Makanan kucing
Makanan kucing adalah makanan khusus yang diberikan dan dikonsumsi oleh kucing domestik. Makanan kucing harus memiliki kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh kucing,[1] yaitu makanan yang banyak mengandung vitamin dan asam amino.[2][3] Makanan yang mengandung asam amino taurin contohnya adalah daging. Kekurangan zat taurin dalam jangka waktu panjang, misalnya jika kucing diberi makanan anjing yang mengandung sedikit taurin, dapat mengakibatkan degenerasi retina, kehilangan penglihatan, dan kerusakan jantung.[4]
Makanan kucing yang umum
[sunting | sunting sumber]Makanan kucing kebanyakan dapat dibeli di toko makanan kucing, toko hewan peliharaan, dan pasar swalayan, yang terdapat dalam bentuk kering (di Amerika Serikat dikenal dengan sebutan "kibble") maupun basah dalam bentuk kalengan. Beberapa produsen menjual makanan mentah yang sudah beku dan produk premiks untuk pemilik yang ingin memberikan makan mentah pada kucing.
Makanan kering
[sunting | sunting sumber]Makanan kering (mengandung 8-10% air) biasanya dibuat dengan cara ekstrusi daging dengan tekanan dan suhu yang tinggi. Makanan kering dapat ditambahkan bahan lain seperti lemak makanan dengan cara disemprotkan untuk meningkatkan palatabilitas dan rasa.[5]
Makanan kering memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan jenis makanan kucing lainnya. Kelebihan lainnya dari makanan kering ini adalah, makanan ini baik untuk kesehatan gigi[6] dan makanan ini juga tidak mudah rusak dan rasanya dapat bertahan selama beberapa hari, walaupun dibiarkan di dalam mangkuk makanan kucing. Namun, makanan kering yang disemprotkan dengan lemak dapat menyebabkan makanan tersebut menjadi tengik dan akan mengalami oksidasi. Makanan kering tidak seperti makanan kaleng yang mudah rusak dalam beberapa jam. Selain itu, beberapa orang berpendapat bahwa makanan kering dapat membantu kucing untuk mencegah deposito tartar.
Makanan basah
[sunting | sunting sumber]Makanan basah atau makanan kaleng (mengandung 75-78% air) umumnya datang dalam berbagai ukuran kaleng, yaitu 3 ons (85 gram), 5,5 ons (156 gram), dan 13 ons (369 gram). Makanan basah juga dijual dalam bentuk kantong plastik foil dan juga saset. Makanan ini dibuat dari daging berkualitas tinggi. Makanan basah dibuat dengan cara digiling dan dicampur dan kemudian ditumbuk agar menjadi bubur. Makanan basah secara sistematis telah disterilkan dan dipasteurisasi.[7]
Kadar air yang tinggi dari makanan ini mengandung banyak manfaat bagi kesehatan, namun makanan ini kurang baik bagi kesehatan gigi.[6] Pemilik dan dokter hewan telah merekomendasikan pola makanan yang terdiri dari sebagian besar atau seluruhnya makanan basah. Makanan basah biasanya mengandung sedikit serealia dan karbohidrat. Makanan ini banyak terdapat ikan, yang mengandung banyak asam lemak tak jenuh, dan jika dikonsumsi dapat menyebabkan peradangan pada jaringan adiposa.[8] Dibandingkan dengan makanan kering, makanan basah dapat mengurangi kemungkinan masalah buang air kecil,[9][10] diabetes, gagal ginjal,[11] sembelit dan obesitas pada kucing.
Makanan vegetarian
[sunting | sunting sumber]Makanan vegetarian atau makanan vegan tersedia untuk kucing vegetarian. Makanan vegetarian diperkaya dengan berbagai macam nutrisi, seperti taurin dan asam arakidonat, yang menunjukkan bahwa kucing adalah hewan karnivora obligat, yaitu tidak dapat mensintesis bahan makanan dari tumbuhan.[12] Beberapa merek makanan kucing vegetarian telah diberi label dari AAFOO (Association of American Feed Control Officials) oleh produsen mereka, yang berarti makanan tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk profil gizi makanan kucing.[13][14]
Makanan buatan sendiri
[sunting | sunting sumber]Banyak pemilik hewan peliharaan yang memberikan makanan buatan sendiri untuk hewan peliharaannya. Makanan ini umumnya terdiri dari beberapa bentuk, seperti daging mentah atau sudah dimasak, tulang, sayuran dan suplemen makanan, seperti taurina dan multivitamin.
