Idulfitri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Idulfitri
Nama resmiعيد الفطر
Nama lainHari Raya Idulfitri, Hari Lebaran
Dirayakan olehUmat Muslim
JenisIslam
MaknaDitandai dengan berakhirnya bulan Ramadan, bulan puasa
PerayaanIbadah, memberikan hadiah, berkunjung ke sanak keluarga ataupun tetangga, mudik, berhias
KegiatanSalat Id
Tanggal1 Syawal
Tahun 202322 April (Pemerintah)
Terkait denganRamadan yang berlangsung selama 29-30 hari setelah terbenamnya matahari pada hari terakhir. Iduladha, yang disambut 70 hari kemudian

Idulfitri (Arab: عيد الفطر, translit. ‘Īd al-fiṭr) atau Lebaran di Indonesia adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idulfitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda.

Sejarah

Idulfitri dicetuskan oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut tradisi tertentu, festival ini dimulai di Madinah setelah migrasi Nabi Muhammad SAW dari Makkah. Anas, seorang sahabat nabi Islam yang terkenal, meriwayatkan bahwa, ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, ia menemukan orang-orang merayakan dua hari tertentu di mana mereka menghibur diri dengan rekreasi dan kegembiraan. Mendengar ini, Nabi Muhammad SAW berkata bahwa Allah telah menggantinya dengan dua hari yang lebih baik: Idulfitri dan Iduladha. [1]

Ibadah dan tradisi pada Idulfitri

Pada tanggal 1 Syawal, mulai berakhirnya puasa pada bulan Ramadan, kemudian merayakan Idulfitri. Awal pagi hari selalu dilaksanakan salat Idulfitri (salat Id), disunnahkan melaksanakan salat Id di tanah lapang atau bahkan jalan raya (terutama di kota besar). Sebelum salat Id dilakukan, imam mengingatkan siapa yang belum membayar zakat fitrah, sebab kalau selesai salat Idulfitri, baru membayar zakatnya hukumnya sedekah biasa bukan zakat. Adapun hukum dari salat Idulfitri ini adalah sunah muakad. Pada malam sebelum dan sesudah hari raya, umat muslim disunahkan mengumandangkan takbir. Adapun kalimat takbir adalah sebagai berikut:

Arab Latin Terjemahan
الله أكبر الله أكبر الله أكبر Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
لا إله إلا الله la ilaha illa Allah Tidak ada Tuhan selain Allah
الله أكبر الله أكبر Allahu akbar, Allahu akbar Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
ولله الحمد wa li-illahi al-ḥamd Segala puji hanya bagi Allah

Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Selain menunaikan salat sunah Idulfitri, kaum muslimin juga harus membayar zakat fitrah[2][3] sebanyak 2,5 kilogram bahan pangan pokok. Tujuan dari zakat fitrah sendiri adalah untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Kemudian, khotbah diberikan setelah salat Idulfitri berlangsung, dan dilanjutkan dengan doa. Setelah itu, kaum muslimin di Indonesia memiliki tradisi saling bermaaf-maafan, terkadang beberapa orang akan berziarah mengunjungi kuburan.[4]

Doa atau ucapan pada Idulfitri

Di Indonesia sering mengucapkan doa Minal 'Aidin wal-Faizin, sebenarnya itu adalah tradisi masyarakat Asia Tenggara. Menurut sebagian besar ulama ucapan tersebut ditidaklah berdasar dari ucapan dari Nabi Muhammad saw. Perkataan ini mulanya berasal dari seorang pensyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengisahkan dendang wanita pada hari raya.[5]

Adapun ucapan yang disunahkan olehnya adalah Taqabbalallahu minna wa minkum ("Semoga Allah menerima amal kami dan kalian") atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik ("Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.”) dan semisalnya.[6][7][8][9]

Idulfitri di berbagai wilayah

Asia

Asia Tenggara

Hidangan ketupat yang biasa disajikan dalam Hari Raya Idulfitri.

