Norhayati Andris

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Norhayati Andris
Ketua DPRD Kalimantan Utara Ke-2
Mulai menjabat
11 Oktober 2019
Ketua Sementara: 4 September-11 Oktober 2019
WakilAndi Hamzah
Andi M. Akbar M. Djuarzah
Sebelum
Pendahulu
Marthen Sablon
Pengganti
Petahana
Sebelum
Anggota DPRD Kalimantan Utara
Mulai menjabat
4 September 2019
Menjabat bersama
Daftar
    • Achmad Usman
    • Jufri Budiman
    • Yancong
    • Rakhmat Sewa
    • Siti Laela
    • Supaad Hadianto
    • Syamsuddin Arfah
    • Muhammad Hatta
    • Khaeruddin Arief Hidayat
    • Markus Sakke
    • Muddain
Daerah pemilihanKALIMANTAN UTARA 1
Kota Tarakan
Mayoritas3.165 suara
Masa jabatan
30 Desember 2014 – 4 September 2019
Anggota DPRD Tana Tidung
Masa jabatan
2009–2014
Masa jabatan
2004–2009
Informasi pribadi
Lahir27 September 1973 (umur 50)
Tanjung Selor, Kalimantan Utara
KebangsaanIndonesia
Partai politikPDI-P
Suami/istriSunarto Liem
AnakRichard Liem Natanael
Fiona Liem Edeline
ProfesiPolitikus
AgamaKristen Protestan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Norhayati Andris (lahir 27 September 1973) adalah politikus PDI Perjuangan yang berasal dari Kalimantan Utara. Perempuan yang biasa dipanggil Nur ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kalimantan Utara sejak 11 Oktober 2019. Ia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut.[1] Nur telah terpilih dalam empat kali pemilihan umum sebagai anggota DPRD. Sebelum menjadi anggota DPRD Kalimantan Utara, Nur telah menjabat selama dua periode sebagai anggota DPRD Tana Tidung.[2]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Nur menikah dengan Sunarto dan telah dikaruniai dua orang anak.[3] Anak pertamanya bernama Richard Natanael dan anak keduanya bernama Fiona Liem Edeline.[2] Nur dikenal sebagai ibu rumah tangga sebelum menjadi anggota DPRD. Nur dulunya pernah mengalami masa-masa sulit saat harus membawa hasil pertanian dari desa asalnya, Long Telaju (atau sekarang dikenal dengan nama Long Telenjau di Kecamatan Peso Hilir), ke ibu kota kabupaten di Tanjung Selor. Kesenjangan yang sangat terasa membawa Nur kepada keinginan untuk memajukan daerah asalnya dengan menjadi anggota Dewan. Hal tersebut menjadi motivasi utama Nur hingga terpilih pertama kali pada Pemilu 2009 sebagai anggota DPRD Tana Tidung. Nama panggilan Nur didapatnya ketika menjabat sebagai anggota DPRD, sebelumnya ia lebih sering dipanggil Ati.[4]

Karier politik[sunting | sunting sumber]

Pengurus DPD PDI Perjuangan Kalimantan Utara[sunting | sunting sumber]

Pada kepengurusan DPD PDI Perjuangan Kalimantan Utara periode 2015-2020, Nur didaulat menjadi menduduki posisi Bendahara. Ia melengkapi komposisi Ketua DPD yang dijabat oleh Jhony Laing Impang dan Sekretaris DPD yang dijabat oleh Abu Ramsyah.[5]

Nur saat ini tercatat sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Utara.[6] Penunjukkannya sebagai sekretaris tentunya menjadi bukti bahwa Nur juga memiliki kepiawaian dalam berogranisasi mengingat posisi sekretaris menjadi salah satu posisi strategis selain ketua dan bendahara.

Anggota DPRD Tana Tidung[sunting | sunting sumber]

Nur terpilih menjadi anggota DPRD Tana Tidung selama dua periode. Ia berhasil dalam Pemilu 2009 dan Pemilu 2014.[4] Pada tahun 2009, ia pernah tercatat membela kepentingan masyarakat pedalaman Tana Tidung yang mengalami kesulitan ketika hendak menjual hasil penebangan kayu. Hal tersebut dikarenakan pihak kepolisian justru melihat penebangan kayu dalam jumlah besar sebagai kegiatan yang ilegal.[7] Setelah memiliki modal politik yang dirasa cukup, ia kemudian memberanikan diri untuk naik kelas dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kalimantan Utara.

