Palangkaraya Mall
Lokasi | Kalimantan Tengah, Indonesia |
---|---|
Koordinat | 2°12′24″S 113°54′55″E / 2.20661°S 113.91534°E |
Alamat | Jalan Tjilik Riwut No.1, Palangka, Jekan Raya, Palangka Raya |
Dibuka | 14 April 2007 |
Pemilik | Pemerintah Kota Palangka Raya |
Jumlah lantai | 4 |
Palangkaraya Mall, atau sering disingkat sebagai Palma, adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Mal 4 lantai ini didirikan pada tahun 2007 dan terletak di tepi Bundaran Besar Palangkaraya, salah satu marka tanah kota tersebut. Palma adalah mal tertua di Palangka Raya.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Lahan di mana Palangkaraya Mall berdiri dahulu ditempati oleh Bioskop Panala, satu dari sejumlah bioskop yang pernah ada di Palangka Raya. Didirikan pada tahun 1990, bioskop ini hanya bertahan selama 10 tahun sebelum tutup permanen pada tahun 2000, bersamaan dengan menurunnya industri bioskop independen di Indonesia.[2] Pasca penutupan, pihak investor hendak mengubah gedung menjadi mal, namun proyek tersebut membutuhkan waktu yang lama akibat dana yang mengering. Gedung dibongkar dan dibangun kembali pada tahun 2004, proses yang selesai tiga tahun kemudian. Palma diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang. Pada tahun-tahun pertama pembukaan, Palma sempat menjadi daya tarik di Palangka Raya dan bahkan Kalimantan Tengah, terutama karena gedung mal merupakan satu dari segelintir bangunan umum di provinsi tersebut yang menghadirkan eskalator.[3]
Pada tanggal 4 September 2009, Palma meresmikan Palma XXI (sebelumnya Palma 21), cabang bioskop Cineplex 21 Group, di Lantai 3. Bioskop dengan 4 layar ini dapat dilihat sebagai reinkarnasi dari Bioskop Panala.[4]
Pada medio 2012, dikabarkan bahwa manajemen Palma telah menandatangani kontrak dengan Archipelago International untuk membuka cabang Hotel Neo di gedung mal. Hal ini sempat memicu kontroversi dari masyarakat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya yang mengklaim bahwa gedung mal akan dialihfungsikan sebagai hotel.[5][6] Pada tanggal 2 Desember 2013, Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia, mengklarifikasi bahwa gedung mal tidak akan sepenuhnya dijadikan hotel, sehingga mal dan hotel akan beroperasi berdampingan. Tujuan konversi tersebut adalah untuk menggalakkan aktivitas mal yang mulai mengalami penurunan, terutama pasca dibukanya mal saingan berupa Mega Town Square di Jalan Yos Sudarso.[7] Resmi dibuka pada bulan Oktober 2015, Hotel Neo Palma Palangkaraya memiliki jumlah kamar sebanyak 91 dan dapat diakses langsung dari Palma di Lantai 2.[8]
Pada tanggal 12 Oktober 2019, Palma menyambut kehadiran gerai MR.DIY perdana di Palangka Raya. Gerai toko perkakas tersebut berada di Lantai G.[9]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Mall di Palangkaraya Kalimantan Tengah untuk Berbelanja". Kumparan. 13 Oktober 2022. Diakses tanggal 30 Desember 2024.
- ^ "Nostalgia Gedung Bioskop, Sebuah Cerita Sejarah Perfilman Yang Mengharubiru". Kalteng Today. 29 Juli 2023. Diakses tanggal 30 Desember 2024.
- ^ "Palangkaraya Mall Become a Hotel". My English Club. 27 November 2015. Diakses tanggal 30 Desember 2024.
- ^ "Sejarah Bioskop di Palangka Raya". RRI. 26 Juni 2024. Diakses tanggal 30 Desember 2024.
- ^ "Warga Tolak Palma Menjadi Hotel Berbintang". Antara Kalteng. 4 Mei 2013. Diakses tanggal 30 Desember 2024.
- ^ "DPRD Palangka Raya Tolak Perubahan Fungsi Palma". Antara Kalteng. 29 Oktober 2013. Diakses tanggal 30 Desember 2024.
- ^ "Palma Mulai Berbenah Jadi Hotel". Tribun Kalteng. 2 Desember 2013. Diakses tanggal 30 Desember 2024.
- ^ "6 Pilihan Hotel Saat Berkunjung ke Palangkaraya". Kompas. 31 Juli 2016. Diakses tanggal 30 Desember 2024.
- ^ "Toko ke-122 MR.DIY sekarang telah dibuka di Palangkaraya Mall (Palma)!". Facebook. 1 Oktober 2019. Diakses tanggal 30 Desember 2024.