Antifon O

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Anunsiasi.

Antifon O, yang juga dikenal sebagai O Agung (the great Os) adalah antifon Magnificat yang digunakan pada ibadat sore (vesper) dalam tujuh hari terakhir dalam masa Adven dalam tradisi Kristen Barat, yang biasa disebut Hari Biasa Khusus Adven. Antifon ini juga digunakan sebagai bait pengantar injil pada hari yang sama dalam Misa Gereja Katolik Roma yang dipergunakan sejak tahun 1970.

Antifon ini disebut sebagai "Antifon O" karena masing-masing judulnya dimulai dengan partikel vokatif "O".[1] Masing-masing antifon adalah nama Kristus, salah satu sifat-Nya yang disebutkan dalam Kitab Suci. Antifon-antifon tersebut adalah:

  • 17 Desember: O Sapientia (O Kebijaksanaan)
  • 18 Desember: O Adonai (O Tuhan)
  • 19 Desember: O Radix Jesse (O Tunas Isai)
  • 20 Desember: O Clavis David (O Kunci Daud)
  • 21 Desember: O Oriens (O Surya Pagi)
  • 22 Desember: O Rex Gentium (O Raja Para Bangsa)
  • 23 Desember: O Emmanuel (O Imanuel)

Dalam ritus Katolik bahasa Latin, Antifon O dinyanyikan atau dibacakan dalam ibadat sore (vesper) dari tanggal 17 sampai dengan 23 Desember secara inklusif. Beberapa Gereja Anglikan (misalnya Gereja Inggris) juga menggunakannya, baik dalam cara yang sama seperti Katolik Roma modern, atau dengan cara penggunaan dalam bahasa Inggris menurut tradisi pada abad pertengahan.

Pengunaan Antifon O juga berlangsng dalam banyak Gereja Lutheran. Dalam Book of Common Worship yang dipublikasikan oleh Gereja Presbiterian (Amerika Serikat), antifon ini digunakan sebagai litani pujian dalam Ibadat Pagi atau Sore. Himne O Datanglah Imanuel (bahasa Latin, Veni Emmanuel) adalah sebuah parafrase berbentuk lirik dari antifon ini.[2]

Asal[sunting | sunting sumber]

Biara Santo Benediktus

Menurut R. D. William P. Saunders,[3] asal mula "Antifon O" tidak diketahui secara tepat. Boethius (480–524) membuat sedikit catatan tentang antifon ini, sehingga memberikan gambaran bahwa antifon ini hadir pada saat itu, yakni pada abad keenam. Dalam Biara Benediktin Fleury (saat ini Saint-Benoit-sur-Loire), Antifon O ini didaraskan oleh abbas dan pemimpin biara lainnya dengan urutan menurun, dan kemudian sebuah hadiah diberikan kepada masing-masing anggota komunitas. Pada abad kedelapan, Antifon O dipergunakan dalam perayaan-perayaan liturgi di Roma. Penggunaan Antifon O begitu lazim di biara-biara sehingga ungkapan-ungkapan "Keep Your O" dan "The Great O Antiphons" adalah lazim. Sebab itu dapat disimpulkan bahwa dalam suatu cara tertentu, Antifon O telah menjadi bagian dari tradisi liturgis sejak masa awal Gereja.[4]

Akrostik "Ero Cras"[sunting | sunting sumber]

Akrostik "Ero Cras" di Gereja Katedral Jakarta.

Huruf pertama dari masing-masing judul antifon, dari yang terakhir sampai ke yang pertama, membentuk akrostik berbahasa Latin yakni "Ero Cras", yang diterjemahkan menjadi "Besok, aku akan datang", dan mencerminkan tema antifon. Saunders menulis, "Menurut Profesor Robert Greenberg dari San Francisco Conservatory of Music, para biarawan Benediktin mengatur antifon ini dengan tujuan yang pasti. Jika satu huruf pertama diambil, lalu diurutkan dari yang terakhir sampai ke yang pertama dari masing-masing antifon satu dimulai dengan gelar terakhir dan mengambil huruf pertama dari masing-masing judul—Emmanuel, Rex, Oriens, Clavis, Radix, Adonai, Sapientia—maka akan terbentuk akrostik "Ero Cras". Oleh karena itu, Tuhan Yesus, yang kedatangannya telah disiapkan dalam Masa Adven dan yang telah dibahas dalam tujuh gelar Mesianik ini, sekarang berbicara kepada umat-Nya, "Besok, Aku akan datang." Sehingga, Antifon O tidak hanya meningkatkan kekuatan untuk persiapan selama Masa Adven, tetapi juga membawanya ke kesimpulan yang menggembirakan.[4]

Sejumlah antifon lainnya ditemukan dalam berbagai brevir abad pertengahan.[5]

Analisis[sunting | sunting sumber]

Antifon O bermakna ganda. Pertama, setiap antifon merupakan gelar Mesias. Kedua, setiap antifon merujuk pada nubuat Yesaya tentang kedatangan Mesias. Antifon ini bersal dari Breviarium Romanum.

