitanus dan Sinaiticus)
Didache[N 15] Tidak
(Kodeks Hierosolymitanus)
Ser`atä Seyon
(Sinodos)
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
(kanon yg. lbh. luas)
Tidak
Te'ezaz
(Sinodos)
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
(kanon yg. lbh. luas)
Tidak
Gessew
(Sinodos)
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
(kanon yg. lbh. luas)
Tidak
Abtelis
(Sinodos)
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
(kanon yg. lbh. luas)
Tidak
Kitab
Kovenan 1

(Mäshafä Kidan)
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
(kanon yg. lbh. luas)
Tidak
Kitab
Kovenan 2

(Mäshafä Kidan)
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
(kanon yg. lbh. luas)
Tidak
Klemens Ethiopik
(Qälëmentos)[N 16]
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
(kanon yg. lbh. luas)
Tidak
Didaskalia Ethiopik
(Didesqelya)[N 16]
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
(kanon yg. lbh. luas)
Tidak

Catatan tabel

  1. ^ Perkembangan kanon Alkitab Armenia termasuk kompleks. Kitab-kitab Perjanjian Baru ekstra-kanonik yang terlihat dalam turunan dan daftar kanon historis, baik yang khusus dalam tradisi ini maupun yang juga terdapat di luar tradisi ini, tidak pernah meraih status yang sama. Beberapa kitab tersebut tidak tercantum dalam tabel ini. Contohnya adalah Doa Euthalius, Beristirahatnya St. Yohanes Penginjil, Doktrin Addai, sebuah bacaan dari Injil Yakobus, Kanon Para Rasul yang Kedua, Perkataan Yustus, Dionisius Areopagus, Khotbah Petrus, dan sebuah Puisi dari Ghazar. Berbagai sumber juga menyebutkan penambahan kanon Armenia yang tak terdefinisikan atas Injil Markus dan Yohanes; namun hal ini mungkin merujuk pada penambahan umum (Markus 16:9-20 dan Yohanes 7:53–8:11) yang dibahas pada bagian lain dari catatan-catatan ini. Suatu kemungkinan pengecualian di sini terkait kekhususan kanonika adalah Kanon Apostolik Kedua, yang mana berasal dari sumber yang sama (Konstitusi-konstitusi Apostolik) dengan bagian-bagian tertentu kanon yang lebih luas dari Perjanjian Baru Tewahedo Ortodoks. Ada beberapa ketidakpastian mengenai apakah benar doktrin dari Addai, atau suatu karya terkait yang disebut Kisah Tadeus, yang tercantum dalam daftar kanon Armenia. Selain itu korespondensi antara Raja Abgar dan Yesus Kristus, yang ditemukan dalam berbagai bentuk (misalnya dalam Doktrin Addai dan Kisah Tadeus), terkadang ditampilkan secara terpisah (lihat daftar ini). Perlu dicatat bahwa Doa Euthalius dan Beristirahatnya St. Yohanes Penginjil tercantum dalam lampiran Alkitab Zohrab Armenia tahun 1805. Namun beberapa dari kitab yang disebutkan sebelumnya ini, walaupun ditemukan dalam daftar kanon, tidak pernah tercantum sebagai bagian dari naskah Alkitab Armenia apa pun.
  2. ^ Meskipun secara luas dianggap non-kanonik, Injil Yakobus mendapat penerimaan awal secara liturgis di beberapa gereja Timur dan tetap menjadi sumber utama bagi banyak tradisi Kekristenan terkait Maria, ibu Yesus.
  3. ^ a b c d Diatessaron, harmoni Injil menurut Tatian, menjadi suatu teks standar dalam beberapa gereja berbahasa Suryani hingga abad ke-5, karena membuka jalan bagi keempat Injil terpisah yang ditemukan dalam Pesyita.
  4. ^ a b c d Bagian-bagian dari keempat kitab ini tidak ditemukan dalam sumber-sumber kuno yang paling dapat diandalkan; dalam beberapa kasus dianggap sebagai penambahan di kemudian hari; dan oleh karenanya secara historis tidak ada dalam setiap tradisi Alkitab. Bagian-bagian yang dimaksud yaitu: Markus 16:9–20, Yohanes 7:53–8:11, Comma Johanneum, dan sebagian Kisah versi Barat. Pada berbagai tingkatan, terkadang ada argumen-argumen atas keaslian ayat-ayat ini (terutama yang dari Injil Yohanes).
  5. ^ Skeireins, sebuah komentari Injil Yohanes dalam bahasa Goth, dimasukkan dalam Alkitab Wulfila. Yang terlestarikan hingga saat ini berupa fragmen-fragmen.
