Irak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Farishauzanadilah (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh LouGrare
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{Irak infobox}}

'''Republik Irak''' (nama lokal: ''Al Jumhuriyah al Iraqiyah'' - nama lokal singkat: '''Al Iraq''' <ref>{{Cite web|url=https://www.cia.gov/cia/publications/factbook/geos/iz.html|title=CIA World Factbook}}</ref> ([[bahasa Arab|Arab]]: {{Audio|Ar-al Gumhuriyah al Iraqiya.ogg|العراق}}, [[bahasa Turki|Turki]]: '''Irak''', [[bahasa Kurdi|Kurdi]]: '''عيَراق'''), adalah sebuah negara di [[Timur Tengah]] atau [[Asia Barat Daya]], yang meliputi sebagian terbesar daerah [[Mesopotamia]] serta ujung barat laut dari [[Pegunungan Zagros]] dan bagian timur dari [[Gurun Suriah]]. Negara ini berbatasan dengan [[Kuwait]] dan [[Arab Saudi]] di selatan, [[Yordania]] di barat, [[Suriah]] di barat laut, [[Turki]] di utara, dan [[Iran]] di timur. Irak mempunyai bagian yang sangat sempit dari garis pantai di [[Umm Qashr]] di [[Teluk Persia]].
Irak mempunyai sejarah yang kaya. Kini Irak termasuk [[negara berkembang]] di tengah-tengah [[Perang saudara Irak|perang saudara]].

== Etimologi ==
== Etimologi ==
Ada beberapa pendapat tentang asal usul nama ''Irak''; - satu di antaranya berasal dari kota [[Uruk]] (atau Erech) dari masa Kerajaan [[Sumer]]. Pendapat lainnya mengatakan bahwa ''Irak''<ref>{{Cite news|url=http://www.arah.com/article/13770/republik-ceko-ikut-misi-ke-irak-untuk-perangi-isis.html|title=Republik Ceko Ikut Misi ke Irak Untuk Perangi ISIS {{!}} News {{!}} Arah.Com|last=divertal|newspaper=arah.com|access-date=2016-10-21}}</ref> berasal dari [[bahasa Aram]], yang berarti "tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa ''Irak'' adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak sekali di negara itu.
Ada beberapa pendapat tentang asal usul nama ''Irak''; - satu di antaranya berasal dari kota [[Uruk]] (atau Erech) dari masa Kerajaan [[Sumer]]. Pendapat lainnya mengatakan bahwa ''Irak''<ref>{{Cite news|url=http://www.arah.com/article/13770/republik-ceko-ikut-misi-ke-irak-untuk-perangi-isis.html|title=Republik Ceko Ikut Misi ke Irak Untuk Perangi ISIS {{!}} News {{!}} Arah.Com|last=divertal|newspaper=arah.com|access-date=2016-10-21}}</ref> berasal dari [[bahasa Aram]], yang berarti "tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa ''Irak'' adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak sekali di negara itu.

Revisi per 13 Agustus 2020 02.54

Etimologi

Ada beberapa pendapat tentang asal usul nama Irak; - satu di antaranya berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer. Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak[1] berasal dari bahasa Aram, yang berarti "tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak sekali di negara itu.

Di bawah Dinasti Sassanid Persia, ada wilayah yang dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke bagian dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang kini merupakan bagian dari Irak selatan. Al-Iraq adalah nama yang digunakan oleh orang-orang Arab sendiri untuk daerah ini sejak abad ke-6.

Sejarah

Sejarah kuno

Bagian atas dari stela aturan hukum Hammurabi.

Secara historis Irak dikenal sebagai Mesopotamia, yang secara harafiah berarti "di antara dua sungai " dalam bahasa Yunani. Tanah ini menjadi tempat kelahiran peradaban pertama dunia yang dikenal, budaya Sumeria, diikuti dengan budaya Akkadia, Babilonia dan Asyur yang pengaruhnya meluas ke daerah-daerah tetangganya sejak sekitar 5000 SM. Peradaban-peradaban ini menghasilkan tulisan tertua dan sebagian dari ilmu pengetahuan, matematika, hukum dan filsafat yang pertama di dunia, hingga menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya dikenal sebagai "Buaian Peradaban". Peradaban Mesopotamia kuno mendominasi peradaban-peradaban lainnya pada zamannya.

