Lompat ke isi

Varietas bahasa Melayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 November 2024 08.35 oleh FelixJL111 (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bahasa Melayu mempunyai sejarah panjang sebagai lingua franca di Kepulauan Nusantara yang saat ini meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Timor Leste, dan bagian selatan Thailand. Variasi geografis yang kemudian tersebar luas bahkan hingga ke Afrika Selatan ini akhirnya menyebabkan terbentuknya klaster bahasa Melayu yang menyebar dan memiliki perbedaan karena kondisi geografisnya. Berikut ini merupakan daftar varietas bahasa Melayu yang dirangkum dalam satu artikel.[1]

Australia

[sunting | sunting sumber]

Asia Selatan

[sunting | sunting sumber]

Asia Tenggara

[sunting | sunting sumber]

Brunei Darussalam

[sunting | sunting sumber]

Indonesia

[sunting | sunting sumber]
 Aceh
 Bali
 Bengkulu
 DKI Jakarta
 Gorontalo
 Jambi
 Kalimantan Barat
 Kalimantan Tengah
 Kalimantan Timur
 Kepulauan Bangka Belitung
 Kepulauan Riau
 Maluku
 Maluku Utara
 Nusa Tenggara Timur
Pulau Papua ( Papua,  Papua Barat,  Papua Barat Daya,  Papua Tengah,  Papua Pegunungan,  Papua Selatan)
 Riau
 Sulawesi Selatan
 Sulawesi Tengah
 Sulawesi Utara
 Sumatra Selatan
 Sumatra Utara
Malaysia Barat
Malaysia Timur

Singapura

[sunting | sunting sumber]

Timor Leste

[sunting | sunting sumber]

Afrika Selatan

[sunting | sunting sumber]

Varietas lainnya

[sunting | sunting sumber]

Bahasa Melayu Kuno

[sunting | sunting sumber]

Bahasa Melayu Kuno atau Melayu Tua (Old Malay) adalah nama yang digunakan untuk menyebut suatu bahasa yang tertulis pada beberapa prasasti yang berasal dari abad ke-7 hingga abad ke-10 M yang ditemukan di Sumatra dan Jawa. Sebagian besar prasasti yang menjadi sumber korpus (bukti tertulis) Melayu Kuno berkaitan dengan sejarah Kerajaan Sriwijaya. Nama "Melayu Kuno" menunjukkan bahwa bahasa ini merupakan pendahulu dari bahasa Melayu Modern dan bahasa Melayu Klasik, tetapi para ahli memiliki pandangan berbeda terhadap hal tersebut, begitu pun terhadap persoalan apakah bahasa ini adalah salah satu anggota rumpun bahasa Melayik.[45]

Bahasa Melayu Klasik

[sunting | sunting sumber]

