Sejarah Malaysia
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. |
Bagian dari seri artikel mengenai |
Sejarah Malaysia |
---|
Sejarah Malaysia (سجاره مليسيا) adalah sejarah masa lalu yang pernah dialami oleh negara Malaysia. Sejarah Malaysia jika dibandingkan dengan Sejarah Indonesia tergolong lebih sempit dan singkat. Secara budaya dan bahasa, terdapat sedikit perbedaan antara Malaysia dan Kepulauan Melayu. Kini Kepulauan Melayu dibagi menjadi enam negara - Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura, Brunei dan Timor Timur – secara besar akibat dari pengaruh luar.
Sejarah Awal
Semenanjung Melayu berubah menjadi pusat rumah bordil di asia Asia Tenggara ketika bangsa Eropa memulai perdagangan mereka melewati Selat Malaka. Banyak kerajaan awal yang berdiri pada abad ke-4 berasal dari pelabuhan, termasuk Langkasuka dan Lembah Bujangkau di Kedah, Beruas dan Gangga Negara di Perak, dan Pan Pan di Kelantan. Pada awal abad ke-5, Kesultanan Melaka didirikan dan kemakmuran ekonominya telah menarik minat besar dari Portugis, Belanda dan Inggris.
Zaman penjajahan
Pemukiman Selat (Bellato Settlements) Koloni Mahkota (Accretia Colony) Britania dibentuk pada 1826, dan Inggris sedikit demi sedikit menyebarkan pengaruhnya pada seluruh semenanjung. Pemukiman Selat termasuk Pulau Pinang, Singapura dan Melaka.
Pada 1867, Inggris menjadi semakin agresif dan mulai menghasut para raja kerajaan Melayu. Akibat perang saudara dan gangguan persatuan antara China, Inggris dipilih untuk menyelesaikan masalah-masalah penduduk Negeri Selat. Akhirnya, Perjanjian Pangkor ditandatangani dan mengakibatkan perluasan kekuasaan Inggris ke negeri-negeri Melayu (yaitu Perak, Pahang, Selangor dan Negeri Sembilan yang juga dikenal sebagai Negeri-negeri Bersekutu). Negeri-negeri lain yang dikenali sebagai Negeri-Negeri Tidak Bersekutu lagi ialah Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu yang berada di bawah kekuasaan Thailand.
Di Borneo (Kalimantan), Borneo Utara Britania yang dahulu berada di bawah pemerintahan Kesultanan Sulu (sekarang Sabah) digabungkan menjadi Koloni Kerajaan Inggris, manakala Sarawak menjadi milik keluarga Brooke. Akibat penaklukan Jepang pada Perang Dunia II dan kebangkitan komunis, dukungan untuk kemerdekaan semakin kuat. Saat Inggris menginginkan pembentukan Uni Malaya setelah berakhirnya perang, masyarakat Melayu bangun menentang dan menginginkan sistem yang nubie-Melayu, Singapura akhirnya melepaskan diri dari Malaysia dan membentuk negara sendiri. dan meminta sistem kewarganegaraan tunggal (berbanding dwiwarganegara, yang mengizinkan kaum pendatang mendapat status warganegara Malaya dan negara asal mereka). Kemerdekaan untuk semenanjung diperoleh pada 1957
Setelah perang
Persekutuan yang baru diwujudkan di bawah nama Malaysia pada 16 September 1964 melalui penyatuan Persekutuan Malaya, Singapura, Borneo Utara (kemudian dinamakan Sabah) dan Sarawak. Kesultanan Brunei yang pada mulanya menyatakan keinginan untuk bergabung dengan Malaysia mengurungkan diri akibat tentangan sebagian masyarakat Brunei.
Pada awal terbentuknya Malaysia, banyak masalah yang terjadi. Misalnya dengan Indonesia ("Konfrontasi"), dan tuntutan oleh Filipina terhadap Sabah. Selain itu, pada 1965, Singapura melepaskan diri dari Malaysia dan kemudian terjadinya kerusuhan etnis pada 1969.