Anggota DPRD Kalimantan Utara[sunting | sunting sumber]

Nur tercatat telah dua kali terpilih sebagai anggota DPRD Kalimantan Utara. Ia berhasil duduk sebagai legislator Kalimantan Utara pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 melalui Dapil Kalimantan Utara 1 yang meliputi Kota Tarakan. Pada Pemilu 2019, Nur berhasil mengumpulkan 3.165 suara dan menjadi salah satu dari dua kader PDI Perjuangan yang lolos pada dapil tersebut.[8][9][10] Nur dilantik sebagai anggota DPRD Kalimantan Utara periode 2019-2024 pada 4 September 2019 bersama 34 anggota lainnya. Ia bahkan dipercaya menjadi Ketua Sementara DPRD Kalimantan Utara didampingi Yancong dari Partai Hanura sebagai Wakil Ketua Sementara.[11][12]

Ketua DPRD Kalimantan Utara[sunting | sunting sumber]

DPP PDI Perjuangan mempercayakan posisi Ketua DPRD Kalimantan Utara kepada Nur. Ia kemudian dilantik pada 11 Oktober 2019 bersama dua wakil ketua lainnya, yaitu Andi Hamzah dari Partai Gerindra sebagai Wakil Ketua I dan Andi Akbar Djuarzah dari Partai Hanura sebagai Wakil Ketua II.[13][14] Sebagai Ketua DPRD Kalimantan Utara yang baru dilantik, Nur mendorong Pemprov Kalimantan Utara untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di Kalimantan Utara. Kemanan dan ketertiban menjadi syarat penting bagi Nur untuk melakukan pembangunan dalam rangka memajukan Kalimantan Utara yang pada akhirnya akan membuat masyarakat sejahtera.[15]

Rekam jejak[sunting | sunting sumber]

Pemekaran DOB di Kalimantan Utara[sunting | sunting sumber]

Sejak berdiri, tidak ada pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Kalimantan Utara. Nur memandang bahwa pemekaran DOB merupakan amanat undang-undang dengan memerharikan kepentingan startegis nasional. Kalimantan Utara yang letaknya berbatasan langsung dengan negara Malaysia tentunya menjadi salah satu poin penting untuk dapat dilakukan pemekaran, khususnya ditingkat kabupaten. Ia sangat mendukung adanya pemekaran kabupaten di Kalimantan Utara, khususnya untuk calon Kabupaten Bumi Dayak Perbatasan (Kabudaya) yang wilayahnya berasal dari Kabupaten Nunukan.[2][16] Apalagi Kabudaya telah dinilai layak untuk direalisasikan oleh Dewan Ketahanan Nasional dalam rangka memperkuat pertahanan Indonesia di daerah perbatasan.[17] Selain Kabudaya, terdapat tiga calon DOB lain yang diusulkan di Kalimantan Utara, yaitu Kabupaten Apau Kayan dari Kabupaten Malinau, Kabupaten Krayan dari Kabupaten Nunukan, dan Kota Tanjung Selor dari Kabupaten Bulungan.

Penanganan pandemi koronavirus di Kalimantan Utara[sunting | sunting sumber]