Pada abad ke-6 SM, wilayah ini menjadi bagian dari Kekaisaran Persia di bawah Koresy Agung selama hampir 4 abad, sebelum ditaklukkan oleh Alexander Agung dan tetap berada di bawah kekuasaan Kerajaan Makedonia selama hampir dua abad. Sebuah suku bangsa Iran dari Asia Tengah yang bernama Parthia kemudian merebut wilayah ini, diikuti dengan Dinasti Sassanid Persia selama 9 abad, hingga abad ke-7.

Di awal abad ke-7, Islam menyebar ke daerah yang sekarang bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad, yaitu Ali bin Abi Thalib memindahkan ibu kota di Kufah "fi al-Iraq" di mana ia menjadi Khulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang berkuasa dari Damaskus pada abad ke-7 menguasai Provinsi Irak.

Baghdad, ibu kota Khilafah Abbasiyah, adalah kota utama bagi dunia Arab dan Islam selama 5 abad.

Kesultanan Utsmaniyah

Pada tahun 1258, Baghdad dihancurkan oleh bangsa Mongol. Kesultanan Utsmaniyah mengambil alih Baghdad dari Persia pada tahun 1535. Utsmaniyah kehilangan Baghdad ke Dinasti Safavid Persia pada tahun 1509, dan mengambilnya kembali pada tahun 1632. Kekuasaan Utsmani atas Irak berlangsung hingga Perang Dunia I saat Kesultanan Utsmaniyah berada bersama Kekaisaran Jerman dan Blok Sentral.

Geografi

Irak terletak di antara garis lintang 29 ° dan 38 ° N, dan garis bujur 39 ° dan 49 ° E. Wilayahnya memiliki luas 437.072 km2 (168.754 sq mi), menjadikannya sebagai negara ke-58 terbesar di dunia. Luasnya sebanding dengan ukuran negara bagian AS California, dan agak lebih besar dari Paraguay.

Wilayah Irak sebagian besar terdiri dari padang pasir, namun di sekitar Sungai Eufrat dan Tigris terdapat daratan aluvial yang subur. Bagian utara negara tersebut sebagian besar terdiri dari pegunungan; titik tertinggi negara ini berada di Chekha Dar dengan ketinggian 3.611 m (11.847 ft). Irak memiliki garis pantai kecil berukuran 58 km (36 mil) di sepanjang Teluk Persia. Dekat dengan pantai dan sepanjang Shatt al-Arab (dikenal sebagai arvandrūd: اروندرود antara Iran) dahulu pernah ada rawa, tetapi banyak yang dikeringkan pada 1990-an.

Iklim

Sebagian besar wilayah Irak memiliki iklim yang kering dengan pengaruh subtropis. Suhu musim panas rata-rata di atas 40 °C (104 °F) di sebagian besar wilayah dan sering melebihi 48 °C (118,4 °F). Suhu musim dingin jarang melebihi 21 °C (69,8 °F) dengan suhu maksimal sekitar 15 sampai 19 °C (59,0-66,2 °F) dan pada waktu malam suhu antara 2 sampai 5 °C (35,6-41,0 °F). Biasanya curah hujan rendah; sebagian besar tempat memiliki curah hujan 250 mm (9,8 in) per tahun, dengan curah hujan maksimum terjadi selama bulan-bulan musim dingin. Hujan selama musim panas sangat jarang, kecuali di ujung utara negara itu. Daerah pegunungan utara memiliki musim dingin dengan salju dalam jumlah besar yang kadang-kadang menyebabkan banjir besar.

Politik

Peta Irak

Kebijakan minoritas

Pembagian administratif

Lihat pula: Distrik di Irak

Irak dibagi ke dalam 18 governorat (atau provinsi) (bahasa Arab: muhafadhat, tunggal - muhafadhah, bahasa Kurdi: پاریزگه Pârizgah). Governorat dibagi lagi ke dalam sejumlah qadhas (atau distrik).