Pelabelan
[sunting | sunting sumber]Di Amerika Serikat, makanan kucing diberi label sebagai tanda bahwa makanan tersebut sudah termasuk makanan standar dan makanan tersebut sudah mengandung zat gizi yang lengkap dan seimbang. Untuk mendapatkan label tersebut, harus dengan cara memenuhi standar yang ditetapkan oleh AAFCO, baik dengan memenuhi profil gizi atau dengan melewati uji coba makanan. Profil gizi makanan kucing didirikan pada tahun 1992 dan diperbarui pada tahun 1995 oleh AAFCO pada saat subkomite ahli gizi kucing. Profil tersebut diperbarui untuk menggantikan rekomendasi sebelumnya yang ditetapkan oleh National Research Council (NRC). Beberapa produsen tertentu memasangkan label pada produk mereka dengan istilah-istilah seperti premium, ultra-premium, alami dan holistik. Istilah-istilah tersebut saat ini tidak memiliki istilah hukum. Namun, organisasi FDA (Food and Drug Administration) hanya dapat menjamin makanan-makanan yang standarnya terpenuhi hanya di dalam Amerika Serikat saja. Sedangkan di luar Amerika Serikat, FDA tidak dapat menjamin keamanan makanan tersebut, dan tidak dapat menjamin apakah label pada makanan tersebut telah menandakan bahwa makanan tersebut telah memenuhi standar profil gizi atau belum.[15]
Pemberian makanan kucing
[sunting | sunting sumber]Kebutuhan energi
[sunting | sunting sumber]Kebutuhan energi untuk kucing dewasa yang kurang/tidak aktif berkisar antara 60-70 kkal energi metabolis/kg, sedangkan untuk kucing yang aktif berkisar antara 80-90 kkal/kg BB. Anak kucing yang berumur lima minggu membutuhkan 250 kkal/kg BB. Kebutuhan ini menurun ketika kucing sudah berumur 30 minggu, yaitu menjadi 100 kkal/kg BB, dan jika sudah berumur sekitar 50 minggu, berarti sudah masuk ke dalam kebutuhan kucing dewasa. Kucing hamil membutuhkan sekitar 90-100 kkal/kg BB, dan kucing menyusui membutuhkan 90-270 kkal/kg BB yang tergantung pada ukuran badannya.[16]
Kebutuhan nutrisi
[sunting | sunting sumber]Salah satu nutrisi yang paling penting bagi kucing adalah taurin. Taurin merupakan turunan dari asam amino yang tidak dapat dihasilkan dari kucing itu sendiri. Sebuah pengalaman menunjukkan bahwa kucing yang kekurangan taurin dapat mengalami masalah retina. Dalam kasus ekstrem, kucing bahkan mungkin dapat menjadi buta.[4]
Makanan kucing juga harus mengandung protein yang tinggi, rendah lemak, rendah magnesium, rendah pH, mengandung asam arakidonat, vitamin A dan B12, mineral, niasin, dan tiamin. Kandungan magnesium pada makanan kucing tidak boleh tinggi, karena jika mengandung magnesium yang tinggi dapat menyebabkan gangguan saluran kencing pada kucing.[6]
Gizi dan fungsinya
[sunting | sunting sumber]Kekurangan vitamin pada kucing dapat menyebabkan kelainan klinis yang mencerminkan keragaman peranan metabolisme mereka. Kucing sangat membutuhkan dua belas mineral untuk gizinya. Kucing juga sangat membutuhkan kalsium dan fosfor untuk tulang dan gigi mereka agar kuat dan sehat. Selain itu, kucing juga membutuhkan mineral lainnya, seperti kalium, magnesium, dan sodium, untuk transmisi impuls saraf, pensinyalan sel, dan kontraksi otot. Banyak mineral yang berkerja dalam hitungan menit saja di dalam tubuh, termasuk selenium, molibdenum, dan tembaga, yang berguna untuk membantu berbagai reaksi enzimatik.[17]
