Kota Palembang
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Kota Palembang | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Berkas:PALEMBANG.ku.jpg | |
Motto: Palembang BARI (Bersih, Aman, Rapi, dan Indah) Julukan: "Bumi Sriwijaya" | |
Letak Palembang di Indonesia | |
Koordinat: 2°59′27.32″S 104°45′23.68″E / 2.9909222°S 104.7565778°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Selatan |
Tanggal berdiri | 17 Juni 683 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | H. Eddy Santana Putra |
Luas | |
• Total | 102,47 km2 (39,56 sq mi) |
Ketinggian | 3 m (10 ft) |
Populasi (2010)[1] | |
• Total | 1.451.059 |
• Kepadatan | 14,000/km2 (37,000/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 711 |
Kode Kemendagri | 16.71 |
Kode SNI 7657:2023 | PLG |
DAU | Rp. 787.613.179.000,- |
Situs web | www.palembang.go.id |
Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan.
Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East("Venesia dari Timur").
Sejarah
Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya,[2] Serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.[2]
Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.[3][4]
Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan Bali bersama dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada tahun 1343.[5]
Kemudian sekitar tahun 1513, Tomé Pires seorang petualang dari Portugis menyebutkan Palembang,[6] telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada kesultanan Demak serta turut serta menyerang Malaka yang waktu itu telah dikuasai oleh Portugis.
Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.[7] Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah Hindia-Belanda.[8] Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".
Saat ini Palembang tengah bersiap untuk mejadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.
Keadaan Geografis
Letak Geografis
Secara geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.
Iklim dan Topografi
Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 m dpl.
Pada tahun 2002 suhu minimum kota terjadi pada bulan Oktober 22,70C, tertinggi 24,50C pada bulan Mei. Sedangkan suhu maksimum terendah 30,40C pada bulan Januari dan tertinggi pada bulan Sepetember 34,30C. Tanah dataran tidak tergenang air: 49 %, tanah tergenang musiman: 15 %, tanah tergenang terus menerus: 37 % dan jumlah sungai yang masih berfungsi 60 buah (dari jumlah sebelumnya 108) sisanya berfungsi sebagai saluran pembuangan primer.
Tropis lembab nisbi, suhu antara 220-320 celcius, curah hujan 22-428 mm/tahun, pengaruh pasang surut antara 3-5 meter dan ketinggian tanah rata-rata 12 meter dpl. Jenis tanah kota Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang digenangi air, terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.
Batas Wilayah
Utara | Desa Pangkalan Benteng, Desa Gasing dan Desa Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin |
Timur | Balai Makmur Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin[9] |
Selatan | Desa Bakung Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir dan Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim |
Barat | Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin |
Pemerintahan
Kota Palembang dibagi ke dalam 16 kecamatan dan 107 kelurahan, kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:
- Ilir Timur I
- Ilir Timur II
- Ilir Barat I
- Ilir Barat II
- Seberang Ulu I
- Seberang Ulu II
- Sukarame
- Sako
- Bukit Kecil
- Kemuning
- Kertapati
- Plaju
- Gandus
- Kalidoni
- Alang-alang lebar
- Sematang Borang
Penduduk
Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Pariwisata
Objek Wisata
- Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan[10]. Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
- Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.
- Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 jemaah[11].
- Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa[12].
- Gedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang mempercantik wajah kota di malam hari.
- Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat dengan tempat tinggal walikota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di tengah danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
- Hutan Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7 km dari pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan lindung. Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan menjadi tempat hunian sekelompok monyet lokal.
- Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di area ini.
- Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam-makam kuno Kerajaan Sriwijaya.
- Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid Agung dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya di dalam bangunan ini terdapat benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan.
- Museum Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda - benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
- Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.
- Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.
- Kawah Tengkurep
- Masjid Cheng Ho Palembang
- Kampung Kapitan
- Kampung Arab Al Munawwar 13 Ulu
- Fantasy Island
- Bagus Kuning
- Pusat Kerajinan Songket
- Pulau Kemaro
- Kilang Minyak Pertamina
- Pabrik Pupuk Pusri
- Sungai Gerong
- Jakabaring Sport City (JSC)
- Waterboom OPI Jakabaring
- The Amazon Waterpark CitraGrand City
Seni dan Budaya
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:
- Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)[13]
- Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
- Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah bin Alwi Jamalullail
- Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang
- Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit
Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China pada masa lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang emas yang didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas inilah yang membuat harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.