O Sapientia[sunting | sunting sumber]

Sapientia

Bahasa Latin:

O Sapientia, quae ex ore Altissimi prodiisti,
attingens a fine usque ad finem,
fortiter suaviterque disponens omnia:
veni ad docendum nos viam prudentiae.[6]

Bahasa Indonesia:

O Kebijaksanaan, yang mengalir dari Sabda yang Maha Tinggi,
menggapai dari ujung ke ujung dengan penuh kuasa,
dan dengan gembira memberikan segala sesuatu:
datang dan ajarlah kami jalan kebijaksanaan.[7]

Yesaya telah bernubuat:

Jika dibandingkan dengan Sirakh 24:1-5 dan Kebijaksanaan 8:1, nubuatan ini menjadi relevan karena menggambarkan Mesias sebagai "yang keluar dari mulut Yang Mahatinggi", yang sangat signifikan dalam terang doktrin Kristen, yang berakar pada bab pertama dalam Injil Yohanes, yang menggambarkan siapa itu Yesus Kristus, yakni Mesias yang adalah Firman yang menjelma dari Allah Bapa.

O Adonai[sunting | sunting sumber]

Nabi Yesaya.

Bahasa Latin:

O Adonai, et Dux domus Israel,
qui Moysi in igne flammae rubi apparuisti,
et ei in Sina legem dedisti:
veni ad redimendum nos in brachio extento.

Bahasa Indonesia:

O Tuhan dan Penguasa dari bangsa Israel,
yang telah menampakkan diri kepada Musa dari dalam semak terbakar,
dan telah memberikan kepadanya hukum di Sinai:
datang dan bebaskanlah kami dengan rengkuhan lengan-Mu.

Yesaya telah bernubuat:

Hal ini juga dapat dibandingkan dengan Keluaran 3:2 dan 24:12.

O Radix Jesse[sunting | sunting sumber]

Tunas Isai.

Bahasa Latin:

O Radix Jesse, qui stas in signum populorum,
super quem continebunt reges os suum,
quem Gentes deprecabuntur:
veni ad liberandum nos, jam noli tardare.

Bahasa Indonesia:

O Pangkal Isai, yang berdiri sebagai tanda bagi orang-orang,
yang di hadapan-Nya, seluruh raja tidak dapat membuka mulut mereka,
yang kepada-Nya seluruh bangsa harus berdoa:
datang dan bebaskanlah kami, janganlah menunda lagi.

Yesaya telah bernubuat:

Isai adalah ayah dari Raja Daud, dan Nabi Mikha telah menubuatkan bahwa Mesias akan menjadi rumah dan keturunan Daud dan dilahirkan di kota Daud, Betlehem (Mikha 5:2). Hal ini juga dapat dibandingkan dengan Yesaya 45:14, Yesaya 52:15, dan Roma 15:12.

O Clavis David[sunting | sunting sumber]

Samuel mengurapi David

Bahasa Latin:

O Clavis David, et sceptrum domus Israel;
qui aperis, et nemo claudit;
claudis, et nemo aperit:
veni, et educ vinctum de domo carceris,
sedentem in tenebris, et umbra mortis.

Bahasa Indonesia:

O Kunci Daud, dan tongkat dari bangsa Israel;
Yang mana apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup;
apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka:
datang dan pimpinlah tawanan dari rumah penjara,
dan dia yang duduk dalam kegelapan dan bayang-bayang maut.

Yesaya telah bernubuat:

O Oriens[sunting | sunting sumber]

Permulaan hari, Terang Dunia

Bahasa Latin:

O Oriens,
splendor lucis aeternae, et sol justitiae:
veni, et illumina sedentes in tenebris, et umbra mortis.

Bahasa Indonesia:

O Fajar Timur,
Cahaya kemegahan abadi, dan matahari keadilan:
Datang dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan, dan bayang-bayang maut.

Kata O Oriens datang dalam Zakaria 3:8, yakni: τὸν δοῦλόν μου Ἀνατολήν dan servum meum Orientem. Hal ini dapat dibandingkan dengan kata bahasa Ibani tzemach. Yesaya telah bernubuat:

Hal ini juga dapat dibandingkan dengan nubuat lain Nabi Yesaya dan juga nubuat Nabi Maleakhi dalam Pasal 4 ayat 2 ataupun dalam Pasal 3 ayat 20 (teks berbahasa Ibrani).[8]

O Rex Gentium[sunting | sunting sumber]

Raja Damai.

Bahasa Latin:

O Rex Gentium, et desideratus earum,
lapisque angularis, qui facis utraque unum:
veni, et salva hominem,
quem de limo formasti.

Bahasa Indonesia:

O Raja Segala Bangsa, dan yang dirindukan,
Batu penjuru yang membuat bangsa Yahudi dan non-Yahudi menjadi satu:
datang dan selamatkanlah manusia,
yang telah Engkau ciptakan dari debu tanah.

Dalam Hagai 2:8, dikatakan "maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman Tuhan semesta alam" (Et movebo omnes gentes, et veniet desideratus cunctis gentibus.). Hal ini dapat juga dibandingkan dengan kata berbahasa Yunani, πάντα τὰ ἔθνη.

Yesaya telah bernubuat:

Hal ini dapat dibandingkan dengan nubuat lain Yesaya dan kutipan dari Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus, yakni dalam Efesus 2:14.

O Emmanuel[sunting | sunting sumber]

Bunda Maria bersama Sang Putra.

Bahasa Latin:

O Emmanuel, Rex et legifer noster,
exspectatio Gentium, et Salvator earum:
veni ad salvandum nos, Domine, Deus noster.

Bahasa Indonesia:

O Imanuel, Raja dan Pemberi hukum kami,
harapan dari semua bangsa dan keselamatan mereka:
datang dan selamatkanlah kami, O Tuhan Allah kami.

Yesaya telah bernubuat:

Immanuel berarti Tuhan beserta kita.

Media[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]