Lompat ke isi

Jabodetabekjur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kawasan Metropolitan Jakarta
  • Jakarta Raya
  • Jabodetabekpunjur
Dari atas, kiri ke kanan: pusat Jakarta dari Monas, Kota Bogor dan Gunung Salak, cakrawala Kota Depok, pemandangan Kota Tangerang dari udara, Cakrawala Kota Bekasi pada malam hari, potret Stasiun Manggarai yang menjadi stasiun paling sibuk se - Jabodetabekpunjur, pemandangan Gunung Pangrango dari Cianjur, dan Gunung Kanaga, Jonggol yang berada di lintas Transyogi (Alternatif Jakarta - Jonggol - Cianjur/Kawasan Puncak).
Peta lokasi
  • Jakarta Raya
  • Jabodetabekpunjur
Negara Indonesia
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
 Banten
 Jawa Barat
Kota intiJakarta
Daerah penyangga
Dasar hukumPeraturan Presiden №60 tahun 2020
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+6221, +62251, +62263


Jabodetabekjur, akronim dari JakartaBogorDepokTangerangBekasiCianjur; dan terkadang disebut: Jabodetabekpunjur dengan memasukkan Kawasan Puncak di sebelah barat Cianjur.

Sebelumnya dikenal dengan nama Jabodetabek, namun kemudian diperluas dengan memasukkan sebagian wilayah dari Kabupaten Cianjur yang meliputi area Puncak dan Cipanas, juga disingkat Jakarta Raya, merupakan wilayah metropolitan terpadat di Indonesia. Ini termasuk ibu kota negara (Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebagai kota inti) serta lima kotamadya, dan empat kabupaten.[1]

Istilah asli "Jabotabek" berasal dari akhir tahun 1970-an dan direvisi menjadi "Jabodetabek" pada tahun 1999 ketika Kota Depok tergabung dalam wilayah penyangga tersebut. Istilah “Jabodetabekjur” atau “Jabodetabekpunjur” disahkan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2008,[2] meskipun nama Jabodetabek lebih sering digunakan.

Daerah tersebut meliputi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sebagian provinsi Jawa Barat dan Banten, khususnya tiga kabupaten – Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor serta sebagian wilayah Kabupaten Cianjur di Jawa Barat, dan Kabupaten Tangerang di Banten. Kawasan itu juga mencakup kota madya seperti Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, semuanya tidak termasuk secara administratif di kabupaten.

Jumlah penduduk wilayah metropolitan Jakarta, dengan luas 6,43768 km2 (2,48560 sq mi), adalah 31,24 juta menurut Sensus Penduduk Indonesia 2020,[3] menjadikannya sebagai kawasan terpadat di Indonesia, sekaligus kawasan perkotaan terpadat kedua di dunia setelahnya Tokyo. Proporsi penduduk nasional wilayah metropolitan Jakarta meningkat dari 6,1% pada tahun 1961 menjadi 11,26% pada tahun 2010.[4] Populasi tumbuh lebih jauh menjadi 31,53 juta menurut perkiraan resmi pertengahan tahun 2021.[5]

Kawasan ini merupakan pusat pemerintahan, kebudayaan, pendidikan, dan perekonomian Indonesia. Ini telah menarik banyak orang dari seluruh Indonesia untuk datang, tinggal, dan bekerja. Kekuatan ekonominya menjadikan wilayah metropolitan Jakarta sebagai pusat utama keuangan, manufaktur, dan perdagangan negara. Dalam data tahun 2019, daerah tersebut memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$297,7 miliar, dengan PDB per kapita sebesar US$8,775. Kemudian Indeks Daya Beli sebesar US$978,5 miliar atau setara dengan 26,2% perekonomian Indonesia.

Kawasan ini dibentuk pada tahun 1976 melalui Keputusan Presiden No. 13 sebagai jawaban atas kebutuhan untuk menopang pertumbuhan penduduk ibu kota. Pemerintah Indonesia membentuk Badan Kerjasama Pembangunan Jabotabek dari sekretariat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.[6]

Definisi

Kawasan Jabodetabekpunjur mencakup wilayah administrasi tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Wilayah administrasi di Jakarta meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Wilayah Provinsi Jawa Barat yang termasuk dalam kawasan metropolitan ini ialah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan sebagian barat laut Kabupaten Cianjur. Sementara itu, wilayah Provinsi Banten yang tercakup ialah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Demografi

Dari seluruh penghuninya diperkirakan sebesar 9,9 juta orang tinggal di Jakarta, 4,5 juta orang di Bekasi, 5,8 juta orang di Tangerang, 5,8 juta orang di Bogor, dan 2,4 juta orang di Depok. Populasi ini meningkat setiap tahunnya disebabkan besarnya urbanisasi dari seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia memproyeksikan bahwa populasi Jabodetabekpunjur akan mencapai 40 juta orang pada tahun 2016. Menurut statistik tersebut, Jakarta akan memiliki 18 juta orang dan daerah-daerah penyangganya memiliki 25 juta orang.

