Lompat ke isi

Stasiun Batavia (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij): Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°08′08″S 106°48′53″E / 6.135449°S 106.814610°E / -6.135449; 106.814610
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andra Radithya (bicara | kontrib)
k Perbaikan sejarah, dan perbaikan informasi bahwa Stasiun Batavia NIS BUKAN merupakan pertama di kota Jakarta.
FarhanNF (bicara | kontrib)
 
(20 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 13: Baris 13:
| coordinates = {{coord|6.135449|S|106.814610|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}}
| coordinates = {{coord|6.135449|S|106.814610|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}}
| open = 15 September 1871
| open = 15 September 1871
| electrification = 1925-1927
| electrification = 1 Mei 1927
| close = 1929
| close = 1929
| oldname = Batavia (NIS)
| oldname =
| close_type = NIS
| original = Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
| close_type = SS
| line = Tidak ada layanan.
| line = Tidak ada layanan.
| operator = * Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (1871–1913)
| operator = * Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (1871–1913)
Baris 25: Baris 24:
| map_caption = Lokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
| map_caption = Lokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
}}
}}
'''Stasiun Batavia''' (disebut juga '''Stasiun Batavia NIS''' untuk membedakan dengan [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia]] milik [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|BOS]]) adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di sebelah [[selatan]] dari balai kota [[Batavia]] atau yang kini menjadi [[Museum Fatahillah]].
'''Stasiun Batavia''' (disebut juga '''Stasiun Batavia NIS''' untuk membedakan dengan [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia]] milik [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|BOS]]) adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di sebelah [[selatan]] dari balai kota Batavia atau yang kini menjadi [[Museum Fatahillah]]. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun kereta api pertama di kota [[Batavia]] (sekarang menjadi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]) dan merupakan stasiun paling awal pada jalur kereta api yang menghubungkan Batavia dengan [[Bogor|Buitenzorg]].<ref>[http://www.kaskus.co.id/thread/54e02b84a3cb173b6b8b4567/sejarah-stasiun-kereta-api-tertua-di-indonesia-ada-di-semarang Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia]</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
=== Era Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij ===
[[Stasiun kereta api|Stasiun]] ini dibangun pada tahun 1869 oleh perusahaan [[kereta api]] [[Hindia Belanda]] pada saat itu yaitu [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]] (NIS), bersamaan dengan ditandakannya pembangunan [[Rel|jalur kereta api]] pertama di kota [[Batavia]] yang menghubungkan [[Kleine Boom|Stasiun Kleine Boom]] (di area pelabuhan [[Sunda Kelapa]]) dengan [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Weltevreden|Koningsplein]] (yang kini menjadi [[Stasiun Gambir]]). Pada tahun 1871-1873, [[Rel|jalur kereta api]] [[Petak jalan|lintas]] ini dikembangkan lagi jangkauannya hingga ke daerah [[Buitenzorg]] ([[Stasiun Bogor]]).<ref>[http://www.kaskus.co.id/thread/54e02b84a3cb173b6b8b4567/sejarah-stasiun-kereta-api-tertua-di-indonesia-ada-di-semarang Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia]</ref> [[Kleine Boom|Stasiun Kleine Boom]] sendiri ditutup pada 1891 dan [[Rel|jalurnya]] dibongkar hingga tak berbekas pada tahun 1897, hal ini karena [[Kleine Boom|Stasiun Kleine Boom]] dianggap sudah tidak layak lagi untuk keperluan bongkar muat barang dari pelabuhan. Sebagai gantinya, dibangun sebuah pelabuhan baru di daerah [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priuk]] dan dibangun [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priuk]] di dalam area pelabuhan tersebut, [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini resmi dibuka pada 2 November 1885. Pembukaan [[Stasiun Tanjung Priuk]] (pelabuhan) ini juga bersamaan dengan pembukaan [[Pelabuhan Tanjung Priok|pelabuhan Tanjung Priuk]]. Saat ini, [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priuk]] yang berada di dalam area pelabuhan tersebut sudah dinonaktifkan dan lokasinya dipindah ke [[Stasiun Tanjung Priuk]] yang sekarang.<ref name="ArsitekturKAI">{{cite book|url=|title=Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia|last=Murti Hariyadi|first=Ibnu|last2=Basir|first2=Ekawati|last3=Pratiwi|first3=Mungki Indriati|last4=Ubaidi|first4=Ella|last5=Sukmono|first5=Edi|date=2016|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|isbn=978-602-18839-3-8|location=Jakarta|pages=15-24|doi=|id=|authorlink=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref>
Stasiun ini dibangun sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda pada saat itu, [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]] dengan ditandakan pembangunan jalur kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Klein Boom (sekitar daerah [[Sunda Kelapa]]) dan [[Stasiun Gambir|Halte Koningsplein]] pada tahun 1869. Kemudian dikembangkan lagi sampai ke [[Bogor|Buitenzorg]] pada tahun 1871 hingga tahun 1873.<ref>[http://bola.kompas.com/read/2009/11/05/10511123/Menggali.Jejak.Stasiun.Batavia.Noord.dan.Batavia.Zuid Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid]</ref>


