Lompat ke isi

SCTV

Halaman yang dilindungi semi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

SCTV
JaringanSTAR TV
(1990-aekarang)
RCTI
(1990-1997)

SCTV (Surya Citra Televisi Indonesia) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia didirikan oleh 2 pengusaha kelas kakap yaitu Henry Pribadi dan Sudwikatmono membasis kota di Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur) yang sekarang mengudara secara terestrial dari Jakarta dengan bantuan modal dari Bimantara Citra, Sindo Citra Media dan Formatara Prima Sejati sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Bambang Trihatmodjo yang menaungi RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia). SCTV diresmikan diresmikan mulai pertama kali siaran diluncurkan awal sejak pada tanggal hari Kamis, 24 Agustus 1990 di Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur) yang saat itu bertujuan untuk me-relay acara-acara RCTI di Surabaya karena saat itu siaran RCTI hanya dapat ditangkap di Jakarta dan Bandung; sekitar area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dengan menggunakan dekoder. Sejak SCTV mengudara itu pula RCTI mencabut dekodernya dan diizinkan bersiaran bebas namun hanya di wilayah Jabodetabek dan Bandung dari Jabodetabek dan Jawa Barat/Banten. Karena RCTI dan SCTV memiliki kesamaan dalam segala hal banyak orang yang mengatakan 2 stasiun ini sebagai "Saudara Kembar".

Sejarah

Televisi lokal

Stasiun Mendirikan

SCTV dengan yang mulai pertama didirikan berdiri dibangun sejak pada tanggal hari Kamis, 1 Januari 1987 di Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur) sebagai stasiun televisi siaran lokal membasis kota di Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur) dengan stasiun televisi siaran lokal swasta pertama di Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur)

Siaran Percobaan

SCTV dengan beropersikan pertama kali siaran mulai diluncurkan sejak tanggal hari Senin, 1 Januari 1990 di Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur) sebagai stasiun televisi siaran lokal membasis kota di Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur) dengan stasiun televisi siaran lokal swasta pertama di Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur).

SCTV dimiliki oleh konglomerat muda dikelola oleh yaitu Henry Pribadi dan Sudwikatmono yang menjadi Presiden Direktur dari stasiun televisi ini. Konglomerat media asal Amerika Serikat perusahaan pemilik oleh News Corporation dengan konglomerat oleh Rupert Murdoch, membeli sekitar 5000% saham SCTV Sejak pada tanggal hari Senin, 1 Januari 1990 melalui perusahaannya di Hong Kong perusahaan pemilik oleh STAR TV. Pangsa pasar SCTV saat ini adalah sekitar 5000% dari 200 juta penonton.

Sejak pada tanggal hari Senin, 1 Januari 1990 SCTV berhasil menjalin kerjasama strategis dengan jaringan televisi dunia STAR TV. Kerjasama ini ditandai dengan masuknya 5000% saham STAR TV ke SCTV.

