Lompat ke isi

Stasiun Batavia (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij): Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°08′08″S 106°48′53″E / 6.135449°S 106.814610°E / -6.135449; 106.814610
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
FarhanNF (bicara | kontrib)
 
(12 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 13: Baris 13:
| coordinates = {{coord|6.135449|S|106.814610|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}}
| coordinates = {{coord|6.135449|S|106.814610|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}}
| open = 15 September 1871
| open = 15 September 1871
| electrification = 1925-1927
| electrification = 1 Mei 1927
| close = 1929
| close = 1929
| oldname = Batavia (NIS)
| oldname =
| close_type = NIS
| original = Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
| close_type = SS
| line = Tidak ada layanan.
| line = Tidak ada layanan.
| operator = * Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (1871–1913)
| operator = * Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (1871–1913)
Baris 25: Baris 24:
| map_caption = Lokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
| map_caption = Lokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
}}
}}
'''Stasiun Batavia''' (disebut juga '''Stasiun Batavia NIS''' untuk membedakan dengan [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia]] milik [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|BOS]]) adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di sebelah [[selatan]] dari balai kota [[Batavia]] atau yang kini menjadi [[Museum Fatahillah]]. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun pertama di kota [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] (pada saat itu disebut [[Batavia]]) dan merupakan stasiun paling awal pada jalur kereta api yang menghubungkan Batavia dengan [[Bogor|Buitenzorg]].<ref>[http://www.kaskus.co.id/thread/54e02b84a3cb173b6b8b4567/sejarah-stasiun-kereta-api-tertua-di-indonesia-ada-di-semarang Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia]</ref>
'''Stasiun Batavia''' (disebut juga '''Stasiun Batavia NIS''' untuk membedakan dengan [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia]] milik [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|BOS]]) adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di sebelah [[selatan]] dari balai kota Batavia atau yang kini menjadi [[Museum Fatahillah]]. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun kereta api pertama di kota [[Batavia]] (sekarang menjadi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]) dan merupakan stasiun paling awal pada jalur kereta api yang menghubungkan Batavia dengan [[Bogor|Buitenzorg]].<ref>[http://www.kaskus.co.id/thread/54e02b84a3cb173b6b8b4567/sejarah-stasiun-kereta-api-tertua-di-indonesia-ada-di-semarang Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia]</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 31: Baris 30:
Stasiun ini dibangun sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda pada saat itu, [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]] dengan ditandakan pembangunan jalur kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Klein Boom (sekitar daerah [[Sunda Kelapa]]) dan [[Stasiun Gambir|Halte Koningsplein]] pada tahun 1869. Kemudian dikembangkan lagi sampai ke [[Bogor|Buitenzorg]] pada tahun 1871 hingga tahun 1873.<ref>[http://bola.kompas.com/read/2009/11/05/10511123/Menggali.Jejak.Stasiun.Batavia.Noord.dan.Batavia.Zuid Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid]</ref>
Stasiun ini dibangun sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda pada saat itu, [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]] dengan ditandakan pembangunan jalur kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Klein Boom (sekitar daerah [[Sunda Kelapa]]) dan [[Stasiun Gambir|Halte Koningsplein]] pada tahun 1869. Kemudian dikembangkan lagi sampai ke [[Bogor|Buitenzorg]] pada tahun 1871 hingga tahun 1873.<ref>[http://bola.kompas.com/read/2009/11/05/10511123/Menggali.Jejak.Stasiun.Batavia.Noord.dan.Batavia.Zuid Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid]</ref>


