Ekonomi Uni Emirat Arab

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekonomi Uni Emirat Arab
cakrawala Dubai gedung tertinggi di dunia Burj Khalifa
Mata uangdirham Uni Emirat Arab
Organisasi perdaganganOPEC dan WTO
Statistik
PDB$340.8 miliar (perkiraan 2015)[1]
Pertumbuhan PDB3,9% (perkiraan 2015)[2]
PDB per kapita$63,181 (2013) (7th)
PDB per sektorPertanian(0,8%), industri (56,1%), jasa (43,1%) (perkiraaan 2012)
Inflasi (IHK)1,4% (perkiraan 2012)[3]
Penduduk
di bawah garis kemiskinan
0% (perkiraan 2014)[4]
Angkatan kerja4,34 juta (perkiraan 2010)
Angkatan kerja
berdasarkan sektor
Pertanian (7%), industri (15%), jasa (78%) (perkiraan 2000)
Pengangguran4,6% (2012)[5]
Industri utamaPetroleum dan petrokimia, perikanan, aluminium, semen, pupuk, reparasi kapal komersial, bahan-bahan bangunan, suku cadang Aerospace, jasa finansial, pariwisata, farmasi, baja, kerajinan tangan, tekstil.
Peringkat kemudahan melakukan bisnis26th[6]
Eksternal
Ekspor$323,8 miliar (2015)[7]
Komoditas eksporMinyak mentah, gas alam, ekspor kembali, ikan kering, kurma
Tujuan ekspor utama Iran 14,5%
 Japan 9,8%
 India 9,2%
 China 4,7%
 Oman 4,3% (2015)[8]
Impor$273,5 miliar[7]
Komoditas imporMesin-mesin dan peralatan transportasi, bahan kimia, makanan
Negara asal impor utama China 15,5%
 India 12,7%
 United States 9,6%
 Germany 6,8%
 United Kingdom 4,3% (2015)[9]
Utang kotor luar negeri$151,8 miliar (perkiraan 31 Desember 2010)
Pembiayaan publik
Utang publik40,4% PDB (perkiraan 2012)
Pendapatan$130,3 miliar
Beban$99 miliar (perkiraan 2012)
Sumber data utama: CIA World Fact Book

Ekonomi Uni Emirat Arab adalah yang kedua terbesar di dunia Arab (setelah Arab Saudi), dengan pendapatan domestik bruto (PDB) $570 miliar (AED2,1 triliun) pada 2014. Uni Emirat Arab telah berhasil mendiversfisikasikan ekonominya.[10]

Meskipun UEA memiliki ekonomi yang paling terdiversifikasi di antara negara-negara Teluk, ekonomi UEA tetap sangat menandalkan minyak. Kecuali Dubai, kebanyakan Negara UEA tergantung dari pendapatan yang berasal dari minyak. Petroleum dan gas alam tetap memainkan peranan utama dalam ekonomi, khususnya di Abu Dhabi. Lebih dari 85% dari ekonomi UEA didasarkan pada ekspor minyak 2009.[11][12] Sementara Abu Dhabi dan emirat-emirat UEA lainnya tetap konservatif dalam pendekatan mereka terhadap diversifikasi, Dubai, yang mempunyai cadangan minyak yang jauh lebih sedikit, lebih berani dalam kebijakan diversifikasinya.[13] Pada 2011, ekspor minyak merupakan 77% dari seluruh anggaran negara UEA.[14]

Dubai mengalami krisis ekonomi yang hebat pada 2007-2010 dan ditebus oleh kekayaan minyak Abu Dhabi. Kemakmuran Dubai saat ini terutama disebabkan oleh petrodollar Abu Dhabi.[15] Dubai saat ini terlilit utang yang sangat besar.[16] Pariwisata adalah salah satu sumber penghasilan utama di UEA, dengan adanya sejumlah hotel yang paling mewah di dunia di UEA. Sebuah ledakan pembangunan besar-besaran, basis manufaktur yang berkembang, dan sektor jasa yang berkembang pesat menolong diversifikasi ekonomi UEA. Di seluruh wilayah ini, saat ini terdapat proyek-proyek konstruksi yang aktif bernilai $350 miliar.[17]

UEA adalah anggota World Trade Organization dan OPEC.

