Bahasa Latin
عَنِ ابنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: القُضَاةُ ثَلاَثَةٌ: قَاضٍ فِى الْجَنَّةِ وَقَاضِيَانِ فِى النَّارِ قَاضٍ عَرَفَ الْحَقَّ فَقَضَى بِهِ فَهُوَ فِى الْجَنَّةِ وَقَاضٍ عَرَفَ الحَقَّ فَحَكَمَ بِخِلاَفِهِ فَهُوَ فِى النَّارِ وَقَاضٍ قَضَى عَلَى جَهْلٍ فَهُوَ فِى النَّارِ.
Karakteristik
Karakteristik utama bahasa Latin ialah adanya kasus dalam bahasa ini. Dalam bahasa Latin ada 6 kasus:
Dalam Bahasa Latin Terdapat 2 tipe pentafsiran.
- Coniugatio
- Declinatio
Tata bahasa Latin
Bahasa Latin memiliki beberapa golongan kata benda:
Bahasa Latin Rakyat dan Roman
Bahasa Latin Rakyat (dalam bahasa Latin sermo vulgaris atau "bahasa rakyat") yang dituturkan oleh antara lain bala tentara Romawi menjadi bahasa pengantar di seluruh daerah kerajaan. Di beberapa tempat, bahasa ini bahkan menggantikan bahasa setempat. Bahasa-bahasa turunan dari bahasa Latin ini disebut sebagai bahasa Roman, tetapi bahasa Latin sendiri bukanlah bahasa Roman. Bahasa Latin termasuk rumpun bahasa-bahasa Italik.
Alfabet Latin
Bahasa Latin ditulis dalam alfabet Latin yang menjadi bentuk tulisan yang paling banyak dipakai di dunia.
Bilangan
Pada zaman kuno, bilangan dalam bahasa Latin hanya ditulis dengan huruf-huruf. Sekarang ini, bilangan dapat ditulis baik dengan angka Arab maupun dengan angka Romawi. Bilangan 1, 2, 3, dan seluruh bilangan ratusan mulai 200 sampai 900 ditasrifkan sebagai kata benda dan kata sifat, dengan beberapa perbedaan.
ūnus, ūna, ūnum (masculinum, femininum, neutrum) | I | satu | ||
duo, duae, duo (m., f., n.) | II | dua | ||
trēs, tria (m./f., n.) | III | tiga | ||
quattuor | IIII atau IV | empat | ||
quīnque | V | lima | ||
sex | VI | enam | ||
septem | VII | tujuh | ||
octō | VIII | delapan | ||
novem | VIIII atau IX | sembilan | ||
decem | X | sepuluh | ||
quīnquāgintā | L | lima puluh | ||
centum | C | seratus | ||
quīngentī | D | lima ratus | ||
mīlle | M | seribu |
Bilangan 4 sampai 100 sering kali tidak diganti akhirannya.