Stasiun Batavia (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij): Perbedaan antara revisi
k Perbaikan kebahasaan. |
|||
(23 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 13: | Baris 13: | ||
| coordinates = {{coord|6.135449|S|106.814610|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}} |
| coordinates = {{coord|6.135449|S|106.814610|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}} |
||
| open = 15 September 1871 |
| open = 15 September 1871 |
||
| electrification = |
| electrification = 1 Mei 1927 |
||
| close = 1929 |
| close = 1929 |
||
| oldname = |
| oldname = |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
| line = Tidak ada layanan. |
|||
⚫ | |||
| line = |
|||
| operator = * Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (1871–1913) |
| operator = * Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (1871–1913) |
||
* Staatsspoorwegen (1913–1929) |
* Staatsspoorwegen (1913–1929) |
||
Baris 25: | Baris 24: | ||
| map_caption = Lokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] |
| map_caption = Lokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] |
||
}} |
}} |
||
'''Stasiun Batavia''' (disebut juga '''Stasiun Batavia NIS''' untuk membedakan dengan [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia]] milik [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|BOS]]) adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di sebelah [[selatan]] dari balai kota |
'''Stasiun Batavia''' (disebut juga '''Stasiun Batavia NIS''' untuk membedakan dengan [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia]] milik [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|BOS]]) adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di sebelah [[selatan]] dari balai kota Batavia atau yang kini menjadi [[Museum Fatahillah]]. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun kereta api pertama di kota [[Batavia]] (sekarang menjadi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]) dan merupakan stasiun paling awal pada jalur kereta api yang menghubungkan Batavia dengan [[Bogor|Buitenzorg]].<ref>[http://www.kaskus.co.id/thread/54e02b84a3cb173b6b8b4567/sejarah-stasiun-kereta-api-tertua-di-indonesia-ada-di-semarang Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia]</ref> |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
⚫ | |||
Stasiun ini dibangun sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda pada saat itu, [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]] dengan ditandakan pembangunan jalur kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Klein Boom (sekitar daerah [[Sunda Kelapa]]) dan [[Stasiun Gambir|Halte Koningsplein]] pada tahun 1869. Kemudian dikembangkan lagi sampai ke [[Bogor|Buitenzorg]] pada tahun 1871 hingga tahun 1873.<ref>[http://bola.kompas.com/read/2009/11/05/10511123/Menggali.Jejak.Stasiun.Batavia.Noord.dan.Batavia.Zuid Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid]</ref> |
|||
Setelah |
Setelah membangun jalur, NIS, [[Staatsspoorwegen]] (SS), dan Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda turut mengembangkan lintas, seperti membangun jalur kereta api dari Sunda Kelapa menuju [[Pelabuhan Tanjung Priok|Pelabuhan Tandjong Priok]], serta membangun [[Stasiun Tanjung Priuk|Stasiun Tandjong Priok lama]] yang dibuka pada tanggal 2 November 1885 bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Tandjong Priok.<ref name="ArsitekturKAI">{{cite book|url=|title=Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia|last=Murti Hariyadi|first=Ibnu|last2=Basir|first2=Ekawati|last3=Pratiwi|first3=Mungki Indriati|last4=Ubaidi|first4=Ella|last5=Sukmono|first5=Edi|date=2016|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|isbn=978-602-18839-3-8|location=Jakarta|pages=15-24|doi=|id=|authorlink=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref> |
||
=== Era Staatsspoorwegen dan akhir riwayat === |
|||
Pada tahun 1913, [[Staatsspoorwegen]] (SS) resmi mengakuisisi [[Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg (1873–1929)|jalur kereta api Batavia–Buitenzorg]]. [[Stasiun kereta api|Stasiun]] ini kemudian diubah namanya menjadi [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] untuk membedakan dengan [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Selatan|Zuid]] yang berada sekitar 200 meter ke [[selatan]] dari [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini. |
|||
Pada tahun 1913, SS resmi mengakuisisi jalur kereta api Batavia–Buitenzorg. Stasiun ini kemudian dinamakan '''Batavia Noord''' Untuk membedakan Stasiun Batavia Zuid yang terpisah 200 m di selatan stasiun ini. Pada tahun 1923, Stasiun Batavia Noord untuk sementara menjadi stasiun pusat dan diperbesar baik bangunan maupun emplasemennya. Stasiun ini mengambil alih peran Batavia Zuid sehubungan dengan rencana pembangunan stasiun baru yang lebih besar di lokasi itu. Stasiun tersebut memiliki peron-peron yang sederhana dan dilengkapi dengan listrik untuk kereta ke [[Stasiun Tanjung Priuk|Stasiun Tanjung Priok]], [[Stasiun Jatinegara|Stasiun Meester Cornelis]] dan [[Stasiun Manggarai]]. Sempat direncanakan untuk membangun atap peron yang rendah, tetapi tidak pernah terwujud. Stasiun ini kemudian ditutup sehubungan dengan digunakannya stasiun baru [[Stasiun Jakarta Kota|Stasiun Batavia-Benedenstad]] pada tahun 1929 yang telah selesai dikerjakan. Bangunan utama Stasiun Batavia Noord, LAA, serta jalur-jalurnya ikut dibongkar.<ref>{{Cite web |url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |title=Batavia Noord, Stasiun |access-date=2020-11-03 |archive-date=2017-10-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171010200554/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |dead-url=yes }}</ref> |