Selain kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis tekstil baru yang disebut batik Palembang. Berbeda dengan batik Jawa, batik Palembang nampak lebih ceria karena menggunakan warna - warna terang dan masih mempertahankan motif - motif tradisional setempat.
Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain "Festival Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Masehi.
Makanan Khas
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.
- Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
- Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
- Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
- Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram kuah santan pedas.
- Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan yang lebih besar dan disiram kuah santan.
- Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.
- Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
- Lakso, berbahan dasar tepung beras, mirip Burgo, namun bertekstur mie.
- Martabak HAR,adalah makanan Khas dari Indiayang dibawah oleh Haji Abdullah Haji Abdur Razak. Berbahan dasar tepung terigu, yang diberi telor bebek dan telor ayam,kuahnya berbahan kari kambing yang dicampur kentang.
- Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.
- Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.
- Malbi, mirip rendang, hanya rasanya agak manis, berkuah dan gurih.
- Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
- Otak - otak, varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan dasar mirip pempek yang dicocol dengan kuah santan dan kemudian dibungkus daun pisang, dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api dan biasa disantap dengan saus cabai / kacang.
- Kemplang, berbahan dasar pempek lenjer, diiris tipis dan kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering kemplang dapat dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang hingga mengembang.
- Kerupuk, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur, kemudian digoreng.
- Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya."[14]
- Kue Delapan Jam, dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar - benar sesuai dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam. Kue khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan dan sering disajikan di hari raya.
- Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.
Olahraga
Stadion Gelora Sriwijaya dibangun dalam rangka penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XVI di tahun 2004. Stadion ini terletak di daerah Jakabaring, di bagian selatan Palembang. Bentuk dari stadion diilhami dari bentuk layar perahu terkembang dan diberi nama berdasarkan kebesaran Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada masa lampau. Di stadion berkapasitas 40.000 tempat duduk ini pernah digelar dua pertandingan dalam lanjutan Piala Asia AFC 2007, yaitu babak penyisihan grup D antara Arab Saudi dan Bahrain serta perebutan tempat ke-tiga antara Korea Selatan dengan Jepang. Palembang bersama Jakarta menjadi tuan rumah SEA Games 2011, yang diselenggarakan pada 11-22 November 2011. Dengan merehabilitasi venue eks Pekan Olahraga Nasional XVI dan membangun Wisma Atlet, Venue tambahan seperti lapangan Atletik, Aquatic Center, Volley Beach, Ski Air, Panjat Tebing dan Lapangan Tembak terbesar se-Asia yang digunakan untuk SEA Games 2011.
Selain itu, stadion ini merupakan homebase bagi klub sepak bola Palembang, Sriwijaya Football Club Sriwijaya FC yang merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Palembang.
Kota Palembang juga memiliki sebuah klub bola voli bernama Palembang Bank SUMSELBABEL, yang mewakili Indonesia dalam Men's Club Asian Volleyball Championship 2011 di GOR PSCC Palembang.
Pusat-pusat Perbelanjaan
- Palembang Indah Mall, merupakan mall terbaru di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Hypermart, Ace Hardware, Index Furnishings, dll.
- Palembang Square, merupakan mall teramai di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Carrefour, Grand JM dan lain-lain.
- Palembang Trade Center Mall
- Internasional Plaza, merupakan mall tertua di Palembang. Juga merupakan pusat handphone terbesar di Sumatera Bagian Selatan. Terdapat anchor tenant seperti Matahari Department Store, Superindo dan lain-lain.
- JM Pasaraya
- JM Kenten
- JM Sukarame
- JM Plaju
- Makro Cash & Carry
- Ramayana Department Store
- Sumatera Department Store
- Megahria Department Store
- Dika Shopping Center
- Marathon Department Store
- Center Point Square
- Carrefour Jakabaring
- Ilir Barat Permai (Songket, Lemari Palembang, Pelaminan Palembang, Ukiran Palembang dan lain-lain).
- Pasar Tradisional seperti Pasar 16 Ilir, Pasar Induk Jakabaring, Pasar Kuto, Pasar Plaju, Pasar 26 Ilir, Pasar Gubah dan sebagainya.