  1. Baghdad
  2. Salah ad Din
  3. Diyala
  4. Wasit
  5. Maysan
  6. Al Basrah
  7. Dhi Qar
  8. Al Muthanna
  9. Al-Qādisiyyah
  1. Babil
  2. Karbala
  3. An Najaf
  4. Al Anbar
  5. Ninawa
  6. Dahuk
  7. Arbil
  8. At Ta'mim (Kirkuk)
  9. As Sulaymaniyah
Peta dengan angka-angka yang menunjukkan Governorat di Irak
Peta dengan angka-angka yang menunjukkan Governorat di Irak

Konstitusi Irak yang baru mempersiapkan pembentukan sejumlah region dengan menggabungkan 1 governorat atau lebih. Sekarang baru ada 1 region - Kurdistan Irak - dan ada usulan agar lebih banyak lagi region yang dibentuk di selatan. Templat:Meso Labelled Map


Demografi

Sejarah populasi dalam jutaan
Tahun Jumlah
Pend.
  
±% p.a.  
1878 20—    
1947 48+1.28%
1957 63+2.76%
1977 120+3.27%
1987 163+3.11%
1997 220+3.04%
2009 316+3.06%
2015 37−30.06%
Sumber: [2][3][4]

Perkiraan 2016 dari total penduduk Irak adalah 37.202.527. Populasi Irak diperkirakan 2 juta pada tahun 1878. Pada 2013, populasi Irak mencapai 35 juta jiwa di tengah ledakan populasi pasca perang.[5]

75-80% penduduk Irak adalah bangsa Arab; kelompok etnis utama lainnya adalah Kurdi (15-20%), Asiria, Turkmen Irak dll (5%), yang kebanyakan tinggal di utara dan timur laut negeri. Kelompok lainnya adalah orang Persia dan Armenia (kemungkinan keturunan budaya Mesopotamia kuno). ±25.000–60.000 orang Arab Rawa-Rawa tinggal di selatan Irak.

Bahasa

Bahasa Arab dan Kurdi adalah bahasa resmi. Bahasa Asiria dan Turkmen adalah bahasa resmi di daerah-daerah yang berturut-turut ditinggali oleh orang Asiria dan Turkmen. Bahasa Armenia dan Persia juga dituturkan namun jarang. Bahasa Inggris adalah bahasa Barat yang umum dituturkan.

Kelompok Etnis dan Agama

Diperkirakan 75-80% penduduk Irak adalah bangsa Arab; kelompok etnis utama lainnya adalah Kurdi (15-20%), Asiria, Turkmen Irak dll (5%), yang kebanyakan tinggal di utara dan timur laut negeri. Kelompok lainnya adalah orang Persia dan Armenia (kemungkinan keturunan budaya Mesopotamia kuno). ±25.000–60.000 orang Arab Rawa-Rawa tinggal di selatan Irak. Komposisi etnis:

  • Kelompok etnis: Arab, 75–80%; suku Kurdi, 15-20%; Turkoman, Assyria atau lainnya 5%.
  • Agama: Islam, 97%; Kristen atau lainnya, 3%.

Proporsi: Tidak ada angka resmi yang tersedia, terutama karena sifatnya yang sangat politis. Sumber: Britannica: Syi'ah 60%, Sunni 40% Sumber: CIA World Fact Book: Syi'ah 60%-65%, Sunni 32%-37%

Menurut kebanyakan sumber-sumber barat, mayoritas bangsa Irak adalah orang Arab Muslim Syi'ah (sekitar 60%), dan Sunni yang mewakili sekitar 40% dari seluruh populasi yang terdiri dari suku Arab, Kurdi dan Turkmen. Orang-orang Sunni menyangkal keras angka-angka ini, termasuk seorang bekas duta besar Irak [6], yang mengacu ke sumber-sumber Amerika [7]. Mereka mengklaim bahwa banyak laporan atau sumber hanya mencantumkan Sunni Arab hanya sebagai 'Sunni', dan tidak memperhitungkan orang-orang Sunni Kurdi dan Sunni Turkmen. Sebagian berpendapat bahwa Sensus Irak 2003 memperlihatkan bahwa orang-orang Sunni lebih banyak (mendominasi Irak)[8]. Etnis Assyria (kebanyakan daripadanya adalah pemeluk Gereja Katolik Khaldea dan Gereja Assyria di Timur) mewakili sebagian terbesar penduduk Kristen Irak yang cukup besar, bersama-sama dengan orang Armenia. Pemeluk Bahá'í, Mandeanisme, Shabak, dan Yezidi juga ada. Kebanyakan orang Kurdi adalah pemeluk Muslim Sunni, meskipun kaum Kurdi Faili (Feyli) umumnya adalah Syi'ah.