Latar belakang sejarah[sunting | sunting sumber]

Sebelum kemerdekaan dari Britania dan penyatuan pada 1971, masing-masing emirat bertanggung jawab atas ekonominya sendiri. Saat itu, pencarian kerang mutiara, penjelajahan laut dan penangkapan ikan merupakan sumber utama ekonomi, sampai perkembangan budidaya mutiara oleh Jepang dan ditemukannya cadangan minyak yang secara komersial sangat besar jumlahnya.[18] Presiden UEA sebelumnya, Syekh Zayed Bin Sultan Al Nahyan dipuji karena telah memajukan negara ini masuk ke abad XX dan menggunakan penghasilan dari ekspor minyak untuk mendanai semua pembangunan yang dibutuhkan. Demikian pula, bekas wakil presiden UEA Syekh Rashid Bin Saeed Al Maktoum memiliki sebuah visi yang berani untuk Emirat Dubai dan membayangkan masa depan bukan hanya pada minyak semata, tetapi juga industry-industri yang lain.[19]

Tinjauan umum[sunting | sunting sumber]

UEA memiliki ekonomi kedua terbesar di dunia Arab (setelah Arab Saudi),[20] dengan PDB $377 miliar (AED1.38 triliun) pada 2012.[21] PDB yang ketiga berasal dari pendapatan minyak.[20] Ekonominya diharapkan bertumbuh 4–4,5% pada 2013, dibandingkan dengan 2,3–3,5% pada lima tahun sebelumnya. Sejak kemerdekaan pada 1971, ekonomi UEA telah bertmbuh hampir 231 kali lipat sehingga mencapai AED1.45 trilun pada 2013. Perdagangan nonminyak telah bertumbuh menjadi AED1.2 trilliun, pertumbuhan sekitar 28 kali lipat dari 1981 hingga 2012.[20] Ekonomi UEA adalah salah satu sistem yang paling terbuka di seluruh dunia, dan sejarah ekonominya dimulai ketika kapal-kapal berlayar ke India, menyusuri pesisir Swahili, hingga ke selatan sampai di Mozambik.[22]

PDB UEA saat ini adalah $386.4 miliar sementara bagian individual hampir 70 ribu dollar.

International Monetary Fund (IMF) memperkirakan ekonomi UEA bertumbuh hingga 4,5% pada 2015, dibandingkan dengan 4,3% pada 2014. IMF mengaitkan pertumbuhan ekonomi UEA yang potensial kuat dalam Laporan World Economy Outlook dengan kontribusi yang meningkat dari sektor-sektor non-minyak yang mencatat pertumbuhan lebih dari 6% pada 2014 dan 2015. Kontribusi seperti itu mencakup perbankan, pariwisata, perdagangan dan real estate. Peningkatan daya beli masyarakat Emirat dan belanja pemerintah dalam proyek-proyek infrastruktur juga telah meningkat sangat besar.

Secara internasional, UEA menduduki peringkat di antara 20 bisnis jasa terbesar dunia, menurut AT Kearney, 30 terbesar pada “negara berjejaringan terbaik” Forum Ekonomi Dunia dan seperempat tertinggi di antara negara yang paling sedikit tingkat korupsinya per Indeks Korupsi TI.[23]

Perdagangan luar negeri[sunting | sunting sumber]

Ekspor UEA pada 2006

Dengan impor mencapai $273,5 miliar pada 2012, UEA mengalahkan Arab Saudi sebagai pasar konsumen terbesar di wilayah ini. Expornya mencapai $314 miliar, hingga menjadikan UEA negara eksportir kedua terbesar di wilayah ini.[20]

UEA dan India adalah dua mitra dagang, dengan India yang banyak warga negaranya bekerja dan hidup di UEA. Total perdagangan kedua pihak ini mencapai lebih dari $75 miliar (AED275.25 mililar).[24]

Kelima mitra dagang utama UEA pada 2014 adalah Iran (3,0%), India (2,9%), Arab Saudi (1,5%), Oman (1,4%) dan Swiss (1,2%). Sementara itu, lima pemasok utama UEA adalah Tiongkok (7,4%), AS (6,4%), India (5,8%), Jerman (3,9%) dan Jepang (3.5%).