Setelah membangun jalur, NIS, [[Staatsspoorwegen]] (SS), dan Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda turut mengembangkan lintas, seperti membangun jalur kereta api dari Sunda Kelapa menuju [[Pelabuhan Tanjung Priok|Pelabuhan Tandjong Priok]], serta membangun [[Stasiun Tanjung Priuk|Stasiun Tandjong Priok lama]] yang dibuka pada tanggal 2 November 1885 bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Tandjong Priok.<ref name="ArsitekturKAI">{{cite book|url=|title=Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia|last=Murti Hariyadi|first=Ibnu|last2=Basir|first2=Ekawati|last3=Pratiwi|first3=Mungki Indriati|last4=Ubaidi|first4=Ella|last5=Sukmono|first5=Edi|date=2016|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|isbn=978-602-18839-3-8|location=Jakarta|pages=15-24|doi=|id=|authorlink=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref>
Pada tahun 1913, [[Staatsspoorwegen]] (SS) resmi mengakuisisi [[Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg (1873–1929)|jalur kereta api Batavia–Buitenzorg]] dari [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]]. [[Stasiun kereta api|Stasiun]] ini kemudian diubah namanya menjadi [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] untuk membedakan dengan [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Selatan|Zuid]] yang terletak sekitar 200 meter ke [[selatan]] dari [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini.<ref>{{Cite book|last=Tjandrasasmita|first=U.|date=2000|title=Sejarah perkembangan Kota Jakarta|location=Jakarta|publisher=Dinas Museum dan Pemugaran|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Batavia (Oude stad) luchtfoto van het stadhuis en omgeving TMnr 10014860.jpg|al=Tampak kondisi emplasemen Stasiun Batavia Zuid (atas) dan Stasiun Batavia Noord (bawah).|jmpl|Tampak kondisi emplasemen Stasiun Batavia Zuid (atas) dan Stasiun Batavia Noord (bawah).]]
Pada tahun 1923, [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] untuk sementara dijadikan sebagai stasiun pusat oleh [[Staatsspoorwegen|SS]] untuk mengangkut penumpang serta diperbesar baik dari segi bangunan dan [[Emplasemen|emplasemennya]] agar dapat lebih banyak menampung [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[Kereta api|kereta]], dikarenakan [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini mengambil alih peran [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Selatan|Zuid]] yang sedang ditutup dan dibongkar oleh [[Staatsspoorwegen|SS]] karena adanya pembangunan [[Stasiun kereta api|stasiun]] baru yang lebih besar di lokasi tersebut. Akibat dari pembangunan dari [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Selatan|Zuid]] ini, [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] kemudian juga dilengkapi dengan sistem jaringan [[listrik aliran atas]] (LAA) untuk [[Kereta rel listrik|kereta-kereta]] dan [[lokomotif listrik]] milik [[Elektrische Staatsspoorwegen]] (ESS) yang menuju ke [[Stasiun Tanjung Priuk]], [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Meester Cornelis]] ([[Stasiun Jatinegara]]), maupun ke [[Stasiun Manggarai]].


