Lompat ke isi

Jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JHR Dailies (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
JHR Dailies (bicara | kontrib)
Rute
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31: Baris 31:
| ahn =
| ahn =
| terminus_a = [[Jalan Tol Semanan–Balaraja]]
| terminus_a = [[Jalan Tol Semanan–Balaraja]]
[[Jalan Tol Ulujami–Serpong]]
{{rute|T|11|9}} [[Jalan Tol Ulujami–Serpong]]
| terminus_b = [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]]
| terminus_b = {{rute|T|13|5}} [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]]
[[Jalan Tol Depok–Antasari]]
[[Jalan Tol Depok–Antasari]]
| direction_a = Barat & Barat Daya
| direction_a = Barat & Barat Daya

Revisi per 16 Juli 2024 13.29

Jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta
Jakarta Inner Ring Road 2
JIRR 2
Peta
Informasi rute
Dikelola oleh :

PT Jakarta Tollroad Development (JTD).

  • (Sunter–Kelapa Gading–Pulogebang)
  • (Semanan–Grogol–Sunter)
  • (Duri Pulo–Kampung Melayu)
  • (Kampung Melayu–Kemayoran)
  • (Ulujami–Tanah Abang)
  • (Pasar Minggu–Casablanca Toll Road)
Panjang:69.77 km (43,35 mi)
Berdiri:Januari 2017 hingga Agustus 2021 – sekarang
Persimpangan besar
Orbit sekitar inti kota Jakarta
Ujung Barat & Barat Daya:Jalan Tol Semanan–Balaraja Tol Jalan Tol Ulujami–Serpong
Ujung Timur & Selatan:Tol Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Jalan Tol Depok–Antasari
Letak
Kota besar:Jakarta
Sistem jalan bebas hambatan

Jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta (bahasa Inggris: Jakarta Inner Ring Road 2 (JIRR 2 atau JIRR II)) atau yang sering disebut sebagai 6 (enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta adalah sebuah jalan tol yang akan mengadopsi konstruksi jalan layang penuh dengan integrasi transportasi umum (BRT). Jalan tol ini terdiri dari 6 ruas dan secara keseluruhan memiliki panjang 69,77 kilometer. Jalan Tol JIRR 2 Pertama yang dibangun adalah Seksi Sunter – Pulogebang, yang beroperasi sejak 19 Juli 2021.

Sejarah

Wacana Awal

Wacana pembangunan 6 Ruas Tol Dalam Kota (JIRR 2) telah ada sejak tahun 2005 silam[1]. Namun, proyek ini terus tertunda karena berbagai faktor, seperti krisis ekonomi, pertimbangan dampak lingkungan, pertimbangan dampak bagi lalu lintas kendaraan, serta berberapa isu yang menuai kontroversi

Seiring Berganti Kepemimpinan Tak Kunjung Tuntas

Pada 2009 telah digagas oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu Foke, namun ide tersebut ditolak dan tidak disetujui. Kemudian pada 2012 di masa Jokowi masih menjabat sebagai kepala daerah di Jakarta, namun juga tidak menemukan titik terang. Hal serupa juga demikian ketika era kepemimpinan Anies Baswedan [2]

Mulai Konstruksi

Akhirnya dari ke-6 Ruas Tol Layang dalam kota, Hanya ruas Kelapa Gading – Pulogebang yang berhasil direalisasikan. Konstruksi atas ruas Kelapa Gading – Pulogebang dimulai sejak 5 Januari 2017, selesai pada 19 Juli 2021 dan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 23 Agustus 2021.

Bentuk Desain & Trase

Bedasarkan trase ataupun peta penetapan lokasi jalur tol nya dari surat edaran yang pernah dirilis / dipublis[3] oleh pihak stakeholder terkait (BUJT PT Jakarta Tollroad Development (JTD) dan BPJT[4]), Tol Layang ini tidak akan memiliki koneksi langsung dengan Tol Dalam Kota existing, dikarenakan tujuan pembangunannya yaitu untuk memecah kepadatan lalu lintas di dalam kota dengan mengarahkan kendaraan untuk keluar dari dalam Kota Jakarta, bukan untuk mengarahkan kendaraan kembali kedalam Kota Jakarta.