Diluncurkan Pertama Kali Mengudara

SCTV (awalnya singkatan dari Surabaya Central Televisi Indonesia) SCTV dengan pertama kali mengudara diluncurkan pembukaan siaran televisi dengan diresmikan oleh Soelarso yaitu mulai sejak pada tanggal hari Kamis, 24 Agustus 1990 di Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur) dengan jangkauan wilayah Surabaya dan sekitarnya (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan) Acara-acaranyapun me-relay tayangan RCTI di Jakarta karena saat itu RCTI hanya bersiaran di Jakarta dan Bandung; sekitar area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) merupakan saat bersejarah karena untuk pertama kalinya SCTV mengudara. Peresmian dilakukan oleh Soelarso, SCTV menjadi stasiun televisi pertama lokal membasis dari Surabaya (merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur) yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Balai Kota Surabaya. Saat itu SCTV berhasil melakukan siaran langsung meliput jalannya kegiatan penting kenegaraan. Momen istimewa itu yang kini dijadikan sebagai "Hari Jadi SCTV" dengan tepat sejak tanggal 24 Agustus pertama dirilis bulan Agustus 1990 dengan tepat sejak tanggal 24 Agustus tanggal ini ditetapkan sebagai "Hari Lahirnya SCTV" saatnya tanggal ini ditetapkan sebagai bertepatan dengan ulang tahun RCTI Pertama ke-1 membasis di Jakarta tanggal ini ditetapkan sebagai "Hari Lahirnya RCTI dan SCTV" mulai sejak tahun 1989-1990 pertama dirilis bulan Agustus 1989-1990 dengan tepat sejak tanggal 24 Agustus tanggal ini ditetapkan sebagai "Hari Lahirnya RCTI dan SCTV" pada tahun 1991 pancaran siaran SCTV meluas mencapai Bali dan sekitarnya. Sejak itu kepanjangan SCTV menjadi Surya Citra Televisi Indonesia dari studio korporat pemarkas kantor gedungan redaksi berita dan informasi stasiun studio televisi SCTV yang semula berada di Surabaya dipindahkan ke Jakarta.

Televisi Nasional

SCTV dengan pertama kali mengudara diluncurkan pembukaan siaran televisi dengan diresmikan oleh Soelarso yaitu mulai sejak pada tanggal hari Jumat, 1 Januari 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No. 111/1993, SCTV mengudara secara nasional. Secara bertahap mulai tahun 1993 sampai dengan 1997 SCTV memindahkan basis operasi media siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta melalui 47 stasiun transmisi, SCTV mampu menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa bertempat mulai membangun membangun stasiun relai siaran media televisi di Jakarta dan Bandung; sekitar area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). SCTV mendapat stasiun televisi siaran nasional membasis kota di Jakarta (merupakan ibu kota nasional negara di Indonesia) dengan stasiun televisi siaran nasional swasta pertama di Indonesia melalui Keputusan Menteri Penerangan RI No. 111/1993. tiga tahun setelah izin tersebut keluar SCTV mengudara secara nasional dari studio korporat pemarkas kantor gedungan redaksi berita dan informasi stasiun studio televisi SCTV yang berada membasis kota di Jakarta.