Bahasa Melayu Klasik adalah tahap dari bahasa Melayu yang mulai dituturkan pada abad ke-14 hingga abad ke-18, oleh Kesultanan Melaka, Kesultanan Aceh, dan sejumlah entitas politik lainnya yang ada di Nusantara. Bahasa ini ditulis dengan abjad Jawi, yaitu sistem penulisan yang berasal dari abjad Arab. Bahasa ini merupakan perkembangan lanjutan dari salah satu dialek bahasa Melayu Kuno.[46]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ikram, A. 2008. Bahasa Melayu penyebar budaya. Naskah-naskah sebagai saksi persebaran bahasa. Jurnal ATL. 1. Diakses dari laman Melayu Online 06-05-2009.
  2. ^ Bunce, Pauline (2012). Out of Sight, Out of Mind… and Out of Line: Language Education in the Australian Indian Ocean Territory of the Cocos (Keeling) Islands (dalam bahasa Inggris). Multilingual Matters. hlm. 37–59. ISBN 978-1-84769-749-3. 
  3. ^ "APiCS Online - Survey chapter: Sri Lankan Malay". apics-online.info (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-06. 
  4. ^ Clynes, A. (2014). Brunei Malay: An Overview. In P. Sercombe, M. Boutin, & A. Clynes (Eds.), Advances in Research on Linguistic and Cultural Practices in Borneo (pp. 153–200). Phillips, ME: Borneo Research Council. Draf pra-publikasi tersedia di http://fass.ubd.edu.bn/staff/docs/AC/Clynes-Brunei-Malay.pdf
  5. ^ Sakai, Minako (2009). "Reviving Malay Connections in Southeast Asia". Dalam Cao, Elizabeth; Morrell. Regional Minorities and Development in Asia (PDF) (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 124. ISBN 978-0-415-55130-4. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-10-13. 
  6. ^ Arman, Dedi (8 June 2014). "Perkembangan Bahasa Melayu". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Directorate General of Culture of The Republic of Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-01. Diakses tanggal 28 December 2020. Pemindahan ini merupakan permulaan dari suatu periode dalam pengembangan dan penyebaran bahasa Melayu, yaitu zaman Kerajaan Riau dan Lingga. Dalam periode inilah bahasa Melayu memperoleh ciri ke-Riau-annya, dan bahasa Melayu Riau inilah yang merupakan cikal bakal bahasa Nasional Indonesia yang dicetuskan pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 ...Selama keberadaan kerajaan ini hampir 200 tahun lamanya, ada tiga momentum yang penting sekali bagi perkembangan dan persebaran bahasa Melayu Riau, yaitu tahun 1808, ketika Raja Ali Haji lahir; tahun 1857, ketika Raja Ali Haji menyelesaikan bukunya yang berjudul Bustanul Katibin, suatu tatabahasa normatif bahasa Melayu Riau; dan tahun 1894, ketika percetakan Mathba’atul Riauwiyah atau Mathba’atul Ahmadiyah didirikan. Pengoperasian percetakan Mathba’atul Riauwiyah ini sangat penting karena melalui buku-buku dan pamflet-pamflet yang diterbitkannya, bahasa Melayu Riau tersebar ke daerah lain di Kepulauan Nusantara. 
  7. ^ "Tamiang". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 17 Juni 2021. 
  8. ^ Malay, Balinese Speaking Peoples - Joshua Project
  9. ^ Omar, Asmah Haji; Jaafar, Salinah; Mat, Siti Ruhaizah Che (2015). "Contact of Dialect Clusters: The Malay Peninsula and Sumatera". Open Journal of Modern Linguistics. 05 (05): 459–469. doi:10.4236/ojml.2015.55040. ISSN 2164-2818. 
  10. ^ Chaer, Abdul. Folklor Betawi: kebudayaan & kehidupan orang Betawi. ISBN 9786029625691. OCLC 843021310. 
  11. ^ Maulana, Ridwan; Tawangsih, Multamia R.M. (2009). "Bahasa-bahasa di Kepulauan Seribu". lib.ui.ac.id. Depok, Indonesia: Universitas Indonesia. Gambaran Umum Daerah Kepulauan Seribu: 126. Diakses tanggal 5 Februari 2023. 
  12. ^ Fahria Malabar, S. Pd (2012). "PARTIKEL WACANA DALAM BAHASA MELAYU GORONTALO". Universitas Gadjah Mada. 