=== Era Staatsspoorwegen dan akhir riwayat ===
Pada tahun 1929, [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] ini pun akhirnya ditutup sehubungan dengan digunakannya [[Stasiun kereta api|stasiun]] baru yang telah selesai dikerjakan, yaitu [[Stasiun Jakarta Kota|Stasiun Batavia Benedenstad]] (yang kelak namanya berubah menjadi [[Stasiun Jakarta Kota]]).<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Menggali Jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid|url=https://bola.kompas.com/read/2009/11/05/10511123/Menggali.Jejak.Stasiun.Batavia.Noord.dan.Batavia.Zuid|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-06-15}}</ref> Bangunan utama [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]], [[Listrik aliran atas|LAA]], serta [[Rel|jalur-jalurnya]] dibongkar.
Pada tahun 1913, SS resmi mengakuisisi jalur kereta api Batavia–Buitenzorg. Stasiun ini kemudian dinamakan '''Batavia Noord''' Untuk membedakan Stasiun Batavia Zuid yang terpisah 200 m di selatan stasiun ini. Pada tahun 1923, Stasiun Batavia Noord untuk sementara menjadi stasiun pusat dan diperbesar baik bangunan maupun emplasemennya. Stasiun ini mengambil alih peran Batavia Zuid sehubungan dengan rencana pembangunan stasiun baru yang lebih besar di lokasi itu. Stasiun tersebut memiliki peron-peron yang sederhana dan dilengkapi dengan listrik untuk kereta ke [[Stasiun Tanjung Priuk|Stasiun Tanjung Priok]], [[Stasiun Jatinegara|Stasiun Meester Cornelis]] dan [[Stasiun Manggarai]]. Sempat direncanakan untuk membangun atap peron yang rendah, tetapi tidak pernah terwujud. Stasiun ini kemudian ditutup sehubungan dengan digunakannya stasiun baru [[Stasiun Jakarta Kota|Stasiun Batavia-Benedenstad]] pada tahun 1929 yang telah selesai dikerjakan. Bangunan utama Stasiun Batavia Noord, LAA, serta jalur-jalurnya ikut dibongkar.<ref>{{Cite web |url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |title=Batavia Noord, Stasiun |access-date=2020-11-03 |archive-date=2017-10-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171010200554/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |dead-url=yes }}</ref>


Saat ini lokasi stasiun berada di area yang sekarang menjadi kompleks Bank BNI Kota Tua Jakarta. Selain itu ditemukan juga beberapa potongan rel dan bekas jembatan Kereta Api di sekitar area tersebut.
Saat ini, bekas lokasi [[Stasiun kereta api|stasiun]] tersebut sudah menjadi area kompleks dari [[Bank Negara Indonesia|Bank BNI]] [[Museum Fatahillah|Kota Tua]] [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Juga masih terdapat bekas-bekas dari [[Rel|jalur]] ini yang tersisa dan masih dapat dilihat hingga sekarang, seperti tumpukan bekas [[Penampang rel|batang-batang rel]] di dekat lokasi bekas [[Stasiun kereta api|stasiun]], bekas pondasi jembatan [[Kereta api|KA]] beserta [[Rel|jalurnya]], serta bekas [[Rel|rel-rel]] yang terkubur maupun timbul di tengah pemukiman warga.