Padanan istilahnya dalam bahasa Inggris adalah Greater Jakarta yang berarti kawasan perkotaan yang terintegrasi dengan Jakarta. Populasinya pada tahun 2005 diperkirakan 18,5 juta orang, menempatkannya sebagai salah satu sepuluh besar wilayah metropolitan di dunia dan di Indonesia dan juga merupakan wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara.

Transportasi

Transportasi darat

Pada tahun 2000, jumlah perjalanan di Jabodetabekpunjur sebanyak 29,2 juta perjalanan/hari. Persentase moda angkutan yang digunakan: bus 52,7%; mobil pribadi 30,8%; sepeda motor 14,2%; dan kereta api 2%. Perjalanan komuter dari Bodetabekpunjur ke Jakarta sangat bergantung pada fasilitas kereta api komuter dan jaringan jalan tol. Saat ini antara Jakarta dengan wilayah Bodetabekpunjur telah dihubungkan oleh beberapa jaringan jalan tol, antara lain:

Bus perkotaan

Sebuah bus listrik untuk layanan Transjakarta

Secara umum, bus perkotaan di Jabodetabekpunjur atau Jadetabek yang dimana sebagai kota inti, terbagi menurut operator yang mengoperasikan yakni pemerintah daerah melalui badan layanan umum atau perusahaan daerah (seperti Transjakarta, BisKita (Trans Bekasi Patriot, Trans Pakuan, serta Trans Depok), Trans Anggrek, Trans Tangerang Ayo) yang berada di Jakarta Raya, dan juga swasta. Selain itu ada juga transportasi umum khusus wilayah penyangga yang akan melayani rute Kota Inti atau Satelit di Jakarta Raya yakni Primajasa, MGI, dan Bus dalam kota penyangga seperti TransPakuan, yang berada di Kota Bogor. Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek berperan sebagai regulator pelayanan bus perkotaan yang dioperasikan oleh swasta.[7] Operasional bus perkotaan oleh swasta sendiri terbagi atas tiga layanan utama, yakni Transjabodetabek,[8][9] Jabodetabek Residence Connexion (JRC),[10] dan Jabodetabek Airport Connexion (JAC).[11]

Terminal bus

Berikut ini adalah terminal bus utama yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur:

Terminal Layanan Bus Provinsi Kabupaten/Kota
Terminal Pulo Gebang Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus kota, Mikrotrans dan BRT Transjakarta DKI Jakarta Jakarta Timur
Terminal Kalideres Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas Sumatra, Banten dan sebagian daerah di Jawa, serta bus kota, Mikrotrans, BRT Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek DKI Jakarta Jakarta Barat
Terminal Kampung Rambutan Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas selatan dan tengah Jawa Barat dan sebagian lintas utara Jawa Bali dan Sumatra, bus kota, Mikrotrans, BRT Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek DKI Jakarta Jakarta Timur
Terminal Bekasi Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, beserta bus ekspres Transjakarta, Trans Patriot, dan bus angkutan perkotaan Jabodetabek Jawa Barat Kota Bekasi
Terminal Jatijajar Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, Transjakarta, dan bus perkotaan Jabodetabek Jawa Barat Kota Depok
Terminal Depok Bus Pemadu Moda tujuan Bandara Soekarno-Hatta, Transjakarta, Jak Lingko, serta bus antarkota tujuan Bandung. Jawa Barat Kota Depok
Terminal Baranangsiang Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, Trans Pakuan, dan bus perkotaan Jabodetabek Jawa Barat Kota Bogor
Terminal Bubulak Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah, dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, Trans Pakuan, angkutan kota, serta bus perkotaan Jabodetabek Jawa Barat Kota Bogor
Terminal Poris Plawad Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus ekspres Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek Banten Kota Tangerang
Terminal Pondok Cabe Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus ekspres Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek Banten Kota Tangerang Selatan

Transportasi rel

Stasiun Jakarta Kota

Dari segi perkeretaapian, wilayah Jabodetabekpunjur melayani empat lintas kereta api utama bagi kereta api antarkota beserta kereta cepat berbagai tujuan di Pulau Jawa dan kereta api komuter Commuter Line. Jalur lintas kereta api utama dilayani wilayah Jabodetabekpunjur terbagi empat, yaitu:

Berikut ini adalah stasiun kereta api utama yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur, meliputi:

Stasiun Layanan Provinsi Kabupaten/Kota Tipe
Halim Kereta Cepat Indonesia China (Whoosh) DKI Jakarta Jakarta Timur Terminal
Gambir Kereta Api Indonesia (Antarkota (Eksekutif dan campuran)) DKI Jakarta Jakarta Pusat Terminal
Pasar Senen Kereta Api Indonesia (Antarkota (Campuran dan ekonomi)), KAI Commuter DKI Jakarta Jakarta Pusat Terminal dan Transfer
Jakarta Kota Kereta Api Indonesia (Antarkota (Campuran dan ekonomi)), KAI Commuter DKI Jakarta Jakarta Barat Terminal
Jatinegara Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter DKI Jakarta Jakarta Timur Transfer
Tanjung Priok KAI Commuter DKI Jakarta Jakarta Utara Terminal
Tanah Abang KAI Commuter DKI Jakarta Jakarta Pusat Transfer
Manggarai KAI Commuter DKI Jakarta Jakarta Selatan Transfer
Duri KAI Commuter DKI Jakarta Jakarta Barat Transfer
Bogor Kereta Api Indonesia (Aglomerasi), KAI Commuter Jawa Barat Kota Bogor Terminal
Nambo KAI Commuter Jawa Barat Kabupaten Bogor Terminal
Depok KAI Commuter Jawa Barat Kota Depok Terminal dan Transfer
Tigaraksa KAI Commuter Banten Kabupaten Tangerang Transfer
Serpong KAI Commuter Banten Kota Tangerang Selatan Transfer
Tangerang KAI Commuter Banten Kota Tangerang Terminal
Cikarang Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter Jawa Barat Kabupaten Bekasi Terminal dan Transfer
Bekasi Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter Jawa Barat Kota Bekasi Transfer

KAI Commuter

Berikut ini daftar lin kereta api bandara dan komuter KAI Commuter yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur (tidak termasuk Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Lebak):

Lin Layanan Kabupaten/Kota
Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta KAI Commuter Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Kota Tangerang
Commuter Line Bogor Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor
Commuter Line Cikarang Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi
Commuter Line Rangkasbitung Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Tangerang
Commuter Line Tangerang Jakarta Barat dan Kota Tangerang
Commuter Line Tanjung Priuk Jakarta Barat dan Jakarta Utara

MRT Jakarta

Salah satu rangkaian MRT Jakarta meninggalkan Stasiun MRT Haji Nawi

LRT Jakarta

Kereta Hyundai Rotem meninggalkan Stasiun LRT Velodrome saat percobaan terbatas, 7 September 2018

LRT Jabodebek

LRT Jabodebek Berhenti di stasiun Jatimulya

Transportasi udara

Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, bandar udara tersibuk di Indonesia

Sebagai gerbang utama wilayah udara Indonesia, Jabodetabek mempunyai dua bandar udara internasional yang melayani penerbangan domestik dan internasional seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Kota Tangerang, Banten dan Bandara Halim Perdanakusuma di Kota Jakarta Timur.

Bandar Udara Kode IATA Kode ICAO Kabupaten/Kota Provinsi
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta CGK WIII Kota Tangerang Banten
Bandar Udara Halim Perdanakusuma HLP WIHH Kota Jakarta Timur DKI Jakarta

Referensi

  1. ^ "Indonesia government:Jabotabek". Indonesia.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-21. Diakses tanggal 2011-06-07. 
  2. ^ "Substansi-RTR-KSN". sitarunas.atrbpn.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-28. 
  3. ^ "Indonesia: Administrative Division". Citypopulation.de. 
  4. ^ Rustiadi et al., Pembangunan Kawasan Transmigrasi Dalam Perspektif Pengembangan Wilayah & Perdesaan, 2012
  5. ^ Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2020.
  6. ^ R.B. Singh, Urban Development Challenges, Risks and Resilience in Asian Mega Cities, 2014
  7. ^ Wibawa, Hendra (2019-12-02). Azka, Rinaldi Mohammad, ed. "BPTJ Ingin Warga Jadetabek atau Jabodetabek Pakai Angkutan Umum, Ini Insentifnya". Bisnis.com. Diakses tanggal 2022-04-23. 
  8. ^ Radityasani, Muhammad Fathan (2020-02-25). Kurniawan, Agung, ed. "Coba TransJabodetabek Premium, Transportasi Umum yang Nyaman". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-04-23. 
  9. ^ Fenalosa, Aldo (2015-08-21). Afrianti, Desy, ed. "Puluhan Bus Transjabodetabek Diluncurkan, Ini Rute-rutenya". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-04-23. 
  10. ^ Mediatama, Grahanusa (2017-02-10). Wikanto, Adi, ed. "JR Connexion, bus mewah bagi warga pinggiran DKI". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2022-04-23. 
  11. ^ Hutauruk, Dina Mirayanti (2017-05-30). Gunawan, Hendra, ed. "Ini dia rute-rute yang dilalui bus JA Connexion". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2022-04-23. 

Lihat pula

Pranala luar