Budaya

Seorang gadis Irak yang tinggal dekat Penyulingan Minyak Al Daura.

Dalam milenium yang paling mutakhir, Irak telah dibagi menjadi lima daerah budaya: Kurdi di utara yang berpusat di Arbil, Arab Islam Sunni di tengah sekitar Baghdad, Arab Islam Syi'ah di selatan yang berpusat di Basra, Assyria, sekelompok orang Kristen, yang tinggal di berbagaikota di utara, dan Arab Rawa, sekelompok orang yang berpindah-pindah, yang tinggal di daerah berawa-rawa di sungai tengah. Pasar dan barter adalah bentung perdagangan yang lazim mereka lakukan.

Musik

Irak dikenal terutama karena alat musik yang disebut oud (mirip dengan lute) dan rebab; bintang-bintangnya termasuk Ahmed Mukhtar dan Munir Bashir, seorang Assyria. Hingga kejatuhan Saddam Hussein, stasiun radio yang paling populer adalah Suara Pemuda. Stasiun ini memainkan campuran musik rock barat, hip hop dan musik pop, yang semuanya harus diimpor lewat Yordania karena adanya sanksi ekonomi internasional. Irak juga memproduksi seorang bintang pop pan-Arab penting yang hidup di pengasingan yaitu Kazem al Saher, yang lagu-lagunya mencakup Ladghat E-Hayya, yang dilarang karena kata-katanya yang terlalu keras.

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ divertal. "Republik Ceko Ikut Misi ke Irak Untuk Perangi ISIS | News | Arah.Com". arah.com. Diakses tanggal 2016-10-21. 
  2. ^ Charles Philip Issawi (1988). The Fertile Crescent, 1800–1914: A Documentary Economic History. Oxford University Press. hlm. 17. ISBN 978-0-19-504951-0. Diakses tanggal 2016-08-17. 
  3. ^ "Population Census". Central Organization for Statistics. Diakses tanggal 30 Oktober 2017. 
  4. ^ "Population Of Iraq For The Years 1977 – 2011 (000)". Central Organization for Statistics. Diakses tanggal 2016-08-17. 
  5. ^ "Iraqi population reaches about 35 million". Aswat Al Iraq. 2013-04-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2015. Diakses tanggal 2013-07-01. 
  6. ^ ""Iraqis By the Numbers" oleh FARUQ ZIADA". 
  7. ^ Peta tentang distribusi kelompok-kelompok agama, dari laporan Komisi Baker-Hamilton, hlm. 102
  8. ^ "Iraq 2003 Census: Sunnis 59%, Shiites 40%" oleh Mohammed Alomari (faair.org) [1]

Bacaan lebih lanjut

  • Wawancara dengan Sean Garcia dari Refugees International, tentang penderitaan ratusan ribu pengungsi Irak [2]
  • Shadid, Anthony 2005. Night Draws Near. Henry Holt and Co., New York, Amerika Serikat. ISBN 0-8050-7602-6
  • Hanna Batatu, "The Old Social Classes and the Revolutionary Movements of Iraq", Princeton: Princeton University Press, 1978
  • Irak adalah salah satu setting utama untuk novel fiksi ilmiah John J. Rust "Epsilon"
  • A Dweller in Mesopotamia, petualangan seorang seniman resmi di Taman Eden, oleh Donald Maxwell, 1921. (faksimili yang dapat dicari di Perpustakaan Universitas Georgia; DjVu & layered PDF format)
  • By Desert Ways to Baghdad, oleh Louisa Jebb (Mrs. Roland Wilkins) Dengan ilustrasi dan peta, 1908 (edisi 1909). (faksimili yang dapat dicari di Perpustakaan Universitas Georgia; DjVu & layered PDF format)

Pranala luar

Pemerintah

Lihat pula

Tinjauan

Berita

Lainnya

  • Juan Cole, a leading scholar and public intellectual
  • The Ground Truth Project—A series of exclusive interviews and other resources capturing the voices of Iraqis, aid workers, military personnel and others who have spent significant time on-the-ground in Iraq.