  13. ^ "Bahasa Melayu Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 5 Maret 2023. 
  14. ^ Ibrahim, Jemi (9 Oktober 2020). "Bahasa Melayu Pontianak Ditetapkan sebagai WBTB". Pemerintah Kota Pontianak. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-07. Diakses tanggal 18 Maret 2022. 
  15. ^ Febriyana, Wahyu. "Kota Manis Pangkalan Bun dan Sejarah Panjangnya". mmckalteng. Diakses tanggal 2022-03-22. 
  16. ^ Bahasa Melayu Berau di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  17. ^ Khaliffitriansyah; Pristiawan, Feri; Hariyanto, Prima; Oktarina, Dwi; Kurniawati, Dewi Septi; Dwijaya, Edwin (2018). Pristiawan, Feri; Hariyanto, Prima, ed. Kamus Bahasa Melayu Bangka-Indonesia (PDF) (edisi ke-1). Pangkal Pinang: Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung. hlm. ii. 
  18. ^ Napsin, Syahrul (1986). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Melayu Belitung. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 
  19. ^ Allen, Robert B.; Hayami-Allen, Rika (2002). "Orientation in the Spice Islands" (PDF). Dalam Macken, Marlys. Papers from the Tenth Annual Meeting of the Southeast Asian Linguistics Society, 2000 (dalam bahasa Inggris). Tempe: Arizona State University, Program for Southeast Asian Studies. hlm. 21. ISBN 1-881044-29-7. OCLC 50506465. 
  20. ^ Faradika Darman (2019-05-27). "Kabata dan bahasa tana di Kepulauan Banda". Kantor Bahasa Maluku. Diakses tanggal 2022-12-26. 
  21. ^ Collins, James T. (2018). Penelitian Bahasa di Maluku (PDF). Ambon: Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 14–18. ISBN 978-602-52601-2-4. OCLC 1099540304. Diakses tanggal 2022-07-27. 
  22. ^ K. Alexander Adelaar, David J. Prentice, Cornells D. Grijns, Hein Steinhauer, Aone van Engelenhoven (2011). "Malay: its history, role and spread". Dalam Stephen A. Wurm, Peter Mühlhäusler, Darrell T. Tryon. Atlas of Languages of Intercultural Communication in the Pacific, Asia, and the Americas: Vol I: Maps. Vol II: Texts. Trends in Linguistics. Documentation 13 (dalam bahasa Inggris). Berlin: Walter de Gruyter. hlm. 673–693. doi:10.1515/9783110819724.2.673. ISBN 978-3-11-081972-4. Diakses tanggal 2022-07-27. 
  23. ^ Klamer, Marion (2014). "The Alor-Pantar languages: Linguistic context, history and typology.". Dalam Klamer, Marian. Alor Pantar languages: History and Typology (dalam bahasa Inggris). Berlin: Language Sciences Press. hlm. 5–53. doi:10.17169/FUDOCS_document_000000020993alt=Dapat diakses gratis. ISBN 9783944675602. 
  24. ^ June Jacob (2014). "A sociolinguistic profile of Kupang Malay, a creole spoken in West Timor, Eastern Indonesia" (dalam bahasa Inggris). Academia.edu. Diakses tanggal 2022-10-31. 
  25. ^ Malay, Larantuka Speaking Peoples - Joshua Project
  26. ^ G. Nuwa, Gustav (2017). "Campur Kode Dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Alok Maumere Propinsi Nusa Tenggara Timur". Maumere, Indonesia: IKIP Muhammadiyah Maumere. ISSN 2549-5305. 
  27. ^ Kluge, Angela Johanna Helene (2014) (dalam bahasa en). A grammar of Papuan Malay (Tesis PhD). 
  28. ^ Velzen, Paul van (1995). "Sone notes on the variety of Malay used in Serui and vicinity". Dalam Connie Baak; Mary Bakker; Dick van der Maij. Tales from a concave world : liber amicorum Bert Voorhoeve (dalam bahasa Inggris). Department of Languages and Cultures of South-East Asia and Oceania, Leiden University. hlm. 311–43. ISBN 9073006066. 
  29. ^ Wurm, Stephen A.; Mühlhäusler, Peter; Darrell T., Tryon, ed. (1996). Atlas of languages of intercultural communication in the Pacific, Asia and the Americas (dalam bahasa Inggris). hlm. 682. 
  30. ^ Haliadi (2020). "Yodo Rajalangi dan Perkembangan Bahasa Melayu di Tavaeli Palu". www.neliti.com. Palu, Indonesia: Kamboti (Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora): 66. Diakses tanggal 16 Februari 2024. 