== Insiden ==
== Insiden ==
Pada April 1927, sebuah [[lokomotif uap]] dengan beberapa [[gerbong]] tergelincir di [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] akibat kecepatan yang terlalu tinggi.<ref name=":0">{{Cite web|last=buitenzorg|date=2017-03-13|title=De laatste halte|url=https://javapost.nl/2017/03/13/de-laatste-halte/|website=Java Post|language=nl|access-date=2022-10-23}}</ref>
Pada April 1927, sebuah [[lokomotif uap]] dengan beberapa gerbong tergelincir di Stasiun Batavia Noord akibat kecepatan yang terlalu tinggi.<ref name=":0">{{Cite web|last=buitenzorg|date=2017-03-13|title=De laatste halte|url=https://javapost.nl/2017/03/13/de-laatste-halte/|website=Java Post|language=nl|access-date=2022-10-23}}</ref>


Pada 27 Juni 1928, terjadi sebuah kecelakaan pada unit [[Kereta rel listrik|Kereta Rel Listrik]] (KRL) milik [[Elektrische Staatsspoorwegen]] (ESS) di [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]]. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 07.52 pagi ini disebabkan karena rem blong, sehingga [[Kereta rel listrik|KRL]] menabrak [[sepur badug]] dan menghancurkan pagar tembok. [[Masinis]] sempat mencoba untuk menghentikan [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[Kereta rel listrik|kereta]] secara manual dengan menggunakan rem tangan, namun hal itu juga tidak berhasil. Akibat kejadian ini, seekor kuda kuda tewas akibat [[Kereta rel listrik|KRL]] yang mengalami rem blong ini menabrak sebuah [[kereta kuda]] yang sedang berada di jalan raya.<ref name=":0" />
Pada 27 Juni 1928, terjadi sebuah kecelakaan pada unit [[Kereta rel listrik|Kereta Rel Listrik]] (KRL) milik [[Elektrische Staatsspoorwegen]] (ESS) di Stasiun Batavia Noord. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 07.52 pagi ini disebabkan karena rem blong, sehingga KRL menabrak sepur badug dan menghancurkan pagar tembok. Masinis sempat mencoba untuk menghentikan rangkaian KRL secara manual dengan menggunakan rem tangan, namun hal itu juga tidak berhasil. Akibat kejadian ini, seekor kuda tewas akibat KRL yang mengalami rem blong ini menabrak sebuah kereta kuda yang sedang berada di jalan raya.<ref name=":0" />


== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Batavia (Oude stad) luchtfoto van het stadhuis en omgeving TMnr 10014860.jpg|alt=Suasana sekitar Balai Kota difoto dari udara (lokasi Stasiun Batavia NIS berada di samping Balai Kota).|Suasana sekitar balai kota difoto dari udara (lokasi Stasiun Batavia NIS berada di samping balai kota).
Berkas:Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia Noord..jpg|Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia NIS.
Berkas:Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia Noord..jpg|Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia NIS.
Berkas:Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia Noord..jpg|Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia NIS.
Berkas:Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia Noord..jpg|Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia NIS.
Baris 62: Baris 62:


[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jakarta|Batavia]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jakarta|Batavia]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah Jakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah Indonesia]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]



Revisi terkini sejak 10 Agustus 2023 08.14

Stasiun Batavia
Batavia
Bangunan Stasiun Batavia NIS.
Lokasi
Koordinat6°08′08″S 106°48′53″E / 6.135449°S 106.814610°E / -6.135449; 106.814610
Operator
  • Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (1871–1913)
  • Staatsspoorwegen (1913–1929)
LayananTidak ada layanan.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Sejarah
Dibuka15 September 1871
Ditutup1929
Dibangun kembali1923 (perluasan emplasemen dan bangunan)
Elektrifikasi1 Mei 1927
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Batavia (disebut juga Stasiun Batavia NIS untuk membedakan dengan Stasiun Batavia milik BOS) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di sebelah selatan dari balai kota Batavia atau yang kini menjadi Museum Fatahillah. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun kereta api pertama di kota Batavia (sekarang menjadi Jakarta) dan merupakan stasiun paling awal pada jalur kereta api yang menghubungkan Batavia dengan Buitenzorg.[1]