Setelah membangun jalur, NIS, [[Staatsspoorwegen]] (SS), dan Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda turut mengembangkan lintas, seperti membangun jalur kereta api dari Sunda Kelapa menuju [[Pelabuhan Tanjung Priok|Pelabuhan Tandjong Priok]], serta membangun [[Stasiun Tanjung Priuk|Stasiun Tandjong Priok lama]] yang dibuka pada tanggal 2 November 1885 bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Tanjung Priok.<ref name="ArsitekturKAI">{{cite book|url=|title=Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia|last=Murti Hariyadi|first=Ibnu|last2=Basir|first2=Ekawati|last3=Pratiwi|first3=Mungki Indriati|last4=Ubaidi|first4=Ella|last5=Sukmono|first5=Edi|date=2016|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|isbn=978-602-18839-3-8|location=Jakarta|pages=15-24|doi=|id=|authorlink=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref>
Setelah membangun jalur, NIS, [[Staatsspoorwegen]] (SS), dan Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda turut mengembangkan lintas, seperti membangun jalur kereta api dari Sunda Kelapa menuju [[Pelabuhan Tanjung Priok|Pelabuhan Tandjong Priok]], serta membangun [[Stasiun Tanjung Priuk|Stasiun Tandjong Priok lama]] yang dibuka pada tanggal 2 November 1885 bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Tandjong Priok.<ref name="ArsitekturKAI">{{cite book|url=|title=Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia|last=Murti Hariyadi|first=Ibnu|last2=Basir|first2=Ekawati|last3=Pratiwi|first3=Mungki Indriati|last4=Ubaidi|first4=Ella|last5=Sukmono|first5=Edi|date=2016|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|isbn=978-602-18839-3-8|location=Jakarta|pages=15-24|doi=|id=|authorlink=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref>


=== Era Staatsspoorwegen dan akhir riwayat ===
=== Era Staatsspoorwegen dan akhir riwayat ===
Baris 39: Baris 38:


== Insiden ==
== Insiden ==
Pada April 1927, sebuah [[lokomotif uap]] dengan beberapa [[gerbong]] tergelincir di [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]] akibat kecepatan yang terlalu tinggi.<ref name=":0">{{Cite web|last=buitenzorg|date=2017-03-13|title=De laatste halte|url=https://javapost.nl/2017/03/13/de-laatste-halte/|website=Java Post|language=nl|access-date=2022-10-23}}</ref>
Pada April 1927, sebuah [[lokomotif uap]] dengan beberapa gerbong tergelincir di Stasiun Batavia Noord akibat kecepatan yang terlalu tinggi.<ref name=":0">{{Cite web|last=buitenzorg|date=2017-03-13|title=De laatste halte|url=https://javapost.nl/2017/03/13/de-laatste-halte/|website=Java Post|language=nl|access-date=2022-10-23}}</ref>


Pada 27 Juni 1928, terjadi sebuah kecelakaan pada unit [[Kereta rel listrik|Kereta Rel Listrik]] (KRL) milik [[Elektrische Staatsspoorwegen]] (ESS) di [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Batavia]] [[Utara|Noord]]. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 07.52 pagi ini disebabkan karena rem blong, sehingga [[Kereta rel listrik|KRL]] menabrak [[sepur badug]] dan menghancurkan pagar tembok. [[Masinis]] sempat mencoba untuk menghentikan [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[Kereta rel listrik|kereta]] secara manual dengan menggunakan rem tangan, namun hal itu juga tidak berhasil. Akibat kejadian ini, seekor kuda kuda tewas akibat [[Kereta rel listrik|KRL]] yang mengalami rem blong ini menabrak sebuah [[kereta kuda]] yang sedang berada di jalan raya.<ref name=":0" />
Pada 27 Juni 1928, terjadi sebuah kecelakaan pada unit [[Kereta rel listrik|Kereta Rel Listrik]] (KRL) milik [[Elektrische Staatsspoorwegen]] (ESS) di Stasiun Batavia Noord. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 07.52 pagi ini disebabkan karena rem blong, sehingga KRL menabrak sepur badug dan menghancurkan pagar tembok. Masinis sempat mencoba untuk menghentikan rangkaian KRL secara manual dengan menggunakan rem tangan, namun hal itu juga tidak berhasil. Akibat kejadian ini, seekor kuda tewas akibat KRL yang mengalami rem blong ini menabrak sebuah kereta kuda yang sedang berada di jalan raya.<ref name=":0" />


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 63: Baris 62:


[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jakarta|Batavia]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jakarta|Batavia]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah Jakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah Indonesia]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]