Makanan dan penyakit
[sunting | sunting sumber]Makanan vegetarian
[sunting | sunting sumber]Makanan vegetarian atau vegan untuk kucing masih menjadi perdebatan. Menurut NRC, "Kucing membutuhkan gizi tertentu, bukan bahan makanan tertentu."[12] The International Vegetarian Union (IVU),[18] Vegan Society[19] dan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA)[20] adalah beberapa organisasi yang mendukung makanan vegan atau vegetarian untuk kucing.[21] Namun, organisasi Animal Protection Institute (API) tidak merekomendasikan makanan vegetarian untuk kucing, dan begitu juga dengan American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA).[22]
Bisfenol A
[sunting | sunting sumber]Sebuah studi tahun 2004 melaporkan bahwa, makanan kucing dalam kemasan kaleng yang dilapisi dengan bisfenol A dapat mempengaruhi perkembangan hipertiroidisme pada kucing.[23]
Alergi makanan
[sunting | sunting sumber]Alergi makanan adalah penyakit yang terjadi pada kulit] dan/atau gangguan pencernaan. Gejala utamanya adalah kucing sering menggaruk badannya secara berlebihan (atau disebut dengan pruritus), yang biasanya kebal terhadap pengobatan dengan obat anti inflamasi steroid. Prevalensi pasti terjadinya alergi makanan pada kucing masih belum diketahui. Dalam 20-30% kasus, kucing memiliki penyakit alergi bersamaan (atopi/dermatitis alergi kutu).[24]
Malagizi
[sunting | sunting sumber]Malagizi dapat menjadi masalah bagi kucing yang diberi makanan yang tidak biasa. Kucing yang sedang menyusui jika diberi makanan mentah, seperti ikan air tawar, akan dapat menyebabkan kekurangan tiamin, dan pada hatinya dapat menyebabkan toksisitas vitamin A. Selain itu, daging berbasis mungkin juga mengandung protein dan fosfor yang berlebihan, yang dapat mengakibatkan kekurangan kalsium, vitamin E, dan mikromineral seperti tembaga, seng, dan kalium.[25]
Makanan dan minuman manusia
[sunting | sunting sumber]Metabolisme kucing memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan manusia. Beberapa makanan manusia, yang dimakan oleh kucing dapat berbahaya dan bahkan mematikan bagi kucing. Kucing tidak dapat memakan makanan yang mengandung metilksantin, seperti kafeina, teobromin, teofilin; cokelat, kopi, teh, kakao, kola, dan banyak lagi. Gejala kucing yang keracunan metilksantin adalah, muntah, diare, sesak napas, peningkatan rasa haus, diuretik, hiperaktif, dan kejang. Keracunan juga dapat terjadi pada kucing jika kucing diberi makanan/minuman yang mengandung alkohol. Kemudian, jika kucing diberi makanan yang mengandung metilksantin dengan jumlah besar, hal tersebut dapat berakibat fatal.[26]