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPRD Kalimantan Utara, Nur menyatakan bahwa pihak DPRD mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Pemprov Kalimantan Utara dalam rangka menangani pandemi koronavirus di Kalimantan Utara. Anggaran yang telah dialokasikan untuk penanganan pandemi koronavirus mencapai Rp60,9 miliar. Pada April 2020, tercatat telah ada 73 kasus koronavirus di Kalimantan Utara yang tersebar di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kota Tarakan. Hanya Kabupaten Tana Tidung yang masih tidak mencatat adanya kasus koronavirus. Nur mendorong pihak eksekutif, khususnya Pemprov Kalimantan Utara melalui Dinas Kesehatan, dapat menggenjot pengadaan alat pelindung diri (APD) dan tes cepat (rapid test). Hal tersebut juga merespon aspirasi dari tenaga medis di daerah yang dinilainya sangat memerlukan alat-alat tersebut. Selain itu, ia juga mengharapkan agar tes swab yang selama ini harus dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, Jawa Timur, dapat dilakukan di Kalimantan Utara supaya hasilnya dapat segera diketahui.[18][19] Ia bahkan meminta untuk setiap orang yang akan masuk ke Kalimantan Utara harus dikarantina terlebih dahulu, terutama arus masuk melalui jalur udara dan laut. Hal tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa orang yang masuk ke Kalimantan Utara tidak akan membawa dampak buruk dengan menjadi rantai awal penyebaran koronavirus di Kalimantan Utara.[20] Di DPRD Kalimantan Utara, upaya pencegahan juga terus dilakukan seperti penyemprotan disinfektan, menyiapkan penyanitasi tangan, penggunaan masker oleh para anggota dan pegawai, hingga pemasangan bilik sterilisasi. Bagi Nur, hal tersebut sangat penting untuk dijalankan sebagai bentuk upaya memutus mata rantai penyebaran koronavirus di Kalimantan Utara.[21] Nur juga menyarankan kepada masyarakat untuk memperkuat daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi jamu tradisional yang berasal dari rempah-rempah asli Indonesia.[22]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ramadhani, Muhammad Fachri (10-10-2019). Dwinanto, Rafan Arif, ed. "Ikuti Jejak Puan Maharani, Ketua DPRD Kaltara Dijabat Perempuan dari PDi Perjuangan, Ini Sosoknya". Diakses tanggal 02-06-2020. 
  2. ^ a b c Wibisana, Teddy (16-07-2016). "Norhayati Andris, Legislator DPRD Kalimantan Utara dan Kepeduliannya Terhadap Pembentukan Daerah Otonomi Baru". INDEKSBERITA.com. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  3. ^ "Norhayati Andris". Info Pemilu 2019 KPU RI. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ a b Lisa, Abdi (15-07-2017). "Sosok Ibu Sederhana dan Jujur yang Dicintai Masyarakat Kaltara". indonews.id. Diakses tanggal 03-06-2020. 
  5. ^ Siahaan, Charles (23-03-2015). "Jhony-Abu Ramsyah-Norhayati Jabat KSM Definitif PDIP Kaltara". beritakaltara.com. Diakses tanggal 02-06-2020.  [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Amiruddin (03-03-2020). Rita, ed. "Terkait Usungan di Pilgub Kalimantan Utara, Begini Kata Sekretaris PDIP Kaltara Norhayati Andris". TribunKaltim.co. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  7. ^ "Ironis! Masyarakat Pedalaman Kaltim Sulit Dapatkan Kayu". KOMPAS.com. 25-10-2009. Diakses tanggal 03-06-2020. 
  8. ^ "PENETAPAN PEROLEHAN KURSI & CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD PROVINSI KALIMANTAN UTARA PEMILU 2019". KPU Kalimantan Utara. 02-09-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-27. Diakses tanggal 03-06-2020. 
  9. ^ "KPUD Kaltara Tetapkan Caleg Terpilih, PDIP-Gerindra-Hanura Terbanyak". detiknews. 25-07-2019. Diakses tanggal 03-06-2020. 
  10. ^ Mufid, Fathu Rizqil. Lamunsari, Nurul, ed. "KPU Tetapkan Calon Terpilih DPRD Kaltara". KORAN KALTARA. Diakses tanggal 03-06-2020. 
  11. ^ Arfan, Muhammad (04-09-2019). Susilo, Budi, ed. "35 Anggota DPRD Kaltara Dilantik di Tanjung Selor, Norhayati Andris Didaulat jadi Ketua Sementara". TribunKaltim.co. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  12. ^ Mufid, Fathu Rizqil. Didik, ed. "Norhayati Andris Jabat Ketua DPRD Kaltara Sementara". KORAN KALTARA. Diakses tanggal 03-06-2020. 
  13. ^ Ramadhani, Muhammad Fachri (11-03-2019). Susilo, Budi, ed. "3 Pimpinan DPRD Kaltara Telah Resmi Dilantik, Yuk Kenali Sosok Mereka Ini". TribunKaltim.co. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  14. ^ "PELANTIKAN DAN PENYUMPAHAN UNSUR PIMPINAN DPRD PROVINSI KALIMANTAN UTARA OLEH WAKIL KETUA PENGADILAN TINGGI KALIMANTAN TIMUR". Pengadilan Tinggi Samarinda. 14-10-2019. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  15. ^ Ramadhani, Muhammad Fachri (10-10-2019). Susilo, Budi, ed. "Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris Kasih Kunci Syarat Bila Kalimantan Utara Ingin Bisa Maju". TribunKaltim.co. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  16. ^ "Semoga Usulan DOB Menjadi Perhatian Presiden". batasnegeri.com. 04-10-2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-22. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  17. ^ Gultom, Hasiolan Eko P., ed. (17-03-2017). "Wantannas: Pembentukan DOB Kabudaya Perbatasan layak Direalisasikan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  18. ^ Amiruddin (21-04-2020). Ola, Mathias Masan, ed. "Tinjau Lokasi Karantina Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris Minta Pemerintah Genjot Pengadaan APD". TribunKaltim.co. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  19. ^ "Desak Gubernur Beli Alat Test Swab, Norhayati Andris: Oh Tuhan, Ampuni Kami Sebagai Pejabat Terlalu Lambat Menangani Covid-19". NEWSTARA. 25-04-2020. Diakses tanggal 03-06-2020. 
  20. ^ Rustan (09-04-2020). "Norhayati Andris : Masuk Kaltara Harus Karantina". rri.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-03. Diakses tanggal 03-06-2020. 
  21. ^ Amiruddin (01-04-2020). Susilo, Budi, ed. "Lawan Covid-19, DPRD Kaltara Sedia Bilik Sterilisasi, Norhayati Andris: Upaya Tangkal Virus Corona". TribunKaltim.co. Diakses tanggal 02-06-2020. 
  22. ^ Amiruddin (16-03-2020). Ola, Mathias Masan, ed. "Konsumsi Jamu Tradisional, Tips Cegah Virus Corona Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris". TribunKaltim.co. Diakses tanggal 02-06-2020.