Yeremia 6
Yeremia 6 | |
---|---|
Kitab | Kitab Yeremia |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 24 |
Yeremia 6 (disingkat Yer 6) adalah pasal keenam Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Pasal ini dibagi atas 30 ayat.
- Berfokus pada nubuat kehancuran Yerusalem yand diawali dengan peringatan bagi orang-orang Benyamin, tetangga Yeremia, orang Lewi yang tinggal di tanah milik suku Benyamin:[3]
Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar.
— Yeremia 6:1
Naskah sumber utama
- Bahasa Ibrani:
- Masoretik (abad ke-10 M)
- Gulungan Laut Mati: (akhir abad ke-2 SM)[4]
- 4QJera (4Q70): terlestarikan: ayat 30[4]
- Bahasa Yunani:
- Septuaginta (abad ke-3 SM)
- Versi Theodotion (~180 M)
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Yeremia 6:1–26 = Malapetaka yang akan menimpa Yerusalem dan Yehuda
- Yeremia 6:27–30 = Yeremia menjadi penguji umat
Ayat 1
- Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem ! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar. (TB)[5]
Ayat 4
- "Persiapkanlah perang melawan dia; ayo, marilah kita maju menyerang pada tengah hari!" "Celakalah kita, sebab matahari sudah lingsir, bayang-bayang senja hari sudah memanjang!" (TB)[6]
Ayat 16
- Beginilah firman TUHAN: "Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan. Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau menempuhnya! (TB)[7]
Umat Allah telah menyimpang dari jalan kebenaran ke penyembahan berhala dan kefasikan, dan Ia memanggil mereka kembali kepada jalan-jalan yang sebelumnya dari perjanjian dan hukum Musa. Demikian pula, gereja harus senantiasa mawas diri untuk melihat apakah telah meninggalkan jalan kuasa Roh dan kebenaran yang diberitakan dalam Perjanjian Baru. Berkat Allah yang penuh akan dinikmati hanya oleh mereka yang meminta, mencari, dan mengetuk memohon yang terbaik dari Allah (bandingkan Lukas 11:5–13) dan yang berkomitmen untuk hidup sesuai dengan pola yang diberikan dalam Perjanjian Baru (lihat Kisah Para Rasul 7:44).[8]
Lihat pula
- Bet-Kerem
- Tekoa
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Lukas 11, Kisah Para Rasul 7
Referensi
- ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
- ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
- ^ Yeremia 6:1
- ^ a b Dead sea scrolls - Jeremiah
- ^ Yeremia 6:1 - Sabda.org
- ^ Yeremia 6:4 - Sabda.org
- ^ Yeremia 6:16 - Sabda.org
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Yeremia 6 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Yeremia 6
- (Indonesia) Referensi silang Yeremia 6
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Yeremia 6
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Yeremia 6