Kucing yang diberi makan bawang merah dan bawang putih(dengan tujuan untuk mengobati kucing dari penyakit tertentu), dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan kerusakan sel darah merah pada kucing. Xylitol dan pemanis buatan yang digunakan dalam pasta gigi, minuman ringan, permen, dan lainnya, dapat menyebabkan pelepasan insulin ke dalam aliran darah pada sebagian besar kucing. Hal ini dapat mengalami hipoglikemia, yang kadang-kadang menyebabkan kelesuan.[26]
Kismis dan anggur jika diberikan kepada kucing juga dapat menyebabkan gagal ginjal secara mendadak, dengan gejala diare, lemah, lesu, sakit perut, kurangnya nafsu makan dan menurunnya frekuensi buang air kecil. Kucing juga tidak boleh diberi makan tulang dan avokad. Jika kucing diberi makan tulang yang sudah dimasak, hal ini dapat menyebabkan luka dalam maupun penghalang usus bagi kucing. Selain itu, tulang lemak dan juga tulang muda juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi kucing. Kemudian, buah avokad yang mengandung persin jika dimakan oleh kucing, dapat menyebabkan keracunan pada kucing dan juga hewan lain.[27]
Kucing juga berbahaya jika diberi minum yang mengandung garam berlebihan. Hal tersebut dapat membuat keracunan yang disebabkan oleh ion natrium pada kandungan garam. Gejala keracunan tersebut adalah, peningkatan rasa haus, diuretik, muntah, diare, getaran, demam, kejang, bahkan dapat menyebabkan kematian. Kemudian, jika kucing diberi makan telur mentah dalam jumlah banyak, hal ini dapat menyebabkan tertularnya bakteri salmonella atau E. coli, yang membawa risiko kekurangan biotin (vitamin H), karena mengandung avidin protein yang mencegah vitamin H dan penyerapan. Selain itu, kucing dewasa juga tidak boleh diberi susu (kecuali susu yang tidak mengandung laktosa), karena mereka tidak dapat mencerna laktosa (gula susu). Kucing tidak dapat mencerna laktosa karena rendahnya aktivitas enzim laktase pada kucing. Dengan demikian, kucing yang meminum susu akan sering menderita diare.[26]
Grafik gizi
[sunting | sunting sumber]Tabel di bawah ini memuat daftar profil gizi AAFCO untuk makanan kucing, dan terdapat juga info peranan penting dari vitamin dan mineral menurut NRC.
Gizi | Satuan | Masa Pertumbuhan dan Reproduksi (Minimum) |
Masa Dewasa (Minimun) |
Maksimum | Fungsi | Tanda-tanda Kekurangan/Kelebihan |
---|---|---|---|---|---|---|
Protein | % | 30.0 | 26.0 | |||
Arginina | % | 1.25 | 1.04 | |||
Histidina | % | 0.31 | 0.31 | |||
Isoleusina | % | 0.52 | 0.52 | |||
Leusina | % | 1.25 | 1.25 | |||
Lisina | % | 1.20 | 0.83 | |||
Metionina + Sisteina | % | 1.10 | 1.10 | |||
Metionina | % | 0.62 | 0.62 | 1.50 | ||
Fenilalanina + Tirosina | % | 0.88 | 0.88 | |||
Fenilalanina | % | 0.42 | 0.42 | |||
Treonina | % | 0.73 | 0.73 | |||
Triptofan | % | 0.25 | 0.16 | |||
Valina | % | 0.62 | 0.62 | |||
Lemak | % | 9.0 | 9.0 | |||
Asam linolenat | % | 0.5 | 0.5 | |||
Asam arakidonat | % | 0.02 | 0.02 | |||
Mineral | ||||||
Kalsium | % | 1.0 | 0.6 |
|
| |
Fosfor | % | 0.8 | 0.5 |
|
| |
Kalium | % | 0.6 | 0.6 |
|
| |
Sodium | % | 0.2 | 0.2 |
|
| |
Klorin/Khlorida | % | 0.3 | 0.3 |
|
| |
Magnesium | % | 0.08 | 0.04 |
|
| |
Zat besi | mg/kg | 80.0 | 80.0 |
|
| |
Tembaga (makanan kering) | mg/kg | 15.0 | 5.0 |
|
| |
Tembaga (makanan kalengan) | mg/kg | 5.0 | 5.0 | |||
