Yeremia 30

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yeremia 30
Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani, MS Sassoon 1053, foto 283-315.
KitabKitab Yeremia
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
24

Yeremia 30 (disingkat Yer 30; Penomoran Septuaginta: Yeremia 37) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

  • Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
  • Pasal ini dibagi atas 24 ayat.
  • Dalam versi Septuaginta ayat-ayat 10, 15 dan 22 tidak ada.
  • Memuat firman TUHAN yang datang kepada Yeremia untuk menuliskan segala perkataan TUHAN dalam suatu kitab, terutama janji pemulihan[3]
  • Pasal ini bersambung ke pasal 31.

Naskah sumber utama[sunting | sunting sumber]

Penomoran ayat[sunting | sunting sumber]

Terdapat perbedaan antara penomoran ayat dalam versi Teks Masoret dengan versi Septuaginta yang dibuat pada abad ke-3 SM

Ibrani, Latin, Inggris Rahlfs'LXX (CATSS) Brenton's LXX
30:1-9,12-14,16-21,23-24 37:1-9,12-14.16-21,23-24
30:10,15,22 tidak ada
49:1-5,23-27,28-33 30:1-5,29-33,23-28 30:1-5,23-27,28-33

Ayat 2[sunting | sunting sumber]

"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab."[3]

Nubuat nabi Yeremia dicatat oleh penulis Barukh bin Neria (lihat Yeremia 36dan 45). Kata "Kitab" merujuk kepada suatu media tulisan, dapat berupa lempengan tablet dari tanah liat, atau gulungan kertas perkamen. Di pasal 36:2 tampaknya nubuat Yeremia ditulis dalam suatu gulungan.[7]

Pasal 30 sampai 33:26 berisi nubuat-nubuat Yeremia tentang pemulihan pada masa depan dan penebusan baik Israel (kerajaan utara) maupun Yehuda (kerajaan selatan). Nubuat-nubuat Yeremia mencakup pemulihan orang Yahudi dari Babel yang akan terjadi pada waktu dekat dan berbagai peristiwa yang jauh di depan yang berkaitan dengan Mesias pada akhir zaman, saat Kristus akan memerintah atas umat-Nya. Yeremia meyakinkan para buangan Yahudi yang menghadapi masa depan yang rupanya tanpa harapan bahwa umat pilihan Allah tidak akan musnah; suatu sisa akan tetap ada dan melalui mereka Allah akan melaksanakan kehendak-Nya bagi dunia. Yeremia mempunyai kabar yang baik bagi para buangan—janji pemulihan dan pemilikan kembali tanah air mereka. Janji tersebut diberikan kepada kerajaan utara (Israel) dan selatan (Yehuda). Dari antara para buangan yang telantar dan dimurnikan oleh pengalaman penawanan mereka akan datang kaum sisa Allah, yang kemudian akan memberikan harapan kepada seluruh umat manusia. Yeremia berbicara tentang waktu kesengsaraan bangsa Yahudi pada masa depan (bandingkan Yesaya 2:12-21; Yehezkiel 30:3; Daniel 9:27; Yoel 1:15; Zakharia 14:1-8,12-15; Matius 24:21). Dari waktu kesusahan besar itu suatu sisa bangsa Israel akan diselamatkan; mereka akan dibebaskan dari para penindas mereka (ayat Yeremia 30:8) untuk melayani Allah dan Mesias (ayat Yeremia 30:9). Kesusahan Yakub akan berakhir pada saat kedatangan Kristus untuk mendirikan kerajaan-Nya di bumi (Wahyu 19:11-21; 20:4-6). Oknum yang akan dilayani oleh bangsa tersebut ialah Yesus Sang Mesias, keturunan Daud (bandingkan Hosea 3:5; Yehezkiel 37:24-25). "Yakub" mengacu kepada suatu kaum sisa yang benar dari Israel dan Yehuda; mereka akan hidup dalam damai sejahtera dan keamanan, dan bangsa-bangsa yang menentang Allah dan menganiaya mereka yang melayani Dia akan dibinasakan (ayat Yeremia 30:11). Yesus Kristus akhirnya akan menjadi pemimpin baru yang akan menuntun bangsa itu kepada Allah. Dia dapat langsung masuk menghadap Allah; demikianlah Ia akan mempunyai pelayanan keimaman, yang menghasilkan pemulihan rohani dan penyembahan yang hidup seperti yang selalu dimaksudkan Allah. Tetapi sebelum hal ini terjadi, murka Allah akan menghukum kejahatan di antara bangsa-bangsa (ayat Yeremia 30:23-24).[8]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  3. ^ a b Yeremia 30:2
  4. ^ Dead sea scrolls - Jeremiah
  5. ^ Dead Sea Scrolls Bible Translations - Jeremiah 30
  6. ^ Ulrich 2010, hlm. 575-576.
  7. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  8. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]