Revisi terkini sejak 10 Agustus 2023 08.14

Stasiun Batavia
Batavia
Bangunan Stasiun Batavia NIS.
Lokasi
Koordinat6°08′08″S 106°48′53″E / 6.135449°S 106.814610°E / -6.135449; 106.814610
Operator
  • Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (1871–1913)
  • Staatsspoorwegen (1913–1929)
LayananTidak ada layanan.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Sejarah
Dibuka15 September 1871
Ditutup1929
Dibangun kembali1923 (perluasan emplasemen dan bangunan)
Elektrifikasi1 Mei 1927
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Batavia (disebut juga Stasiun Batavia NIS untuk membedakan dengan Stasiun Batavia milik BOS) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di sebelah selatan dari balai kota Batavia atau yang kini menjadi Museum Fatahillah. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun kereta api pertama di kota Batavia (sekarang menjadi Jakarta) dan merupakan stasiun paling awal pada jalur kereta api yang menghubungkan Batavia dengan Buitenzorg.[1]

Era Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij

[sunting | sunting sumber]

Stasiun ini dibangun sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda pada saat itu, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij dengan ditandakan pembangunan jalur kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Klein Boom (sekitar daerah Sunda Kelapa) dan Halte Koningsplein pada tahun 1869. Kemudian dikembangkan lagi sampai ke Buitenzorg pada tahun 1871 hingga tahun 1873.[2]

Setelah membangun jalur, NIS, Staatsspoorwegen (SS), dan Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda turut mengembangkan lintas, seperti membangun jalur kereta api dari Sunda Kelapa menuju Pelabuhan Tandjong Priok, serta membangun Stasiun Tandjong Priok lama yang dibuka pada tanggal 2 November 1885 bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Tandjong Priok.[3][4]

Era Staatsspoorwegen dan akhir riwayat

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1913, SS resmi mengakuisisi jalur kereta api Batavia–Buitenzorg. Stasiun ini kemudian dinamakan Batavia Noord Untuk membedakan Stasiun Batavia Zuid yang terpisah 200 m di selatan stasiun ini. Pada tahun 1923, Stasiun Batavia Noord untuk sementara menjadi stasiun pusat dan diperbesar baik bangunan maupun emplasemennya. Stasiun ini mengambil alih peran Batavia Zuid sehubungan dengan rencana pembangunan stasiun baru yang lebih besar di lokasi itu. Stasiun tersebut memiliki peron-peron yang sederhana dan dilengkapi dengan listrik untuk kereta ke Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Meester Cornelis dan Stasiun Manggarai. Sempat direncanakan untuk membangun atap peron yang rendah, tetapi tidak pernah terwujud. Stasiun ini kemudian ditutup sehubungan dengan digunakannya stasiun baru Stasiun Batavia-Benedenstad pada tahun 1929 yang telah selesai dikerjakan. Bangunan utama Stasiun Batavia Noord, LAA, serta jalur-jalurnya ikut dibongkar.[5]

Saat ini lokasi stasiun berada di area yang sekarang menjadi kompleks Bank BNI Kota Tua Jakarta. Selain itu ditemukan juga beberapa potongan rel dan bekas jembatan Kereta Api di sekitar area tersebut.

Pada April 1927, sebuah lokomotif uap dengan beberapa gerbong tergelincir di Stasiun Batavia Noord akibat kecepatan yang terlalu tinggi.[6]

Pada 27 Juni 1928, terjadi sebuah kecelakaan pada unit Kereta Rel Listrik (KRL) milik Elektrische Staatsspoorwegen (ESS) di Stasiun Batavia Noord. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 07.52 pagi ini disebabkan karena rem blong, sehingga KRL menabrak sepur badug dan menghancurkan pagar tembok. Masinis sempat mencoba untuk menghentikan rangkaian KRL secara manual dengan menggunakan rem tangan, namun hal itu juga tidak berhasil. Akibat kejadian ini, seekor kuda tewas akibat KRL yang mengalami rem blong ini menabrak sebuah kereta kuda yang sedang berada di jalan raya.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia
  2. ^ Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid
  3. ^ Murti Hariyadi, Ibnu; Basir, Ekawati; Pratiwi, Mungki Indriati; Ubaidi, Ella; Sukmono, Edi (2016). Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia. Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (Persero). hlm. 15–24. ISBN 978-602-18839-3-8. 
  4. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  5. ^ "Batavia Noord, Stasiun". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 2020-11-03. 
  6. ^ a b buitenzorg (2017-03-13). "De laatste halte". Java Post (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2022-10-23. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kleine Boom
Terminus
Kleine Boom–Batavia–Buitenzorg
1873–1929
Sawah Besaar
menuju Buitenzorg
Terminus Batavia–Tandjongpriok Kampongbandan
Lama