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idulfitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Sejak dua pekan sebelum Idulfitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah mudik atau pulang kampung sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Idulfitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas muslim. Biasanya, penetapan Idulfitri ditentukan oleh pemerintah. Namun, beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda. Idulfitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, di mana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idulfitri di Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat akrab di Indonesia dan Malaysia. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua memberikan THR kepada mereka. Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halalbihalal",[10] memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan gelar griya bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.

Suasana Salat Idulfitri pada zaman kolonial Belanda di Sumatra Barat

Di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, Idulfitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa, Hari Raya Aidilfitri atau Hari Raya Fitrah. Masyarakat di Malaysia dan Singapura turut merayakannya bersama masyarakat Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu mengumandangkan takbir di masjid ataupun musala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Allah, tuhan umat Islam. Di perkampungan, biasanya banyak masyarakat yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idulfitri hingga akhir minggu perayaan. Masyarakat di sini biasanya saling mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidilfitri" dan "Maaf zahir dan batin" sebagai ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga ada tradisi balik kampung, atau mudik di Indonesia. Di sini juga ada tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.[11][12]

Umat muslim adalah minoritas di Filipina sehingga sebagian besar masyarakat tidak begitu akrab dengan perayaan ini. Namun, perayaan Idulfitri sudah diatur sebagai hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlaku sejak 13 November 2002.[13]

Asia Selatan

Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idulfitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, sering kali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional henna dan serta memakai rantai yang warna-warni.

Cara yang paling populer di Asia Selatan selama perayaan Idulfitri adalah dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak didorong untuk menyambut para orang tua. di dalam penyambutan ini, mereka juga berharap untuk memperoleh uang, yang disebut Eidi, dari para orang tua.

Di pagi Idulfitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim didorong untuk menggunakan pakaian baru, apabila mereka bisa mengusahakannya. Sebagai alternatif, mereka boleh menggunakan pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka, tradisi ini disebut Eidgah, salat Id, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah pada bulan Ramadan dengan penuh arti. Setiap muslim diwajibkan untuk membayar zakat fitri atau zakat fitrah kepada fakir miskin, sehingga mereka dapat juga turut merayakan hari kemenangan ini.

Setelah salat, perkumpulan itu dibubarkan dan setiap Muslim saling bertamu dan menyambut satu sama lain termasuk anggota keluarga, anak-anak, orang tua, teman dan tetangga mereka.

Sebagian muslim juga berziarah ke makam anggota keluarga mereka untuk berdoa bagi keselamatan almarhum. Biasanya, anak-anak mengunjungi sanak keluarga dan tetangga yang lebih tua untuk meminta maaf dan mengucapkan salam.

Setelah bertemu dengan teman dan sanak keluarganya, banyak orang yang pergi ke pesta-pesta, karnaval, dan perayaan khusus di taman-taman (dengan bertamasya, kembang api, mercon, dan lain-lain). Di Bangladesh, India, dan Pakistan, banyak dilakukan bazar, sebagai puncak Idulfitri. Sebagian muslim juga memanfaatkan perayaan ini untuk mendistribusikan zakat mal, zakat atas kekayaannya, kepada orang-orang miskin.

Dengan cara ini, umat Muslim di Asia Selatan merayakan Idulfitri dalam suasana yang meriah, sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah, dan mengajak keluarga mereka, teman, dan para fakir miskin, sebagai rasa kebersamaan.

Arab Saudi

Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah saat Idulfitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pergelaran teater, pembacaan puisi, parade, dan sebagainya. Soal menu lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.[14]

Tiongkok

Di Tiongkok, tepatnya di Xinjiang, perayaan lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Id, pesta makan dan bersilaturahmi pun dilakukan.[14]

Iran

Lebaran di Iran justru kurang semarak. Hal ini karena mayoritas umat Islam di sana adalah pengikut ajaran Syiah. Setelah salat Idulfitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan acara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan acara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang kurang mampu.[14]

Eropa

Di Eropa, perayaan Idulfitri tidak dilakukan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idulfitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris harus mencari informasi tentang hari Idulfitri. Biasanya, informasi ini didapat dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idulfitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu kawasan di mana terdapat banyak kaum muslimin di sana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di kawasan tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idulfitri sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan hisab dan rukyat untuk menentukan hari raya Idulfitri.