|||
⚫ | |||
Pada tahun 1923, [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] untuk sementara dijadikan sebagai [[Stasiun kereta api|stasiun]] pusat dan diperbesar baik dari segi bangunan maupun [[emplasemen]]<nowiki/>nya, dikarenakan [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini mengambil alih peran [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Selatan|Zuid]] yang sedang dibongkar karena adanya pembangunan [[Stasiun kereta api|stasiun]] baru yang lebih besar di lokasi tersebut. Akibat dari pembangunan dari [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Selatan|Zuid]] ini, [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] kemudian juga dilengkapi dengan sistem jaringan [[listrik aliran atas]] (LAA) untuk [[Kereta rel listrik|kereta-kereta]] dan [[lokomotif listrik]] yang menuju ke [[Stasiun Tanjung Priuk]], [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Meester Cornelis]] ([[Stasiun Jatinegara]]), maupun ke [[Stasiun Manggarai]]. |
|||
Saat ini lokasi stasiun berada di area yang sekarang menjadi kompleks Bank BNI Kota Tua Jakarta. Selain itu ditemukan juga beberapa potongan rel dan bekas jembatan Kereta Api di sekitar area tersebut. |
|||
Pada tahun 1929, [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] ini pun akhirnya ditutup sehubungan dengan digunakannya [[Stasiun kereta api|stasiun]] baru yang telah selesai dikerjakan, yaitu [[Stasiun Jakarta Kota|Stasiun Batavia Benedenstad]] (yang kelak namanya berubah menjadi [[Stasiun Jakarta Kota]]).<ref>{{Cite web |url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |title=Batavia Noord, Stasiun |access-date=2020-11-03 |archive-date=2017-10-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171010200554/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |dead-url=yes }}</ref> Bangunan utama [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]], [[Listrik aliran atas|LAA]], serta [[Rel|jalur-jalurnya]] dibongkar. |
|||
== Insiden == |
|||
Saat ini, bekas lokasi [[Stasiun kereta api|stasiun]] tersebut sudah menjadi area kompleks dari [[Bank Negara Indonesia|Bank BNI]] [[Museum Fatahillah|Kota Tua]] [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Juga masih terdapat bekas-bekas dari [[Rel|jalur]] ini yang tersisa dan masih dapat dilihat hingga sekarang, seperti tumpukan bekas [[Penampang rel|batang-batang rel]] di dekat lokasi bekas [[Stasiun kereta api|stasiun]], bekas pondasi jembatan [[Kereta api|KA]] beserta [[Rel|jalurnya]], serta bekas [[Rel|rel-rel]] yang terkubur maupun timbul di tengah pemukiman warga. |
|||
Pada April 1927, sebuah [[lokomotif uap]] dengan beberapa gerbong tergelincir di Stasiun Batavia Noord akibat kecepatan yang terlalu tinggi.<ref name=":0">{{Cite web|last=buitenzorg|date=2017-03-13|title=De laatste halte|url=https://javapost.nl/2017/03/13/de-laatste-halte/|website=Java Post|language=nl|access-date=2022-10-23}}</ref> |
|||
Pada 27 Juni 1928, terjadi sebuah kecelakaan pada unit [[Kereta rel listrik|Kereta Rel Listrik]] (KRL) milik [[Elektrische Staatsspoorwegen]] (ESS) di Stasiun Batavia Noord. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 07.52 pagi ini disebabkan karena rem blong, sehingga KRL menabrak sepur badug dan menghancurkan pagar tembok. Masinis sempat mencoba untuk menghentikan rangkaian KRL secara manual dengan menggunakan rem tangan, namun hal itu juga tidak berhasil. Akibat kejadian ini, seekor kuda tewas akibat KRL yang mengalami rem blong ini menabrak sebuah kereta kuda yang sedang berada di jalan raya.<ref name=":0" /> |
|||
== Galeri == |
== Galeri == |
||
<gallery> |
<gallery> |
||
⚫ | Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Batavia (Oude stad) luchtfoto van het stadhuis en omgeving TMnr 10014860.jpg|alt=Suasana sekitar Balai Kota difoto dari udara (lokasi Stasiun Batavia NIS berada di samping Balai Kota).|Suasana sekitar balai kota difoto dari udara (lokasi Stasiun Batavia NIS berada di samping balai kota). |
||
Berkas:Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia Noord..jpg|Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia NIS. |
Berkas:Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia Noord..jpg|Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia NIS. |
||
Berkas:Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia Noord..jpg|Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia NIS. |
Berkas:Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia Noord..jpg|Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia NIS. |
||
Baris 59: | Baris 62: | ||
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jakarta|Batavia]] |
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jakarta|Batavia]] |
||
[[Kategori:Bangunan bersejarah Jakarta]] |
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jakarta]] |
||