Era Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij

[sunting | sunting sumber]

Stasiun ini dibangun sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda pada saat itu, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij dengan ditandakan pembangunan jalur kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Klein Boom (sekitar daerah Sunda Kelapa) dan Halte Koningsplein pada tahun 1869. Kemudian dikembangkan lagi sampai ke Buitenzorg pada tahun 1871 hingga tahun 1873.[2]

Setelah membangun jalur, NIS, Staatsspoorwegen (SS), dan Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda turut mengembangkan lintas, seperti membangun jalur kereta api dari Sunda Kelapa menuju Pelabuhan Tandjong Priok, serta membangun Stasiun Tandjong Priok lama yang dibuka pada tanggal 2 November 1885 bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Tandjong Priok.[3][4]

Era Staatsspoorwegen dan akhir riwayat

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1913, SS resmi mengakuisisi jalur kereta api Batavia–Buitenzorg. Stasiun ini kemudian dinamakan Batavia Noord Untuk membedakan Stasiun Batavia Zuid yang terpisah 200 m di selatan stasiun ini. Pada tahun 1923, Stasiun Batavia Noord untuk sementara menjadi stasiun pusat dan diperbesar baik bangunan maupun emplasemennya. Stasiun ini mengambil alih peran Batavia Zuid sehubungan dengan rencana pembangunan stasiun baru yang lebih besar di lokasi itu. Stasiun tersebut memiliki peron-peron yang sederhana dan dilengkapi dengan listrik untuk kereta ke Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Meester Cornelis dan Stasiun Manggarai. Sempat direncanakan untuk membangun atap peron yang rendah, tetapi tidak pernah terwujud. Stasiun ini kemudian ditutup sehubungan dengan digunakannya stasiun baru Stasiun Batavia-Benedenstad pada tahun 1929 yang telah selesai dikerjakan. Bangunan utama Stasiun Batavia Noord, LAA, serta jalur-jalurnya ikut dibongkar.[5]

Saat ini lokasi stasiun berada di area yang sekarang menjadi kompleks Bank BNI Kota Tua Jakarta. Selain itu ditemukan juga beberapa potongan rel dan bekas jembatan Kereta Api di sekitar area tersebut.

Pada April 1927, sebuah lokomotif uap dengan beberapa gerbong tergelincir di Stasiun Batavia Noord akibat kecepatan yang terlalu tinggi.[6]

Pada 27 Juni 1928, terjadi sebuah kecelakaan pada unit Kereta Rel Listrik (KRL) milik Elektrische Staatsspoorwegen (ESS) di Stasiun Batavia Noord. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 07.52 pagi ini disebabkan karena rem blong, sehingga KRL menabrak sepur badug dan menghancurkan pagar tembok. Masinis sempat mencoba untuk menghentikan rangkaian KRL secara manual dengan menggunakan rem tangan, namun hal itu juga tidak berhasil. Akibat kejadian ini, seekor kuda tewas akibat KRL yang mengalami rem blong ini menabrak sebuah kereta kuda yang sedang berada di jalan raya.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia
  2. ^ Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid
  3. ^ Murti Hariyadi, Ibnu; Basir, Ekawati; Pratiwi, Mungki Indriati; Ubaidi, Ella; Sukmono, Edi (2016). Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia. Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (Persero). hlm. 15–24. ISBN 978-602-18839-3-8. 
  4. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  5. ^ "Batavia Noord, Stasiun". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 2020-11-03. 
  6. ^ a b buitenzorg (2017-03-13). "De laatste halte". Java Post (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2022-10-23. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kleine Boom
Terminus
Kleine Boom–Batavia–Buitenzorg
1873–1929
Sawah Besaar
menuju Buitenzorg
Terminus Batavia–Tandjongpriok Kampongbandan
Lama