Turki

Ucapan selamat Bayram tradisional, menyatakan "Mencintai dan Dicintai", dalam bentuk lampu mahya di sepanjang minaret Masjid Sultan Ahmed di Istanbul, Turki.

Di Turki, Idulfitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada saat Idulfitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.

Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam, di mana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Amerika

Amerika Utara

Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idulfitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Karena penetapan hari raya bergantung pada peninjauan bulan, sering kali banyak masyarakat tidak sadar bahwa hari berikutnya sudah Idulfitri. Masyarakat menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan penghujung Ramadan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa jadi merayakan Idulfitri pada hari yang berbeda dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan melalui surel, situs web, atau melalui sambungan telepon.

Umumnya, keluarga muslim di Barat akan bangun sangat pagi sekali untuk menyiapkan makanan kecil. Setiap orang didorong untuk berpakaian formal dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang memakai pakaian tradisional dari negara mereka, karena kebanyakan Muslim di sana ialah imigran. Selanjutnya mereka akan pergi ke majelis yang paling dekat untuk salat. Salat itu bisa diadakan di masjid setempat, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal. Salat Idulfitri sangat penting, dan umat Muslim didorong untuk salat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah salat, ada kutbah di mana imam memberikan nasihat bagi jemaahnya dan biasanya didorong untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kesalahan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah salat dan khotbah, para jemaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idulfitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idulfitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.

Empire State Building di New York City, Amerika Serikat, memancarkan lampu-lampu berwarna hijau sebagai penghormatan terhadap hari raya Idulfitri pada tanggal 12-14 Oktober 2007.[15]

Ayya dalam kalender Masehi

Dalam kalender Hijriah, penetapan selalu sama setiap tahunnya, hal ini berbeda dalam kalender Masehi yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Hijriah penetapan hari ialah berdasarkan fase bulan (kalender candra), sedangkan kalender Masehi berdasar fase bumi mengelilingi matahari (kalender surya). Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari lebih awal setiap tahunnya.

Berikut ini adalah Nama Ayya dalam kalender Masehi sepanjang tahun 2000 hingga 2034:

Tahun Hijriah NAMA Ayya dalam Tahun Masehi
1421 7 Juni 2000
1422 27 Mei 2001
1423 17 Mei 2002
1424 7 Mei 2003
1425 27 April 2004
1426 17 April 2005
1427 7 April 2006[16]
1428 27 Maret 2007
1429 17 Maret 2008
1430 7 Maret 2009
1431 20 Februari 2010[17]
1432 10 Februari 2011[18]
1433 27 Januari 2012
1434 17 Januari 2013[19]
1435 7 Januari 2014[20]
1436 27 Desember 2014[21]
1437 17 Desember 2015
1438 7 Desember 2016[22]
1439 27 November 2017
1440 17 November 2018
1441 7 November 2019
1442 27 Oktober 2020
1443 17 Oktober 2021
1444 7 Oktober 2022
1445 27 September 2023
1446 17 September 2024
1447 1 September 2025
1448 21 Agustus 2026
1449 7 Agustus 2027
1450 27 Juli 2028
1451 17 Juli 2029
1452 7 Juli 2030
1453 27 Juni 2031
1454 17 Juni 2032
1455 7 Juni 2033
1456 27 Mei 2034

Karena tahun Hijriah berbeda sekitar 11 hari dari tahun Masehi, Ayya dapat terjadi dua kali dalam setahun, seperti pada tahun 1609, 1642, 1674, 1707, 1740, 1772, 1805, 1837, 1870, 1903, 1935, 1968 dan 2000, dan akan terjadi lagi pada tahun 2033, 2065, 2098, 2131, 2163, 2196, 2228, 2261, 2293, dan 2326 (akan terus terjadi setiap 32 atau 33 tahun).