- Palembang Village Underground Mall - LIPPO
- Palembang CentrePoint (PSCC)
- INDOGROSIR
- Alfamart Grosir
Hotel
Hotel-hotel berbintang di Palembang antara lain:
- Aryaduta Hotel and Convention Center Palembang *****
- Novotel Hotel Palembang *****
- Hotel Grand Zuri Palembang ***
- Hotel Horison Palembang *****
- The Jayakarta Daira Hotel Palembang ****
- Hotel Sanjaya Palembang ****
- Hotel Swarna Dwipa Palembang ****
- Hotel Aston International Palembang ****
- Hotel Royal Asia Palembang ***
- Sahid Imara Hotel Palembang ***
- Hotel Lembang Palembang ***
- Hotel Princess Palembang **
- Hotel Zuri Express **
- Grand Duta Hotel **
- Sriwijaya Hotel
- Hotel Emilia
- Hotel Budi **
- Hotel Safa Marwah
- Hotel Budi Asih
- Hotel Arjuna
- Hotel Anugerah **
- Hotel Alam Sutra
- Hotel King's (habis terbakar yang akan di buka kembali) **
- Hotel Sintesa Peninsula Palembang (Beroperasi Akhir 2011) ***
Pendidikan
Sekolah di Palembang:
- SMA Negeri 1 Palembang
- SMA Negeri 2 Palembang
- SMA Negeri 3 Palembang
- SMA Negeri 4 Palembang
- SMA Negeri 5 Palembang
- SMA Negeri 6 Palembang
- SMA Plus Negeri 17 Palembang
- Kusuma Bangsa School
- Yayasan Adabiyah
- Yayasan Hijriyah
- Sampoerna Academy
- SMP Methodist
- SMP Xaverius Maria
- SMP Xaverius 1 Palembang (Kamboja)
- SMP Xaverius 2 Palembang
- SMP Xaverius 6 Palembang (Xaveta)
- SMP Xaverius 7 Palembang
- SMA Methodist
- SMA Xaverius 1 Palembang (Bangau)
- SMA Xaverius 4 Palembang
- SMA Xaverius 3 Palembang (Xavega)
- Sekolah Pelita Harapan (2012)
Universitas di Palembang:
Universitas Sriwijaya [15] saat ini menempati urutan ke-15 Universitas Terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2010. Peringkat Universitas Sriwijaya dalam pemeringkatan World Class University versi Webometrics terus mengalami peningkatan sejak edisi Januari 2009 (peringkat ke-37), edisi Juli 2009 (peringkat ke-29) dan edisi Juli 2010 (peringkat ke-15). Untuk wilayah sumatera, Universitas Sriwijaya menempati peringkat ke-1 yang kemudian diikuti oleh Universitas Lampung (Unila), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Riau (Unri).
- Politeknik Negeri Sriwijaya
- Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang
- Sekolah Jurnalisme Indonesia
Sekolah Jurnalisme Pertama di Indonesia, SJI diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN)di Palembang, 9 Februari 2010. Sekolah Jurnalisme ini merupakan sekolah jurnalisme internasional pertama di Indonesia yang berada di bawah naungan UNESCO. Sekolah ini ditujukan kepada yang ingin memahami terhadap dunia Jurnalistik, saaat ini berada sementara di Diklat Kepegawaiaan Provinsi Sumatera Selatan.
- Universitas Bina Darma
- Politeknik Akamigas Palembang
- STBA ( Sekolah Tinggi Bahasa Asing) Methodist Palembang
- STMIK GI MDP
- STIE MUSI [16]
- STT MUSI [17]
- Universitas Indo Global Mandiri
- Universitas Muhammadiyah Palembang
- Universitas Katolik Musi Charitas
- Universitas Palembang
- Universitas Syahyakirty
- Universitas IBA
- Universitas Taman Siswa
- Universitas PGRI Palembang
- Universitas Kader Bangsa
- Universitas Tridinanti
- Universitas Terbuka
- AMIK SIGMA [18]
Akademi Manejemen Informatika Komputer Pertama di Sumatera didirikan pada tahun 1984
Transportasi
Warga Palembang banyak menggunakan bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Selain menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota. Selain taksi dan angkutan kota di Palembang dapat ditemukan bajaj yang berperan sebagai angkutan perumahan, dimana setiap bajaj memiliki kode warna tertentu yang hanya boleh beroperasi di wilayah tertentu di kota Palembang. Sebagai sebuah kota yang dilalui oleh beberapa sungai besar, masyarakat Palembang juga mengenal angkutan air, yang disebut ketek. Ketek ini melayani penyeberangan sungai melalui berbagai dermaga di sepanjang Sungai Musi, Ogan dan Komering. Baru-baru ini telah dibuka jalur kereta komuter yang diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya yang melayani jalur Kertapati-Indralaya. Selain itu, pada awal tahun 2010 rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian kota akan digantikan oleh kendaraan umum baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bus Trans Jakarta di Jakarta. Hal ini akan terus dilakukan secara bertahap di bagian kota lainnya dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan umum di Palembang yang semakin banyak dan tidak terkendali jumlahnya serta mengurangi kemacetan karena kendaraan ini memiliki jalur laju khusus yang terpisah dari kendaraan lainnya.
