Lompat ke isi

Ulangan 22

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ulangan 22 (disingkat Ul 22) adalah bagian dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)
  • Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di Sitim,[5] seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[6]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Tzitzit biru-putih tersimpul dalam gaya Sefardim (bawah), sementara yang seluruhnya putih bergaya Ashkenazim (atas). Perhatikan perbedaan lilitan (antarsimpul) berpola 7-8-11-13 dan rata pada tzitzit Ashkenazim, dibandingkan dengan pola 10-5-6-5 dan bergerigi pada tzitzit Sefardim.
Seorang pria Yahudi berjalan memakai pakaian dengan jumbai Tzitzit di Nachlaot, Yerusalem.
"Haruslah engkau membuat tali yang terpilin pada keempat punca kain penutup tubuhmu."[7]

"Tali yang terpilin" di sini merujuk kepada tzitzit yang peraturannya telah diberikan dalam Kitab Bilangan pasal 15.[8]

"Dan ketahuilah, ia [suami] menuduhkan perbuatan yang kurang senonoh dengan berkata: Tidak ada kudapati tanda-tanda keperawanan pada anakmu. Tetapi [ayah dan ibu sang istri menjawab:] inilah tanda-tanda keperawanan anakku itu. Lalu haruslah mereka membentangkan kain itu di depan para tua-tua kota."[9]

Penting bahwa seorang gadis Israel tetap mempertahankan keperawanannya hingga menikah. Sebagian besar tanggung jawab akan hal ini ada di tangan orang-tua (ayat Ulangan 22:15). Demikian pula orang-tua Kristen memiliki tanggung jawab yang sama untuk berusaha melindungi putri (dan putra) mereka terhadap hubungan seksual sebelum menikah. Mereka harus mengajarkan prinsip kemurnian Allah kepada anak mereka dan menuntun mereka kepada keyakinan-keyakinan saleh dan suci mengenai hal-hal seksual.[10]

"Apabila seseorang kedapatan tidur dengan seorang perempuan yang bersuami, maka haruslah keduanya dibunuh mati: laki-laki yang telah tidur dengan perempuan itu dan perempuan itu juga. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel."[11]

Referensi silang: Imamat 20:10; Ayub 31:11
Dipakai untuk mencobai Yesus Kristus dalam hal menghakimi seorang perempuan yang kedapatan berzinah sebagaimana tercatat dalam Yohanes 8.[12]

Ayat 28-29

[sunting | sunting sumber]
"28Apabila seseorang bertemu dengan seorang gadis, yang masih perawan dan belum bertunangan, memaksa gadis itu tidur dengan dia, dan keduanya kedapatan 29maka haruslah laki-laki yang sudah tidur dengan gadis itu memberikan lima puluh syikal perak kepada ayah gadis itu, dan gadis itu haruslah menjadi isterinya, sebab laki-laki itu telah memperkosa dia; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia pergi."[13]

Hukum ini memperingatkan laki-laki bahwa mereka harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Seorang gadis perawan yang belum bertunangan bukan berarti dapat diperlakukan semaunya. Hubungan badan dengan seorang gadis perawan disamakan dengan menikahi gadis itu seumur hidup.[14]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Ulangan 1:1
  4. ^ Ulangan 1:3
  5. ^ Bilangan 25:1
  6. ^ Ulangan 1:1–2
  7. ^ Ulangan 22:12
  8. ^ Bilangan 15:37–41
  9. ^ Ulangan 22:17
  10. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  11. ^ Ulangan 22:22
  12. ^ Yohanes 8:5
  13. ^ Ulangan 22:28–29
  14. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]