Bendungan Selorejo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnya
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
perbaikan
Edogang1 (bicara | kontrib)
2.397 suntingan
 
(27 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox dam
'''PLTA Selorejo''' adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air yang berada di [[Kabupaten Malang]], [[Jawa Timur]]. dibangun pada tahun [[1970]] bertempat di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang di kaki Gunung Kelud dan mulai beroperasi sejak [[24 Juli]] [[1973]] dengan kapasitas 4,5 Mega Watt (MW).
| name = Bendungan Selorejo
| image = Mencari Ikan di Waduk Selorejo.jpg
| image_size = 300px
| image_caption = Nelayan mencari ikan di Waduk Selorejo
| country = [[Indonesia]]
| location = [[Malang]], [[Jawa Timur]]
| purpose = Serbaguna
| status = Beroperasi
| construction_began = November 1963
| commissioned = Oktober 1972
| cost = [[Yen Jepang|¥]] 5,397 milyar
| builder = {{unbulleted list|Bendungan pembantu & terowongan pengelak: [[Waskita Karya]]<ref name="abipraya">{{cite book| author= [[Brantas Abipraya]] | title = Menembus Batas Menjemput Impian| publisher = Penerbit PPM| series = | volume = | edition = | date = 2020 | location = Jakarta | pages = 20| ISBN = 979-442-423-4 | language = Indonesia| url = https://www.brantas-abipraya.co.id/backend/elfinder/files/NewFolder%201/ebook%20-%20Brantas%20Abipraya%20Menembus%20Batas%20Menjemput%20Impian%20lowres.pdf}}</ref>|Bendungan utama: [[Proyek Brantas]]|Permesinan: [[Ebara]] dan [[Meidensha]]|Baja & besi: [[Sakai Iron Works]]|Penyedia peralatan: [[Tomen]] dan [[Nichimen]]}}
| designed_by =[[Nippon Koei]]
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]
| type = Urugan
| crosses = [[Sungai Konto]]
| height = 49 m
| length = 450 m
| crest_elevation = 625 m
| volume = 1.990.000 m<sup>3</sup>
| spillways = 1
| spillway_type = Ogee samping
| spillway_capacity = 700 m<sup>3</sup> / detik
| reservoir = Waduk Selorejo
| reservoir_capacity = 62.300.000 m<sup>3</sup>
| active_capacity = 54.600.000 m<sup>3</sup>
| inactive_capacity = 7.700.000 m<sup>3</sup>
| reservoir_catchment = 236 km<sup>2</sup>
| reservoir_surface =3,5 km<sup>2</sup>
| plant_name = PLTA Selorejo
| plant_operator = [[PLN Nusantara Power]]
| plant_commission = September 1972
| plant_decommission =
| plant_type = Konvensional
| hydraulic_head = 46 m
| turbines = 1
| installed_capacity = 4,5 MW
| annual_generation = 20.000 MWh<ref name="jica">{{cite book| last = | first = | title = Development of the Brantas River Basin (part 10)| publisher = [[JICA]]| series = | volume = | edition = | date = 1998| location = Tokyo| pages = 196-197 | language = Inggris| url = https://openjicareport.jica.go.jp/pdf/11968989_10.pdf}}</ref>
|extra=<mapframe latitude="-8.018096" longitude="111.7943" zoom="13" width="300" height="300" align="center">
{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "dam",
"marker-color": "0050d0",
"title": "Bendungan Selorejo"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 111.795488, -8.019247 ]
}
}
]
}
</mapframe>
|crest_width=8 m<ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 184 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>}}
'''Bendungan Selorejo''' adalah sebuah [[bendungan]] yang dibangun di kaki [[Gunung Kelud]] di [[Ngantang, Malang]], [[Jawa Timur]] untuk membendung [[Sungai Konto]]. Bendungan ini adalah bendungan pertama di Indonesia yang dibangun dengan teknik [[grout]]ing untuk mencegah kebocoran bendungan, dengan kedalaman grouting rata-rata 30 meter.<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/| doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>


== Sejarah ==
Dinamai sesuai nama Waduk Selorejo, PLTA ini diresmikan oleh Presiden kedua, [[Soeharto]]. Namun pada tahun 2014, pernah terkena dampak erupsi Gunung Kelud yang menutup kompleks Bendungan Selorejo mengingat PLTA Selorejo berada di dalamnya sehingga turut terhenti pengoperasiannya. Aliran Listrik yang dihasilkan dari PLTA Selorejo dikirim melalui Jaringan transmisi 70 kV digunakan untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan daerah Malang.
Pada awalnya, pembangunan bendungan ini ditangani oleh [[Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur]]. Pada tahun 1963, mulai dilakukan persiapan pembangunan bendungan ini. Pada tahun 1965, Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur menunjuk [[Waskita Karya]] untuk membangun bendungan pembantu dan terowongan pengelak, guna mengalihkan aliran Sungai Konto selama proses pembangunan bendungan utama. Pada tahun 1967, tanggung jawab pembangunan bendungan ini dialihkan dari Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur ke [[Proyek Brantas]]. Pembangunan bendungan pembantu dan terowongan pengelak kemudian dilanjutkan oleh Proyek Brantas, dan akhirnya dapat diselesaikan pada tanggal 22 Desember 1970 dengan total biaya sebesar Rp 3,997 milyar. Bendungan utama lalu mulai dibangun dan dapat diselesaikan pada tahun 1972.<ref name="sinaro"/>