Ekonomi

Idulfitri biasanya merupakan stimulus ekonomi tahunan terbesar di berbagai negara Islam di dunia. Penjualan barang-barang meningkat tajam di berbagai kawasan retail, dan pada musim Idulfitri orang-orang membeli berbagai hadiah, dekorasi, dan persediaan Idulfitri. Industri yang bergantung pada penjualan di musim Idulfitri antara lain ketupat, kartu Idulfitri, dan lain-lain.

Selain kegiatan ekonomi terbesar, Idulfitri di berbagai negara Islam merupakan hari paling sepi bagi dunia bisnis: hampir semua toko retail, institusi bisnis, dan komersial tutup, serta hampir seluruh industri berhenti beroperasi.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Ahmad ibn Hanbal, Musnad, vol. 4, 141–142, (no. 13210).
  2. ^ Weigers, Gerard."Ibadat". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 327
  3. ^ Gaffney, Patrick D. "Khutba." Encyclopedia of Islam and the Muslim World. hal. 394.
  4. ^ Wiegers, Gerard. "Ritual". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 600
  5. ^ Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182.
  6. ^ Muhammad bin Ziyad, berkata: "Ketika itu aku bersama Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu dan sebagian sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang lain, lalu apabila mereka pulang sebagian mengucapkan kepada sebagian lainnya: (Taqabbalallahu minna waminkum) (Semoga Allah menerima amal kami dan kalian), Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Sanadnya baik." Dari Ibnu At-Turkimani dalam kitabnya Al-Jauhar An-Naqiy Hasyiah Al-Baihaqi (3/320-321).
  7. ^ Syeikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab Tamamul Minnah (356).
  8. ^ Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni (2/259).
  9. ^ Al-Ashbahani dalam kitabnya At-Targhib Wa At-Tarhib (1/251).
  10. ^ van Doorn-Harder, Nelly. "Southeast Asian culture and Islam". Encyclopedia of Islam and the Muslim world. hal. 649
  11. ^ "Hari Raya Puasa" Diarsipkan 2008-02-03 di Wayback Machine.. Diakses pada 2 November 2005.
  12. ^ Yusof, Mimi Syed & Hafeez, Shahrul (Oct. 30, 2005). "When Raya was a bewildering experience". New Straits Times, p. 8.
  13. ^ Republic Act No. 9177. Diakses pada 31 Juli 2008
  14. ^ a b c Majalah Hidayah - Tradisi Lebaran di Sejumlah Negara. Edisi 109, September 2010
  15. ^ "Salat Idul Fitri di AS Tiga Versi". Diakses tanggal 30 September. 
  16. ^ "Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 24 Oktober 2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2014. Diakses tanggal 27 Agustus 2011. 
  17. ^ "Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Fitri 10 September 2010". Diakses tanggal 3 Mei 2022. 
  18. ^ "MUI Tunggu Penetapan Idul Fitri Pemerintah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2011. Diakses tanggal 27 Agustus 2011. 
  19. ^ "Menteri Agama Pimpin Takbiran di Masjid Istiqlal". Metrotvnews.com. MetroTV. 7 Agustus 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Juli 2015. Diakses tanggal 27 Juli 2014. 
  20. ^ Ferdyansyah, Rizky (27 Juli 2014). "Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1435 H Jatuh Pada Senin 28 Juli 2014". Metrotvnews.com. MetroTV. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Agustus 2014. Diakses tanggal 27 Juli 2014. 
  21. ^ Fauzi, Intan (16 Juli 2015). "Pemerintah Tetapkan Jumat 17 Juli Lebaran". Metrotvnews.com. MetroTV. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Juli 2015. Diakses tanggal 16 Juli 2015. 
  22. ^ Kuwado, Fabian Januarius (24 Juni 2017). Gatra, Sandro, ed. "Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1438 H pada Minggu 25 Juni 2017". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 24 Juni 2017. 

Pranala luar