Pada tanggal 1 Januari 1993, SCTV mendapatkan izin bersiaran nasional dan pada saat itu, SCTV memindahkan pusat operasionalnya dari Jalan Raya Darmo Permai basis kota di Surabaya ke daerah willayah Kedoya basis kota di Jakarta Barat tahun itu pula didirikan Sindo Citra Media sebuah induk usaha bentukan Bimantara Citra untuk menyatukan RCTI dan SCTV. Sejak itu semua orang semakin percaya bahwa RCTI dan SCTV merupakan "Saudara Kembar" yang sulit dipisahkan SCTV bersiaran secara nasional pertama di Indonesia diantaranya Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) membasis kota di Jakarta (merupakan ibu kota nasional negara Indonesia), Bandung, Banda Aceh, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Tanjung Balai, Rantau Prapat, Kediri, Tulungagung, Perbaungan, Simalungun, Panyabungan, Toba Samosir, Kabanjahe, Stabat, Gunungsitoli, Tarutung, Stabat, Boyolangu, Labo, Bintan, Tanjung Pinang, Gresik, Malang, Pekanbaru, Batam (Pulau Batam), Manado, Balikpapan, Lombok, Flores, Ambon, Jayapura, Binjai, Pemantang Siantar, Sibolga, Kupang, Lhokseumawe, Bukit Tinggi, Bengkulu, Jambi, Tarakan, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Bontang, Jambi, Langsa, Sabang dan Mataram hingga akhirnya tahun 1993 SCTV sudah bisa disaksikan di seluruh Indonesia. Namun masalah uang telah meruntuhkan persahabatan 2 stasiun televisi ini gara-gara pemegang saham SCTV merasa dicurangi oleh Bimantara Citra. dalam pembagian saham terhapus sejak pada tanggal hari Selasa, 8 Juli 1997 RCTI dan SCTV akhirnya berpisah dan pada saat itu SCTV bertekad agar bisa lebih hebat dari RCTI. pada tahun 1999 didirikan induk usaha bentukan SCTV yaitu Surya Citra Network (SCN) untuk membuktikan kepada seluruh Indonesia bahwa SCTV bisa lebih baik dari RCTI. Pada tanggal 1 Januari 2000, SCTV berpindah kantor dari daerah willayah Kedoya basis kota di Jakarta Barat ke Jalan Jendral Sudirman basis kota di Jakarta Pusat. Itu semua bertujuan agar SCTV bisa mengumpulkan iklan sebanyak-banyaknya karena daerah Metropolitan merupakan salah satu pusat bisnis terbesar di kota Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 2007, SCTV berpindah kantor lagi ke daerah Senayan City basis kota di Jakarta Pusat. Itu semua karena Senayan City ditargetkan menjadi Super Komplek Media, Leisure, Culture, Arts, Lifestyle dan Entertainment pertama di Indonesia dengan konsep ini diharapkan bisa menjadi pelopor dalam pengembangan New Media. Pada tanggal 1 Januari 2005, SCTV resmi meluncurkan logo baru dan slogan baru yaitu "Satu Untuk Semua". Itu karena SCTV sudah beranjak dewasa dan bisa dikatakan berpengalaman dalam merasakan asam manisnya televisi yang dikenal karena tayangan-tayangan reality show-nya. Dan pada tahun itu pula, SCTV berganti manajemen yang sebelumnya dimiliki oleh Hendry Pribadi diganti oleh Eddy Sariaatmadja dan langsung menunjuk adik Eddy, Fofo Sariaatmadja untuk menjadi direktur utama melalui Formatara Prima Sejati yang merupakan anak usaha dari STAR TV. Untuk membuktikan agar bisa bersaing dengan RCTI melalui Media Nusantara Citra (MNC) SCTV menggandeng O Channel stasiun televisi lokal Jakarta untuk bergabung dalam satu manajemen yaitu Surya Citra Network (SCN) pada tahun 2005 yang lalu.

Sejak 1 Januari 2005, SCTV mengubah logo dan slogannya menjadi "Satu Untuk Semua".

Saat ini kantor pusat SCTV terletak di SCTV Tower dengan gedungan kawasan wisma Senayan City tempat alamat di Jalan Asia Afrika Lot 19 basis kota di Jakarta Pusat. Sebelum 20 September 2007, kantor pusat SCTV berada di Jalan Jendral Sudirman Kav 150 basis kota di Jakarta Pusat. SCTV juga memiliki studio penta di Jalan Raya Perjuangan No. 3-4 tempat keadaan kompleks kawasan RCTI dari kecamatan Kebon Jeruk dari kota di Jakarta Barat.

Saat ini kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup STAR TV melalui Surya Citra Network (SCN). Sejak pertengahan 1990-an, SCTV yang semula satu manajemen dengan RCTI akhirnya keduanya berpisah manajemen. Direktur Utama SCTV saat ini ialah Fofo Sariaatmadja.

Acara

Daftar Direktur Utama

No Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan
1 Slamet Supoyo 1990 1993
2 Adi Satria 1993 1995
3 Henry Pribadi 1995 1997
4 Agus Mulyanto 1997 2002
5 Lanny Ratulangi 2002 2004
6 Wisnu Hadi 2004 2006
7 Fofo Sariaatmadja 2006 sekarang

Direksi

Struktur dewan direksi SCTV saat ini adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan
1 Fofo Sariaatmadja Direktur Utama
2 Salusra Wijaya Direktur Keuangan
3 Budi Sutjiawan Direktur Program dan Produksi
4 Lie Halim Direktur Pemasaran dan Penjualan
5 Alvin W. Sariaatmadja Direktur Pengembangan Usaha

Lihat pula

Pranala luar