Mangan | mg/kg | 7.5 | 7.5 |
|
Tidak ada penelitian mengenai kekurangan gizi ini pada kucing | |
Seng | mg/kg | 75.0 | 75.0 | 2000.0 |
|
|
Yodium | mg/kg | 0.35 | 0.35 |
|
| |
Selenium | mg/kg | 0.1 | 0.1 |
|
Tidak ada penelitian mengenai kekurangan gizi ini pada kucing | |
Vitamin | ||||||
Vitamin A | SI/kg | 9000.0 | 5000.0 | 750000.0 |
|
|
Vitamin D | SI/kg | 750.0 | 500.0 | 10000.0 |
|
|
Vitamin E | SI/kg | 30.0 | 30.0 |
|
| |
Vitamin K | mg/kg | 0.1 | 0.1 |
|
| |
Vitamin B1/Tiamin | mg/kg | 5.0 | 5.0 |
|
| |
Riboflavin | mg/kg | 4.0 | 4.0 |
|
| |
Asam pantotenat | mg/kg | 5.0 | 5.0 |
|
| |
Niasin | mg/kg | 60.0 | 60.0 |
|
| |
Vitamin B6/Piridoksina | mg/kg | 4.0 | 4.0 |
|
| |
Asam folat | mg/kg | 0.8 | 0.8 |
|
| |
Biotin | mg/kg | 0.07 | 0.07 | |||
Vitamin B12 | mg/kg | 0.02 | 0.02 |
|
| |
Kolin | mg/kg | 2400.0 | 2400.0 | |||
Taurin (makanan kering) | % | 0.10 | 0.10 | |||
Taurin (makanan kalengan) | % | 0.20 | 0.20 | |||
Gizi | Satuan | Masa Pertumbuhan dan Reproduksi (Minimum) |
Masa Dewasa (Minimun) |
Maksimum | Fungsi | Tanda-tanda Kekurangan/Kelebihan |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Inggris) Knight, A (2005). "In defense of vegetarian cat food". Journal of the American Veterinary Medical Association. 226 (4): 512–3. doi:10.2460/javma.2005.226.512. PMID 15742685. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Howell E. Food Enzymes for Health & Longevity Woodstock Valley, CT, US: Omangod Press. xx. 1980. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Perry T. Commercial Pet Food Truth – What’s Really For Dinner Diarsipkan 2012-10-10 di Wayback Machine.. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ a b (Inggris) Aquirre, GD (1978). "Retinal degeneration associated with the feeding of dog foods to cats". J. Am. Vet. Med. Assoc. 172: 791–796.
- ^ (Prancis) Fabrication des croquettes Diarsipkan 2009-02-20 di Wayback Machine.. www.facco.fr. Diakses 20 Agustus 2014.
- ^ a b c (Indonesia) Kucing & Makanan Diarsipkan 2014-09-29 di Wayback Machine.. kucingkita.com. Diakses 24 Agustus 2014.
- ^ (Prancis) Les produits en conserves Diarsipkan 2014-07-30 di Wayback Machine.. www.facco.fr. Diakses 20 Agustus 2014.
- ^ (Inggris) Yellow Fat Disease Diarsipkan 2015-10-12 di Wayback Machine.. www.merckvetmanual.com. Diakses 20 Agustus 2014.
- ^ (Inggris) Susan Little, 2001.Non-obstructive Lower Urinary Tract Disease in the Cat Diarsipkan 2007-02-05 di Wayback Machine.. www.cfa.org. Diakses 20 Agustus 2014.
- ^ (Inggris) Tony Buffington. Feline Lower Urinary Tract Disorders - Sterile Cystitis Diarsipkan 2016-08-13 di Wayback Machine.. www.vin.com. Diakses 20 Agustus 2014.
- ^ (Inggris) Joseph W. Nutrition and Chronic Renal Failure. www.vin.com. Diakses 20 Agustus 2014.
- ^ a b (Inggris) Nutrient Requirements of Cats. National Academies Press. Pg 30. ISBN 978-0-309-03682-5. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Evolution Canned Vegan Cat Food. Diarsipkan 2014-02-24 di Wayback Machine.
- ^ (Inggris) Evolution Vegan Cat Kibble. Diarsipkan 2014-02-20 di Wayback Machine.