Palembang memiliki sebuah Bandar Udara Internasional yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II). Bandara ini terletak di barat laut Palembang, melayani baik penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga menjadi embarkasi haji bagi warga Sumatera Selatan. Penerbangan domestik melayani jalur Palembang ke Jakarta, Bandung, Batam, Pangkal Pinang dan kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan internasional melayani Singapura, Kuala Lumpur, Malaka, Hongkong, China dan Thailand.
Palembang juga memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan Pelabuhan Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan Tanjung Api-api yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk serta keluar Sumatera Selatan.
Selain itu Palembang juga memiliki Stasiun Kertapati yang terletak di tepi sungai Ogan, Kertapati. Stasiun ini menghubungkan wilayah Palembang dengan Bandar Lampung, Tanjung Enim, Lahat, dan Lubuklinggau
Media
Televisi
Seluruh media televisi nasional saat ini telah disiarkan di Palembang, antara lain:
Selain itu beberapa stasiun televisi lokal seperti:
- TVRI SUMSEL (TVRI)
- Palembang TV (Pal TV)
- Sriwijaya TV
- Sky TV Palembang (Sky TV)
- Chandradimuka TV (C TV)
- Sumatera Selatan TV (SUMSEL TV)
- Mos TV (MOS TV)
- StationOne
- M-Channel (M-Channel)
Surat kabar
Beberapa surat kabar yang terbit di kota ini antara lain:
- Sumatera Express
- Sriwijaya Post
- Suara Nusantara
- Sumsel Post
- Seputar Indonesia
- Palembang Post
- Palembang Express
- Radar Palembang
- Berita Pagi
- Bebas Merdeka
- The DJakarta Pos
- Kompas
Radio
Beberapa stasiun radio yang beroperasi di kota ini antara lain:
- SINDO RADIO 87,6
- RRI Pro 4 FM 88,4
- Ismoyo FM 88,8
- OZ FM 89,2
- Female FM 90,0
- Sentra FM 90,8
- RRI Pro 2 FM 91,6
- RRI Pro 1 FM 92,4
- R-Radio FM 93,2
- Sriwijaya FM 94,3
- Chandra Buana FM 95,1
- Ismoyo FM 95,5
- Eljhon FM 95,9
- Pro 3 FM 97,0
- Play FM 97,5
- Elita FM 98,3
- SPI FM 99,1
- Global FM 101,0
- Smart FM 101,8
- Sonora FM 102,6
- Dangdut Indonesia 106,7
- LCBS FM 103,4
- Momea FM 104,2
- Lanugraha FM 105,0
- Ramona FM 105,8
- C-Radio FM 107,0
- B-Radio FM 107,7
- Suara Rakyat FM 107,8
Tokoh-tokoh berdarah Palembang
Walikota Palembang dari Masa ke Masa:
- Eddy Santana Putra = adalah walikota termuda dalam sejarah Kota Palembang (periode 2008 - 2013)
- Raden Hanan = adalah mantan Walikota Palembang pertama (periode 1945 - 1947)
Budayawan:
Politik
- Alex Noerdin
- Antasari Azhar
- Asnawi Mangku Alam
- Aulia Pohan
- Basrief Arief
- Djaelani Naro
- Eddy Santana Putra
- Hatta Rajasa
- Irawady Joenoes
- Jimly Asshiddiqie
- Jend. TNI. Purn. Makmun Murod
- Mahyuddin NS
- Marzuki Alie
- Jend. Pol. Purn. Moh. Hasan
- Jend. TNI. Purn. Ryamizard Ryacudu
- Sainan Sagiman
- Susno Duadji
- Syahrial Oesman
- Syamsurya Ryacudu
- Taufiq Kiemas
Pahlawan
Artis
- Aida Mustafa
- Anwar Fuady
- Arumi Bachsin
- Caroline Zachrie
- Delia Septianti
- Ernest (Coklat)
- Farah Quinn
- Ferry Salim
- Fenita Jayanti
- Helmy Yahya
- HIM Damsyik
- Irene Librawati
- Ita Mustafa
- Joe Taslim
- Lyra Virna
- Mieke Wijaya
- Natasha Dewanti
- Onky Alexander
- Oky Setiana Dewi (KCB)
- Putri Titian
- Rafika Duri
- Ricky Perdana
- Revalina S Temat
- Riyanni Djangkaru
- Rizal (Armada)
- Selly Hasan
- Shandy Aulia
- Shandy Syarif
- Tantowi Yahya
- Titi Kamal
- Esa Sigit
- Carissa Putri
- Shandy Aulia