  31. ^ Prentice, Jack (1994). "Manado Malay: Product and agent of language change". Dalam Dutton, Tom; Tryon, Darrell T. Language Contact and Change in the Austronesian World (dalam bahasa Inggris). Berlin: Walter de Gruyter. hlm. 411–442. doi:10.1515/9783110883091.411. ISBN 978-3-11-012786-7. 
  32. ^ Tadmor, Uri (16–17 June 2001). Language Contact and Historical Reconstruction: The Case of Palembang Malay. 5th International Symposium on Malay/Indonesian Linguistics (dalam bahasa Inggris). Leipzig. 
  33. ^ "Teks PDF oleh Jabatan Pengajian Tinggi, Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia-Perkara 152. Bahasa kebangsaan" (PDF) (dalam bahasa Melayu). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-11-08. Diakses tanggal 2022-04-21. 
  34. ^ Ramzah Dambul (Januari 2021). "Bahasa Melayu Sabah: kaya dengan citra, unik dengan nuansa". Dewan Bahasa (dalam bahasa Melayu). No. 1. Dewan Bahasa dan Pustaka. hlm. 18-21. 
  35. ^ Daftar kata dialek Melayu Sarawak: dialek Melayu Sarawak-bahasa Malaysia, bahasa Malaysia-dialek Melayu (dalam bahasa Melayu) (edisi ke-2). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. 1998. ISBN 9836263241. 
  36. ^ Adelaar, K. Alexander (2000). "Malay: A Short History". Oriente Moderno (dalam bahasa Inggris). 19 (2): 234. JSTOR 25817713. 
  37. ^ "เรื่องความเป็นมาของศาสนาอิสลามในประเทศไทย" (dalam bahasa Thai). Thailand: Aksorn. 28 September 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2016. Diakses tanggal 28 September 2016. 
  38. ^ Abdonloh Khreeda-Oh; Hishamudin Isam; Mashetoh Abd Mutalib (January 2022). "The Borrowing Processes of Thai Language in Patani Malay Dialect in Thailand". International Journal of Multidisciplinary Research and Analysis (dalam bahasa Inggris). 05 (1): 16. doi:10.47191/ijmra/v5-i1-02alt=Dapat diakses gratis. 
  39. ^ Asmah Haji Omar (2017). "Language in Kedah in Late 19th Century-Language Situation in a Malay State in Late 19th Century". Malaysian Journal of Languages and Linguistics (dalam bahasa Inggris). 6 (2): 36–47. doi:10.24200/mjll.vol6iss2pp36-47alt=Dapat diakses gratis. 
  40. ^ ""Tak Dok Po": Kekhasan Ekonomi Bahasa Melayu Thailand" (PDF). repositori.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 3 November 2022. [pranala nonaktif permanen]
  41. ^ Inyo Yos Fernandez. "Beberapa Catatan Tentang Bahasa Melayu Dili: Studi Awal Mengenai Bahasa Melayu Di Timor Timur". jurnal.ugm.ac.id. Diakses tanggal 18 Mei 2022. 
  42. ^ Stell, Gerald (2007). "From Kitaab-Hollandsch to Kitaab-Afrikaans: The evolution of a non-white literary variety at the Cape (1856-1940)". Stellenbosch Papers in Linguistics (PDF) (dalam bahasa Inggris). Stellenbosch University. 37. doi:10.5774/37-0-16alt=Dapat diakses gratis. 
  43. ^ Nur Aisyah Kotarumalos. "Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda" (PDF). media.neliti.com. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Diakses tanggal 28 January 2023. 
  44. ^ W, Seiler. "The Lost Malay Language of Papua New Guinea" (PDF). sealang.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-22. 
  45. ^ Adelaar, K. A. (1992). Proto-Malayic: The reconstruction of its phonology and parts of its lexicon and morphology (dalam bahasa Inggris). Sydney: Pacific Linguistics. doi:10.15144/PL-C119. hdl:1885/145782. ISBN 0858834081. 
  46. ^ Edwards, E. D.; Blagden, C. O. (1931). "A Chinese Vocabulary of Malacca Malay Words and Phrases Collected between A. D. 1403 and 1511 (?)". Bulletin of the School of Oriental Studies, University of London (dalam bahasa Inggris). 6 (3): 715–749. doi:10.1017/S0041977X00093204. JSTOR 607205.