- ^ (Inggris) "Cat Food Reviews: The Pleasure of Their Company". petfoodtalk.com. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Subcommittee on Cat Nutrition, Committee on Animal Nutrition, Board on Agriculture, National Research Council (1986). Nutrient requirements of cats. Washington, D.C: National Academy Press. hlm. 4–5. ISBN 0-309-03682-8. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ a b (Inggris) Subcommittee on Dog and Cat Nutrition (Committee on Animal Nutrition, Board on Agriculture and Natural Resources, Division on Earth and Life Studies) (2006). "The Role of Vitamins and Minerals in the Diet for Cats". Nutrient Requirements of Cats and Dogs. ISBN 0-309-08628-0. National Research Council - National Academies. Diakses tanggal 05 Juni 2014. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Animals FAQ. The International Vegetarian Union. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Tricky Questions: Companion and Working Animals Diarsipkan 2014-04-04 di Wayback Machine.. Vegan Society. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Meatless Meals for Dogs and Cats. PETA. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Selecting a Commercial Pet Food Diarsipkan 2009-02-04 di Wayback Machine.. Born Free/Animal Protection Institute. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Feeding Your Adult Cat. ASPCA. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Edinboro, Charlotte H. (Maret 2004). "Epidemiologic study of relationships between consumption of commercial canned food and risk of hyperthyroidism in cats". Journal of the American Veterinary Medical Association. 224 (6): 879–86. doi:10.2460/javma.2004.224.879. Diakses tanggal 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) Verlinden A, Hesta M, Millet S, Janssens GP (2006). "Food allergy in dogs and cats: a review". Crit Rev Food Sci Nutr. 46 (3): 259–73. doi:10.1080/10408390591001117. PMID 16527756. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Inggris) John E. Bauer (1 Januari 2005). "Nutritional Requirements and Related Diseases". The Merck Veterinary Manual, 9th edition. ISBN 0-911910-50-6. Merck & Co., Inc. Diakses tanggal 05 Juni 2014. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ a b c (Inggris) Pet Food Manufacturing Industry Overview. www.hoovers.com. Diakses 05 Juni 2014.
- ^ (Indonesia) Nadia Aprilia (3 Juli 2014). 8 Makanan Manusia Yang Berbahaya Bagi Kucing. www.merdeka.com. Diakses 09 Juli 2014.
- ^ (Inggris) David A. Dzanis (November 1997). "SELECTING NUTRITIOUS PET FOODS". INFORMATION FOR CONSUMERS. Food and Drug Administration - Center for Veterinary Medicine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-06-25. Diakses tanggal 05 Juni 2014.
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Dari Food and Drug Administration dan Center For Veterinary Medicine
- (Inggris) Pet Foods
- (Inggris) Information For Consumers - FDA's Regulation Of Pet Food
- (Inggris) Information For Consumers - Information On Marketing A Pet Food Product
- (Inggris) Information For Consumers - Interpreting Pet Food Labels
- (Inggris) Information For Consumers - Interpreting Pet Food Labels - Special Use Foods
- (Inggris) Vegetarian Diets For Pets?
- (Inggris) Report on the risk from pentobarbital in dog food
- Dari Association of American Feed Control Officials
- (Inggris) Regulating Pet Foods (pdf) Diarsipkan 2011-07-24 di Wayback Machine.
- (Inggris) Questions and Answers Regarding Pet Food Regulations (pdf) Diarsipkan 2009-01-17 di Wayback Machine.
- Dari Max's House
- (Inggris) Feline Nutrition Diarsipkan 2011-06-04 di Wayback Machine.
- (Inggris) Cat Food Nutrient Profiles Diarsipkan 2015-05-29 di Wayback Machine.
- (Inggris) Dry food v/s canned (wet) food Diarsipkan 2011-06-04 di Wayback Machine.
- Lainnya
- (Inggris) The Vegetarian Society UK on concerns relating to a vegetarian diet for cats Diarsipkan 2008-01-05 di Wayback Machine.
- (Inggris) The Cat That Ate Tofu Diarsipkan 2011-06-29 di Wayback Machine. Artikel dari Alternet tentang makanan kucing vegan
- (Inggris) Vegan Pet Food: A Discussion Diarsipkan 2009-02-24 di Wayback Machine. Audio wawancara dari Animal Voices
- (Inggris) Buffington CA (Juni 2008). "Dry foods and risk of disease in cats". Can. Vet. J. 49 (6): 561–3. PMC 2387258 . PMID 18624064.
- (Inggris) Get The Facts - What's Really In Pet Food Diarsipkan 2008-10-17 di Wayback Machine. dari Animal Protection Institute
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]