Antara tahun 1973 hingga 1976, telah terjadi [[sedimentasi]] sebesar 5 juta meter kubik atau sekitar 10% dari total kapasitas aktif waduk ini. Penelitian yang dilakukan mulai tahun 1977 hingga 1982 lalu juga menyimpulkan bahwa sedimentasi yang terjadi di waduk ini mencapai 13,7 ton per tahun.<ref name="sinaro"/>
PLTA Selorejo ini memanfaatkan air Waduk Selorejo yang bersumber dari mata air Gunung Anjasmoro dan Gunung Argowayan, serta aliran sungai Konto. Aliran sungai ini juga dimanhafaatkan oleh PLTA Mendalan dan PLTA Siman. Ketiganya berada di wilayah [[Kabupaten Malang]]. Seperti yang tertera dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2014 - 2015, disebutkan potensi tenaga air di Indonesia menurut Hydro Power Potential Study (HPPS) pada tahun 1983 adalah 75.000 MW, dan angka ini setara dengan Hydro Power Inventory Study pada tahun 1993.

Pada tahun 2014, erupsi [[Gunung Kelud]] sempat menutup kompleks Bendungan Selorejo, sehingga pengoperasian PLTA Selorejo juga turut terhenti. Akibat terjadinya [[sedimentasi]], pada tahun 2014, total kapasitas dari waduk yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan ini diperkirakan tinggal 34,8 juta meter kubik, dengan kapasitas aktif sebesar 33,3 juta meter kubik dan kapasitas nonaktif sebesar 1,4 juta meter kubik.<ref name="pola">{{Cite web|url=https://sda.pu.go.id/balai/bbwsbrantas/assets/uploads/dokumen/10022021111422-POLAWSBRANTAS2020.pdf|title=Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Brantas|publisher=Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|page=145|date=20 Maret 2020|language=id|access-date=16 Januari 2023}}</ref>

==Manfaat==
Air yang terbendung oleh bendungan ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 5.700 hektar di [[Pare, Kediri|Pare]] dan [[Jombang]]. Selain itu, air yang terbendung oleh bendungan ini dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah [[PLTA]] berkapasitas 4,5 MW yang bangunannya dirancang oleh [[Soejoedi Wirjoatmodjo]]<ref name="sinaro"/> dan diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum [[Sutami]] pada tanggal 4 Juli 1973.<ref name="pu45">{{cite book| author= | title = 45 tahun Departemen Pekerjaan Umum| publisher = [[Departemen Pekerjaan Umum]]| series = | volume = | edition = | date = 1990 | location = Jakarta | pages = 122| ISBN= | language = Indonesia| url = https://books.google.co.id/books?id=Wao7AAAAMAAJ}}</ref> Listrik yang dihasilkan oleh PLTA Selorejo biasanya dikirim melalui jaringan kabel transmisi 70 kV untuk memenuhi kebutuhan listrik di [[Malang]]. Air yang terbendung oleh Bendungan Selorejo juga digunakan untuk membangkitkan listrik di PLTA Mendalan dan PLTA Siman yang terletak di [[Kabupaten Malang]].

== Lihat pula ==

* [[Balai Besar Wilayah Sungai Brantas|Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas]]
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)]]
* [[:Kategori:BPDAS Brantas Sampean|BPDAS Cimanuk Brantas-Sampean]]
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai (DAS)]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai|Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia]]

== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{commons cat|Selorejo Dam}}
* [http://ebtke.esdm.go.id/post/2015/03/30/819/mengintip.plta.selorejo ESDM]
* [http://ebtke.esdm.go.id/post/2015/03/30/819/mengintip.plta.selorejo ESDM]


{{Templat:PLTA di Indonesia}}
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
{{PLTA di Indonesia}}


[[Kategori:Bangunan dan struktur di Jawa Timur]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Timur|Selorejo]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Indonesia]]
[[Kategori:Pembangkit listrik tenaga air di Jawa Timur|Selorejo]]
[[Kategori:Pembangkit listrik di Indonesia]]
[[Kategori:DAS Brantas]]

