Lompat ke isi

Yeremia 36

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yeremia 36
Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani, MS Sassoon 1053, foto 283-315.
KitabKitab Yeremia
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
24

Yeremia 36 (disingkat Yer 36; Penomoran Septuaginta: Yeremia 43) adalah pasal ketiga puluh enam Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]

  • Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
  • Pasal ini dibagi atas 32 ayat.
  • Memuat firman TUHAN yang datang kepada Yeremia, dalam tahun yang ke-4 pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda untuk menuliskan perkatan TUHAN dalam kitab gulungan. Jadi Yeremia memanggil Barukh bin Neria, lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulungan itu langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang telah difirmankan TUHAN kepadanya. Setelah itu pada bulan ke-9 tahun ke-5 Yoyakim, Barukh membacakan di depan rakyat. Namun, kemudian diambil untuk dibacakan di hadapan raja Yoyakim, yang membakar kitab gulungan itu setelah dibacakan.
  • Kemudian TUHAN menyuruh Yeremia menuliskan lagi semua perkataan itu dengan bantuan Barukh di kitab gulungan yang baru.[3]

Naskah sumber utama

[sunting | sunting sumber]

Penomoran ayat

[sunting | sunting sumber]

Terdapat perbedaan antara penomoran ayat dalam versi Teks Masoret dengan versi Septuaginta yang dibuat pada abad ke-3 SM.[4]

Ibrani, Latin, Inggris Rahlfs'LXX (CATSS)
36:1-32 43:1-32
29:1-15,21-32 36:1-15,21-32
  • Peristiwa yang dicatat di sini terjadi pada tahun ke-4[5] (~605 SM) dan tahun ke-5 (~604 SM) pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem.[6]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: (TB)[7]

Peristiwa yang tercatat dalam pasal ini terjadi pada tahun 605 SM, setelah pasukan Nebukadnezar mengalahkan pasukan Mesir dalam Pertempuran Karkemis, dan kemudian merebut Yerusalem (lihat Yeremia 25:1–38) dan kembali ke negerinya.[8]

"Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini."[9]

Untuk pertama kalinya semua nubuat Yeremia dikumpulkan menjadi satu gulungan kitab yang ditulis oleh juru tulis Barukh bin Neria. Pada mulanya, semua nubuat dicatat supaya dapat dibacakan dengan keras kepada bangsa itu. Allah bermaksud agar penduduk Yehuda akan menanggapi firman tertulis itu dengan meninggalkan jalan mereka yang fasik dan menerima pengampunan, dan demikian luput dari murkaNya terhadap mereka karena kejahatan (Yeremia 36:3,6–7).[8]