Diversifikasi[sunting | sunting sumber]

Gambaran grafis ekspor produk UEA dalam 28 kategori berwarna

Meskipun UEA memiliki ekonomi yang paling terdiversifikasi di Negara-negara Teluk, ekonomi UEA tetap sangat mengandalkan minyak. Kecuali Dubai, kebanyakan negara bergantung pada pendapatan dari minyak. Minyak bumi dan gas alam terus memainkan peranan penting dalam ekonomi, khususnya di Abu Dhabi. Lebih dari 85% ekonomi UEA didasarkan pada ekspor minyak pada 2009.[11][12] Sementara Abu Dhabi dan emirat-emirat UEA lainnya tetap konservatif dalam pendekatan mereka terhadap diversifikasi, Dubai, yang cadangan minyaknya jauh lebih kecil, lebih berani dalam kebijakan diversifikasinya.[13] Pada 2011, ekspor minyak merupakan 77% dari anggaran negara UEA.[14]

Dubai mengalami krisis ekonomi hebat pada 2007-2010 dan ditebus oleh kekayaan minyak Abu Dhabi. Kemakmuran Dubai masa kini dikaitkan dengan petrodollar Abu Dhabi.[15] Dubai is currently in extreme debt.[16] Pemerintah UEA telah berusaha mengurangi ketergantungan ekonominya pada ekspor minyak pada 2030.[25] Berbagai proyek dibangun untuk mencapai tujuan ini, yang paling mutakhir adalah Pelabuhan Khalifa, yang dibuka di Emirat Abu Dhabi pada akhir 2012. UEA juga telah memenangi hak menjadi tuan rumah untuk Expo Dunia 2020, yang diyakini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan masa depan, meskipun ada sejumlah orang yang skeptik dan mengatakan yang sebaliknya.[26]

Selama beberapa dasawarsa Emirat Dubai telah mulai mencari sumber-sumber pendapatan tambahan. Pariwisata kelas atas dan finansial internasional terus dikembangkan. Sejalan dengan inisiatif ini, Pusat Finansial Internasional Dubai diumumkan, menawarkan kepemilikian asing 100%, tanpa withholding tax, bebas kepemilikan tanah dan ruang kantor serta system aturan finansial yang diatur khusus dengan undang-undang yang diambil dari pusat-pusat finansial terkemuka lainnya yang terbaik di dunia seperti New York, London, Zürich dan Singapura. Sebuah pasar saham yang baru untuk perusahaan-perusahaan regional dan inisiatif-inisiatif lainnya diumumkan di DIFC. Dubai juga telah mengembangkan daerah bebas Internet dan Media, menawarkan 100% kepemilikan asing, ruang kantor bebas pajak untuk perusahaan-perusahaan ICT dan media terkemuka dunia, dengan infrastruktur komunikasi paling baru untuk melayaninya. Banyak dari perusahaan terkemuka dunia kini mendirikan kantor-kantor cabang mereka, dan bahkan memindahkan kantor pusat mereka ke sana. Liberalisasi dalam pasar properti belakangan ini telah memungkinkan warga negara asing untuk membeli tanah dengan kepemilikan bebas yang menimbulkan ledakan dalam sektor konstruksi dan real estat, dengan sejumlah pembangunan terkemuka seperti 2 Palm Islands, the World (archipelago), Dubai Marina, Jumeirah Lake Towers, dan sejumlah proyek pembangunan lainnya, yang menawarkan vila dan apartemen tinggi serta ruang-ruang kantor. Emirates (bagian dari Emirates Group) dibentuk oleh Pemerintah Dubai pada 1980an dan saat ini menjadi salah satu dari beberapa perusahaan penerbangan yang menyaksikan pertumbuhan yang kuat. Emirates juga menjadi pengguna terbesar pesawat Airbus A380.

