Danau Ranau
Danau Ranau | |
---|---|
Letak | Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan; Sumatera Selatan Kabupaten Lampung Barat; Lampung; Indonesia |
Koordinat | 4°51′45″S 103°55′50″E / 4.86250°S 103.93056°E |
Jenis perairan | Danau tektonik / danau vulkanik |
Aliran masuk utama | Sungai Warkuk |
Aliran keluar utama | Sungai Komering |
Terletak di negara | Indonesia |
Area permukaan | 125.9 km² |
Kedalaman rata-rata | 174 m[1] |
Kedalaman maksimal | 229 m |
Volume air | 21.95 km³ |
Ketinggian permukaan | 540 m |
Kepulauan | Marisa |
Permukiman | Liwa, Kota Batu |
Danau Ranau adalah danau terbesar kedua di Sumatra setelah Danau Toba. Danau ini terletak di perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar.[butuh rujukan]
Secara geografis, topografi danau Ranau terletak di perbukitan yang berlembah. Hal ini menjadikan danau Ranau memiliki cuaca yang sejuk. Danau terkenal sering para nelayan untuk mencari ikan seperti mujair, kepor, kepiat, dan harongan.
Tepat di tengah danau terdapat pulau yang bernama Pulau Marisa. Di sana terdapat sumber air panas yang sering digunakan para penduduk setempat ataupun para wisatawan yang datang ke pulau tersebut, terdapat air terjun, dan penginapan. Danau ini juga menjadi objek wisata andalan dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Di Danau Ranau telah sering diadakan kegiatan Pariwisata dan Olahraga. Diantara kegiatan Motor Traill Adventure bertajuk JASS (Jelajah Alam Serasan Seandanan) dan Touring Road bIke (Sriwijaya Ranau Grand Fondo).
Ada tiga tempat tujuan utama bagi para pengunjung Danau Ranau, yaitu Wisma PT Pusri (Sumatera Selatan), Pantai Sinangkalan (Sumatera Selatan), Pantai Pelangi (Sumatera Selatan) Pantai Bidadari (Sumatera Selatan) Wisata Air Panas (Sumatera Selatan) Icon Ranau (Sumatera Selatan) dan Wisata Lombok (Lampung).
Ekosistem danau
[sunting | sunting sumber]Beberapa gangguan ekosistem yang terjadi di Danau Ranau, salah satunya matinya ikan yang disebabkan pelepasan belerang ke dalam air. Hal tersebut terjadi pada tahun 1962, 1993, 1998, dan pada tanggal 04 April 2011.[2]Danau Ranau digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan irigasi. Selain itu juga danau Ranau dapat di jadikan destinasi untuk wisata karena memiliki pemandangan yang sangat indah.
Galeri
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kedalaman rata-rata dihitung dengan membagi volume dengan luas permukaan.
- ^ (Indonesia) "ESDM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral" (HTML). Diakses tanggal 2012-07-29.[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) "Ranau Lake Ranau" (HTML). Diakses tanggal 2012-07-29.
- Aktivitas di Sesar Danau Ranau Aktif Terus Diwaspadai