News Anchor/Presenter
- Andromeda Mercury Putra Tv One
- Dicky Syahputra Abrar Trans 7
- Ike Suharjo Tv One
- Jemmy Darrusman Tv One
- Muahammad Rizky Hidayatullah TvOne
- Reza Prahadian TvOne
- Soraya Hylmi
Lain-Lain
- Denny Januar Ali
- Said Agil Husin Al Munawar
- Hotmangaraja Panjaitan
- Julius Theodoor Ancion (21 Agustus 1924), pelatih hoki Belanda
- Gerard Carlier (23 Februari 1917), atlet Belanda
- W.K.H. Feuilletau de Bruyn (11 Juli 1886)
- Ida Peelen (10 November 1882), sejarawan seni Belanda
- Jim Enters (8 November 1939), pendayung Belanda
Prestasi
Beberapa prestasi Kota Palembang :
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2007 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2008 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2009 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2010 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2011 (Adipura Award).
- Taman Kota Terbaik se-Indonesia, atas nama Kambang Iwak (KI Family Park).
- Asean Environment Sustainable City 2008, sebagai Kota Terbersih se-Asean.
Catatan kaki
- ^ [http://sumsel.bps.go.id/datastatistik/filepdf/4.1.1.pdf BPS Pemprov Semsel]
- ^ a b Munoz, Paul Michel (2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet. ISBN 981-4155-67-5.
- ^ Hirth, F. (1911). Chao Ju-kua, His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries, entitled Chu-fan-chi. St Petersburg
- ^ Soekmono, R. (2002). Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2. Kanisius. ISBN 979-413-290-X.
- ^ Darta, A.A. Gde, A.A. Gde Geriya, A.A. Gde Alit Geria, (1996), Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan, Denpasar: Upada Sastra
- ^ Cortesão, Armando, (1944), The Suma Oriental of Tomé Pires, London: Hakluyt Society, 2 vols.
- ^ Bruun, M.C. (1822). Universal geography, or A description of all the parts of the world. hlm. 441.
- ^ Ricklefs, M.C. (1993). A history of modern Indonesia since c. 1300. California: Stanford University Press. ISBN 0-8047-2194-7.
- ^ Situs Resmi Pemerintah Kota Palembang
- ^ Portal Nasional Republik Indonesia
- ^ ePalembang
- ^ Official Portal Sumatera Selatan
- ^ Dunia Melayu Sedunia
- ^ [1] Midang Musi
- ^ Situs Resmi Universitas Sriwijaya
- ^ Situs Resmi STIE MUSI
- ^ Situs Resmi STT MUSI
- ^ [2]
Lihat pula
- Bahasa Pelembang
- Jembatan Ampera
- Sungai Musi
- Kerajaan Sriwijaya
- Pempek
- Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
- Stadion Gelora Sriwijaya
- Sriwijaya FC
- Sultan Mahmud Badaruddin II
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
- (Indonesia) Situs Kodam II Sriwijaya
- (Indonesia) Situs Sultan Palembang
- (Indonesia) Palembang Daily Photo
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 11.135.191 | Kota Palembang |
7 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.477.861 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 3.017.382 | 8 | Batam | Kepulauan Riau | 1.294.548 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.579.837 | 9 | Pekanbaru | Riau | 1.138.530 | |||
4 | Medan | Sumatera Utara | 2.539.829 | 10 | Bandar Lampung | Lampung | 1.073.451 | |||
5 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.781.672 | 11 | Padang | Sumatera Barat | 939.851 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.699.585 | 12 | Malang | Jawa Timur | 885.271 | |||
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit. |