Sejak 2001, penghasilan pemerintah yang dianggarkan mencapai sekitar AED 29,7 miliar, dan pembelanjaan mencapai sekitar AED 22,9 miliar. Selain mencari cara-cara baru untuk mempertahankan ekonomi nasional, UEA juga telah mencapai kemajuan dalam memasang metode-metode penghasil listrik baru yang berkelanjutan. Ini terbukti oleh berbagai inisiatif energi surya di Kota Masdar dan oleh berbagai pembangunan energy terbarukan di beberapa wilayah negara .[27][28]

Selain itu, UEA juga mulai melihat munculnya usaha manufaktur local sebagai sumber baru pembangunan ekonomi, contoh-contoh dari sejumlah investasi terkemuka yang dipimpin oleh pemerintah seperti Strata Diarsipkan 2016-04-23 di Wayback Machine. di industry angkasa luar, di bawah Mubadala berhasil, sementara ada juga sejumlah perusahaan skala kecil yang berkembang, seperti Zarooq Motors dalam industri otomotif.[29]

Perdagangan luar negeri[sunting | sunting sumber]

Dalam perdagangan luar negeri, UEA adalah salah satu dari yang paling dinamis di seluruh dunia, menempati kedudukan di antara 16 eksportir terbesar dan dan 20 importir terbesar komoditas.[30] Kelima negara mitra utama UEA pada 2014 adalah Iran (3.0%), India (2.9%), Arab Saudi (1.5%), Oman (1.4%) dan Swiss (1.2%). Sementara kelima pemasok utama UEA adalah Tiongkok (7.4%), AS (6.4%), India (5.8%), Jerman (3.9%) dan Jepang (3.5%).

Indikator Perdagangan Asing UEA[31]
Indikator 2010 2011 2012 2013 2014
Impor barang (juta USD) 165,000 203,000 226,000 251,000 262,000
Ekspor barang (juta USD) 214,000 302,000 349,000 379,000 360,000
Impor jasa  (juta USD) 41,337 55,702 62,301 66,413 70,279
Ekspo jasa (juta USD) 11,028 12,063 15,276 17,345 19,769
Impor Barang dan Jasa (Perubahan % Tahunan) 2.1 18.8 5.2 6.5 6.1
Ekspor Barang dan Jasa (Perubahan % Tahunan) 2.5 20.7 17.0 4.5 8.2
Impor Barang dan Jasa (dalam % dari PDB) 72.2 72.3 75.3 76.8 77.9
Ekspor Barang dan Jasa (dalam % dari PDB) 78.8 90.3 100.6 101.3 98.0

Pada 2014, UEA berhasil mengekspor 380.4 miliar yang didominasi oleh empat produk yaitu Petroleum oils dan oils obtained from bituminous...[pranala nonaktif permanen] (19.8%) Diamonds, whether or not worked, but not mounted...[pranala nonaktif permanen] (3.4%) Gold, incl. gold plated with platinum, unwrought...[pranala nonaktif permanen] (3.2%) Articles of jewellery and parts thereof, of...[pranala nonaktif permanen](2.8%). Pada tahun yang sama, UEA mengimpor 298.6 miliar yang didominasi oleh lima negara yaitu Tiongkok (7.4%), AS (6.4%), India (5.8%), Jerman (3.9%), Jepang (3.5%).

Di satu pihak, UEA pada 2013 berhasil mengekspor 17 miliar USD jasa yang pada 2013 didominasi oleh perjalanan (67.13%), transportasi (28.13%), jasa pemerintah (4.74%). Di pihak lain, UEA mengimpor 63.9 miliar USD jasa yang didominasi oleh transportasi (70.68%), perjalanan (27.70%) dan jasa pemerintah (1.62%).


Sumber Daya Manusia dan Lapangan kerja[sunting | sunting sumber]

Tenaga bangunan dari Asia di lantai atas Angsana Hotel & Suites

Emiratisasi adalah inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah UEA untuk mempekerjakan lebih banyak warga UEA dengan cara yang berarti dan efisien di sektor publik dan swasta.[32][33] Sementara program ini telah dilaksanakan selama lebih dari satu decade dan hasilnya dapat terlihat di sektor publik, di sektor swasta praktiknya masih ketinggalan, dengan hanya 0.34% warga negara setempat yang bekerja di sektor ini.[34]

Namun pada December 2009 sebuah dampak positif dari keterlibatan warga UEA di lapangan kerja diidentifikasi dalam sebuah artikel suratkabar yang mengutip sebuah kajian yang belum diterbitkan.[35] Keuntungan ini terjadi karena dignakannya jaringan di dalam struktur kekuasaan yang berkembang.