Adapun dalam tahun yang kelima pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesembilan, orang telah memaklumkan puasa di hadapan TUHAN bagi segenap rakyat di Yerusalem dan bagi segenap rakyat yang telah datang dari kota-kota Yehuda ke Yerusalem.[10]
  • "Tahun ke-5... bulan ke-9": Desember 604 SM.[11] Semua nubuat telah ditulis dalam gulungan kitab sejak tahun ke-4 sampai tahun ke-5 pemerintahan Yoyakim, maka pada hari puasa di bulan ke-9, Yeremia menyuruh Barukh membacakan isi kitab itu kepada segenap rakyat yang datang ke Yerusalem.[12]
  • "Puasa": berkaitan dengan peristiwa dihancurkannya Askelon di negeri Filistin oleh Nebukadnezar, raja Babel, kemungkinan pada bulan November 604 SM,[13] menurut catatan Tawarikh Yerusalem yang dibuat oleh Kerajaan Babel,[14] yang tentunya menyebabkan ketakutan di Yehuda, karena mereka telah bersekutu dengan Mesir, musuh Babel, sejak kematian Yosia pada tahun 609 SM.[11]
Maka Barukh membacakan kepada segenap rakyat perkataan Yeremia dari kitab itu, di rumah TUHAN, di kamar Gemarya anak panitera Safan, di pelataran atas di muka pintu gerbang baru dari rumah TUHAN. (TB)[15]
  • "Gemarya anak panitera Safan": "Panitera Safan" (di sini dan Yeremia 29:3) diyakini adalah orang yang membacakan Kitab Hukum yang ditemukan oleh imam Hilkia di hadapan raja Yosia (2 Raja–raja 22:10). Jadi Gemarya adalah saudara laki-laki Ahikam, yang melindungi Yeremia (Yeremia 26:24) dan paman Gedalya (Yeremia 40:5), yang memperlakukan Yeremia dengan baik, karenanya mengizinkan Barukh untuk menggunakan kamarnya.[11] Pada tahun 1983 sebuah bulla diketemukan pada reruntuhan Kota Daud dengan tulisan "milik Gemarya, putra Safan sang panitera", kemungkinan adalah Gemarya yang sama.[16][17]
turunlah ia ke istana raja, ke kamar panitera. Di sana tampak duduk semua pemuka, yakni panitera Elisama, Delaya bin Semaya, Elnatan bin Akhbor, Gemarya bin Safan, Zedekia bin Hananya dan semua pemuka lain. (TB)[18]
Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu. (TB)[19]
  • "Lajur": diterjemahkan dari kata Ibrani delet yang mengandung makna "kolom tulisan" ("column of writing")[20] Kata Ibrani ini merupakan suatu hapax legomenon, hanya muncul sekali saja dalam teks Masoret.[20] Holladay mengamati dari ayat ini bahwa gulungan yang memuat nubuatan Yeremia tersebut merupakan "suatu koleksi cukup panjang, yang terdiri dari sejumlah lembaran di mana masing-masing memuat tiga atau empat lajur tulisan."[21] Hicks mengamati bahwa banyak naskah kuno Ibrani yang ditemukan di gua-gua Qumran memuat 3 sampai 4 kolom per lembar. Misalnya, Gulungan besar kitab Yesaya, 1QIsa, terdiri dari 17 lembar, 10 di antaranya memuat 3 kolom per lembar dan 5 memuat 4 kolom, sedangkan 1QIsb memuat secara seragam 4 kolom per lembar, demikian pula sejumlah naskah-naskah lainnya.[22] Semua lembaran naskah kuno Ibrani yang pernah ditemukan dibuat dari kulit/vellum, bukannya papirus, sehingga sukar untuk memotong lembarannya dengan pisau raut.[22] Karenanya, Hicks menyimpulkan bahwa gulungan itu dipotong "lembar demi lembar pada jahitannya", dan sejumlah lembaran memuat 4 kolom dan lainnya 3, sebagaimana 1QIsa.[23] Lebih lanjut, Hicks mempelajari rata-rata jumlah baris per kolom dan jumlah kata per baris dalam naskah-naskah kuno Alkitab Ibrani sehingga dapat memperkirakan bahwa teks dalam satu lajur tulisan dalam ayat ini mungkin memuat "sedikit lebih banyak dari satu pasal kitab Yeremia dalam teks Masoret," karena contoh-contoh yang dipaparkannya menunjukkan variasi antara 1,25 sampai 1,75 pasal per lajur.[24] Lagi pula, dengan data rasio tinggi-lebar suatu lajur atau kolom (yaitu 2:1 dalam studinya) dan penafsiran gramatika urutan kata kerja dalam ayat yang sama, Hicks mendapatkan perkiraan bahwa gulungan yang dihancurkan di hadapan raja Yoyakim "mungkin berisi antara 18-24 pasal dalam kitab Yeremia versi teks Masoret kita," yang dapat membentuk bagian utama 25 pasal pertama kitab Yeremia dalam versi teks Masoret yang sekarang.[25]
Elnatan, Delaya dan Gemarya memang mendesak kepada raja, supaya jangan membakar gulungan itu, tetapi raja tidak mendengarkan mereka. (TB)[26]
Bahkan raja memerintahkan pangeran Yerahmeel, Seraya bin Azriel dan Selemya bin Abdeel untuk menangkap juru tulis Barukh dan nabi Yeremia, tetapi TUHAN menyembunyikan mereka. (TB)[27]
  • "Pangeran Yerahmeel": "Yerahmeel putra Hamelek" ("Jerahmeel the son of Hammelech" KJV) atau "Yerahmeel putra raja" ("Jerahmeel the king's son" NKJV). Suatu bulla (segel meterai) dengan tulisan "Yerahmeel putra raja" telah ditemukan dan dianggap otentik.[28]
"Ambil pulalah gulungan lain, tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang pertama yang dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda.[29]

Gulungan yang pertama adalah yang disebutkan pada Yeremia 36:2.

Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang Yoyakim, raja Yehuda: Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud, dan mayatnya akan tercampak, sehingga kena panas di waktu siang dan kena dingin di waktu malam."[30]

Putra Yoyakim, Konya (Yoyakhin; 2 Raja–raja 24:6,8) naik takhta hanya selama tiga bulan sebelum dibawa tertawan ke Babel pada tahun 597 SM. Tidak ada keturunan lain dari Yoyakim yang naik takhta Daud.[8]

Nebukadnezar, raja Babel, maju melawan dia, membelenggunya dengan rantai tembaga untuk membawanya ke Babel.[31]
Menurut kronologi Thiele,[32] Yoyakim mati pada tanggal 9 Desember 598 SM yaitu pada musim dingin sebagaimana tersirat pada ayat ini.[33]
Maka Yeremia mengambil gulungan lain dan memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan di dalamnya langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah dibakar Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu. Lagipula masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu.[34]

Yeremia dan Barukh mempersiapkan gulungan lain dengan beberapa tambahan. Seiring dengan waktu, lebih banyak lagi ditambah, hingga lengkaplah kitab Yeremia sebagaimana adanya hari ini, sebagian dari Alkitab yang diilhami.[8]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  3. ^ Yeremia 36:32
  4. ^ CCEL - Brenton Jeremiah Appendix
  5. ^ #Ayat 1
  6. ^ #Ayat 9
  7. ^ Yeremia 36:1 - Sabda.org
  8. ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  9. ^ Yeremia 36:2
  10. ^ Yeremia 36:9
  11. ^ a b c Huey 1993, hlm. 321.
  12. ^ Yeremia 36:5–8
  13. ^ The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha, Augmented Third Edition, New Revised Standard Version, Indexed. Michael D. Coogan, Marc Brettler, Carol A. Newsom, Editors. Publisher: Oxford University Press, USA; 2007. pp. 1136-1137 Hebrew Bible. ISBN 978-0195288810
  14. ^ Lendering, Jona. "ABC 5 (Jerusalem Chronicle)". Livius.org. Diakses tanggal May 31, 2017.  Tawarikh Yerusalem bagian depan (observe), baris 18-20.
  15. ^ Yeremia 36:10 - Sabda.org
  16. ^ Shiloh, Y. A Group of Hebrew Bullae from the City of David, IEJ 36:16-38. 1986.
  17. ^ Avigad, N. Hebrew Bullae from the Time of Jeremiah. Jerusalem: Israel Exploration Society. 1986. p. 129, n. 164.
  18. ^ Yeremia 36:12 - Sabda.org
  19. ^ Yeremia 36:23 - Sabda.org
  20. ^ a b Hicks 1983, hlm. 48.
  21. ^ Holladay, William Lee (1974) Jeremiah: Spokesman Out of Time. United Church Press, Philadelphia. p. 155, sebagaimana dikutip dalam Hicks, R. (1983). Delet and megillāh: A Fresh Approach to Jeremiah XXXVI. Vetus Testamentum, 33(1), 48.
  22. ^ a b Hicks 1983, hlm. 61.
  23. ^ Hicks 1983, hlm. 62.
  24. ^ Hicks 1983, hlm. 62-63.
  25. ^ Hicks 1983, hlm. 65-66.
  26. ^ Yeremia 36:25 - Sabda.org
  27. ^ Yeremia 36:26 - Sabda.org
  28. ^ Avigad, Nachman. Baruch the Scribe and Yerahme'el the King’s Son. Israel Exploration Journal (IEJ) 28:52. 1978
  29. ^ Yeremia 36:28
  30. ^ Yeremia 36:30 - Sabda.org
  31. ^ 2 Tawarikh 36:6
  32. ^ Thiele, Edwin R., The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, (1st ed.; New York: Macmillan, 1951; 2d ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1965; 3rd ed.; Grand Rapids: Zondervan/Kregel, 1983). ISBN 0-8254-3825-X, 9780825438257
  33. ^ McFall 1991, no. 62, 63.
  34. ^ Yeremia 36:32 - Sabda.org

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]