Mazmur 122

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mazmur 122
Naskah Gulungan Mazmur "11Q5" di antara Naskah Laut Mati memuat salinan sejumlah besar mazmur Alkitab yang diperkirakan dibuat pada abad ke-2 SM.
KitabKitab Mazmur
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
19

Mazmur 122 (disingkat Maz 122, Mzm 122 atau Mz 122; penomoran Septuaginta: Mazmur 121) merupakan salah satu Mazmur dalam Kitab Mazmur yang termasuk mazmur ziarah Daud.[1] Mazmur yang dinyanyikan umat Tuhan dalam perjalanan ziarah ke Yerusalem.[1] Yerusalem dimaknai sebagai pusat pemerintahan Allah melalui raja Daud dan keturunannya, serta lambang kedamaian dan kesejahteraan umat Allah ketika sedang mendaki bukit menuju Bait Allah.[1]

Teks[sunting | sunting sumber]

Struktur Kitab Mazmur 122[sunting | sunting sumber]

Gulungan Kitab Mazmur

Struktur puisi Kitab Mazmur 122 dapat dianalisis dengan banyak cara.[2] Para ahli mengelompokkan ke dalam beberapa bicola.[2] Allen Leslie dan Dahood mengelompokkan puisi pada baris rapat, pada ayat 1-2, 3-4a, 4b-5, dan 6-9.[3] Sementara Frank E.Gaebelin membaginya pada ayat 1-2, 3-5, dan 6-9.[3] Pembagian tersebut disejajarkan pada kata bait Allah di Yerusalem dan rumah Daud yang mengacu pada arti damai, doa, makmur.[3]

Konteks Mazmur 122[sunting | sunting sumber]

Yerusalem

Mazmur 122 merupakan suatu kumpulan nyanyian ziarah atau secara hurufiah nyanyian kenaikan.[4] Umat yang datang ke Yerusalem untuk berbakti pada hari raya besar, dan biasanya menyanyikan mazmur-mazmur.[4]

Mazmur 122 menggambarkan masa zaman raja Daud di Yerusalem yang merupakan salah satu tempat suci.[3] Tempat suku-suku yang percaya pada Tuhan berkumpul sebagai tanda persekutuan.[3] Mazmur 122:4, menggambarkan Allah diakui sebagai raja atau hakim, baik untuk menghakimi maupun untuk membebaskan umat seperti halnya dengan hakim pada zaman raja-raja.[3]

Menurut Taylor dan Duhm, bahasa Mazmur 122 telah dipengaruhi oleh bahasa Aram dan suasana yang tercermin pada zaman sesudah Yerusalem dibangun kembali (lihat kitab Ezra).[4] Yerusalem menjadi tempat tunggal ibadah umat Yahudi.[4] Tempat tahta raja merupakan simbol dan kemungkinan sebagai lambang untuk kerajaan Mesias yang akan datang.[4]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c (Indonesia) S. Wismoady Wahono. Di Sini Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2002. Hal 204
  2. ^ a b (Inggris) S. Mowinckel. Real and Apparent Tricola in Hebrew Psalm Poetry. Oslo: H. Aschehoug. 1957. 101
  3. ^ a b c d e f (Inggris) Allen Leslie. Word Biblical Commentary, Volume 21: Psalms 101-150. Dallas, Texas: Word Books Publisher. 1998. 221 Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Leslie" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  4. ^ a b c d e (Indonesia) Marie Claire Barth. Tafsiran kitab Kitab Mazmur 73-150. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2003. 380

Pranala luar[sunting | sunting sumber]