Namun secara keseluruhan penerimaan di sektor swasta tetap rendah, meskipun investasi dalam pendidikan sangat besar, yang mencapai tingkat tertinggi dengan anggaran pendidikan yang mencapai 22.5% – atau $2.6 miliar – dari keseluruhan anggaran yang direncanakan untuk 2010.[36] Berbagai inisiatif pemerintah secara aketif mempromosikan Emiratisasi dengan melatih siapapun dari jebolan SMA hingga lulusan perguruan tinggi dengan berbagai kecakapan untuk lingkungan kerja di UEA yang pada dasarnya bersifat barat. Inisiatif ini mencakup Tawteen UAE,[37] ENDP[38] atau Dewan Tawteen Abu Dhabi.[39]

Ada sangat sedikit undang-undang anti diskriminasi dalam kaitannya denagn masalah perburuhan, dengan warga Emirat, dan warga negara Negara Teluk lainnya yang diberikan keutamaan dalam lowongan kerja.[40] Serikat kerja umumna dilarang dan para pekerja yang megnalami masalah perburuhan dianjurkan berhubungan dengan Kementerian Tenaga Kerja, ketimbang memprotes atau menolak bekerja. Para buruh migran sering mengeluh tentang keamanan tempat kerja yang buruk dan gaji yang didasarkan pada kebangsaan seseorang, meskipun hal ini pelan-pelan ditangani.[41]

Selai langsung mensponsori inisiatif-inisiatif pendidikan, Emirates Foundation for Philanthropy[42] juga mendanai inisiatif-inisiatif penelitian tentang Emiratisasi melalui grant-grant penelitian yang kompetitif, yang memungkinkan universitas-universitas seperti Universitas United Arab Emirates atau Sekolah Pemerintahan Dubai untuk mengembangkan dan menyebarkan kecakapan pada topik ini.

Karya akademik yang membahas berbagai aspek Emiratisasi mencakup Paul Dyer[12] dan Natasha Ridge dari Sekolah Pemerintahan Dubai, Ingo Forstenlechner[13] dari Universitas United Arab Emirates, Kasim Randaree dari Universitas Britania Dubai dan Paul Knoglinger dari FHWien.

Investasi[sunting | sunting sumber]

Kapitalisasi pasar saham dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di UEA dinilai $109.9 miliar pada Oktober 2012 oleh Bloomberg.[43]

Investasi luar[sunting | sunting sumber]

Lembaga-lembaga investasi dikembangkan oleh pemerintah untuk mempromosikan manajemen investasi yang dilakukan oleh UEA di luar negeri:

Abu Dhabi Investment Authority (ADIA)

Investasi dalam negeri[sunting | sunting sumber]

UEA menduduki posisi ke-24 dalam indeks Global Competitiveness Index (GCI). Laporan ini mengatakan bahwa tingkat kompetitif UEA didapat dari "infrastruktur ... berkualitas tinggi" dan "pasar barang yang sangat efisien." [45]


Proyek real estat[sunting | sunting sumber]

Beberapa proyek real estat penting adalah:

Pusat finansial[sunting | sunting sumber]

Di antara pusat finansial terkemuka di UEA adalah:

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-24. Diakses tanggal 2016-12-27. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-24. Diakses tanggal 2016-12-27. 
  3. ^ http://www.marketresearch.com/Oxford-Economics-v3791/UAE-Country-Economic-Forecast-Feb-6824030/
  4. ^ List of countries by percentage of population living in poverty#Countries
  5. ^ "Unemployment rates in UAE are safe for now, economists say". Al-Shorfa. 13 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 3 March 2015. 
  6. ^ "Doing Business in United Arab Emirates 2013". Bank Dunia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-14. Diakses tanggal 2012-10-21. 
  7. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama PDB2012
  8. ^ "Export Partners of the United Arab Emirates". CIA World Factbook. 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-02. Diakses tanggal 26 July 2016. 
  9. ^ "Import Partners of the United Arab Emirates". CIA World Factbook. 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-17. Diakses tanggal 26 July 2016. 
  10. ^ "Diversification raises non-oil share of UAE's PDB to 71%". 
  11. ^ a b "The World Factbook". CIA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-24. Diakses tanggal 2016-12-27. 
  12. ^ a b "WTO Trade Statistic 2009". Stat.wto.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2016-12-27. 
  13. ^ a b "United Arab Emirates profile". BBC News. 14 November 2012. 
  14. ^ a b "Ekonomi diversification in the GCC countries" (PDF). hlm. 13. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ a b "Speaking of Water". 
  16. ^ a b "Dubai Drowning in Debt". 
  17. ^ "3". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-04. Diakses tanggal 2016-12-27. 
  18. ^ "UEA History & Traditions: Pearls & pearling - UEAinteract". Diakses tanggal 3 March 2015. [pranala nonaktif permanen]
  19. ^ "The Hong Kong of the Middle East". Diakses tanggal 3 March 2015. 
  20. ^ a b c d "EUA's economic growth momentum set to pick up". Khaleej Times. 27 December 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-04. Diakses tanggal 5 January 2014. 
  21. ^ "GDP to hit $474.2b in 2018". Khaleej Times. 4 July 2013. Diakses tanggal 5 January 2014. [pranala nonaktif permanen]
  22. ^ "Economy EUA". EUAEmbassy in Washington, DC. Diakses tanggal 2016-06-30. [pranala nonaktif permanen]
  23. ^ "UEA Ekonomi". Diakses tanggal 4 July 2016. [pranala nonaktif permanen]
  24. ^ "EUA and India sign crucial investment protection pact". Gulf News. 13 December 2013. Diakses tanggal 5 January 2014. 
  25. ^ "UAE Industry Builds Capability". Diakses tanggal 3 March 2015. [pranala nonaktif permanen]
  26. ^ "Dubai world Expo bid stirs worry of second bubble". Diakses tanggal 3 March 2015. 
  27. ^ "Renewable energy across the MENA region : Clyde & Co (en)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-15. Diakses tanggal 3 March 2015. 
  28. ^ "Masdar City: A Rising Star". The Ecologist. 8 April 2013. Diakses tanggal 3 March 2015. 
  29. ^ "Trio hope 'fastest snake in desert' is start of UEA car industry | The National". www.thenational.ae. Diakses tanggal 2016-06-01. 
  30. ^ "UEA foreign trade in figures". Diakses tanggal 4 July 2016. 
  31. ^ "WTO - Statistics - Trade and tariff indicators". Diakses tanggal 2016-06-30. 
  32. ^ "Gulf News - New emiratisation drive". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-03. Diakses tanggal 2016-12-27. 
  33. ^ "Gulf News - Call for cautious Emiratisation". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-16. Diakses tanggal 2016-12-27. 
  34. ^ Kerr, S. dan A. England (2009). UEA to safeguard jobs of nationals. Financial Times. London
  35. ^ http://www.thenational.ae/apps/pbcs.dll/article?AID=/20091203/NATIONAL/712029856/1010
  36. ^ http://www.uaeinteract.com Diarsipkan 2010-09-18 di Wayback Machine..
  37. ^ "UAETAW TEEN". UAETAW TEEN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-22. Diakses tanggal 3 March 2015. 
  38. ^ ":: Emirates Nationals Development Programme ::". Diakses tanggal 3 March 2015. 
  39. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-28. Diakses tanggal 2021-01-24. 
  40. ^ Emiratisation won't work if people don't want to learn | The National. Thenational.ae (2013-03-18). Retrieved on 2014-01-26.
  41. ^ "Indian workers jailed in Dubai over violent protest". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 3 March 2015. 
  42. ^ "Welcome to Emirates Foundation". Diakses tanggal 3 March 2015. 
  43. ^ "Bloomberg". Bloomberg. Diakses tanggal 3 March 2015. 
  44. ^ "Financial Sector". Diakses tanggal 4 July 2016. 
  45. ^ "Arab World Competitiveness Report 2013". World Economic Forum. Diakses tanggal 4 July 2016. 
  46. ^ http://www.uae-embassy.org/about-uae/economy/real-estate Article entitled: Real Estate Website: http://www.uae-embassy.org/

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Templat:United Arab Emirates topics Templat:OPEC