Salakaria, Sukadana, Ciamis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Salakaria
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenCiamis
KecamatanSukadana
Kode pos
46272
Kode Kemendagri32.07.14.2002
Luas5,61 km2 (2,17 sq mi) [1]
Jumlah penduduk3.258 jiwa (2022) [1]
Kepadatan580,75/km2 (1.504,1/sq mi) [1]
Jumlah RT28 [2]
Jumlah RW11 [2]
Jumlah KK1.262 [1]

Salakaria adalah desa di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Indonesia. Desa ini terdiri dari 8 dusun, 28 RT, dan 11 RW.[2]

Geografi[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Utara Kecamatan Cipaku (Desa Mekarsari)
Timur Desa Sukadana
Selatan Desa Ciparigi
Barat Kecamatan Baregbeg (Desa Karang Ampel)

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar kepala desa[sunting | sunting sumber]

Kepala desa petahana saat ini adalah Bapak Agus Hermawan, S.Pd., yang mulai menjabat pada tanggal 11 Desember 2023.[3] Berikut adalah Daftar Kepala Desa Salakaria dari masa ke masa:

No. Nama Periode Ket.
Awal Akhir
1. Asep Dodos - -
2. Agus Hermawan, S.Pd. 11 Desember 2023 Petahana [3]
Catatan:

Pembagian administratif[sunting | sunting sumber]

Desa Salakaria terdiri dari 8 dusun, yang dibagi menjadi 28 RT dari 11 RW, yakni:[2][4]

  1. Ciparay
    RW: 10
    RT: 2
  2. Girang
    RW: 3, 4
    RT: 4
  3. Hilir
    RW: 1
    RT: 3
  4. Karangtengah
    RW: 8, 9
    RT: 5
  5. Mekarjaya
    RW: 2
    RT: 3
  6. Pasirbentang
    RW: 7
    RT: 4
  7. Pasirnagara
    RW: 5, 6
    RT: 4
  8. Sukarasa
    RW: 11
    RT: 3

Mata pencaharian[sunting | sunting sumber]

  • Tani: Kebanyakan penduduknya adalah bermata pencaharian Tani
  • Buruh: Pemuda dan orang tua yang ingin mencari penghasilan tambahan berupa uang atau harta aktif lainnya dengan tujuan untuk memperbaiki status kesejahteraan hidupnya.
  • Perdagangan: Hasil bumi berupa buah-buahan, sayuran, dan hasil ternak berupa; kambing, domba, serta olahan produk dari peternakan sapi.

Peninggalan[sunting | sunting sumber]

  • Situs Bukit Guriang

Situs Bukit Guriang terletak di Dusun Pasirnagara, Desa Salakaria. Pada puncak bukit ini terdapat makam Kyai Ragatapa, makam yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Kyai Ragatapa merupakan penyebar Islam yang juga merupakan keturunan Cirebon. Ke arah barat dari makam Kyai Ragatapa terdapat makam pembantunya yang bernama Endangsari yang berjarak lebih kurang 10 meter. Luas areal makam lebih kurang 300 m². Situs ini berada jauh dari pemukiman penduduk, dan berada di puncak bukit.[5]

Makam tersebut didirikan di atas tanah datar yang dilengkapi jirat dan nisan. Jirat batu alam bentuk empat persegi berukuran panjang 285 cm, dan lebar 155 cm. Pada situs ini terdapat dua nisan yang terletak di bagian utara dan selatan. Nisan ini berbentuk dasar batu tidak beraturan yang berbahan batu andesit. Ukuran nisan di sebelah utara memiliki tinggi 34 cm, lebar 25 cm, sementara nisan di sebelah selatan memiliki tinggi 35 cm, lebar 38 cm. Jarak antar nisan sejauh 60 cm.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 Maret 2023. 
  2. ^ a b c d Kecamatan Sukadana Dalam Angka 2022 (PDF). Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. 26 September 2022. Diakses tanggal 15 Maret 2023. 
  3. ^ a b IKP Diskominfo Ciamis (11 Desember 2023). "Bupati Ciamis Lantik 5 Kepala Desa Hasil PAW, Berpesan agar jangan sampai ada Bongkar Pasang Perangkat Desa". Pemerintah Kabupaten Ciamis. Diakses tanggal 25 Februari 2024. 
  4. ^ "Peta Wilkerstat 2019". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 25 Juni 2023. 
  5. ^ Latifundia (2016), hlm. 5.
  6. ^ Latifundia (2016), hlm. 6.

Sumber[sunting | sunting sumber]

Jurnal[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]