Sehingga Tol ini memang akan memiliki spesifikasi desain untuk akses jarak tempuh yang jauh dari pintu gerbang antar tol, antar ramp on/off nya, maupun junction terdekat nya.

Daftar Ruas (Seksi)

Seksi 1

Semanan-Sunter

Panjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun.

Sunter-Pulogebang

Panjang 9,44 kilometer dengan nilai investasi Rp 7,37 triliun. Dibangun sejak Februari 2017 dan selesai pada 19 Juli 2021.

Seksi 2

Duri Pulo-Kampung Melayu

Panjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun.

Kampung Melayu-Kemayoran

Panjang 9,60 kilometer dengan nilai investasi Rp 6,95 triliun.

Seksi 3

Ulujami-Tanah Abang

Panjang 8,70 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,25 triliun.

Seksi 4

Pasar Minggu-Casablanca

Panjang 9,15 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,71 trilliun.

Simpang Susun

Tarif (ribu Rp/Rp baru)

Pintu Tol

Jalan tol ini memiliki titik keluar masuk yang jauh lebih sedikit dibanding ruas tol lainnya dengan jarak antar titik ± 7 kilometer. Sedikitnya jumlah pintu masuk dan keluar atau on/off ramp ini bertujuan untuk mengurangi dampak kemacetan di jalan reguler yang ditimbulkan oleh kendaraan akibat penumpukan antrian di tiap gerbang pintu tolnya.[5] Adapun sembilan titik pintu tol yang ada dalam jalan tol ini, yakni:

Transportasi massal

Jalan tol ini akan menjadi rute bus ulang-alik tanpa jalur khusus. Bus ini akan ditunjang oleh halte (bus bay) yang ditempatkan di tempat yang strategis dan dilengkapi dengan eskalator untuk naik dan tangga untuk turun, sehingga bus tidak perlu keluar dari jalan tol untuk menaik-turunkan penumpang.[6]

Kontroversi

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai pembangunan 6 ruas jalan tol Jakarta tidak akan mengurai kemacetan secara efektif dengan alasan bila jalanan bertambah, maka akan diiringi dengan penambahan kendaraan.[7] Masyarakat pun membuat petisi online untuk menentang pembangunan 6 ruas jalan tol ini.

Galeri

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ "6 Tol Dalam Kota DIbangun". Detik. 24 Oktober 2005. Diakses tanggal 16 Juli 2024. 
  2. ^ Lenny Tristia Tambun, Whisnu Bagus Prasetyo (WBP) (23 Agustus 2021). "Sempat digagas Foke dan Sempat Ditolak, 6 Tol Dalam Kota Akhirnya Beroperasi". Berita Satu. Diakses tanggal 16 Juli 2024. 
  3. ^ "Dibangun 2015, Ini Lokasi Keluar-Masuk Mobil di 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta". detikfinance. Diakses tanggal 2024-07-16. 
  4. ^ "STRUKTUR LAYANG (ELEVATED) TANTANGAN PEMBANGUNAN TOL DI WILAYAH PERKOTAAN "6 RUAS TOL DALAM KOTA JAKARTA"". BPJT News. 8 Agustus 2023. Diakses tanggal 16 Juli 2024. 
  5. ^ Ini Dia Rencana Lokasi Pintu Masuk 6 Tol Dalam Kota Jakarta
  6. ^ Bus Ulang Alik Akan Mempermudah di Jalur Enam Ruas Jalan Tol
  7. ^ detikFinance (2 Oktober 2014). "Proyek 6 Tol di DKI Dikritik: Merangsang Orang Pakai Mobil Pribadi". detikFinance. Diakses tanggal 28 Mei 2023.