Revisi terkini sejak 28 Maret 2024 22.29

Bendungan Selorejo
Nelayan mencari ikan di Waduk Selorejo
NegaraIndonesia
LokasiMalang, Jawa Timur
KegunaanSerbaguna
StatusBeroperasi
Mulai dibangunNovember 1963
Mulai dioperasikanOktober 1972
Biaya konstruksi¥ 5,397 milyar
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kontraktor
PerancangNippon Koei
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganUrugan
Tinggi49 m
Panjang450 m
Lebar puncak8 m[2]
Volume bendungan1.990.000 m3
Ketinggian di puncak625 m
MembendungSungai Konto
Jumlah pelimpah1
Tipe pelimpahOgee samping
Kapasitas pelimpah700 m3 / detik
Waduk
NamaWaduk Selorejo
Kapasitas normal62.300.000 m3
Kapasitas aktif54.600.000 m3
Kapasitas nonaktif7.700.000 m3
Luas tangkapan236 km2
Luas genangan3,5 km2
PLTA Selorejo
PengelolaPLN Nusantara Power
Mulai dioperasikanSeptember 1972
JenisKonvensional
Kepala hidraulik46 m
Jumlah turbin1
Kapasitas terpasang4,5 MW
Produksi tahunan20.000 MWh[3]
Peta

Bendungan Selorejo adalah sebuah bendungan yang dibangun di kaki Gunung Kelud di Ngantang, Malang, Jawa Timur untuk membendung Sungai Konto. Bendungan ini adalah bendungan pertama di Indonesia yang dibangun dengan teknik grouting untuk mencegah kebocoran bendungan, dengan kedalaman grouting rata-rata 30 meter.[4]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, pembangunan bendungan ini ditangani oleh Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 1963, mulai dilakukan persiapan pembangunan bendungan ini. Pada tahun 1965, Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur menunjuk Waskita Karya untuk membangun bendungan pembantu dan terowongan pengelak, guna mengalihkan aliran Sungai Konto selama proses pembangunan bendungan utama. Pada tahun 1967, tanggung jawab pembangunan bendungan ini dialihkan dari Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur ke Proyek Brantas. Pembangunan bendungan pembantu dan terowongan pengelak kemudian dilanjutkan oleh Proyek Brantas, dan akhirnya dapat diselesaikan pada tanggal 22 Desember 1970 dengan total biaya sebesar Rp 3,997 milyar. Bendungan utama lalu mulai dibangun dan dapat diselesaikan pada tahun 1972.[4]

Antara tahun 1973 hingga 1976, telah terjadi sedimentasi sebesar 5 juta meter kubik atau sekitar 10% dari total kapasitas aktif waduk ini. Penelitian yang dilakukan mulai tahun 1977 hingga 1982 lalu juga menyimpulkan bahwa sedimentasi yang terjadi di waduk ini mencapai 13,7 ton per tahun.[4]

Pada tahun 2014, erupsi Gunung Kelud sempat menutup kompleks Bendungan Selorejo, sehingga pengoperasian PLTA Selorejo juga turut terhenti. Akibat terjadinya sedimentasi, pada tahun 2014, total kapasitas dari waduk yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan ini diperkirakan tinggal 34,8 juta meter kubik, dengan kapasitas aktif sebesar 33,3 juta meter kubik dan kapasitas nonaktif sebesar 1,4 juta meter kubik.[5]

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Air yang terbendung oleh bendungan ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 5.700 hektar di Pare dan Jombang. Selain itu, air yang terbendung oleh bendungan ini dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah PLTA berkapasitas 4,5 MW yang bangunannya dirancang oleh Soejoedi Wirjoatmodjo[4] dan diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum Sutami pada tanggal 4 Juli 1973.[6] Listrik yang dihasilkan oleh PLTA Selorejo biasanya dikirim melalui jaringan kabel transmisi 70 kV untuk memenuhi kebutuhan listrik di Malang. Air yang terbendung oleh Bendungan Selorejo juga digunakan untuk membangkitkan listrik di PLTA Mendalan dan PLTA Siman yang terletak di Kabupaten Malang.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Brantas Abipraya (2020). Menembus Batas Menjemput Impian (PDF) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Penerbit PPM. hlm. 20. ISBN 979-442-423-4. 
  2. ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 184. 
  3. ^ Development of the Brantas River Basin (part 10) (PDF) (dalam bahasa Inggris). Tokyo: JICA. 1998. hlm. 196–197. 
  4. ^ a b c d Sinaro, Radhi (2007). Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) (dalam bahasa Indonesia). Tangerang Selatan: Bentara Adhi Cipta. ISBN 978-979-3945-23-1. 
  5. ^ "Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Brantas" (PDF). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 20 Maret 2020. hlm. 145. Diakses tanggal 16 Januari 2023. 
  6. ^ 45 tahun Departemen Pekerjaan Umum (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. 1990. hlm. 122. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Selorejo Dam.
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Bendungan_Selorejo&oldid=25486205"