  6. ^ a b Kisah Paulus dan Tekla, Surat dari Jemaat Korintus kepada Paulus, dan Surat Paulus yang Ketiga kepada Jemaat di Korintus adalah bagian dari narasi Kisah Paulus yang lebih besar, yang mana merupakan bagian dari suatu katalog stikometri kanon Perjanjian Baru yang ditemukan dalam Kodeks Claromontanus, namun yang terlestarikan hanya berupa fragmen-fragmen. Beberapa konten dalam masing-masing bagian ini mungkin dikembangkan secara terpisah.
  7. ^ Surat Paulus yang Ketiga kepada Jemaat di Korintus sering kali ditampilkan dan dikemas sebagai suatu tanggapan terhadap Surat dari Jemaat Korintus kepada Paulus.
  8. ^ Surat kepada Jemaat di Laodikia terdapat dalam beberapa tradisi dan terjemahan barat selain Katolik Roma. Teristimewa adalah dimasukannya surat ini oleh John Wycliffe dalam terjemahan bahasa Inggris yang dibuatnya, dan penggunaan surat ini oleh kaum Quaker sampai pada suatu saat di mana mereka memproduksi suatu terjemahan dan membuat permohonan untuk kanonisitasnya (Annotations karya Matthew Pool, pada Kolose 4:16). Bagaimanapun surat tersebut ditolak secara luas oleh kebanyakan kalangan Protestan.
  9. ^ Banyak terjadi perdebatan apakah Surat Ibrani ditulis oleh Rasul Paulus atau orang lain. Pengelompokan ke dalam "surat-surat Paulus" tersebut berdasarkan Tradisi Gereja.
  10. ^ a b c d Keempat kitab ini dipertanyakan atau "ditentang" oleh Martin Luther, dan ia mengubah urutan Perjanjian Baru yang disusunnya untuk mencerminkan hal ini; tetapi baik Luther, maupun himpunan Lutheran mana pun setelahnya, tidak mengeluarkan kitab-kitab tersebut. Alkitab Luther Jerman tradisional hingga saat ini masih dicetak dengan urutan Perjanjian Baru sesuai pengaturan yang dibuat Luther. Sebagian besar kalangan Protestan memandang keempat kitab ini kanonik sepenuhnya.
  11. ^ a b c d e Pesyita tidak memasukkan 2 Yohanes, 3 Yohanes, 2 Petrus, Yudas, dan Wahyu, tetapi Alkitab tertentu dari tradisi Siria modern memasukkan terjemahannya kelak dari kitab-kitab tersebut. Sampai saat ini leksionari resmi yang digunakan Gereja Ortodoks Siria dan Gereja Asiria dari Timur menampilkan ajaran-ajaran hanya dari kedua puluh dua kitab Pesyita, sebuah versi yang dijadikan pertimbangan untuk penyelesaian pertanyaan-pertanyaan doktrinal.
  12. ^ Apokalips Petrus, meskipun tidak tercantum dalam tabel ini, disebutkan dalam fragmen Muratori dan merupakan bagian sebuah katalog stikometri dari kanon Perjanjian Baru yang ditemukan dalam Kodeks Claromontanus. Tulisan ini juga sangat dihargai oleh Klemens dari Aleksandria.
  13. ^ Tulisan-tulisan lainnya yang dikenal dari para Bapa Apostolik dan tidak tercantum dalam tabel ini yaitu: tujuh Surat Ignatius, Surat Polikarpus, Kemartiran Polikarpus, Surat kepada Diognetus, fragmen Kuadratus dari Athena, fragmen Papias dari Hierapolis, Peninggalan Para Tua-tua yang Terlestarikan karya Ireneus, dan Kredo Para Rasul.
  14. ^ Meskipun tidak tercantum dalam tabel ini, Konstitusi-konstitusi Apostolik dipandang kanonik oleh beberapa kalangan seperti Alexios Aristenos, John dari Salisbury, dan Grigor Tat`evatsi (dalam batasan tertentu). Tulisan-tulisan tersebut bahkan digolongkan sebagai bagian dari kanon Perjanjian Baru dalam himpunan Konstitusi itu sendiri. Selain itu juga merupakan sumber bagi sejumlah besar konten dalam kanon yang lebih luas dari Tewahedo Ortodoks.
  15. ^ a b c d e Kelima tulisan yang dikaitkan dengan para Bapa Apostolik ini sekarang sudah tidak dianggap kanonik dalam tradisi Alkitab apa pun, meskipun beberapa tradisi tetap memandangnya lebih tinggi dibandingkan dengan tradisi lainnya. Namun demikian kepengarangan awal dan dimasukkannya semua tulisan tersebut dalam berbagai kodeks Alkitab kuno, serta penerimaannya dalam berbagai tingkatan tertentu oleh beragam otoritas awal, membuatnya diperlakukan sebagai literatur yang mendasar bagi Kekristenan secara keseluruhan.
  16. ^ a b Klemens Ethiopik dan Didaskalia Ethiopik berbeda, dan seharusnya tidak dicampuradukkan, dengan dokumen-dokumen gerejawi lainnya yang dikenal di barat dengan nama serupa.