[[Kategori:Bangunan bersejarah Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]] |
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]] |
||
Revisi terkini sejak 10 Agustus 2023 08.14
Stasiun Batavia
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Koordinat | 6°08′08″S 106°48′53″E / 6.135449°S 106.814610°E | |
Operator |
| |
Layanan | Tidak ada layanan. | |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Sejarah | ||
Dibuka | 15 September 1871 | |
Ditutup | 1929 | |
Dibangun kembali | 1923 (perluasan emplasemen dan bangunan) | |
Elektrifikasi | 1 Mei 1927 | |
Lokasi pada peta | ||
Stasiun Batavia (disebut juga Stasiun Batavia NIS untuk membedakan dengan Stasiun Batavia milik BOS) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di sebelah selatan dari balai kota Batavia atau yang kini menjadi Museum Fatahillah. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun kereta api pertama di kota Batavia (sekarang menjadi Jakarta) dan merupakan stasiun paling awal pada jalur kereta api yang menghubungkan Batavia dengan Buitenzorg.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Era Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
[sunting | sunting sumber]Stasiun ini dibangun sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda pada saat itu, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij dengan ditandakan pembangunan jalur kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Klein Boom (sekitar daerah Sunda Kelapa) dan Halte Koningsplein pada tahun 1869. Kemudian dikembangkan lagi sampai ke Buitenzorg pada tahun 1871 hingga tahun 1873.[2]
Setelah membangun jalur, NIS, Staatsspoorwegen (SS), dan Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda turut mengembangkan lintas, seperti membangun jalur kereta api dari Sunda Kelapa menuju Pelabuhan Tandjong Priok, serta membangun Stasiun Tandjong Priok lama yang dibuka pada tanggal 2 November 1885 bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Tandjong Priok.[3][4]
Era Staatsspoorwegen dan akhir riwayat
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1913, SS resmi mengakuisisi jalur kereta api Batavia–Buitenzorg. Stasiun ini kemudian dinamakan Batavia Noord Untuk membedakan Stasiun Batavia Zuid yang terpisah 200 m di selatan stasiun ini. Pada tahun 1923, Stasiun Batavia Noord untuk sementara menjadi stasiun pusat dan diperbesar baik bangunan maupun emplasemennya. Stasiun ini mengambil alih peran Batavia Zuid sehubungan dengan rencana pembangunan stasiun baru yang lebih besar di lokasi itu. Stasiun tersebut memiliki peron-peron yang sederhana dan dilengkapi dengan listrik untuk kereta ke Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Meester Cornelis dan Stasiun Manggarai. Sempat direncanakan untuk membangun atap peron yang rendah, tetapi tidak pernah terwujud. Stasiun ini kemudian ditutup sehubungan dengan digunakannya stasiun baru Stasiun Batavia-Benedenstad pada tahun 1929 yang telah selesai dikerjakan. Bangunan utama Stasiun Batavia Noord, LAA, serta jalur-jalurnya ikut dibongkar.[5]
Saat ini lokasi stasiun berada di area yang sekarang menjadi kompleks Bank BNI Kota Tua Jakarta. Selain itu ditemukan juga beberapa potongan rel dan bekas jembatan Kereta Api di sekitar area tersebut.
Insiden
[sunting | sunting sumber]Pada April 1927, sebuah lokomotif uap dengan beberapa gerbong tergelincir di Stasiun Batavia Noord akibat kecepatan yang terlalu tinggi.[6]
Pada 27 Juni 1928, terjadi sebuah kecelakaan pada unit Kereta Rel Listrik (KRL) milik Elektrische Staatsspoorwegen (ESS) di Stasiun Batavia Noord. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 07.52 pagi ini disebabkan karena rem blong, sehingga KRL menabrak sepur badug dan menghancurkan pagar tembok. Masinis sempat mencoba untuk menghentikan rangkaian KRL secara manual dengan menggunakan rem tangan, namun hal itu juga tidak berhasil. Akibat kejadian ini, seekor kuda tewas akibat KRL yang mengalami rem blong ini menabrak sebuah kereta kuda yang sedang berada di jalan raya.[6]
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Suasana sekitar balai kota difoto dari udara (lokasi Stasiun Batavia NIS berada di samping balai kota).
-
Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia NIS.
-
Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia NIS.
-
Sisa pondasi jembatan rel bekas jalur Batavia NIS.
-
Jalur di Stasiun Jakarta Kota yang terlihat dari jembatan rel bekas jalur Batavia NIS.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia
- ^ Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid
- ^ Murti Hariyadi, Ibnu; Basir, Ekawati; Pratiwi, Mungki Indriati; Ubaidi, Ella; Sukmono, Edi (2016). Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia. Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (Persero). hlm. 15–24. ISBN 978-602-18839-3-8.
- ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria.
- ^ "Batavia Noord, Stasiun". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 2020-11-03.
- ^ a b buitenzorg (2017-03-13). "De laatste halte". Java Post (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2022-10-23.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Kleine Boom Terminus
|
Kleine Boom–Batavia–Buitenzorg 1873–1929
|
Sawah Besaar menuju Buitenzorg
| ||
Terminus | Batavia–Tandjongpriok | Kampongbandan Lama menuju Tandjongpriok
|