Perkembangan kanon Perjanjian Baru

Kanon dari Perjanjian Baru adalah sekumpulan kitab yang dipandang oleh umat Kristen sebagai terinspirasi secara ilahi (atau berwibawa) dan merupakan Perjanjian Baru dari Alkitab Kristen. Telah disepakati sebagian besar kalangan bahwa kanon Perjanjian Baru memuat 27 kitab yang mencakup Injil Kanonik, Kisah, surat dari para Rasul, dan Wahyu. Kitab-kitab dalam kanon Perjanjian Baru utamanya ditulis pada abad pertama dan terselesaikan sekitar tahun 150 M.

Bagi kalangan Ortodoks, pengakuan otoritatif atas tulisan-tulisan ini disahkan dalam Konsili Quinisextum pada tahun 692 kendati penerimaannya nyaris secara universal pada sekitar pertengahan tahun 300-an.[8] Kalangan Katolik membuat ketetapan dogmatis atas kanon Alkitab yang digunakannya pada Konsili Trente tahun 1546, dengan menegaskan kembali kanon-kanon dari Konsili Florence tahun 1442 dan Afrika Utara (Hippo dan Kartago) tahun 393–419.[9][10] Bagi Gereja Inggris, penetapan dogmatisnya termuat dalam 39 Artikel tahun 1563; sedangkan kalangan Calvinis memuatnya dalam Pengakuan Iman Westminster tahun 1647.

Naskah-naskah awal

Rylands Library Papyrus P52 umumnya dianggap sebagai saksi tertua yang masih ada untuk teks Perjanjian Baru, dibuat antara tahun 117 dan 138 Masehi.[11][12]

Beberapa naskah penting yang berisi teks awal dari kitab-kitab dalam Perjanjian Baru misalnya:

Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Yunani) Ἡ καινὴ διαθήκη - bibliotheca Augustana
  2. ^ Lihat pengantar Perjanjian Baru standar yang tercantum dalam bagian "Bacaan lanjutan": Goodspeed, Kümmel, Duling and Perrin, Koester, Conzelmann and Lindemann, Brown, dan Ehrman.
  3. ^ Dr. John A. T. Robinson menganggap semua kitab PB bertarikh sebelum 70 M (lihat pranala).
  4. ^ (Inggris) William F. Albright, 'We can already say emphatically that there is no long any basis for dating any book of the New Testament after about 80 AD http://www.bethinking.org/bible/the-dating-of-the-new-testament (Section 3 Acceptance of Early Dates)
  5. ^ a b c (Inggris) David Trosbich, "The Oldest Extant Editions of the Letters of Paul" Diarsipkan 2005-02-16 di Wayback Machine.
  6. ^ (Inggris) Burris, Catherine and Van Rompay, Lucas. 2002. "Thecla in Syriac Christianity: Preliminary Observations" in Hugoye: Journal of Syriac Studies, Vol. 5, No. 2.
  7. ^ (Inggris) Carter, Nancy A. 2000. "The Acts of Thecla: A Pauline Tradition Linked to Women."
  8. ^ (Inggris) Pelikan, Jaroslav (2005). Whose Bible Is It?. New York, NY: Penguin. ISBN 0-670-03385-5. 
  9. ^  Herbermann, Charles, ed. (1913). "Canon of the New Testament". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  10. ^ (Inggris) Philip Schaff, "Chapter IX. Theological Controversies, and Development of the Ecumenical Orthodoxy", History of the Christian Church, CCEL 
  11. ^ (Inggris) Ed C. H. Roberts, An Unpublished Fragment of the Fourth Gospel in the John Rylands Library, Manchester University Press, 1935.
  12. ^ (Inggris) H. Idris Bell, T.C.Skeat, Fragments of an Unknown Gospel and other early Christian papyri (1935).

Bacaan lanjutan

  • (Inggris) Brown, Raymond E. (1997). An Introduction to the New Testament. Anchor Bible Reference Library; New York: Doubleday.
  • (Inggris) Bultmann, Rudolf (1951–1955). Theology of the New Testament, English translation, 2 volumes. New York: Scribner.
  • (Inggris) Burkett, Delbert (2002). An introduction to the New Testament and the origins of Christianity. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-00720-7. 
  • (Inggris) von Campenhausen, Hans (1972). The Formation of the Christian Bible, English translation. Philadelphia: Fortress Press.
  • (Inggris) Conzelmann, Hans and Lindemann, Andreas (1999). Interpreting the New Testament: An Introduction to the Principles and Methods of New Testament Exegesis, English translation. Peabody, Mass.: Hendrickson.
  • (Inggris) Dormeyer, Detlev (1998). The New Testament among the Writings of Antiquity, English translation. Sheffield.
  • (Inggris) Duling, Dennis C. and Perrin, Norman (1993). The New Testament: Proclamation and Parenesis, Myth and History, 3d edition. New York: Harcourt Brace.
  • (Inggris) Ehrman, Bart D. (2011). The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings, 5th edition. New York: Oxford University Press.
  • (Inggris) Ehrman, Bart D. (2005). Lost Christianities: The Battles for Scripture and the Faiths We Never Knew. Oxford University Press. 
  • (Inggris) Goodspeed, Edgar J. (1937). An Introduction to the New Testament. Chicago: University of Chicago Press.
  • (Inggris) Levine, Amy-Jill and Brettler, Marc Z. (2011), The Jewish Annotated New Testament. Oxford: Oxford University Press.
  • (Inggris) Koester, Helmut (1995 and 2000). Introduction to the New Testament, 2d edition, 2 volumes. Berlin: Walter de Gruyter.
  • (Inggris) Kümmel, Werner Georg (1996). Introduction to the New Testament, revised and enlarged English translation. Nashville: Abingdon Press.
  • (Inggris) Mack, Burton L. (1995). Who Wrote the New Testament?. San Francisco: HarperSanFrancisco.
  • (Inggris) Neill, Stephen and Wright, Tom (1988). The Interpretation of the New Testametnt, 1861-1986, new edition. Oxford: Oxford University Press.
  • (Inggris) Perkins, Pheme (2009). Introduction to the Synoptic Gospels. Eerdmans. ISBN 978-0-8028-6553-3. 
  • (Inggris) Schnelle, Udo (1998). The History and Theology of the New Testament Writings, English translation. Minneapolis: Fortress Press.
  • (Inggris) Zahn, Theodor (1910). Introduction to the New Testament, English translation, 3 volumes. Edinburgh: T&T Clark.

Pranala luar

Referensi umum

Perkembangan dan kepengarangan

Bahasa Yunani